Share

Bab 7

Mataku terus saja tidak berpindah untuk memperhatikan Sari. Aku pun melirik kresek putih di sebelah tangannya. Kemudian mataku langsung meloncat mengintip kresek itu, ternyata ada pil KB di kresek itu. Tak lupa juga aku memperhatikan sablon di plastik tersebut.

Deg .... Rasanya jantungku berhenti sejenak. Ternyata apotek yang aku kunjungi kemaren lusa sama dengan sablon yang ada di plastik sebelah tangan Sari.

"Sial! Bener, dia itu yang sudah mengambil dua benda itu di kantong celanaku, aku harus gimana ini?" batinku. Sekarang hatiku mulai tambah gelisah.

"Gara-gara keteledoran aku, aku sekarang ada dalam masalah besar," ucapku lirih.

Sejenak aku memejamkan mata, agar rasa gugup aku hilang.

"Loh, kamu ngomong apa, Mas? Aku nggak denger. Dan sekarang kenapa pula itu wajah kamu jadi pucat gitu?" tanyanya, sambil dengan santainya menyeruput air di gelasnya.

"Oh, eng-enggak kok, aku nggak kenapa-kenapa," jawabku gugup.

Aku mencoba untuk tetap tenang agar Sari tidak curiga. Jika dia berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status