Share

322. Tidak Mau Kalah

"Wah saya sangka Anda sudah tiada Om Fuad, karena dari kemarin saya sering berbincang dengan cucu Anda tidak satu pun dari mereka mengenal Anda," sahut Sonya dingin, sudahlah Sonya tidak peduli bila ia dibilang kurang ajar atau wanita hina sekali pun oleh kelurga Intan. Sonya sudah muak dengan prilaku mereka yang selalu menghina Awan.

Mendengar jawaban Sonya sontak Fuad membanting garpu dan pisaunya ke meja membuat suara dentingan yang sangat keras hingga membuat beberapa orang yang ada disekitar mereka melirik penuh keingin tahuan.

"Kenapa? Merasa bersalah?" tanya Sonya santai sambil melepaskan genggaman Awan dan duduk di samping Hana dan Haikal. Sonya langsung menoleh pada Awan dan berbisik pelan, "duduk, Wan."

Awan hanya bisa pasrah berada disituasi sangat canggung ini, ia berharap dengan kedatangan Sonya bisa membantunya keluar dari situasi tidak enak yang ia rasakan bersama Intan, Nirmala dan terlebih lagi Fuad, tapi setelah kedatangan Sonya situasi malah makin terasa tak enak aki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Bunda Hani
betul tuh. kemana aja selama ini? kenapa baru sekarang ngeliat cucu nya dan kenapa baru di akui
goodnovel comment avatar
aniek mardiana
lah begituu lawan ,etika itu tidak untuk anak muda orang tua juga .........
goodnovel comment avatar
Mira Gianto
ayoooo..dong...nungguin nich..tiap hari mbuka nich novel sama ngarep2..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status