Jatuh Miskin Karena Selingkuh

Jatuh Miskin Karena Selingkuh

Oleh:  Widanish  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
25 Peringkat
40Bab
14.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Nita bermaksud untuk memperkaya dirinya sebelum bercerai dari Kun Hartadi—suaminya yang juga seorang konglomerat. Namun, serentetan peristiwa tragis terjadi di hadapannya. Tak disangka, perselingkuhan suaminya menyeret Nita ke dalam dunia yang kejam. Rasa sakit hatinya mendorong Nita untuk tetap bertahan di dunia penuh kekejaman itu, sambil terus berusaha menjalankan misinya. Akankah Nita berhasil membuat suaminya melarat, atau malah sebaliknya ... dialah yang melarat?

Lihat lebih banyak
Jatuh Miskin Karena Selingkuh Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Fikri Mahmud
Plot twist banget
2022-05-06 08:25:21
1
default avatar
Chan
....... pemuda yang tidak terduga
2022-02-28 23:11:56
1
user avatar
Yenitasari
bagus,bagus dan gak jelek.
2022-01-02 15:50:40
1
user avatar
Pangkalan Seblak
..............................
2021-10-03 12:43:13
1
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:15
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:15
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:14
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:14
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:14
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:13
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:13
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:13
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:13
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:13
0
user avatar
Widanish
Rekomended guys, konfilknya seru banget wajib dibaca ini mah guys
2021-05-30 06:32:12
0
  • 1
  • 2
40 Bab
Selingkuh!
“Papa gak tahu perselingkuhan ini akan membuat Mama marah,” ucap suamiku dengan begitu entengnya.Tumpukan baju yang sedang kupindahkan ke dalam koper ini, adalah saksi bisu atas kemarahanku pada Mas Kun—suamiku. Sepuluh tahun sudah aku menjadi istrinya, dan selama itu pula dia selingkuh di belakangku. Entah dari mana datangnya seorang pelakor bernama Renata. Yang jelas, selama ini mereka selalu bermain rapi tanpa meninggalkan jejak.Hanya kasih sayang Tuhan lah yang mengungkap perselingkuhan mereka. Tiga jam yang lalu, tiba-tiba aku ingin mengunjungi sebuah coffeeshop baru di kotaku. Padahal, aku bukanlah pecinta kopi, bahkan menghirup baunya pun sudah membuatku mual. Namun, tadi pagi tangan-Nya seolah menggugah hasratku untuk memesan secangkir moccachino dan duduk manis di kursi nomor tiga belas, tatkala kulihat suamiku menggandeng tangan seorang wanita di depan mataku!“Mas Kun?!” Pita suaraku hampir putus
Baca selengkapnya
Menyusun Rencana
 “Bisnis kecil-kecilanmu itu, tak akan bertahan lama jika tanpa suntikan dana dariku. Sekali lagi kutanyakan, apa kau yakin ingin bercerai?” Mas Kun terus-terusan memberondongku dengan pertanyaan yang menurutnya akan membuatku ciut.  “Aku bahkan bisa menghidupi anakku tanpa meminta sepeser pun darimu!” tegasku sambil terus berlalu dari hadapannya.*Keberuntunganku yang kedua, adalah memiliki mertua sebaik ibunya Mas Kun. Nyonya Amira Laila Kun Hartadi. Aku memanggilnya Mama Mira. Ia menjaminkan sebagian dari hartanya jika aku bercerai dari Mas Kun, atas kesalahan Mas Kun sendiri.“Menikahlah dengan Kun Hartadi—anakku. Kau tak perlu takut, aku akan menjamin pernikahan kalian langgeng sampai maut memisahkan. Jika suatu saat Kun berulah, dan kalian harus berpisah, maka aku menjaminkan sebagian dari hartaku untukmu,” ucapnya dulu, sambil memberiku semacam surat perjanjian bermaterai ya
Baca selengkapnya
Tamu Tak Diundang
