Share

Tersiksa

Sekarang urusan nyapu, nyuci piring, baju, memasak dan urusan rumah tangga kamu yang kerjakan!" ucap mbak Helen sambil melempar baju miliknya. Aku yang sedang menyuci baju mendongak.

"Tapi mbak, tidak bisa seperti itu." tolakku. Apa mereka pikir aku mampu mengerjakan semua sendirian. Aku kan hanya punya dua tangan.

"Terus kamu kira, aku yang harus mengerjakan semua ini? Sory. Aku gak level dengan pekerjaan seperti ini," tolaknya.

"Ada apa si sayang?" mama mertua mendatangi mbak Helen.

"Ini mah, istri pilihan anak mama males kerja" Mama menatapku tajam.

"Ingat. Kami tidak menerima kamu sampai kapanpun. Kerjakan pekerjaan disini jika kamu masih ingin tinggal." Aku mengusap keringat didahiku. Emang selama ini siapa yang mengerjakan pekerjaan ini, kenapa mereka sok sekali seolah tak pernah menyentuh pekerjaan rumah tangganya.

"Gimana sayang, kamu sudah pecat si Surti?" Mbak Helen mengangguk. Mengangkat jempolnya.

"Beres, Ma. Buat apa membayar pembantu kan? kalau nyatanya mas Rendi malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status