All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 41 - Chapter 50
369 Chapters
Perkenalan Singkat
Hai Guys, Author disini! Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kenalin saya penulis novel Sang Penguasa. Saya seorang pemuda yang masih duduk di bangku kuliah, mahasiswa yang malas, dan hidup seperti kelelawar, siang tidur malam kelayapan hehe. Oh iya, Author minta bantuan sama kalian, mohon untuk tinggalkan ulasannya ya, like dan komen sangat berarti untuk saya apalagi komen-komen yang membangun dan menyemangati. Tentu itu akan menambah daya juang saya untuk tetap menulis dan menyelesaikannya. Jangan lupa juga untuk di share ke teman-teman yang lain, biar novel ini bisa berkembang dan subscribe agar tidak ketinggalan kelanjutannya. Akhir kata, terima kasih untuk kalian semua yang sudah bersedia untuk mengikuti perjalanan novel Sang Penguasa, semoga kalian terhibur ya. Semoga kalian mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dzikir, Pikir dan Amal Sholeh. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq, Wassalamu'alaikum warahm
Read more
Mengambil Misi
Fang menekan kekuatannya sampai di tingkat Pendekar Ahli Kelas Satu, setelah yakin ia lalu memukul Batu Pengukur Kekuatan.Cahaya berwarna Hijau terang muncul dari batu tersebut, tidak seperti Lan Xuefeng sebelumnya, cahaya terang yang dihasilkan Fang lebih lama sebelum kembali meredup."Luar biasa, kalian berdua sudah berada di tingkat Pendekar Ahli terutama saudara Fang yang sudah berada di puncaknya dan mungkin beberapa tahun lagi akan memasuki tahapan selanjutnya." Long Tian berdecak kagum sebab Pendekar Ahli untuk usia yang masih belasan tahun sangat sulit ditemui, hanya beberapa orang saja yang bisa mencapainya dan itupun mereka berasal dari sekte-sekte besar. Long Tian menjadi penasaran dengan identitas Fang dan Lan Xuefeng."Apakah mereka tuan dan nona muda dari sekte Pedang Surgawi, Shen Teng dan Shen Yue?" Pemikiran itu sempat terlintas dibenak Long Tian namun ia menggelengkan kepalanya kembali, "Tidak… Itu tidak mungkin terjadi. Tidak ada alasa
Read more
Misi I
"Mencari jejak keberadaan Hewan Gaib, Beruang Darah.""Ah aku pernah mendengar tentang hewan ini. Di bagian timur Kota Jambu Batu beberapa waktu lalu dihebohkan dengan kemunculan Beruang Darah itu." Lan Xuefeng lalu menjelaskan lebih lanjut bahwa hewan gaib tersebut mengganggu dan merusak pemukiman warga di beberapa desa. Bukan hanya itu, cukup banyak juga manusia biasa yang menjadi korban keganasannya.Fang mendengarkan dengan seksama, setelah Lan Xuefeng selesai menjelaskan ia mengajak Fang meninggalkan bangunan itu dan mulai menjalankan misinya.Fang dan Lan Xuefeng berjalan ke arah timur kota, keduanya akan mendatangi desa-desa yang menjadi korban Beruang Darah untuk mencari jejaknya.Satu jam berlalu, keduanya tiba di salah satu desa dan menemukan bahwa tempat itu sudah menjadi desa tak berpenghuni. Lan Xuefeng menjelaskan bahwa pemerintah setempat mengungsikan mereka ke tempat yang lebih aman.Fang dan Lan Xuefeng mulai berpencar untuk mencar
Read more
Misi II
Pria paruh baya itu berubah menjadi seekor beruang dengan seluruh tubuhnya berwarna merah pekat. Tingginya hampir mencapai tiga meter dengan tubuh yang besar. Beruang itu membuka mulutnya menunjukkan gigi-gigi tajamnya, ia juga mengangkat tangan yang memperlihatkan kuku-kukunya yang siap mencabik siapapun yang diinginkannya."Beruang Darah?!" Mata Fang maupun Lan Xuefeng terbelalak lebar, keduanya tidak menduga bahwa pria paruh baya yang bersama mereka sebelumnya adalah jelmaan dari Beruang Darah.Fang membuat dirinya lebih tenang sekaligus meningkatkan kewaspadaannya, namun ada hal yang mengganggu pikirannya. Fang kemudian mengingat cerita Kakeknya beberapa tahun lalu saat pertama kali ia mengajak Harimau Cambuk Api."Fang'er, seekor hewan gaib memiliki kemampuan khusus untuk menjelma menjadi manusia saat mereka memasuki tahapan tertentu setidaknya setara dengan Pendekar Bumi. Namun tidak semua hewan gaib yang bisa melakukan hal itu, hanya ada beberapa saja."
