Home / Romansa / Skandal Terlarang Bersama Mertuaku / Bab 269: Anak yang Diduga Meninggal

Share

Bab 269: Anak yang Diduga Meninggal

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-12-04 10:31:43

Seketika Rahul menoleh ke samping. Mata yang biasanya teduh dan penuh hormat kepada Dirga itu kini memancarkan aura tidak biasa.

“Kenapa Pak Dokter tanya soal itu? Itu ... ‘kan sudah urusan lama. Iya … sudah terkubur, nggak ada gunanya diungkit-ungkit!" hardik Rahul, nadanya naik tajam. Pria itu menunjukkan keterkejutannya atas pertanyaan tak terduga. Jelas, Dirga telah melanggar batas yang dijaganya selama bertahun-tahun.

“Jangan sampai Laras dengar ini, dia bisa kecewa sama ibu dan ayahnya. Tolong Pak Dokter pahami itu,”sambung Rahul, nadanya sangat mengiba.

“Maaf, Mang kalau saya lancang. Saya hanya ingin tahu lebih dalam tentang Laras.” Akhirnya kata-kata itu terlontar dari mulut Dirga setelah ia susah payah menahan diri.

“Tenang aja, Pak dokter. Walaupun kami dari kampung dan miskin, tapi Mamang berani jamin Laras jelas asal usulnya. Dia itu … anak kandung satu-satunya Rizal dan Lastri!” tegas Rahul, perutnya yang tambun itu bergerak cepat turun naik, dengan napas terengah-engah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
NACL
huhuhu jangan smpai berantem dong kak
goodnovel comment avatar
NACL
makasih Kak sudah update ya
goodnovel comment avatar
NACL
iya kak makasih yaaa pasti update lagi ko
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 278: Dirga Tidak Main-main

    Randy, memegang erat kantong plastik kecil berisi helai rambut Raymond. Ia tahu betapa pentingnya sampel ini bagi Dirga. Tidak membuang waktu sedetik pun, dengan langkah setengah berlari ia membelah lorong-lorong rumah sakit. Begitu tiba di pintu laboratorium, Randy menyerahkan sampel itu kepada petugas. "Tolong percepat proses tes DNA ini! Ini perintah langsung dari Direktur Rumah Sakit!" tegasnya, dengan balas terengah.**​Sementara itu, di ruang tamu VIP, Dirga berdiri di samping tubuh Raymond yang terkulai lemah. Tadi, ia sudah menghubungi petugas. Sekarang ia menatap dua petugas keamanan yang baru masuk.​"Angkat dia!" perintah Dirga dingin dan tak terbantahkan. "Bawa dia keluar dari ruangan ini, pindahkan ke ruang rawat pasien Nita. Suruh sopirnya pergi sekarang juga. Katakan, Raymond akan menginap di sini!" Suara tegas dokter tampan itu menggema.“Baik, Pak.” Kompak petugas.Dirga gegas meninggalkan ruang tamu. Terlalu malas berada satu tempat dengan Raymond.​Kemudian, dua p

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 277: Terjebak

    “Laras? Ini kamu? Ini nomormu? Kenapa membahas tentang Nita? Ponselmu sudah berfungsi lagi?” Pertanyaan itu terlontar ringan dari mulut Raymond. Pria itu benar-benar tidak peduli pada kondisi yang dialami oleh simpanan dan darah dagingnya.Menghela napas sejenak, Laras kemudian berkata dengan suara lantang, “Bapak tenang saja. Tidak perlu memikirkan ponsel saya berfungsi atau tidak. Lagi pula tujuan utama saya menghubungi Anda, untuk meminta pertanggungjawaban atas Nita.” Ia sama sekali tidak takut pada rival suaminya itu. Raymond mendengkus. “Kamu tidak perlu ikut campur masalah saya dan Nita. Sekarang, saya hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu setelah dimarahi istri saya?” Suara pria itu benar-benar lembut. Jauh berbeda saat ia berbicara dengan Dirga.Laras mendecak kecil, “Kalau Pak Raymond benar-benar pria sejati. Seharusnya bertanggung jawab atas apa yang Anda perbuat!” geramnya, ia langsung memutus sambungan telepon secara sepihak. Tidak hanya itu saja, bahkan Laras memblokir

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 276: Pria Yang Tidak Bertanggung Jawab

