Tiba-tiba saja tanah kembali bergetar seiring dengan kepulan debu yang ada terhempas oleh gemuruh angin yang menderu. Semua orang terkejut bukan main sebab saat ini ketujuh anggota Heptagram masih berdiri di tempatnya tanpa bergerak dan terluka sedikitpun, mereka berdiri tepat di tengah-tengah cekungan tanah yang tadi berhamburan karena efek benturan sihir tingkat tujuh. Terlihat jelas archer Heptagram sudah mengarahkan busur panahnya kepada para petualang terkuat Golden Wing.
“Frozen mountain!” ucap archer Heptagram segera melesatkan panahnya yang telah diselimuti oleh es.
“Burning mountain!” balas archer Golden Wing yang juga langsung menggunakan skill archer level 60 miliknya untuk menahan serangan yang datang.
‘Wwrrrr’
‘Bhoomrrr’
Suara gemuruh angin melesat dari dua sisi serangan yang berbeda, tak lama kemudian terdengar suara dentuman keras saat dua skill archer level 60 tersebut bertemu di udara. Permukaan tanah kembali berhamburan menghempaskan kerikil dan batuan kecil yang berserakan. Fighter dan lancer dari Golden Wing saat itu juga segera melompat bersamaan dengan guardian. Sementara itu archer dari Heptagram tampak tersenyum saja melihatnya.
“Ini adalah penentuannya,” ucap archer Heptagram.
“Unlimited mana!” teriak priest Heptagram menggunakan skill terkuat level 60 miliknya. Saat itu juga tubuhnya memancarkan aura gradasi berwarna biru terang.
Sementara itu di tempat lain. Alexa terus beradu pedang melawan Rexa yang secara langsung menyerangnya dengan beruntun, suara dentingan demi dentingan senjata yang beradu terus terdengar dari arah mereka berdua. Percikan api yang timbul dari gesekan bilah tajam pedang yang mereka genggam menunjukan betapa kuatnya tenaga yang mereka kerahkan.
“Cih. Wanita ini, dia benar-benar tangkas dalam memainkan pedangnya,” batin Rexa sembari mengayunkan pedang di tangan kirinya mengincar kepala Alexa.
Dengan lincah Alexa menundukan kepalanya ke bawah seraya menebaskan pedangnya dari bawah mengincar perut Rexa. Akan tetapi Rexa juga bukanlah petualang peringkat bawah, dia dengan gesit langsung menggunakan pedang di tangan kanannya untuk menangkis bilah tajam pedang Alexa.
‘Trang’
Suara dentingan kembali terdengar saat pedang mereka beradu, Rexa segera menghentakkan kedua kakinya sampai tubuhnya terlontar ke udara. Dari atas dia segera menggunakan skill swordman miliknya dengan menebaskan kedua pedangnya mengarah kepada Alexa, dua tebasan jarak jauh yang terbentuk dari petir dan api seketika melesat mengincar tubuh Alexa dari belakang.
Tapi Alexa tanpa menoleh langsung menggunakan skill swordman miliknya untuk menahan skill Rexa, suara benturan kencang kembali terdengar hingga permukaan tanah di sekitar tubuh Alexa berhamburan ke udara. Rexa kembali menapak ke tanah sembari menatap tajam Alexa yang juga berbalik menghadapnya lagi.
“Gletser risk!” teriak Rexa sambil menebaskan pedang di tangan kirinya mengarah kepada Alexa. Tanah di sekitar tubuh Rexa langsung bergetar kuat bersamaan dengan aura gradasi berwarna putih menyelimuti pedangnya.
“Air shatter!” balas Alexa yang membalas serangan Rexa dengan menggunakan skill swordman level 60 miliknya. Saat itu juga pedang di tangannya mulai memancarkan aura berwarna hijau terang sebelum akhirnya dia menebaskan pedangnya ke depan.
