Share

9. Suara mencurigakan di kamar Kartika

Tertipu mertua dan suami

"Anu, Mbak, kegerahan."

"Bukannya pakai AC kok kegerahan."

"Maksud saya kegerahan nahan sesuatu karena istri lagi nifas nggak bisa dicolek."

"Oalah, ada-ada saja kamu. Lihat Mas Fikri?"

"Nggak lihat, Mbak, kan saya tidur baru bangun."

"Rafli, mumpung cuma ada kita berdua, ada yang pengin aku omongin," ucapku pelan takut membangunkan yang lainnya.

"Tentang apa, ya, Mbak?"

"Sst ... Jangan keras-keras, nanti yang lain bangun." Kami pun ngobrol dengan suara pelan sekali.

"Tentang suamiku dan istrimu." bisikku.

"Maksudnya?"

"Kamu nggak cemburu istrimu dekat-dekat dengan suamiku?"

"Kan mereka kakak adik, Mbak. Wajarlah kalau deket," jawab Rafli polos.

"Tapi perlakuan Mas Fikri pada Kartika itu melebihi batas dari seorang kakak pada adiknya. Nggak wajar!"

"Masak, sih, Mbak. Saya ngelihatnya biasa saja."

"Iya, karena kamu tidak pernah di rumah!"

Aku terdiam mendengar sebuah suara dari suatu tempat. Kuhampiri arah suara itu yang ternyata dari dalam kamar Kartika yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status