    Mobil Porsche hitam Dirga tiba di Rumah Sakit JB. Semua memberi jalan, tidak ada yang menghalangi. Mereka tahu, itu kendaraan direktur utama.Dibantu perawat yang berjaga, tubuh wanita itu dikeluarkan dari mobil. Sigap Laras dan petugas Puskesmas ikut mendorong brankar, memasuki IGD. Sementara Petugas Puskesmas yang tadi ikut cemas.Wajah Laras seketika pucat, tangannya gemetar melihat banyaknya darah. Bahkan kemeja ungu mudanya ternkda cairan amis itu.“Mau ke ruangan saya? Kamu bisa mandi, dan pakai kemeja bersih saya di sana,” tawar Dirga, melihat istrinya kotor. “Iya, Mas nanti aja. Saya mau tahu keadaan perempuan itu dulu,” jawab Laras, matanya melirik pada tirai bergoyang. Di sana, tim gawat darurat sedang melakukan penanganan.“Baik, gimana nyamannya saja,” sambung Dirga, tak ingin memaksa.Dirga berdiri tegak di samping sang istri. Matanya sangat tajam, memberikan instruksi cepat kepada perawat IGD tanpa menunjukkan sedikit pun kegugupan. “Hubungi Dokter Devi, minta dia tang

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 275: Laras Diambil Raymond?

    Sepanjang perjalanan pulang, Dirga terdiam. Pandangannya tajam ke depan, fokus pada jalan. Ia tidak melirik Laras sedetik pun. Ini membuat wanita itu berkeringat dingin, tangannya meremas jas putih di atas paha.“Mas?” panggil Laras, pelan dan lemah lembut.“Diam dulu! Kita bicarakan ini di apartemen. Saya lagi fokus nyetir! Bahaya!” tegas pria tampan yang kini wajahnya menjadi garang. Hati Laras seketika mencelos mendengar nada itu. Ya, ia tahu suaminya benar-benar marah. Kesedihan pun menusuk, Dirga yang biasa lembut kini seperti orang asing menakutkan. Tak ingin menambah masalah lagi, Laras patuh, menggigit bibir, dan memilih diam. Ketenangan seorang Dirgantara saat marah justru jauh lebih menyeramkan daripada bentakan kerasnya waktu itu. Laras hanya bisa pasrah.Porsche hitam memasuki area parkir apartemen. Dirga turun lebih dulu, membanting pintu mobilnya dengan keras. Sontak Laras terperanjat, dan memegangi dadanya. Kala ia sudah siap dicampakkan dan hendak membuka pintunya

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 274: Kamu Sumber Kekacauan

    Laras buru-buru menekan ikon panggilan saat nama ‘suamiku Dirgantara’ muncul di layar ponselnya. Nahas sebelum sambungan telepon sempat terhubung, wanita tambun yang mendorong kursi roda itu—istri Raymond melihat gerak tangan Laras. Dalam sekali gerakan cepat dan penuh amarah, wanita itu menepis kuat pergelangan tangan Laras. ​Ponsel dalam genggaman Laras terlepas dan jatuh membentur lantai marmer rumah sakit. Parahnya lagi, layar ponsel itu langsung retak. Laras terpekik, “Ya, ampun. Ibu!” “Jadi kamu istrinya Dokter Dirga? Dasar pengganggu! Beraninya kamu! Pasti mau merekam kami, iya ‘kan? Biar nama … kamu viral,” desis wanita itu, matanya menyorot tajam. Sedangkan Raymond di kursi roda hanya bisa menunduk pasrah. Tenaganya belum pulih 100%. ​“Rekam?” ulang Laras, suaranya tegas. “Ibu salah sangka. Saya hanya menelepon suami saya. Kenapa Ibu panik sekali sampai merusak Hp saya, begitu?” lanjutnya lagi. Ia berusaha tetap tenang, meskipun tangannya gemetar menahan amarah karena

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 273: Mengalah Dari Suami

    Satu bulan telah berlalu. Hari-hari Laras kini jauh lebih sibuk dibandingkan sebelumnya. Pagi-pagi ia harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit ke Puskesmas, yang terletak cukup jauh dari apartemen mereka. Kesibukan ini cukup menjadi pengalih yang efektif. Ia bahkan sampai tidak ingat melakukan tes kehamilan, baru menyadari hal itu setelah datang bulan. Namun, kesedihannya berangsur hilang, berganti dengan fokus pada tanggung jawab baru di dunia medis. ​Siang ini, saat giliran istirahat, Laras menerima bungkusan makanan dari ojek online. Tanpa memutus panggilan video masuk dari Dirga. Wajah lelah pria itu langsung berubah hangat kala melihat ekspresi ceria sang istri. “Suka, Sayang? Saya pesan makanan kesukaan kamu. Jangan sampai telat, ya. Ingat pesan saya, kamu harus sehat,” tutur Dirga lembut. Meskipun bukan kali pertama, Laras tetap berbunga-bunga. Menghargai usaha suaminya membuat rumah tangga mereka tetap hangat, sekaligus menghiburnya karena selalu merasa kerdil tatkal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status