‘Bhamrrr’Suara dentuman keras terdengar saat dua skill swordman level 60 tersebut bertemu, permukaan tanah ddi bawahnya langsung bergetar hingga membuat kerikil dan debu-debu di atasnya berhamburan ke udara. Mendadak saja wujud Rexa sudah ada di belakang Alexa sembari menebaskan pedangnya yang sudah diselimuti petir mengincar lehernya.‘Srink’‘Sret’Suara nyaring bersamaan dengan percikan api tampak terpancar saat tebasan Rexa berhasil mengenai bahu kanan Alexa, bahkan darah mulai mengucur karena bilah pedang Rexa yang diselimuti petir berhasil menembus armor yang dia pakai. Jika saja Alexa tidak segera menghentakan kakinya untuk menjauh mungkin luka yang dia derita akan lebih parah dari saat ini.“Dia, kecepatannya mendadak meningkat drastis,” gumam Alexa sembari memegang luka di bahu kanannya.“Wanita ini, padahal aku sudah bertindak secepat mungkin. Tapi respon pergerakannya benar-benar cepat,” pikir Rexa sambil menghunuskan kedua pedangnya lagi.“Apa yang terjadi?” ujar Noir saa
“Sword storm!” ucap Alexa menggunakan skill swordman level 30. Kini di sekeliling tubuhnya mendadak muncul bilah-bilah pedang yang berputar layaknya pusaran angin melindungi setiap titik dari tubuhnya.‘Tap’Rexa yang tadinya hendak mendekati Alexa kini sudah menapak jauh, dengan cepat Alexa mengerahkan pusaran pedang tersebut mengarah kepada Rexa. Tapi dengan mudahnya Rexa menggunakan skill yang setara hingga terdengar suara dentingan senjata yang begitu nyaring beberapa kali.“Dia mencoba melindungi dirinya dengan serangan yang luas ya, kelihatannya dia sudah sadar terhadap kecepatanku ini,” gumam Rexa sambil menggenggam erat pedang di tangan kanannya.“Dimensional..” ucap Rexa berniat menggunakan skill swordman level 70 miliknya. saat itu juga permukaan tanah Dungeon Luxurie lantai 30 langsung bergetar hebat layaknya gempa bumi, riuh angin juga bergemuruh dari arah Rexa berada bersamaan dengan pedangnya yang memancarkan aura hitam gelap layaknya api hitam yang membara.Alexa yang s
Mendadak saja dari balik kepulan debu yang mengepul tepat di belakang Rexa, sosok Alexa yang berbeda melesat dengan pedang yang telah diselimuti kilatan petir. Tanpa ampun lagi dengan telak Alexa menusukan pedangnya tepat ke punggung Rexa yang telah mati langkah. Sesaat Rexa sebenarnya bisa melihat kilatan petir menyambar dari belakangnya, namun ketika dia hendak menggunakan skill khususnya untuk melompat dengan menghentakan kakinya, tubuhnya sudah melayang jatuh karena Alexa yang ada di depannya segera menyapu kedua kakinya.‘Srink’‘Bres’Dengan telak pedang Alexa berhasil menembus armor di punggung Rexa hingga pedangnya tembus ke depan, meski begitu pedang Alexa hanya berhasil menusuk punggung sisi kanan Rexa seakan-akan dia memang sengaja tidak berniat mengincar titik vital di tubuh lawannya itu. Rexa sontak memekik kesakitan dengan darah mengalir dari tepi mulutnya.“Argh!” pekik Rexa yang kini tubuh bagian kanannya tertembus pedang Alexa tanpa ampun.Sementara itu di tempat lain
Guardian Golden Wing langsung berdiri paling depan dengan skill pertahanan terkuatnya, sementara itu fighter Golden Wing menghantamkan pukulannya mengarah kepada fighter dan swordman Heptagram lainnya yang masih berdiri berdekatan tanpa bergerak sedikitpun. Lancer Golden Wing sendiri segera melemparkan tombaknya mengarah kepada lancer Heptagram yang masih belum bergerak sejak tadi, sementara itu skill black hole wizard Golden Wing sudah ada tepat di atas para anggota Heptagram dan mulai menyerap apapun yang ada di bawahnya.“Ini aneh, ketiga rekan mereka masih belum bergerak,” batin priest Golden Wing yang merasakan firasat buruk saat melihat lancer, fighter dan swordman Heptagram lainnya masih belum bergerak atau berkedip sedikitpun sejak tadi.“Padahal aku yakin tadi sebelumnya mereka bisa selamat karena di saat bersamaan mengerahkan skillnya untuk menahan dua serangan level 70 kami,” sambung priest Golden Wing. Padahal kini lawannya sudah menggunakan beberapa skill level 70 secara