“Ada tiga mobil, Non.”Rey adalah supir pribadiku sejak aku sembunyi dari Mas Kun, tepatnya seminggu yang lalu. Mama Mira yang merekomendasikan Rey. Lelaki yang juga pandai berkelahi itu ditugasi untuk mengawasi mata-mata yang dikirim Mas Kun sejak dua hari terakhir ini.“Apa menurutmu aku harus menyewa bodyguard?” tanyaku.“Tak perlu. Saya bisa menghabisi mereka sendirian,” jawab Rey sambil membungkuk.“Dimana kau terakhir melihat mereka?”“Apartemen Galaxy.”Fix. Komplotan pria kekar yang mengejarku semalam adalah mereka—mata-mata yang dikirim Mas Kun untuk menangkapku. “Pergilah!” Aku menyuruh Rey keluar dari ruang kerjaku, sudah tak ada lagi yang ingin kutanyakan padanya.Mejaku menghadap jendela. Menikmati panorama indah sambil menyusun rencana kerja, dapat meningkatkan kualitas pikiranku. Suasana yang bagus untuk menata kembali bisni
Baca selengkapnya
Ancaman
Dia memakai dress warna orange model sabrina dan make up tebal, dengan perban di keningnya. Itu pasti luka bekas membentur meja saat kudorong dia di coffeeshop, seminggu yang lalu. Tubuh tingginya semakin terlihat semampai dengan bantuan sepatu high heels. Walau berdandan seperti tante-tante, aku yakin usianya jauh di bawahku. Aku tertawa bahagia, pelakor yang mengancam posisiku sebagai ‘The Next Nyonya Hartadi’ kini berlutut di kakiku.“Bagaimana caranya agar Mas Kun bisa melepaskanku?” rintihnya dengan deraian air mata.Kutendang pelan badannya. Kebetulan sekali semua karyawanku berkumpul menyaksikan kegaduhan ini. Aku ingin mempermalukan Renata sebentar saja, sampai hatiku merasa puas. Namun dia bergeming, tangannya semakin erat memeluk kakiku.“Oh my god! What’re you doing here! Lepasin, Renata! Kamu terlalu hina untuk menyentuh kakiku!” hardikku.Lexa datang membisikan kata-kata mutiara di teling
Baca selengkapnya
Harga Sebuah Perselingkuhan
“Rey, apa ketiga mobil itu masih parkir di samping gedung ini?” tanyaku saat ia kembali.“Tidak ada, Nona,” jawab Rey.Tanganku gemetar. Ke mana perginya komplotan mata-mata itu? Apakah mereka langsung mengejar Renata?“Renata … apa dia sudah pergi?” tanyaku lagi.Rey masih dengan posisi tegapnya menjawab, “terakhir saya meninggalkannya di pinggir jalan. Setelah itu, saya tak tahu lagi.” Sebenarnya, siapa sasaran komplotan itu, aku atau Renata? Mas Kun, jika kau menginginkan nyawaku, kau benar-benar keterlaluan!*“Nit, apa lo yakin baik-baik aja? Perlu gue temenin gak?” ucap Lexa lewat sambungan telepon.Aku tengah berada di ‘rumah pengasinganku’ saat ini. “Gak usah, Lex. I’m fine,” jawabku dan langsung menutup telepon. Aku tak mau Lexa mengetahui alamat rumah ini. Jika telepon terus tersambung, alamat keberadaanku sekarang bisa terdeteksi lewat jejak sinyal di ponselnya.Tak kuberitahu siapa pun termasuk Mama
Baca selengkapnya
Membunuh Atau Dibunuh
Derap langkah kaki yang kudengar kini semakin menjauh. Rey berlari dengan sangat cepat, hingga berhasil lolos dari komplotan yang mengejarku. Samar-samar mereka terlihat sama dengan yang mengejarku malam lalu di area parkir Apartemen Galaxy.Aku berada dalam pangkuan Rey selama beberapa menit, hingga akhirnya kami bersembunyi di semak-semak yang gelap. Rey menurunkanku dengan begitu pelan. “Mereka sudah pergi?” tanyaku.“Ya, mereka kehilangan jejak kita. Kau tak apa, Nona?”Aku mengangguk memberi tanda bahwa aku baik-baik saja. Sial! Mata-mata yang dikirim Mas Kun sudah mengetahui tempat persembunyianku di rumah itu. Rey bersandar ke sebuah pohon besar. Napasnya yang kelelahan sangat terdengar jelas olehku.“Menurutmu, apa aku harus menceritakan tentang komplotan ini pada Mama Mira?” tanyaku.“Jangan, Nona. Semakin banyak yang tahu, akan semakin sulit bagimu, dan juga bagiku. Komplotan seperti mereka, biasanya adalah
Baca selengkapnya
Kabar dari Lexa
