All Chapters of Sweet Passion: Chapter 11 - Chapter 20
65 Chapters
Kehamilan Vella Yang Masih Misteri.
Vella menolak mengugurkan bayinya. Menurutnya, itu adalah lambang cinta dengan Aldi, lelaki yang sangat ia cintai. "Kamu nggak mau? Kalau begitu kamu pergi dari sini!" usir Nenek. "Ibu, ibu kenapa jadi begini, sih?" Rendra ingin menengahi permasalahan itu. "Saat ini, Vella itu butuh dukungan dari kita, bukan malah kita menambah beban hidupnya lagi dengan mengusirnya dari rumah, Bu ...." imbuhnya. Nenek menepis tangan Rendra. "Apa?  Dukungan?  Rendra! Anakmu ini hamil sebelum menikah! Malah suruh mendukung, kamu sudah gila?" sulut Nenek. "Vella tetap harus di rumah ini!" hardik Rendra. "Vella ... masuk ke kamar! Kita akan bicarakan ini nanti," lanjutnya. "Rendra!" bentak Nenek. "Aku berusaha menjadi ayah yang bijak, Buk. Aku lelah sekali hari ini, jadi biarkan aku istirahat dulu dan kita bicarakan hal ini esok hari," jelas Rendra.Rendra pergi dari ruangan itu dan menyendir
Read more
Menggoda Gea.
"Kak Ale …." "Jangan seperti ini, dong? Aku kan jadi takut," lirih Gea.  Alih-alih memelas, Gea malah membuat Ale semakin bergairah. Tubuh Ale seperti bergetar melihat posisi menggairahkan tubuh Gea. Seperti kucing yang menggeliat ingin di elus-elus.  "Kamu yang harus menanggung, siapa suruh kamu mancing-mancing nafsuku," goda Ale.  "Aku nggak mau, Kak!" Gea mendorong tubuh Ale dengan sekuat tenaga.  "Aku ini masih sekolah tau. Lepasin aku, Kak …." suara Gea semakin mengecil dan akhirnya hanya memejamkan matanya.  Tangannya tidak memberontak lagi. Ale pun mencium pipi Gea dengan lembut. Gea menangis lirih, air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. Ale yang menyadari gadis kecilnya menangis, langsung melepas tangannya dan meminta maaf. Ia tak menyangka jika candaannya membuat Gea ketakutan. "Hey,
Read more
Tidur Bersama (Gea dan Ale)
  Bruak! Pintu di tutup oleh Ale sangat keras. Ia sangat marah karena Gea tidak mau menurut dengannya. Ale hanya ingin, Gea mau bersamanya sementara waktu. Agar ia bisa dengan mudah menjaga Gea sesuai dengan wasiat Zaka. "Sakit, Kak!" rintih Gea. "Bisa nggak, sih, Kak Ale itu lebih lembut memperlakukanku?" Kesal Gea.  "Lebih lembut? Memangnya yang lebih lembut itu yang bagaimana?" goda Ale. Ale sangat suka menggoda Gea, karena Gea selalu terlihat lucu ketika dirinya menggodanya.  "Ya, jangan ... em jangan tarik-tarik gitu, dorong-dorong itu juga janganlah!" ucap Gea merasa gugup, karena Ale mulai mendekatinya lagi.  "Kak, jangan kayak gini, dong …," Gea mulai takut, saat Ale menyentuh bahunya.  Bukan hanya di bahu, Ale juga menyentuh pinggang Gea dengan lembut. Tentu saja membuat Gea menggeliat, namun Ale malah men
Read more
Desas Desus Hubungan Gea dan Ale.
