“Ampun!” teriak beberapa petualang saling bersahut-sahutan saat gemuruh angin yang datang dari arah Satria terasa semakin kuat saja.“Ampuni kami!” timpal petualang Golden Wing lainnya yang sudah tidak kuasa menahan ketakutan yang mereka rasakan.“Summon: undead king thunderia!”“Summon spirit elemental: undine!” ucap Satria lagi saat dia masih bersiap menggunakan skill fighter level 80 miliknya.Saat itu juga tanah semakin mengamuk saja seiring dengan deru angin yang semakin mengerikan, muncul kilatan petir hitam menyambar dari atap lantai dungeon yang kemudian menghantam tanah dan menciptakan sosok undead king thunderia. Di dekatnya juga muncul titik-titik air yang semakin lama semakin membesar hingga percikannya bisa terilhat dengan jelas, perlahan titik-titik air tersebut membentuk roh elemen air undine.“Mustahil..” ujar Rexa yang semakin tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dari apa yang dia saksikan tadi, jelas-jelas sihir tingkat delapan yang Satria tunjukan merupakan perw
“Sebaiknya tuan putri, Nekora dan Heptagram langsung segera pulang saja menuju Kerajaan Lunar dengan menggunakan gate of teleportation,” tutur Satria setelah mereka semua keluar dari bangunan penjaga dungeon.“Eh? Memangnya apa yang ingin tuan lakukan dulu di sini?” tanya Trixi terkejut.“Iya nih kak. Aku juga ingin bersama kakak saja,” timpal Nekora.“Aku masih ada urusan di sini bersama dengan Alexa dan Noir. Lagipula aku ingin kalian segera beristirahat setelah perjalanan panjang yang melelahkan di dungeon. Terlebih pasti Raja Foxi sudah khawatir dengan tuan putri,” jawab Satria seraya mengeluarkan item gate of teleportation dari slot tasnya.“Nekora juga harus segera pulang. Nyonya Miria dan kak Lixia pasti sudah khawatir menunggumu,” sambung Satria sambil memasang item gate of teleportation.“Baiklah jika itu keputusan tuan. Ayo Nekora,” tutur Trixi sambil meraih tangan Nekora untuk dia ajak memasuki portal teleportasi. Meski terlihat terpaksa namun Nekora akhirnya mau ikut bersa
“Ya, jika dilihat dari situasi dan petunjuk yang kita dapatkan sejauh ini. Tapi jika dia memang bukan developer, bagaimana caranya dia membawa kita kemari? Itulah yang membuatku sangat kebingungan. Satu-satunya cara membuat kita berada di dunia ini hanya bisa dilakukan oleh pihak developer,” jawab Satria.“Jika kau saja sebingung itu, apalagi aku,” tukas Alexa sembari tersenyum.“Yah, karena itulah aku ingin kau dan Noir ikut membantuku memikirkannya. Itu juga agar kita semua bisa kembali ke dunia nyata,” tutur Satria.“Kau ini, hobi sekali memberi kami perintah untuk memikirkan pertanyaan yang sangat sulit dijawab,” sindir Alexa sambil tertawa kecil. Satria hanya tersenyum sedikit saja mendengarnya. Mereka berdua terus memacu kudanya di tengah gelapnya jalanan, cahaya rembulan tampaknya malam ini terhalang oleh awan mendung di langit.“Ne, Satria,” ucap Alexa pelan setelah mereka terdiam agak lama.“Ya?” tukas Satria sembari melirik Alexa.“Apakah kau benar-benar ingin kembali ke dun
Satria segera memakai pakaian khas petualangnya yang sudah dikenal luas oleh para penduduk Kota Lunar. Dengan cepat Satria berjalan menuju ke arah balai kota. Sepanjang jalan tampak para penduduk dan petualang yang berpapasan dengannya bersikap sangat hormat, mereka semua tahu kalau jasa Satria bagi Kerajaan Lunar sangatlah besar.Dalam perjalanan ke balai kota dia melewati pembangunan istana kerajaan yang sudah hampir selesai. Tidak heran jika dalam waktu dua bulanan saja kini struktur bangunan istana sudah hampir rampung sebab yang bekerja di sana juga sangatlah banyak. Satria hanya menyapa para pekerja sebentar sebelum melanjutkan lagi langkahnya menuju balai kota.“Selamat datang tuan pengembara, nona Alexa telah menunggu di ruang tamu khusus bersama dengan nona Trixi,” ucap penjaga balai kota saat Satria tiba.Satria hanya mengangguk saja lalu masuk ke dalam bangunan balai kota, dia segera pergi ke ruang tamu khusus untuk menemui Alexa dan utusan yang katanya datang dari Kerajaan
