DESAHAN IBU SAMBUNG

DESAHAN IBU SAMBUNG

Oleh:  Pena_kinan  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 Peringkat
44Bab
76.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tania mendapati sang Ibu sambung bermain api dengan calon suami. Tania marah dan juga kecewa, membiarkan lalu membuka semua masalah yang ada. Sehingga sang Ibu sambung dan juga calon suami menjadi menderita. Namun banyak masalah saat Tania ingin membongkar semua rahasia. Mampukah Tania mencari kebenaran? Dan apakah Tania bisa mendapatkan pengganti calon suami yang lebih baik lagi?

Lihat lebih banyak
DESAHAN IBU SAMBUNG Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Agatho Rama
bacaan yang menarik ok
2024-01-16 15:32:42
0
user avatar
Adang Hidayat
bagus jugak
2023-02-25 04:09:39
0
user avatar
Astika Buana
Semangat, ya Thor
2022-12-11 18:04:36
1
user avatar
Tiwi Harmiasih
Papanya ntar kena serangan jantung pas tau bini mudanya liar
2022-11-28 00:24:42
1
user avatar
Puti Yunika Chaniago Atmadinata
ceritanya cukup menarik walaupun banyak yang tidak terduga
2022-11-25 09:10:46
2
user avatar
Dewi Susanti
bagus tidak terlalu panjang
2022-11-21 13:03:49
2
user avatar
Anggiria Dewi
kayak nya si mama tiri selingkuh sama tunangan nya tuh
2022-11-20 13:57:25
3
user avatar
Arta Boga
mantaaaaaap
2022-11-19 22:36:43
1
user avatar
Arta Boga
mantap, lanjutkan
2022-11-19 22:36:10
1
user avatar
Reni
lanjut dong kak
2022-11-08 13:28:35
1
44 Bab
Bab 1
BAB 1"Ah …." Terdengar erangan dari kamar atas, tepatnya kamar Ibu sambungku. Niatku ingin mengambil minum, sengaja aku urungkan. Suara erangan itu justru menarik perhatianku. Segera aku melangkah naik ke kamar atas, memastikan beliau baik-baik saja. Namun lagi-lagi, ada rasa takut dan juga gugup. Hingga membuat kakiku sedikit gemetar. Pikiran negatif meracuni pikiranku. Entah karena aku terlalu sering membaca novel-novel yang akhir-akhir ini sedang naik daun, atau pikiranku lah yang terlalu lebay.Aku kembali menuruni tangga. Karena tidak mau melihat sesuatu yang menurutku bukan ranahku. Apalagi Ayah ada dirumah. Tak baik buat kesehatan jika melihat adegan panas orang dewasa."Ah …." Lagi-lagi aku menghentikan langkahku ketika indera pendengaran ini kembali mendengar sesuatu."Naik enggak ya?" gumamku pelan. Bertanya pada diri sendiri karena memang tidak ada siapapun disini kecuali aku. Aku Tania Baskoro, putri dari Anton Baskoro. Pemilik Showroom mobil yang cukup terkenal di kot
Baca selengkapnya
Bab 2
CINTA IBU SAMBUNGBAB 2TulingSatu pesan diterima. Aku menatap layar ponsel lalu menggeser aplikasi berwarna hijau. Benar saja, aku mendapatkan gambar-gambar ibu sambungku bersama seorang laki-laki. Tapi siapa laki-laki itu? Tapi tunggu sebentar, nomor siapa ini? Nomor yang tidak tersimpan dalam kontakku. Segera aku menghubungi nomor tersebut. Namun sayang, sudah tidak tersambung. "Siapa orang ini?" gumamku pelan. Tok … tok … tokTerdengar suara ketukan pintu, membuatku meletakan benda pipih itu di meja. "Masuk!""Sibuk ya?" tanya wanita berhijab setelah terlihat menyembulkan kepalanya."Enggak, masuk aja!" Wanita itu kemudian masuk dan segera duduk di sofa yang disediakan untuk tamu. "Kenapa?" tanya Karin, teman dekatku. Setelah melihatku sedikit tak bersemangat."Lihat deh, ini!" Aku menyodorkan ponsel kepadanya."Ini kan Ibu sambung kamu? Sama cowok? Siapa? Fotonya keknya di sengaja muka cowoknya nggak kelihatan. Pasti yang ngirim ini pengen buat kamu penasaran. Tapi bentar d
Baca selengkapnya
Bab 3