Cahaya mentari pagi menerobos masuk melalui celah ventilasi dan menembus gorden tipis kamar pribadi di hotel milik Ale. Saat ini, posisi tidur Gea berada di zona bahaya, tangannya masuk kedalam celana Ale saat itu. Jarum jam terus saja berputar, Ale sudah tak tahan lagi dengan posisi alat tempurnya yang tegak, siap siaga akan kerang masuk ke dalam lubang. Sudah beberapa kali juga ia membangunkan Gea, tetapi tetap saja gadis kecilnya tidak bangun juga. Tangannya terus saja memegangi adik kecil milik Ale sembari di cubit-cubit di bagian kepalanya.  "Astaga, semakin mengeras. Kenapa juga bisa begitu, sih? Sadar diri kalau nih anak masih bocil!" kesal Ale dalam hati. Kembali Ale terus berusaha membangunkan Gea. Namun, Gea masih saja enggan untuk bangun. Bahkan seorang malah menggesek-gesekkan pipinya di lengan Ale. Perlahan, Gea membuka matanya, melihat sekeliling kamar yang indah, rapi nan bersih. 
Read more
Isu Di Sekolah.
"Hey, lihat! Pemeran utama kita telah datang!" sorak Aurel menepuk tangannya ke meja. Semua murid menatap ke arah Gea dengan tatapan penuh tanda tanya. Semua telah terhasut oleh isu Aurel yang mengatakan jika Gea memiliki sugar daddy, dan merebut tunangan dari kakaknya. "Aurel!" teriak Leni. "Jika kamu tidak tau apa-apa, mendingan kamu diem aja. Bacot, lu!" sulut Azka membela Gea. "Eh, asal kalian berdua tau aja nih. Sahabat lu ini pelakor!" Aurel tetap saja memfitnah Gea. "Pelakor kayak dia seharusnya di depak dari sekolah. Buat malu aja ih, jijik banget. Udah berapa kali lu di booking sama tuh Sugar Daddy lu?" hina Aurel. "Apaan, sih? Eh, lampir, lu kan yang menjadi peliharaan sugar daddy? Ngaku aja deh, lu!" Azka sudah emosi dengan pernyataan Aurel yang terus memojokkan Gea sebagai pelakor. Aurel mengepalkan tangannya, ia hendak mengelak apa yang dikatakan Azka kepadanya. Namun memang benar jika i
Read more
Hubungan Baru.
Dalam mobil, Gea masih saja memanyunkan bibirnya. Ale menebak jika Gea saat ini tengah marah kepadanya. Ia menanyakan apa yang membuat Gea marah kepadanya.  "Kenapa sejak keluar sekolah, kamu terus memanyunkan bibirmu itu?" tanya Ale.  "Mereka semua menganggap diriku simpanan om-om dan menjadi pelakor dari kakakku sendiri, bagaimana aku tidak kesal?" ungkap Gea.  "Hey, bukankah kamu wanita yang tegar? Kenapa harus bersedih jika kamu tidak melakukan semua itu?" "Memangnya, Kak Ale yakin mau menikahi aku?" dengan tatapan yang penuh harap, Gea berharap tidak mendengar jawaban yang membuatnya sakit hati.  "Kan aku sudah bilang, aku akan menikahi dirimu. Aku juga janji akan menjagamu sampai nanti," jelas Ale. "Kenapa? Apakah kamu berubah pikiran?" Gea menggelengkan kepala, kemudian bertanya kembali, "Kapan itu? Kapan kau akan menikahi diriku?
Read more
Sweet Kissing.
"Kak, bangun dong. Sore ini gelap banget. Sepertinya mau hujan deh," Gea mencoba membangunkan Ale.  "Sebentar lagi," alasan Ale.  "Aku yang capek dengan posisi seperti ini!" kesal Gea.  Sejak siang hingga sore, Ale dan Gea tidur berpelukan di sofa tengah. Mereka semakin mesra ketika keluarga sudah mengetahui hubungan kedekatan mereka.  "Lalu posisi bagaimana yang bisa membuatmu nyaman? Seperti ini?" goda Ale tiba-tiba terbangun dan berada di atas tubuh Gea. "Ya bukan seperti ini juga kali, ah!" Gea mulai kesal.  Hujan tiba-tiba turun dengan deras. Bukan hanya hujan saja, angin disertai petir yang terus menyambar sampai membuat listrik padam. Suasana mendukung untuk mereka pacaran di ruang tengah. Apalagi, Vella baru saja mengirim pesan jika ia akan pulang terlambat akibat hujan deras di jalan.  