Bongkahan-bongkahan tanah langsung berhamburan dari tempat ledakan terjadi, cekungan tanah yang dalam seketika tercipta dibalik kepulan debu tebal yang membumbung tinggi. Namun mendadak saja dari kepulan debu tersebut melesat dua skill tebasan pedang milik swordman Heptagram. Kedua skill tersebut melesat mengarah kepada priest, archer dan wizard dari Golden Wing.“Mustahil, bagaimana bisa serangannya tidak terhalau oleh skill guardian?” gumam priest Golden Wing yang langsung segera menggunakan sihir healingnya untuk mengantisipasi keadaan terburuk jika skill tersebut mengenai mereka bertiga.“Darkest nightmare!” teriak archer Golden Wing seraya menarik busur panahnya yang sudah memancarkan aura hitam gelap.‘Wwrrr’‘Dhooomrrrr’Suara riuh angin kembali bergemuruh dari tempat archer Golden Wing berdiri saat dia melepaskan skill archer level 70 miliknya untuk meredam serangan dua skill swordman yang datang. Tak lama kemudian tanah kembali bergetar kuat disertai suara dentuman keras yang
“Thunder slash!” ucap swordman Heptagram saat tubuhnya masih melayang dibawa oleh archer Heptagram.Saat itu juga swordman Heptagram menebaskan pedangnya yang sudah diselimuti oleh petir mengarah kepada fighter Golden Wing yang juga masih melayang di udara. Dua kilatan petir seketika melesat dari dua pedang swordman Heptagram, fighter Golden Wing segera menggunakan skillnya untuk menghalau serangan yang datang.“Thunder punch!” teriak fighter Golden Wing sambil mengayunkan tangannya mengincar tebasan petir yang datang, akan tetapi mendadak saja tebasan petir itu menghindari pukulan petir fighter dan malah bergerak ke belakangnya. Sontak saja fighter Golden Wing terkejut bukan main melihatnya.“Fire kick!” ucap fighter Golden Wing yang tidak kehabisan akal segera menggunakan skillnya untuk menghalau tebasan petir yang malah bergerak menyerang dari belakang, tapi lagi-lagi dua tebasan petir itu bergerak menghindari tendangan fighter dan langsung menghantam pinggang kiri dan kanannya den
“Ampun!” teriak beberapa petualang saling bersahut-sahutan saat gemuruh angin yang datang dari arah Satria terasa semakin kuat saja.“Ampuni kami!” timpal petualang Golden Wing lainnya yang sudah tidak kuasa menahan ketakutan yang mereka rasakan.“Summon: undead king thunderia!”“Summon spirit elemental: undine!” ucap Satria lagi saat dia masih bersiap menggunakan skill fighter level 80 miliknya.Saat itu juga tanah semakin mengamuk saja seiring dengan deru angin yang semakin mengerikan, muncul kilatan petir hitam menyambar dari atap lantai dungeon yang kemudian menghantam tanah dan menciptakan sosok undead king thunderia. Di dekatnya juga muncul titik-titik air yang semakin lama semakin membesar hingga percikannya bisa terilhat dengan jelas, perlahan titik-titik air tersebut membentuk roh elemen air undine.“Mustahil..” ujar Rexa yang semakin tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dari apa yang dia saksikan tadi, jelas-jelas sihir tingkat delapan yang Satria tunjukan merupakan perw
“Sebaiknya tuan putri, Nekora dan Heptagram langsung segera pulang saja menuju Kerajaan Lunar dengan menggunakan gate of teleportation,” tutur Satria setelah mereka semua keluar dari bangunan penjaga dungeon.“Eh? Memangnya apa yang ingin tuan lakukan dulu di sini?” tanya Trixi terkejut.“Iya nih kak. Aku juga ingin bersama kakak saja,” timpal Nekora.“Aku masih ada urusan di sini bersama dengan Alexa dan Noir. Lagipula aku ingin kalian segera beristirahat setelah perjalanan panjang yang melelahkan di dungeon. Terlebih pasti Raja Foxi sudah khawatir dengan tuan putri,” jawab Satria seraya mengeluarkan item gate of teleportation dari slot tasnya.“Nekora juga harus segera pulang. Nyonya Miria dan kak Lixia pasti sudah khawatir menunggumu,” sambung Satria sambil memasang item gate of teleportation.“Baiklah jika itu keputusan tuan. Ayo Nekora,” tutur Trixi sambil meraih tangan Nekora untuk dia ajak memasuki portal teleportasi. Meski terlihat terpaksa namun Nekora akhirnya mau ikut bersa