Mari buka bab selanjutnya dengan iklan.
Mei Hundi masih gemetar karena sulit menahan kekhawatiran. Dia tidak berani berharap bahwa pihak lain akan membantunya menyelesaikan krisis yang dialami oleh kerajaannya.Jika Di Tian setuju, Mei Hundi akan menganggap itu sebagai berkah dari surga. Namun jika permintaan ini ditolak, dia tidak terkejut karena hubungan di antara mereka adalah murni orang asing. Satu-satunya alasan mengapa Mei Hundi cemas adalah karena dia sama sekali tidak tahu tentang Di Tian, apakah pria bertopeng ini baik atau jahat. Jika Di Tian setuju untuk membantu tetapi meminta sesuatu di luar batas, pada dasarnya mereka akan masuk ke lubang neraka yang berbeda."Mei Lanqing menyapa Senior." Wanita bergaun ungu akhirnya memperkenalkan dirinya. Binar di kedua matanya menampilkan harapan agar permohonannya kali ini dikabulkan."Kau akan menyetujui apa pun, bukan?" kata Di Tian, dengan ekspresi datar tetapi tajam.Adegan kecil ini membuat Mei Hundi merasa bahwa mereka seperti manusia putus asa yang membuat kontrak
Pada saat ini, aura dominasi yang tak berujung meletus dari tubuh Di Tian saat dia menatap ke arah wilayah yang berperang. Itu begitu tiran hingga memiliki kesan tak masuk akal.Setelah menarik napas panjang, Di Tian mengangkat telunjuk tangan kanannya dan menusukkannya ke arah langit, lalu berteriak dengan lantang dan sombong, "Dengarkan aku wahai hukum langit dalam radius sepuluh ribu mil! Perlihatkan pada mereka siapa yang menguasai dunia di bawah surga!!!"Boom! Boom! Boom!Ketika suara gemuruh terdengar, setiap makhluk yang memiliki telinga segera mengangkat kepala secara tidak sadar, dan mereka langsung terpana dengan apa yang mereka lihat. Di atas mereka, kubah langit yang sebelumnya jernih dan tak berawan mulai mengumpulkan lapis demi lapis awan berwarna hitam, dan seluruh bidang penglihatan mereka menjadi gelap dengan cepat. Entah sejak kapan, kekuatan penindas yang berat menutupi seluruh wilayah Kerajaan Elang Perak secara diam-diam, dan ini melahirkan kegelisahan yang tak
Di saat gemuruh telah hilang, berbagai keanehan alam yang sebelumnya terjadi juga lenyap tanpa jejak. Bahkan gempa yang merontokkan tanah dalam lingkup luas juga kembali menyatu seperti memiliki kaki sendiri.Hanya pada saat inilah Di Tian berbalik menghadap Mei Hundi dan putrinya, lalu berbicara dengan santai, "Semua sudah beres. Maaf jika kalian menunggu terlalu lama."?!Me ... Menunggu terlalu lama?! Senior Di! Itu adalah kalimat paling tidak layak yang bisa diucapkan oleh seseorang yang baru saja melakukan pembantaian instan!"T-Terima kasih." Hanya dua kata itu yang mampu keluar dari mulut seorang Mei Hundi. Dia tidak berani terlalu vulgar dalam mengungkapkan kelegaannya agar Di Tian tidak merasa terlalu berkontribusi.Namun, betapa tercengangnya pria tua itu saat Mei Lanqing dengan polosnya berbicara, "Jika anda berkenan ... bisakah saya ... umm ... mengetahui ... ras Senior Di?""Eh?!" Tentu saja Di Tian kaget, tapi sebuah kalimat ancaman yang sangat halus keluar setelahnya. "A
Setelah kalimat itu jatuh, seluruh area dipenuhi wajah-wajah tercengang, tetapi tidak ada yang berani bersuara karena Di Tian belum membuka mulut. Mei Hundi diam-diam berbalik dan menepuk keningnya, merasa malu dengan cara putrinya berpikir.Di sisi lain, Di Tian menggosok ujung hidungnya untuk mengurangi keterkejutannya. Entah mengapa, dia merasa seperti sedang menghadapi Ye Xianying KW 2. Sial, cantik tapi lemah otak, pikirnya.Setelah membuat suara batuk kecil, Di Tian memasang sikap seperti orang tua bijak. "Aku sudah memiliki beberapa wanita di sisiku," ujar Di Tian, berharap agar Mei Lanqing menyerah mengingat statusnya sebagai ratu suku ini.Mei Lanqing tersenyum dan membalas, "Pria kuat selalu dikelilingi oleh wanita, apa yang aneh tentang itu?"Berdiri di belakangnya, Mei Hundi merasakan dorongan kuat untuk memukul kepala putrinya.Qing'er! Tidakkah kau sadar bahwa Senior Di sedang berusaha untuk menolakmu?!Hal serupa juga terjadi pada Di Tian, tetapi dia tetap mencoba bers