CINTA IBU SAMBUNGBAB 3"Buka pintunya, Alma! Apa yang kamu lakukan di dalam?" Aku kembali berteriak. Meneriaki wanita yang ada di dalam ruangan itu. Tangan tak hentinya menggedor pintu cukup kuat.Ceklek"Berisik banget! Tania, kamu ini apa-apaan sih? Sudah malam," ucap Alma sembari membenarkan cardigan piyama yang sedikit terbuka."Kamu lagi ngapain? Sama siapa?" Aku langsung masuk begitu saja tanpa permisi. Langsung mencari ke penjuru ruangan. Mencari sosok pria yang selalu menghabiskan malam dengan Alma.Namun sayang, tak ada seorang pun disana."Eh, kamu nyari siapa? Nggak ada siapa-siapa!" Alma terlihat tersenyum miring melihat kebodohanku. Seharusnya aku tidak bersikap kasar. Aku harus bersikap lembut agar bisa menemukan bukti-bukti itu. Bod*h, kamu bod*h Tania. Aku terus saja merutuki diriku sendiri dalam hati. Jika seperti ini tidak akan pernah aku mendapatkan bukti itu."Awas, kalau kamu mengkhianati Ayah! Aku akan menjadi orang pertama yang akan memberimu pelajaran!""Ow y
Baca selengkapnya
Bab 4
CINTA IBU SAMBUNGBAB 4Kami segera masuk ke dalam mobil. Mas Satria sesekali menatapku lalu tersenyum. Dia sosok yang baik. Tidak ada gelagat aneh maupun sikapnya yang mencurigakan. Perhatian dan juga sikapnya yang lembut selalu ia tunjukan kepadaku. Hanya saja, dia sedikit kecewa karena aku meminta menunda pernikahan.Bukan karena tidak percaya atau tidak lagi cinta. Namun entah mengapa, mendekati hari pernikahan seolah aku ragu. Ragu akan keputusanku menikah dengannya. Tapi karena apa? Hah, benar-benar membuatku dilema. "Kamu sakit?" Pertanyaan Mas Satriya membuyarkan lamunanku."Enggak kok, Mas. Mama sehat kan?""Iya, Alhamdulilah, sehat. Mama mau ketemu kita juga mau membicarakan soal pernikahan.""Memangnya Mas Satriya nggak ngomong sama Mama soal kemarin?""Sayang, mana mungkin Mas bilang sama Mama. Kan kamu tahu sendiri gimana Mama, dia kan pengen nimang cucu dari kita. Kalau Mas bicara tentang itu. Aku takut Mama kecewa. Kamu ngerti kan?""Ya sudah kalau begitu, terserah kam
Baca selengkapnya
Bab 5
DESAHAN IBU SAMBUNGBab 5POV AuthorJuminten namanya, biasa dipanggil Mbok Jum. Sudah cukup lama ia mengabdi pada keluarga Anton Baskoro. Sejak mendiang Melani masih hidup. Dia sudah bekerja di rumah itu. Menjadi orang kepercayaan Melani, mengurus semua keperluan keluarga. Dari mengurus kebutuhan makan hingga berbelanja bulanan. Ia serahkan pada Juminten.Juminten janda beranda empat. Anak pertamanya sudah menikah, anak kedua juga sudah berumah tangga. Anak ketiga lulus sarjana. Sedangkan anak ke empat masih sekolah SMA. Semua uang yang didapatkan dari bekerja di rumah Anton ia gunakan untuk menyekolahkan anaknya. Hingga semua kini hidup layak."Nih, Kang, kopinya. Ada pisang goreng juga, lumayan buat mengganjal perut," ucap Juminten sembari menyodorkan nampan berisi kopi dan juga pisang goreng."Wah, enak ini. Enak bener kerjaan kita ya, Yu? Nunggu rumah, bisa ngopi begini makan enak. Wah, bener-bener nikmat!"Srutt ah …Udin menyeruput kopi dengan nikmat. Matanya kedap-kedip menikm
Baca selengkapnya
Bab 6
DESAHAN IBU SAMBUNG BAB 6 "Maafkan, Udin Mbak. Udin salah!" "Ya sudahlah, kalian bisa pergi." Tania menangis tergugu. Tidak pernah ia rasakan kecewa yang begitu teramat sakit saat ini. "Nia, sudahlah. Jangan bersedih, lelaki tak hanya Satria. Masih banyak lelaki yang lain. Dia tidak pantas kau tangisi. Kalau perlu beri dia pelajaran. Kasih dia kenang-kenangan yang nggak bakal dia lupain." Tania mendongak ke arah Karin, ada benarnya juga ucapan Karin. Segera Tania memasang cctv pada kamar Alma. Memasang pada tempat yang sulit dilihat mata. Namun masih bisa melihat keadaan sekitar. Tania segera kembali ke kamar, membereskan semua bungkus dan kertas lalu membuangnya di tempat sampah. Segera ia meraih benda pipih yang tergeletak di sisi ranjang. Menguji gambar juga jangkauan cctv yang telah ia pasang. "Berarti bener dong, kalau Satria main serong sama Alma? Gila ya, Ibu sambung kamu itu!" "Nggak usah dibahas lagi," pinta Tania pada Karin. Hatinya sedang tak baik-baik saja. De
Baca selengkapnya
Bab 7
