Share

4. Rencana Ansgar Malachy

Hotel Malachy memang merupakan hotel mewah di Manchester. Hotel bintang tujuh itu memang terlihat luar biasa mentereng dan luar biasa indah dari luar.

Semua orang di kota Manchester benar-benar tahu tentang reputasi mengenai itu. Hotel tersebut juga menjadi hotel termahal di kota itu dikarenakan fasilitas dan pelayanan kelas atas yang ditawarkan mereka. Semuanya serba mewah dan pasti akan memuaskan pelanggan.

Weylin Malachy baru sampai di hotel yang memiliki lima puluh lantai itu dan turun dari mobilnya. Dia lalu disambut oleh sekretaris pribadinya, Kristen Moore yang telah bekerja dengannya selama hampir dua tahun.

Weylin mempercayai wanita itu karena hanya Kristen wanita di hotel itu yang masih tidak tertarik kepadanya. Itu karena Kristen sudah menikah. Wanita itu juga sangat setia kepada suaminya dan memiliki dua anak. Dia dari awal tak nampak memiliki keinginan untuk menarik perhatiannya dan itu sangat bagus untuk Weylin karena Weylin jadi tidak perlu mengkhawatirkannya, bahkan dia bisa santai saat bersamanya.

"Pak, apa Anda mau sarapan dulu sebelum rapat?" tanya Kristen.

Kristen selalu menyiapkan sarapannya karena dia tahu bahwa Weylin hampir tidak pernah makan di rumahnya. Dia juga tahu betapa buruknya hubungan CEO muda itu dengan ayahnya.

"Baiklah. Beri aku sandwich saja. Aku tidak mau makan terlalu banyak."

"Oke, Pak. Apa Anda ingin saya melakukan hal lain?" tanya Kristen lagi.

Weylin berpikir sejenak dan kemudian menggelengkan kepalanya.

Kristen kemudian pergi ke pantry untuk menyiapkan makanannya.

Weylin lalu berjalan menuju ruangannya.

"Darren, jam berapa aku harus bertemu dengan gadis itu?"

Weylin sebenarnya tidak ingin bertemu gadis itu tetapi karena dia telah punya rencana untuk merusak perjodohan itu, dia siap untuk bertemu dengannya.

"Jam lima, Tuan Muda"

"Di mana itu?"

"Rumah Anda,” jawab Darren santai.

Weylin melebarkan matanya dengan sempurna.

"Apakah kamu tidak mengatakan sesuatu yang salah? Itu tidak mungkin. Ayahku tidak pernah mengundang teman-temannya ke rumah kami."

Weylin benar. Ansgar Malachy bukan orang yang suka beramah tamah pada orang lain. Jika dia ingin menemui seseorang, dia pasti akan mengajak tamunya itu untuk bertemu di kantornya atau di restoran. Yang pasti bukan di rumahnya.

Bagi Ansgar, rumahnya hanya boleh diinjak oleh anggota keluarganya saja. Jadi bisa dipastikan tak ada satu pun rekan bisnisnya yang pernah masuk ke dalam mansion milik keluarga Malachy.

Darren menghela napas lalu dia kemudian menjelaskan sesuatu yang membuat Weylin ingin kabur dari acara pertemuannya dengan siapapun gadis yang akan dijodohkan dengan dirinya itu.

"Tuan Malachy mengatakan bahwa dia adalah sahabatnya. Kalau tidak salah mereka berteman sejak masih duduk di bangku SMA. Jadi, dia sangat dekat dengan calon ayah mertua Anda."

Weylin menoleh ke arah Darren dengan cepat. Dia membenci kata-kata 'Calon Ayah Mertua'.

Dia tidak pernah membayangkan menikahi putrinya jadi bagaimana mungkin dia harus memanggilnya sebagai calon ayah mertua?

Darren kemudian menutup mulutnya.

Weylin kemudian berpikir bahwa sepertinya sulit untuk merusak acara tersebut. Tidak sesederhana yang dia pikirkan. Jelas bahwa ayahnya sangat menghormati tamunya sehingga jika dia membuat masalah di sana, ayahnya pasti akan marah padanya.

"Perubahan rencana,” gumamnya pelan.

Weylin meyakinkan dirinya sendiri untuk menjadi putra yang baik hanya untuk satu hari. Meskipun sulit, dia akan melakukan itu untuk menemukan cara lain untuk membatalkan perjodohan gila itu.

***

Kelsey merasa malas ketika harus pulang. Ia melihat jam tangan berwarna hitam di pergelangan tangan kanannya. Dia ingin berteriak karena dia merasa hidupnya tidak adil.

Dia baru saja menyadari bahwa hidupnya sangat menyedihkan. Dia tidak pernah punya pacar sejak dua tahun lalu. Dia hanya bersenang-senang dengan dirinya sendiri dan tidak ingin memiliki hubungan dengan pria lain. Tiba-tiba orang tuanya berkata bahwa dia harus menikah dengan salah satu putra teman mereka. Itu membuatnya terkejut.