Di Tian tidak tahu harus tertawa atau menangis. Menurut pandangannya, Mei Lanqing adalah tipe wanita lemah lembut yang harus dilindungi. Namun sekali wanita itu membuka mulut, dia seperti memancing orang untuk menghajarnya.Ckck, beruntung dia cantik. Jika tidak, wanita penyuka sesama pun tidak akan sudi meliriknya ...."Lanqing," tukas Di Tian, yang tetap fokus melihat ke depan saat meneruskan, "Ratu Dunia mengirim kabar bahwa gerbang spasial telah muncul di benua ini. Apa kau mengetahui sesuatu tentang itu?"Meski Mei Lanqing sedikit kecewa karena pertanyaannya diabaikan, dia tetap menjawab sesuai apa yang dia tahu, "Saya tidak tahu menahu tentang gerbang itu. Namun beberapa waktu yang lalu, penguasa phoenix memanggil beberapa tokoh puncak di Benua Terlarang untuk membahas hal-hal seputar pertahanan dan semacamnya. Apakah semua ini berkaitan dengan gerbang spasial tersebut?"Di Tian mengangguk. "Gerbang itu merupakan pintu menuju era kehancuran. Jika kau mau, kau bisa tinggal di wil
Karena pernah hidup di Saint Realm untuk waktu yang sangat lama, Ratu Dunia jelas tahu tentang tujuh entitas kekal yang disebut dengan Sistem, sedangkan tujuh orang yang ditakdirkan untuk dilayani oleh ketujuh Sistem disebut dengan tujuh orang suci.Saint Realm berarti Alam Suci. Itu adalah sebuah dunia dimana sejak zaman kuno, ketujuh orang suci akan bertarung untuk memperebutkan hak supremasi, menjadi penguasa sejati di Alam Suci. Namun sepanjang sejarah, belum ada yang mampu mencapainya. Itu karena selisih kekuatan di antara tujuh orang suci tidak terpaut terlalu jauh.Begitu melihat Di Tian, Ratu Dunia juga mendadak teringat akan legenda kuno ketika Saint Realm hampir runtuh karena salah satu orang suci berhasil menggabungkan empat Sistem, tetapi pada akhirnya, orang itu gagal karena berhasil ditahan oleh pemilik Buku Ilahi. Berdasarkan legenda ini, semua penduduk Saint Realm seperti diam-diam sepakat bahwa keberadaan Buku Ilahi adalah yang terkuat kedua di bawah Sistem yang tidak
Feng Shuyin terkejut dalam hati. Dari penjelasan Di Tian, dia dapat dengan mudah mengetahui bahwa Buku Ilahi sedang tidak bersama Di Tian. Sebelumnya Feng Shuyin tidak begitu panik setelah menyadari identitas Di Tian. Dengan kekuatan Buku Ilahi, pada dasarnya Di Tian tidak akan terkalahkan di seluruh Alam Tengah apalagi sebuah planet belaka yang disebut Nine Heavens."Pertempuran kali ini memang akan merepotkan," ucap Feng Shuyin, lalu melanjutkan dengan nada serius, "Karena Buku Ilahi masih berada di Alam Suci, apakah Tuan Di memiliki cara untuk melawan Empyrean?"Di Tian mengangguk. "Sebenarnya ada, tapi konsekuensinya akan tidak tertahankan jika aku menggunakannya. Jadi, untuk sementara ini aku hanya bisa berusaha untuk mengumpulkan energi kematian, lalu berharap agar gerbang itu tidak terbuka dalam waktu dekat."Feng Shuyin diam untuk mengingat sesuatu tentang konsekuensi yang Di Tian ingin katakan, dan baru menjawabnya setelah berhasil menebak beberapa kemungkinan mengenai itu. "
Sementara yang lain semakin bingung, Feng Shuyin mengangguk paham dan berkata, "Kami akan mendukung Tuan Di sepenuhnya. Akan tetapi jika diizinkan, saya ingin mengikuti Tuan Di sebagai pendamping tempur."?!Pendamping tempur? Apa itu?! Apakah itu berarti seseorang akan menjadi budak tempur atau semacamnya?Kebingungan Ao Buyi dan Feng Qishu terus bertambah seiring waktu. Namun kali ini perasaan mereka didominasi rasa ingin tahu karena bagaimanapun juga, budaya Alam Suci mungkin berbeda dengan Nine Heavens.Di kursi lain, Di Tian sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab dengan sikap tenang, "Shuyin, kau pasti tahu kalau seseorang hanya bisa memiliki tiga pendamping tempur dalam hidupnya. Aku bukan bermaksud menolakmu, tapi ...."Di Tian menggeleng lemah, lalu melanjutkan setelah sempat ragu, "Kau tahu maksudku, bukan?""Saya mengerti," sahut Feng Shuyin yang merasa agak sedih dan kecewa, tapi bukan kepada Di Tian, melainkan kepada dirinya sendiri. Feng Shuyin pikir, dia bisa memanfaatk