Read more
Malam Sebelum Perpisahan
"Gea, yakin kita mau satu kamar? Kamu tidak takut kemarin malam itu akan terjadi lagi?" bisik Ale. Gea berjalan mendekatinya, kemudian menggenggam tangan pria-nya begitu erat. Seakan ia meyakinkan jika tidak akan terjadi apa-apa malam nanti. "Aku percaya kepadamu," ucap Gea. "Jika kamu orang yang seperti itu, karin malam pasti sudah terjadi. Aku mau mandi dulu, setelah ini kita jalan-jalan sebentar, yuk!"Ale hanya mengangguk. Gea mempercayainya dan ia akan menjaga kepercayaan tersebut. Gea sendiri paham, menahan nafsu itu memang berat. Dirinya sana bisa terpesona dengan pandangan Ale. Selesai mandi, mereka keluar siang hari itu. Gea terlihat sangat senang bermain ombak, mereka sangat menikmati waktu berdua. Banyak yang mereka lakukan berdua, seperti mereka makan siang, berfoto agar memiliki kenangan, bercanda ria, dan bahkan mereka beberapa kali berpelukan dan bermesraan di pantai. Tiba di penghujung hari
Read more
Pengorbanan Seorang Gea
Sampai di mana Gea me jumpai hari kelulusan. Ia mendapat nilai yang sangat memuaskan. Wisuda kali ini juga dihadiri oleh neneknya dengan raut wajah yang sangat angkuh.Entah niat jahat apa lagi akan dilakukan oleh Neneknya. Tiba-tiba saja beliau begitu baik kepada Gea dan Vella. Bicara soal Vella saja Neneknya juga santai, anaknya kini juga sudah lahir. Jenis kelamin anak itu perempuan yang di beri namanya Regina Dirga, sesuai dengan nama belakang Aldi sangat ayah. Tepat dihari itu, waktu sudah merenggutnya hidup tanpa ditemani Ale. Sudah hampir 1 tahun lebih 3 bulan, Gea terus saja menoleh ke kanan-kiri, berharap jika pria-nya akan datang menemuinya.Sejak kepergian Ale, mereka sama sekali tidak ada komunikasi dan tak pernah menanyakan kabar. Bahkan Ibunya Ale juga susah untuk menghubungi Ale yang masih di luar pulau. Nenek mendekati Gea seraya berbisik, "Gea, sampai sekarang saya sudah bersabar dengan kalian. Saya juga mau menerima anak Vella de
Read more
Setelah Sekian Lama. Bungan Merekah.
Akhirnya sampai juga Gea di lokasi yang  dituju. Gea masih mencari informasi dimana Ale dirawat. Sayangnya Gea tidak mahir berbahasa Inggris."Sial, mana aku tidak bisa bahasa Inggris pula. Bahasa Indonesia aja masih plekak-plekuk. Gimana mau nanya orang lain di sini?" Tiba-tiba ada pesan di alat pelacak yang Rendra berikan kepadanya. Ia mendapat informasi dimana Ale di rawat. "Hehe, untung ada Papa. Memang papaku ini orang yang hebat dah!"Gea terus mencari ruangan tersebut, hingga akhirnya Gea berhasil menemukan ruangan itu. Benar saja, penjagaannya sangat ketat. Beberapa orang ada di sana dengan stelan warna hitam. "Dasar orang kaya. Ribet amat sih pakai di jagain. Mana penjaganya kek pelayat semua lagi," gumam Gea. "Tapi gimana mau masuk ke sono, ye? Aku bisa sih bela diri, tapi kalau penjaganya aja model begitu ... ah, pikir belakang, yang terpenting sekarang, bagaimana caranya aku masuk dulu."Gea mengamati
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status