Share

Bab 40

"Kok gak diangkat, Mas?" tanyaku sambil menggoda. Sebenarnya aku ketir-ketir juga sih.

"Biarin saja lah, nggak usah diangkat! Pasti bentar lagi dimatikan, setelah itu dia akan kirim pesan," jawabnya kemudian.

"Tapi nanti kalau dia ke sini bagaimana, Mas? Aku takut kalau dia memergoki kita bersama."

"Tenang saja, mana mungkin dia tahu mengenai hubungan kita. Semua sudah aman, Hana," terangnya.

"Ya sudah kalau gitu, Mas. Aku tenang sekarang," kataku.

Kalau sudah bersama aku, mas Nanang benar-benar tidak mau diganggu oleh istrinya.

Setelah itu sambil menunggu makanan datang, kami mengobrol dengan santai dan seperti biasa dia suka mengeluarkan jurus gombalnya. Ya, seperti layaknya laki-laki lainnya yang sering aku temui.

Saat menunggu mas Nanang datang tadi, aku pun mendapatkan kabar dari laki-laki spesialku. Dia berencana akan menemuiku besok. Aku pun langsung menyetujuinya apalagi aku sudah lama tidak bertemu dengan dia. Kelihatannya dia juga sudah mulai ingin serius kepadaku. Apalagi di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status