Satria dan Alexa segera mengantar Anniel menuju penginapan khusus tamu bagi Kerajaan Lunar. Letaknya agak jauh dari balai kota, namun keamanannya terjamin sebab di sana sudah ada prajurit tangguh yang khusus bertugas untuk berjaga di sekitar penginapan. Satria dan Alexa secara langsung mengantar Anniel sampai ke kamarnya.“Wah, apa ini tidak terlalu berlebihan ya?” tukas Anniel setelah melihat kemewahan yang ada di dalam kamarnya.“Ini hal yang wajar untuk tamu sepenting anda,” jawab Satria.“Nona bisa menekan tombol di sana jika memerlukan sesuatu, nanti pelayan akan langsung datang ke kamar nona. Jika nona ingin jalan-jalan di sekitar kota tolong beritahu para penjaga, tolong izinkan salah satu dari mereka juga untuk menemani nona,” jelas Alexa.“Terima kasih banyak. Padahal saya bukanlah utusan resmi Kerajaan Alf,” ujar Anniel.“Kami tidak membedakan utusan resmi atau tidaknya, kami hanya menilai seberapa penting kabar yang nona sampaikan. Dilihat dari sana saja kami pikir nona sud
“Semuanya sangat detail dalam peta ini,” batin Satria saat menatap satu persatu ketiga gulungan peta dari Anniel.Dalam peta tersebut juga ada coretan-coretan tangan Irishviel yang menjelaskan beberapa titik peta dengan detail, termasuk di mana posisi pertahanan paling kuat dan posisi pertahanan paling lemah dalam peta. Dia juga menuliskan pintu dan labirin rahasia dalam istana Kerajaan Alf yang biasanya digunakan keluarga kerajaan dalam situasi darurat.“Saya akan membawa nona Irishviel sendirian, tapi sebagai gantinya nanti saya membutuhkan bantuan nona Anniel untuk hal lain lagi,” tutur Satria sembari memasukan ketiga gulungan peta ke dalam slot tas miliknya.“Bantuan seperti apa yang perlu saya lakukan?” tanya Anniel.“Jika di Kerajaan Alf masih ada prajurit tangguh atau orang berpengaruh yang berpihak kepada nona Irihviel saya ingin nona Anniel menemui mereka nantinya selagi saya pergi untuk membawa nona Irishviel. Tapi itu nanti jika saya sudah bergerak, saat ini kita fokus dulu
“Semua serangan ini benar-benar terukur dalam waktu yang tepat, aku yakin dibalik semuanya ada orang yang pintar,” gumam Satria pelan dibalik kepulan debu yang timbul akibat dampak benturan serangan.“Mustahil, sekarang dia bahkan menggunakan skill guardian level 70?” batin Anniel yang tadi berada dalam perlindungan skill guardian Satria.“Kelihatannya mereka harus dipancing dulu, nona,” ucap Satria sembari melirik kepada Anniel.Saat itu juga Anniel mengangguk lalu melompat ke depan dengan pedang terhunus, saat itu juga tanah kembali bergetar kuat saat pedang Anniel diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam. Kali ini Anniel berniat menggunakan skill pedang terkuat yang dikuasai olehnya, tanpa ragu lagi Anniel menggunakan skill dimensional slash ke depan dan menebaskannya ke arah terowongan yang ada di hadapannya.Seketika itu juga tekanan udara padat yang memancarkan aura hitam gelap langsung membelah terowongan sampai tanah yang ada di atasnya ambles ke dalam. Kerikil serta debu
Sementara itu Satria dan Anniel sudah pergi jauh menyusuri hutan menjauhi para petualang yang menghadangnya. Mereka menunggangi kuda yang dipanggil lagi oleh Satria dengan job class beast tamer miliknya. kuda tersebut mereka pacu dengan sangat cepat agar tidak tersusul oleh squad Sherry dan squad Raven.“Kelihatannya mereka tidak berniat mengejar,” gumam Satria yang dalam job class ranger.Satria sama sekali tidak mendengar pergerakan di belakangnya. Dia sengaja mengajak Anniel menjauh daripada harus bertarung dengan kedua squad petualang yang menghadangnya. Dia yakin cepat atau lambat Raven akan menyadari identitasnya sebagai Satria jika mereka meneruskan pertarungan, hal itu akan berdampak buruk sebab Satria sejauh ini masih belum memutuskan untuk membongkar identitasnya kepada Anniel.“Fighter, assassin, ranger, beast tamer, lancer dan guardian. Aku tidak menyangka kalau ada orang di dunia ini yang sanggup menggunakan skill dari berbagai job class, dia sangatlah berbahaya,” batin A