Share

29. Senjata Makan Nona

Sementara itu di parkiran, Embun segera membonceng motor Yuki begitu dia memakai helm. Tanpa malu dan ragu dia memeluk erat pinggang Yuki. Tangannya melingkar mesra pada perut rata pemuda itu.

Yuki menoleh ketika merasakan tangan Embun mengusap-usap lembut perutnya. Embun sendiri lekas menyengir melihat Yuki menatapnya aneh. Begitu Yuki menyalakan mesin dan mulai tancap gas, Embun tanpa sungkan menyandarkan kepalanya pada punggung cowok itu.

Tentu saja Yuki merasa senang. Karena dulu, jangankan memeluk dan menyandarkan kepala, disuruh berpegangan pada perutnya pun, Embun segan. Sekali lagi, Yuki hanya mengernyit bingung sekaligus happy.

Kembali Yuki dibuat menoleh ketika merasakan punggungnya diendusi oleh Embun.

"Bun ... kamu gak papa?" tegur Yuki risih-risih geli. Tapi senang. Pemuda itu tetap memfokuskan diri melajukan kuda besinya.

"Parfum kamu mantap banget, Ki. Aku suka aromanya maskulinnya." Embun mencoba berkelit dengan tingkah konyolnya.

"Dari dulu gue selalu pake parfum i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status