Share

Nyangkut Di Desa Terpencil

"Bang, kontrakannya udah pasti ada kan?" tanya Lia memastikan. Pasalnya Lia ingin sekalian membeli perabotan rumah.

"Ada. Neng mau yang bagus apa yang biasa aja?" tanya Farid.

"Pokoknya yang bersih, yang nyaman juga. Nggak usah terlalu luas gapapa. Kan cuma ditempatin sendiri."

"Di tempat Bu Anik aja entar."

"Hmm. Kalau beli peralatan dapur sekalian gapapa kan bang? Saya juga butuh magicom sama kipas angin. Abang bisa bawanya?"

"Bisa, Neng. Gampang."

Setelah membeli berbagai makanan dan kebutuhan, Farid mengantarkan Lia menemui Bu Anik-pemilik kontrakan.

"Permisi, Bu Anik," sapa Farid.

"Ada apa, Bang Farid?" tanya Bu Anik sembari menyingkirkan berbagai alat-alat perkebunan.

"Ini, Neng Ana lagi cari kontrakan."

"Ayo masuk dulu, Neng Ana, Farid," ajak Bu Anik.

"Makasih, Bu. Kami di sini saja," tolak Lia sopan.

"Saya mau lihat langsung kontrakannya apa boleh?" tanya Lia.

"Boleh, Neng. Bentar ya, Ibu ambilin kunci kontrakannya dulu."

Bu Anik mengantarkan Lia melihat isi di dalam k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status