I Hate You, I Love You

I Hate You, I Love You

Oleh:  Miss L  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
101Bab
13.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

21+ Hot and dark romance. Harap bijak memilih cerita yang ingin dibaca. Alana Handoko, seorang mahasiswi yang hidupnya bahagia tidak pernah menyangka kalau dalam semalam hidupnya akan berubah menjadi tersiksa. Ia harus mempertanggung jawabkan perbuatan yang tidak dilakukannya. Kematian seseorang yang paling disayangi Reynar Adiwangsa, membuat CEO muda yang sangat tampan dan kaya raya berubah menjadi dendam. Dengan uang dan kekuasaannya akan membuat hidup Alana berubah menjadi neraka dunia. Nyawa dibalas dengan nyawa.

Lihat lebih banyak
I Hate You, I Love You Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
hanif
seru. keren ceritanya.... semoga makin banyak yang baca ya kak.
2023-10-31 14:59:52
0
101 Bab
Kejadian Tak Terduga
Alana Handoko yang biasa dipanggil Lana bersama dengan sahabatnya, Sinta menikmati waktu mereka bersenang-senang layaknya anak muda lainnya. Berbelanja di pusat perbelanjaan dan berpesta di sebuah club malam. Hari ini Alana menemani Sinta ke salah satu pusat perbelanjaan. “Aku pengen deh beli baju couple gitu buat kita berdua. Seksi dress yang buka sana sini, kekurangan bahan,” ucap Sinta bersemangat. “Aduuh, mentang-mentang uang beasiswanya sudah cair jadi mau berfoya-foya nih,” ejek Alana. “Foya-foya sedikitlah sebagai reward myself gitu, Lan. Kasihan kan otakku kalau digunakan untuk mikir pelajaran terus sekali-sekali memberikan penghargaan untuk diri ini.” “Iya deh. Aku juga baru dapat kiriman nih dari Ayah.”“Ga usah khawatirkan apapun. Hari ini aku yang traktir dan bayarin semuanya.” “Jangan kali Sin. Sayang uangmu.” “Tenang-tenang aku mau jadi crazy rich sementara dulu pura-pura jadi kaya raya dulu walau cuman sehari.” “Hahaha, ga apa-apa lah ya walau cuman sehari setida
Baca selengkapnya
Ketakutan Sinta
Mentari terbit laksana memberikan senyuman yang menarik diri untuk bangun dari keletihan yang memaksa diri untuk bergerak. Alana terbangun dari tidurnya yang nyaman saat merasakan sinar mentari menerpa wajah dan menyilaukan matanya menembus balik tirai. Membuatnya jadi kesal sendiri tak dapat lagi memejamkan matanya. Saat Alana bangun dari tempat tidurnya, ia memegang kepalanya yang terasa sakit. “Aduuh, kepalaku nyeri deh.” Alana turun dari tempat tidurnya merasakan pusing dibagian belakang kepalanya semakin menjadi-jadi. Ia menyesal tadi malam minum-minuman beralkohol terlalu banyak membuat ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi menyebabkannya sakit kepala. Dengan memegang tengkuknya, Alana berjalan menuju ruang tamu sambil mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling ruangan di rumah kontrakannya. Ia melirik kamar Sinta penasaran apakah sahabatnya sudah bangun atau belum. “Sin… Sinta.” Alana mengetuk pintu sambil memanggil nama sahabatnya. Tapi tidak ada jawaban dari Sinta.
