Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 9Belum menjadi istri saja Marissa sudah pintar menguras uang Farhan apalagi saat wanita itu menjadi istri Farhan. Ia bahkan seperti menjadikan Farhan ATM berjalan untuknya, setiap saat meminta uang dan meminta dibelikan ini dan itu. Farhan bahkan mengirimkan uang nafkah pada Alia hanya dua puluh persen dari gajinya saat itu. Selebihnya ia pakai untuk kebutuhan sendiri dan juga untuk memanjakan Marissa."Semoga aja setelah nikah dia nggak seboros ini," gumam Farhan setelah selesai berbicara dengan Marissa lewat telepon tadi.Lelaki itu bangkit untuk membersihkan tubuhnya yang terasa gerah. Rencananya yang akan langsung tidur setelah mandi diurungkannya. Farhan berniat untuk kembali menemui Alia, ia merasa kesal karena akhir-akhir ini Alia tidak merespon pesan apalagi mengangkat telepon darinya. Jam menunjukkan pukul delapan malam, Farhan merasa masih wajar ia bertamu pada jam seperti ini. Ia bukan bertemu orang lain tapi mantan istrinya sendir
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 10Dulu, saat pertama kali bertemu dengan Marissa tidak ada sama sekali dalam hati Farhan ia memiliki rasa pada wanita itu. Bahkan Marissa yang sering kali mendekati Farhan meskipun tahu jika lelaki itu sudah memiliki istri. Farhan memang tidak memiliki niat sekalipun untuk mengkhianati Alia, ia sangat mencintai wanita itu. Ia merasa beruntung karena dianugerahi istri yang baik seperti Alia. Jarak yang memisahkan membuat Farhan harus menahan gejolak dalam dirinya kala ia merindukan sang istri. Berniat mencoba untuk memendam hasrat yang ada, Farhan menerima ajakan teman-teman kerjanya untuk pergi ke salah satu tempat hiburan malam. Marissa yang notabene satu kantor dengan Farhan tentu ikut serta. Wanita itu sangat terobsesi dengan Farhan sampai nekad untuk berbuat licik, ia berani mencampur minuman Farhan dengan obat perangsang. Di bawah pengaruh obat-obatan jelas Farhan tidak berkutik, bahkan saat Marissa berada di hadapannya Farhan mengangga
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 11Cobaan bertubi-tubi didapatkan oleh Farhan. Ia keluarkan secara tidak hormat dari kantor yang dibanggakannya karena berulang kali ia melakukan kesalahan yang tidak bisa dimanfaatkan. Pekerjaan yang dibanggakannya kini telah menghempasnya dengan mudah. Farhan memilih untuk kembali ke kampung halamannya membawa serta Marissa. Ia akan menempati rumahnya yang dulu, ia akan mencoba meminta bantuan pada kakak iparnya untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak ada cara lain selain itu karena Marissa juga memaksa untuk tinggal di rumah Farhan dan Alia dulu."Rumah kamu lumayan besar juga ya, Mas. Sayang perabotannya jadul semua," ujar Marissa. Wanita itu hanya bisa mengomentari segala hal, ia bahkan membiarkan Farhan membersihkan seluruh isi rumah seorang diri. Alasan kehamilan membuat Farhan tidak bisa memaksa Marissa."Setidaknya buatkan aku makanan, aku sangat lapar," keluh Farhan. Tubuhnya kini sudah dibanjiri keringat setelah semua rumah kembali bersi
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 12Farhan merasakan hidupnya hancur sehancur hancurnya. Tidak ada lagi yang bisa diharapkannya, kondisi Marissa yang sedang hamil sudah jelas akan membutuhkan biaya yang lebih. Apalagi untuk biaya persalinan beberapa bulan lagi."Tinggal aja disini untuk sementara waktu, Han," ujar Bayu, lelaki itu tidak tega melihat Farhan yang benar-benar kesulitan. Farhan juga mengatakan ia belum sempat membayar kontrakan yang ditempatinya karena sang pemilik kontrakan sedang diluar kota. Sedangkan kunci kontrakan diberikan oleh penjaga kontrakan.Bahkan uang di rekening Farhan sudah terkuras habis, tidak ada sisa sedikitpun. Kedua orangtua Marissa meminta uang dalam jumlah yang lumayan banyak untuk melunasi hutang mereka, sebagai menantu yang baik jelas Farhan tidak mungkin menolak."Tapi, Bang. Mbak Farida pasti nggak setuju," tutur Farhan."Biar ini jadi urusan Abang."Farhan kembali ke kontrakannya untuk mengemas semua barangnya karena ia Kana langsung
