Share

15. Dia …. (Bagian B)

15. Dia …. (Bagian B)

"Apa sih, Key? Berhenti untuk menebak-nebak. Aku tidak bertukar pesan dengannya. Siapa juga yang berhubungan dengannya!" ketus Mas Rengga, namun masih dengan suara yang nyaris berbisik.

"Aku nggak ada bilang kamu bertukar pesan dengannya. Kamu sendiri yang mengambil kesimpulan. Ayo, Mas! Kita lakukan!" bisikku seraya tersenyum tipis.

"Apa?" lirihnya tanpa memandang ku.

"Sekalian kita ke Rumah Sakit. Kamu bisa mengembalikan ginjal ku hari ini juga kalau kamu mau! Bagaimana?" tanyaku dengan kalimat penuh penekanan. Biar saja, biar Mas Rengga bisa lebih terbuka pikirannya.

"Nggak usah macem-macem, Key. Lagi pula, aku nggak aneh-aneh kok. Percayalah, udah ya. Jangan dibahas. Fokus sama anak kita!" ujarnya dengan percaya diri yang tinggi.

"Idih, apa kamu bilang? Anak ki–"

"Kalian ini ngapain? Lama sekali! Ayo!" kata Ibu seraya melotot ke arah kami. Aku pun hanya menanggapi dengan seulas senyum tipis.

"Tuh, kan. Ibu jadi marah!" ucapan Mas Rengga yang langsung membawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status