DESAHAN IBU SAMBUNG BAB 7 "Udin … Kang Udin lemes, katanya dadanya sesak. Nggak bisa napas, wajahnya dah pucet, Mbak," ucap Simbok dengan terbata. Aku yang sedari tadi masih memegang sendok segera melepasnya dengan kasar. Lalu berlari menuju belakang. Semua orang tak kalah terkejut. Mendapati sopir keluarga ini tergeletak di lantai dekat dapur kotor di belakang. "Haduh, apa-apaan ini, Sayang. Udin keracunan?" Alma, wanita itu histeris dan terlihat heboh sendiri. Entah karena apa Pak Udin bisa keracunan, mulutnya sudah keluar busa. Sedangkan wajahnya sudah pucat pasi. Aku segera memeriksa detak nadinya maupun napasnya. Alhamdulilah, masih ada. Segera Ayah bergegas membawa Pak Udin ke rumah sakit. Makan malam yang bertujuan membahas pernikahanku. Berakhir secara tragis, tak terduga. Pak Udin terlihat membaik setelah ditangani dokter IGD. Wajahnya sedikit berubah dan juga nafasnya sudah kembali normal. Aku dan juga Ayah masih setia berdiri menatap Pak Udin yang masih tergeletak
Baca selengkapnya
Bab 8
DESAHAN IBU SAMBUNG BAB 8 Jam menunjukan angka tiga dini hari. Mata tak bisa terpejam karena masih teringat akan lelaki yang tadi berkeringat bersama wanita lain. Berkali-kali aku menangis tergugu, beristighfar dalam suara sendu. Di atas hamparan sajadah, aku duduk termenung. Sembari tangan terus saja menangkup pada wajah. Tak mampu berucap maupun berkeluh. Hanya ribuan tetes air mata yang terus saja meluncur dari pelupuk mata. Ya Allah, apakah memang rencanamu demikian adanya? Membuka semua sebelum mengucap janji suci dihadapanmu? Jika ini memang petunjuk yang kau berikan. Terima kasih, sebelum aku jatuh pada jurang teramat dalam. Aku yakin jika rencanamu jauh lebih baik. Aku hanya manusia biasa, berencana dan juga berharap. Namun kuasa-Mu adalah lebih dari segalanya. Jika ini suatu tamparan untukku, ampuni aku Ya Tuhan. Berikan hamba kesempatan memperbaiki diri. ***** Aku menatap mata yang masih sedikit sembab pada pantulan cermin di hadapanku. Air mataku semalam tak mampu
Baca selengkapnya
Bab 9
DESAHAN IBU SAMBUNG BAB 9 "A-anu, Mbak. I-itu … i-ini …" "Apa sih, Mbok?" tanya Mbak Tania membuatku semakin gemetar. Tanganku sudah merogoh ke dalam saku. Hendak mengeluarkan sesuatu. Belum sampai tangan ini keluar, Nyonya besar sudah datang berteriak. "Mbok, lihat hp aku yang warnanya merah nggak?" Mbak Tania gegas mengalihkan pandangannya pada Ibu sambungnya itu. Aku pun kembali mengurungkan niatku, ingin memberikan benda ini pada Mbak Tania. "Nggak tahu, Nyonya. Memangnya Nyonya nyimpen hp itu dimana?" tanyaku dengan nada biasa saja. Berharap wanita licik itu tidak memperhatikan. "Lupa," jawab Wanita berpakaian kurang bahan itu. Lalu aku segera bergegas pergi ke belakang. Kembali mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tadi sempat terbengkalai. **** Pov Tania Mbok Jum itu kalau bicara suka tidak jelas. Segera aku pergi ke butik, tanpa memperdulikan Alma yang sedang kebingungan mencari benda pipih miliknya. Bagaimana bisa ponsel bisa hilang? Bukankah selama ini dia terus
Baca selengkapnya
Bab 10
Desahan ibu sambung Bab 10 POV Satria Namaku Satria Wibawa, perawakan tinggi dengan warna kulit putih berseri. Bukan salahku karena Tuhan menganugerahi wajah rupawan nan tampan ini. Ditambah beberapa usahaku juga maju dan juga berkembang. Tidak sedikit wanita yang tergila-gila denganku. Apalagi jika mereka diiming-imingi uang maupun perhiasan. Tania Baskoro, wanita yang memiliki wajah cantik nan menggemaskan. Adalah calon istri dan juga calon Ibu untuk anak-anakku nanti. "Sat, anaknya kamu embat, ibunya juga. Nanti kalau Tania tahu bagaimana?" tanya wanita yang berdandan menor itu. Ya dia memang ibuku, ibu kandungku. "Gampang itu, Ma. Bisa diatur, Mama kan tahu sendiri Tania itu mudah dibohongi. Lagian selama ini dia tidak menaruh curiga sama Satria. Satria ini baik dan juga bertanggung jawab di matanya. Jadi mama nggak perlu terlalu khawatir lah," tuturku panjang lebar. "Jangan lupa, kalau dia sudah percaya sama kamu. Mama boleh dong minta mobil sama Ayahnya Tania. Lagian pu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status