Share

Chapter 19 (Kecemasan)

"Selamat pagi, Tuan Muda!" Sapa Ye Meyleen ketika melihat Halbert Gao menuruni tangga. 

Pria kecil itu tidak menanggapinya. Ia mengabaikan Ye Meyleen dan menganggapnya hanya sebagai bayangan. Edzar Gao yang kembali melihat sikap kasar putranya segera menegurnya. 

"Halbert Gao, dimana sopan santunmu? Kau tidak boleh mengabaikan orang lain ssperti itu." Halbert Gao tidak peduli dengan teguran papanya. 

Pria kecil itu memanggil supir untuk segera menyiapkan mobil. Ye Meyleen meminta Halbert Gao untuk sarapan terlebih dahulu,tetapi sekali lagi niat baik wanita cantik berambut hitam itu diabaikan oleh Tuan Muda Gao. Ye Meyleen merasa kecewa karena 2 hari ini sikap Tuab mudanya  ini menjadi semakin dingin padanya. 

"Halbert Gao, lebih baik untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Bagaimanapun, ini juga masih terlalu awal untuk berangkat." 

"Aku tidak ingin makan bersama wanita itu." 

"Halbert, sampai ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status