Rey membaca baik-baik email dari Mas Kun. Aku menunggu responnya, tapi lama sekali. Dia tipe orang yang teliti dan tak gegabah. Dalam menyelidiki sesuatu, dia selalu memperhatikan detail dan menimbang dari segala sisi. Pembawaannya yang tenang dan kharismatik, menampilkan sisi kecerdasannya yang cemerlang. Pembawaan Rey sangat bertolak belakang dengan profesinya sebagai bodyguard berdarah dingin. Dia lebih cocok menjadi aktor top, atau pengacara kondang.“Gimana, Rey? Kau tahu keganjilannya, kan?” tanyaku. Dia menyerahkan ponselku. Email itu sudah selesai dibacanya. “Nona terganggu dengan kata-kata ‘menarik kembali komplotanku’?” tanyanya.“Ya, bukankah itu berarti mereka masih hidup?” Aku balik bertanya.Rey tersenyum, kemudian menggeleng. “Itu artinya, Tuan Kun mengetahui kalau komplotannya sudah terbunuh. Dia menggunakan kata halus untuk mendeskripsikannya,” jawab Rey.“Kau yakin, Rey?”“Ya, Nona.”Sebenarnya, aku merasakan dua hal
Baca selengkapnya
Clue
“Gak masuk akal!” kataku.“Gue gak lagi ngomong kosong, Nit! Kun bawa pisau sambil ngejar Renata!” Lexa tetap dengan penuturannya.“Mas Kun gak mungkin bertingkah sembarangan. Sebagai elite di negeri ini, dia akan menjaga sikap. Gak mungkin dia mengejar seorang wanita di depan umum, apalagi sambil bawa pisau. Walaupun kenyataannya dia berselingkuh, tapi gak mungkin dia berbuat se-mencolok itu, kan? Mungkin lo salah lihat,” sanggahku.“Gue yakin dengan yang gue lihat, pria yang mengejar Renata itu adalah suami lo!”*Menjelang sore, aku masih duduk di tempat kerja, sementara para karyawanku tengah bersiap pulang. Mereka bekerja dengan baik di hari pertama produksi.Selain menjual produkku sendiri di Official Store milik perusahaan ini, aku juga akan menjual produkku dengan sistem konsinyasi. Untuk itu, sore ini aku akan pulang terlambat karena harus mencari kontak pemilik butik dan toko baju yang ada di kota ini. Aku akan menghubungi mereka untuk m
Baca selengkapnya
Rasa Takut Atau Rasa Bersalah
Aku dan Lexa beradu pandang. Keheningan terjadi di antara kami, hanya suara TV yang terdengar. Tanganku gemetaran karena rasa takut, sementara Lexa meremas jari tangannya seperti biasa saat sedang gelisah.“T—tadi lo bilang, Renata masuk kamar 305?” tanyaku gemetar.Lexa mengangguk, dia masih shock. Kami punya pikiran yang sama. Wanita yang tewas ditusuk itu, pasti adalah Renata!“Lexa ….” Aku mencoba memanggilnya, namun dia bergeming. Matanya fokus menatap kosong pada layar televisi.Dengan tangan gemetar, segera kupencet tombol ‘off’ pada remote TV, agar Lexa tak melihat berita itu lagi dan dapat kembali sadar, sehingga bisa kuajak bicara. Ini bukan perkara main-main, Lexa mengatakan bahwa dia telah melihat suamiku mengejar Renata sambil membawa pisau, dan sekarang wanita itu tewas akibat luka tusukan.“Lexa!” teriakku histeris sambil mengguncang pundaknya. Aku juga berada dalam kondisi
Baca selengkapnya
Fokus Bisnis
*Aku tak tidur semalaman, hanya berguling di atas kasur dan terus memikirkan Renata. Melihat jasadnya di berita online membuatku bergidik ngeri. Kedua bola matanya hampir keluar, leher dan anggota tubuh lainnya bolong kena tusukan, darah membanjiri lantai.Mungkinkah Mas Kun pelakunya? Dia tak pernah kasar, dan tak suka melakukan kekerasan. Selama rumah tangga dengannya, tak pernah sekalipun dia melakukan KDRT. Andai dia harus menyingkirkan seseorang, dia tak akan melakukan dengan tangannya sendiri. Pasti membayar profesional untuk melakukannya.Kilasan wajah Renata terus tergambar di pikiranku. Ekspresi ‘gila’ nya ketika dia bilang telah melakukan aborsi berkali-kali, ekspresi wajahnya ketika menjerit ketakutan, dan teriakan minta tolong padaku waktu di kantor tempo hari. Semua itu masih terngiang di telingaku.“Kak, tolong aku, Kak! Tolooong!” Dia berteriak padaku ketika Rey membawanya keluar gedung “Bantu aku
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status