Bagaimana dia bisa menghadapi itu? Dia tahu bahwa dia berusia 27 tahun tetapi dia ingin menikmati hidup tanpa gangguan dari pria.

Mengapa orang tuanya memaksanya untuk menikah?

Kelsey tiba di rumah dan cukup terkejut saat melihat orang tuanya sudah berpakaian rapi.

"Kels, kenapa kamu masih berdiri seperti itu? Cepatlah. Kita akan terlambat."

Leana memperingatkannya karena dia gugup untuk pergi ke rumah teman suaminya.

"Ya, Bu. Tapi kenapa kamu begitu cantik? Kamu memakai baju baru ya?"

Kelsey menatap ibunya yang memang terlihat sangat anggun dengan gaunnya.

Leana tersenyum.

"Tentu saja. Karena kamu akan bertunangan hari ini."

Kelsey melebarkan matanya.

"Apa!? Maksud Ibu apa? Bu, Ibu hanya bercanda, kan?"

Leana memeluk putrinya.

"Ibu serius. Apakah ayahmu tidak memberitahumu tentang hal itu? Kamu akan bertunangan dengan dia malam ini. Itu romantis, kan? Kamu pertama kali bertemu dengannya dan langsung bertunangan dengannya.”

Leana tersenyum lalu berjalan ke kamar untuk mengambil tasnya.

Kelsey ingin mati saja. Dia tidak pernah menyangka ayahnya akan melakukan itu padanya.

Bertunangan pada di hari pertamanya bertemu dengan calon tunangannya? Tidakkah itu sebuah hal gila? pikir Kelsey kesal.

***

"Ayah, aku tidak bisa. Aku tidak akan melakukannya."

Weylin sangat marah setelah ayahnya memberinya dua cincin.

"Kamu bisa."

Ansgar Malachy kemudian meninggalkan putranya.

Weylin ingin melempar cincin itu tetapi Darren ada di sana sehingga dia mencegah tuannya untuk tidak melakukannya.

"Ayahku sudah gila kan? Dia membuatku bertunangan dengan gadis itu di pertemuan pertama kami. Sungguh gila."

Weylin tidak bisa menahan amarahnya.

Darren tahu bahwa itu tidak mudah bagi Weylin.

Dia tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita manapun.

"Saudara-saudara Anda ada di sini." Weylin menoleh.

“Apa maksudmu?" Weylin bertanya.

"Mereka sudah tahu tentang pertunangan Anda. Mereka ada di sini."

"Semua saudaraku?" tanya Weylin tak percaya.

"Ya. Mereka bertemu ibu Anda. Mereka ada di kamar Nyonya Zuria."

Weylin langsung berdiri.

"Apakah Arlen juga ada di sini?" tanya Weylin lagi

Arlen Malachy sangat dekat dengannya.

Darren mengangguk.

Weylin kemudian berjalan menuju kamar ibunya dan menemukan saudara-saudaranya sedang memeluk ibunya.

Mereka menoleh ke arah Weylin saat mereka tahu Weylin datang.

"Ah, ini dia bintang kita ini,” ucap Arlen dengan santainya.

Arlen berjalan dan memeluk kakak laki-laki tertuanya itu. Neal dan Keiran juga berjalan mendekatinya. Weylin tersenyum kepada saudara-saudaranya. Dia jarang bertemu mereka jadi pertemuan mereka ini adalah waktu yang sangat berharga ketika mereka bisa bersama.

"Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Keiran.

"Apa maksudmu?" Weylin bingung.

Neal menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana perasaanmu saat akan segera menikah? Oh tolong, Weylin. Jangan berpura-pura tidak tahu apa-apa. Aku sangat kecewa denganmu. Kamu tidak pernah memberi tahu kami tentang gadis itu dan sekarang kamu memutuskan untuk menikahinya. Ayolah, Kak. Kamu sangat jahat." Neal kesal.

Weylin menghela napas.

"Aku belum pernah bertemu dengannya. Itu rencana ayah."

Keiran terkejut lalu berujar, "Tunggu! Maksudmu kamu tidak 

pernah berniat menikahinya? Itu perjodohan? Benarkah itu?"

Weylin mengangguk.

Arlen menutup mulutnya dengan tangannya.

"Ya ampun. Kasihan sekali kamu, Kak!" Arlen berujar dengan ekspresi menyesal.

"Jangan berkata seperti itu. Aku yakin kamu akan menyukainya. Aku pernah melihat fotonya. Dan dia cantik."

Zuria berusaha menenangkan putranya.

Keiran hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Selamat datang di kehidupan nyata, Kak!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
adek-adek laknat hahahha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status