Baca selengkapnya
Kesedihan Keluarga Adiwangsa
Kehilangan seseorang untuk selamanya memang sangat menyakitkan, sedih, dan terpukul. Orang yang paling disayangi dalam hidup kini telah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi. Bayang-bayang menyelimuti dari orang telah ditinggalkan. Bibir bagaikan terkunci hingga tak sanggup untuk berkata-kata yang kehilangan seseorang yang telah pergi untuk selamanya. Jerit tangis terdengar di kamar jenazah rumah sakit Columbus. Reynar berjalan gontai di depan pintu kamar jenazah, ia tak percaya saat diberitahukan oleh Rendi, Ayahnya tentang kabar meninggalnya, Felicia. Semua kenangan tentang Felicia terus berputar di kepalanya. Ia menghampiri Vena, Ibunya yang sedang menangis di sisi jenazah Felicia. Perasaannya sama seperti Vena, hancur kehilangan kedua kalinya orang yang sangat disayanginya. Felicia merupakan anak dari kakaknya, Reina Adiwangsa. Tapi Felicia sudah dianggapnya seperti anaknya sendiri. Dari Felicia lahir selalu bersama dia dan Ibunya. Reina meninggal saat mengalami pendarahan ka
Baca selengkapnya
Ditangkap Polisi
Terdengar suara alarm dari ponsel Alana membuat gadis yang memiliki manik-manik indah berwarna coklat tersebut terpaksa untuk bangun. Dengan mata yang masih tertutup rapat ia meraba-raba di meja samping tempat tidurnya untuk mencari ponselnya. “Mana sih nih ponsel kok susah amat,” ucapnya kesal. Semakin lama suara alarm ponselnya terdengar semakin kencang membuatnya semakin kesal. “Apa sih mau nya nih alarm,” ujarnya langsung bangun dari tidur menoleh ke arah nakas. Dengan kesal Alana mengambil ponselnya sambil mematikan alarm yang mengganggu dan terus berbunyi tanpa henti. “Kalau aku ga butuh nih ponsel udah aku lempar aja ke dinding.” Walaupun, Alana marah-marah tapi tetap harus bangun pagi sebab harus kuliah. Dengan melangkahkan kakinya tak bersemangat ia menuju kamar mandi. Gemericik air mengalir menerpa wajah membasahi tubuhnya. Ia mengambil sabun dan mengusap secara lembut keseluruh tubuhnya. Tidak lupa membasuh rambutnya dengan shampo dan kondisioner agar wangi dan mudah
Baca selengkapnya
Aku Tidak Melakukannya
Alana dibawa ke Laka Lalu Lintas Polda Metro Jaya, tapi setibanya di sana mereka dikejutkan banyaknya wartawan yang sudah berada di depan gedung Lalu Lintas membuat mereka saling berpandangan. “Siapa yang membocorkan kalau pelaku tabrakan cucu Adiwangsa sudah ditangkap?” tanya Andi pada salah satu rekannya. “Saya kurang tau juga Pak. Pak Dirlantas dan Kasat Lantas meminta untuk dirahasiakan penangkapan ini,” ucap Arman salah satu polisi Lalu Lintas. “Saya curiga kalau ada orang dalam yang membocorkannya ke media.“Pak Andi, kekuasaan keluarga Adiwangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Mudah bagi keluarga tersebut untuk mengetahui semua permasalahan yang ada.” Andi melihat Alana yang menunduk ketakutan. Air matanya terus mengalir di pipinya. “Jer, buka jaketmu.” Andi berkata pada salah satu anak buahnya. “Aduh Pak. Jangan main buka-bukaan di sini dong. Saya malu Pak,” ucap Jerry terkejut. “Dasar kamu polisi somplak. Saya menyuruh membuka jaketmu bukan buat mesum. Itu jaketmu b
Baca selengkapnya
Menjaga Nama Baik
Baskoro menghela napasnya. Ia kasihan melihat Alana yang mengalami masalah yang telah terjadi dalam hidupnya. Pasti sangat sulit menghadapi semua permasalahan yang tak pernah dihadapinya. Pasti gadis tersebut tengah gusar, panik, sedih, dan resah. “Kamu harus tenang dulu yaa Alana. Saya di sini akan membela kamu,” ucap Baskoro. “Iya Pak Baskoro. Saya sangat takut, saya benar-benar tidak melakukannya Pak,” ujar Alana dengan yakin menatap Baskoro. Dari sorot mata Alana terlihat sebuah kejujuran. “Kamu harus tau situasi yang terjadi. Apa kamu sudah tahu apa dengan situasi yang terjadikan? Saya dengar bukti-bukti pihak kepolisian sudah bisa menjadikanmu sebagai tersangka pelaku kejahatan. Sekarang kamu harus mengatakan semuanya dengan sejujur-jujurnya.” “Iya Pak. Saya sudah mengatakan yang sejujurnya kalau bukan saya yang menabrak gadis kecil itu. Saya tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan. Saya tidak melakukannya.” “Apa kamu yakin?” “Saya sangat yakin Pak.” “Ta
Baca selengkapnya
