Share

Disindir

Efek kelelahan karena perjalanan dan menangis tadi membuatku terbangun jelang malam. Aku keluar dengan mata yang masih sembab, dan kepala sedikit pusing.

Aku membuka pintu kamar, dan berjalan kebelakang untuk membasuh wajah.

Namun, ternyata dimeja makan mereka sudah berkumpul. Aku memaksakan mengulas senyum, meski hanya mendapat tatapan tak mengenakan dari mereka.

"Jadi wanita pemalas seperti ini yang kamu nikahi, Ren. Jam segini baru bangun, huh!" Aku tersenyum tipis. Meski sebenarnya sakit sekali.

"Sudahlah ma, bagaimanapun juga dia istri Rendi."

"Lalu aku kamu anggap apa, Mas?" Istri pertamanya yang sedari tadi diam mulai mengeluarkan kembali unek uneknya. Nada bicaranya cukup menusuk.

"Kamu tetap istriku Helen. Apa kamu lupa?" jawab mas Rendi dingin.

Wanita yang dipanggil Helen itu mendengus. Wajahnya memerah. Menatapku tajam, sebelum akhirnya membuang mukanya kembali.

"Sudah, cuci muka dulu Vi. Nanti kesini lagi, makan malam," perintah mas Rendi. Aku mengangguk . Meski merasa be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status