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 13Setelah beberapa bulan merantau di negeri orang akhirnya Alia kembali ke tanah air. Senyum di wajah wanita itu merekah saat melihat orangtua dan adiknya sudah menunggu. Mereka sengaja menjemput Alia di bandara. Saling melepas rindu dengan tangis haru, Alia memang sebelumnya tidak pernah berjauhan dengan orangtuanya. Ini kami pertama untuk dirinya merasakan hidup berjauhan dengan keluarga."Kakak kok bisa makin cantik sih?" seru Amanda."Iya dong, Kakak kamu 'kan calon supermodel," balas Ratna sambil tertawa."Aamiin. Semoga anak ibu bisa sukses, ya." Mira mendoakan yang terbaik untuk putrinya.Selama perjalanan pulang ke rumah, Alia tidak hentinya berceloteh. Ia menceritakan semua kegiatannya disana, ia memang merasa lelah tapi antusiasmenya lebih besar. Darma yang melihat kebahagiaan putrinya itu hanya tersenyum. Ia bangga pada Alia yang bisa bangkit setelah masalah yang menimpanya. Sebuah rumah minimalis namun terlihat sangat indah dan en
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 14Sebuah tangan menepuk pundak Farhan membuat lelaki itu tersadar dari lamunannya. Marissa yang baru saja pulang belanja heran melihat suaminya berdiri di ambang pintu sambil melamun."Kamu ngapain berdiri disini, halangi jalan aja," seru Marissa lalu masuk di susul oleh Farhan. Mencium bau masakan yang enak Marissa yang akan ke kamarnya kini berbelok ke meja makan. Ia melihat Alia dan Farida tengah makan malam."Kalian bisa makan setelah kami selesai," ujar Farida. Ia tidak ingin merusak selera makan dengan satu meja bersama mereka."Mbak kira aku babu apa, masa dikasih makanan sisa!" sungut Marissa yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Farhan."Jaga bicaramu, dia kakakku!" ujar Farhan, ia bahkan mencengkram kuat pergelangan tangan wanita itu."Jangan peduliin mereka, Al. Ayo makan," tutur Farida. Alia sangat gatal ingin bertanya mengenai wanita itu, apakah mungkin wanita itu istri baru Farhan batin Alia."Sakit, Mas! Oh … aku tahu, dia
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 15Alia mencoba untuk menepis segala pemikirannya, ia tidak boleh goyah. Alia harus bisa menahan dirinya agar tidak jatuh kembali ke pelukan Farhan meskipun cintanya pada lelaki itu masih teramat besar. Bahkan Alia refleks mengobati Farhan saat lelaki itu terluka. Rasa cinta memang tidak bisa hilang begitu saja."Sadar, Alia. Dia udah jadi suami orang lain, bukan lagi suami kamu. Jangan sampai kamu dikira pelakor meskipun sebenarnya cewek itu yang pelakor," gumam Alia di depan cermin sambil mengaplikasikan serum ke wajahnya.Semenjak menjadi seorang model Alia memang rutin merawat wajah dan tubuhnya agar selalu terlihat bugar. Alia yang tidak pernah olahraga bahkan harus memaksakan diri untuk melakukan rutinitas yang biasa sangat dihindarinya. Ponsel wanita itu berdenting mengadakan pesan masuk, Alia meraih ponsel yang tadi dilemparkannya ke atas ranjang. Nama Jodi tertera di sana.[Al, kalau nggak sibuk besok aku mau ngajak kamu jalan. Sekali
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 16[Al, tetangga kita yang di rumah dulu bilang kalau rumah kamu udah dijual. Farhan nggak bilang apa-apa ke kamu?]Alia mengernyit membaca pesan masuk sang ibu. Dari kemarin ia bertemu Farhan tapi lelaki itu belum menyinggung atau membicarakan mengenai penjualan rumah. Sebenarnya Alia tidak mengharapkan uang dari hasil penjualan itu tapi ibunya meminta agar Alia menanyakan perihal ini pada Farhan karena Alia memiliki hak di dalamnya.[Nanti aku tanyain sama Bang Farhan.] Terkirim.Alia kembali ke tempat makan, beruntung karena Farida mengajak pulang karena Syafiq mulai rewel. Alia akan mengatur ulang janjinya dengan Jodi. Seorang model papan atas seperti Jodi rela meluangkan waktunya yang sibuk demi bertemu dengan Alia. Sudah jelas jika ia sangat tertarik pada Alia, entah bagaimana pemikirannya jika tahu jika Alia seorang janda. Selama perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan, Alia sibuk dengan pikirannya sendiri sedangkan Farhan fokus m