Bukti-bukti
Lelah, letih, stress dirasakan Alana. Ia tidak tahan lagi dengan semua pertanyaan yang dilontarkan kedua polisi yang ada di hadapannya. Ingin rasanya, ia berteriak dan mencaci maki mereka agar sadar kalau bukan dirinya lah yang melakukan tabrak lari tersebut. “Saya sudah mengatakan yang sebenarnya Pak kalau bukan saya pelakunya. Mau ditanya sampai kiamat pun tetap bukan saya!” pekik Alana emosi. “Bu Alana, saya minta Anda berbicara dengan sopan. Kami di sini melakukan tugas kami sebagai penyidik bukan teman Anda,” tukas Yudi terpancing emosinya. “Saya ga bohong Pak polisi.” Suara Alana terdengar parau, “saya tidak melakukan seperti yang dituduhkan, bu–bukan saya pelakunya. Saya mohon tolong dengarkan saya Pak.” Air mata terjatuh di pipi Alana. Menahan rasa sesak di dalam dada. Baskoro juga sudah menjelaskan tentang adanya orang lain bersama Alana malam itu di salah satu klub malam di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, sulit sekali membuktikan keberadaan Sinta. “Pak, saya su
Baca selengkapnya
Melihat Dari Sisi Yang Berbeda
Di dalam perjalanan kehidupan pasti mengalami momen-momen dalam masalah. Pengalaman baik, buruk, dan tidak mengenakan bisa datang kapan saja. Hampir semua orang pernah mengalami berbagai macam cobaan dalam hidup. Hanya yang membedakan bagaimana cara menghadapinya. Budi merasakan permasalahan hidupnya terasa begitu berat dan sangat sulit dihadapinya. Jika ia yang mengalami masalah mungkin akan siap dan kuat menghadapinya, tetapi jika menyangkut putrinya akan berbeda. Ia paling tidak bisa melihat jika air mata menetes di pipi Alana. Terlihat jelas di raut wajah Alana begitu kelelahan, sedih, ketakutan, dan kecewa. Hal tersebut membuat hati Budi begitu sakit. Putri yang selalu dijaganya, dirawatnya, dibesarkannya sekarang harus mengalami masalah yang begitu berat. Alana melihat kedatangan Papanya, ia berharap bisa pulang ke rumahnya. “Papa bagaimana? Apa aku bisa pulang?” tanya Alana. Budi mendekati putrinya membelai lembut surai hitam panjang. Matanya terlihat sendu membuat Alana me
Baca selengkapnya
Mencari Sinta
Tiga hari kemudianBudi menunggu dengan gelisah kabar tentang keberadaan Sinta di rumah kontrakan Alana. Ingin sekali ia sendiri pulang ke Semarang dan pergi ke Klaten untuk mencari di mana keberadaan sahabat anaknya tersebut. Namun, ia juga tidak bisa melakukannya, Alana dan Anita, istrinya membutuhkan support darinya. Ia tidak tega meninggalkan mereka sendirian di Jakarta. Telepon genggam Budi berdering. Ia sangat bersemangat saat mengetahui kalau Randy yang meneleponnya. Berita yang ditunggu-tunggunya akhirnya datang juga. Budi mengangkat telepon dan mendengar kabar dari Randy. Namun, kabar dari Randy membuat wajahnya berubah jadi pucat saat mendapatkan kabar tentang di mana keberadaan Sinta di Klaten. “Pakde, pangapunten. Aku sudah berusaha mencari keberadaan Sinta selama 3 hari ini di Klaten, tapi keluarganya di sana sama sekali tidak mengetahui di mana Sinta,” ucap Randy dibalik telepon. -Pakde, maaf.-Budi terdiam. Lidahnya terasa begitu kelu untuk mengucapkan satu patah kat
Baca selengkapnya
Rencana Reynar
Seorang pria di kegelapan malam menghembuskan asap rokok dengan santai. Ia menatap keluar jendela lantai 18 melihat lampu-lampu tampak gemerlap. Perasaannya begitu dendam ingin segera menghancurkan hidup wanita yang telah membuat kehidupannya tidak lagi sama seperti dulu. Suara ketukan pintu terdengar membuatnya melirik ke samping saat asistennya, Wildan masuk ke dalam ruangannya. “Ada apa?” tanya Reynar dengan suara datar. “Pak, saya sudah menjalankan perintah anda untuk membuat perusahaan yang bekerjasama dengan percetakan Budi Utama memutuskan kontrak mereka dan harus membayar biaya kompensasi yang cukup besar.” Reynar tersenyum licik saat asistennya, Wildan memberitahukan kalau percetakan orang tua Alana mengalami kebangkrutan bahkan harus membayar kompensasi yang cukup besar. “Jadi sekarang si Budi itu memiliki banyak hutang,” ucap Reynar menyeringai. “Iya Pak Reynar. Tanah dan mobilnya sudah dijual untuk menutupi semua pembayaran dan untuk gaji karyawan,” ucap Wildan. “Ba
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status