Read more
Misi III
Sesuai cerita yang beredar, Beruang Madu itu sangat ganas dan berbahaya. Ia menyerang Fang dan Lan Xuefeng secara bersamaan tanpa rasa takut ataupun gentar. Dalam tubuh manusianya, ia bergerak dengan leluasa. Beruang Darah itu melesatkan pukulan ke arah Fang dan melakukan tendangan ke Lan Xuefeng membuat kedua muda-mudi itu terpisah jaraknya. Tangan Fang menjadi kebas saat menangkis pukulan dari jelmaan Beruang Darah menunjukkan lawannya menggunakan kekuatan yang besar untuk melukainya. Fang tidak tinggal diam saat melihat Beruang Darah dalam sosok wujud manusia itu melukai Lan Xuefeng. Ia menghadangnya dengan Pedang Naga Surgawi. "Tidak akan kubiarkan kau melukainya." Dengus Fang kesal. Ia lalu menggunakan jurus pedang yang dikuasainya, 'Tarian Bangau Putih'. Lan Xuefeng menghembuskan napas lega, ia berhasil selamat dari maut yang mengancamnya. Jika saja Fang tidak segera menolongnya, bisa jadi saat ini ia sudah terluka parah. Beruang Darah denga
Read more
Misi Selesai
Lan Xuefeng mengangkat telapak kanannya yang seketika mengeluarkan cahaya kebiruan. Setelahnya ia melepaskan cahaya itu, Beruang Darah terlambat menghindarinya yang membuat serangan Lan Xuefeng berhasil mendarat di tubuhnya. Ternyata jurus yang baru saja dikeluarkan Lan Xuefeng berguna untuk menekan kekuatannya lawannya, Fang melihat Beruang Darah bergerak lebih kaku daripada sebelumnya."Kekuatannya sudah turun setingkat daripada sebelumnya, ia juga tidak bisa berubah menjadi wujud aslinya." Lan Xuefeng menjelaskan, salah satu kekhawatiran sang gadis adalah lawan mereka berubah wujud menjadi Beruang Darah, hal itu akan membuat mereka kerepotan sebab ia akan bertambah kekuatannya dalam wujud asli."Kuserahkan padamu!" Setelah berkata demikian, Lan Xuefeng terjatuh dari ketinggian, sebelumnya ia terbang di udara. Dalam waktu singkat Lan Xuefeng kembali ke wujud semula dan tidak sadarkan diri. Fang berhasil menangkap tubuh sang adik dengan cepat. Ia kemudian meletakkan Lan Xuefe
Read more
Mendapatkan Bantuan
Saat Fang tersadar, matanya menatap langit-langit rumah yang tidak ia kenali. Pemuda itu menelisik ruangan menemukan Lan Xuefeng berada tidak jauh darinya. "Lan'er?!" Tanpa memperdulikan tubuhnya yang masih sakit, Fang mendekati Lan Xuefeng yang masih belum sadarkan diri sampai sekarang. "Ah Anda sudah bangun." Suara pelan seorang wanita terdengar di telinga Fang dari belakangnya membuat pemuda itu waspada. Ia lalu membalikkan tubuhnya menemukan seorang wanita yang terlihat berusia lima puluh tahunan sedang tersenyum tipis ke arahnya. Ditangannya terdapat sebuah mangkuk yang tidak diketahui isinya. "Kau pasti terkejut dan kebingungan bukan? Biarkan aku ceritakan agar tidak ada kesalahpahaman." Wanita tua itu mendekati Fang dan Lan Xuefeng. Ia berhenti setelah Fang menunjukkan kewaspadaannya. "Aiyo," wanita tua itu tersenyum pahit namun tidak tersinggung dengan sikap yang ditunjukkan Fang. Menurutnya itu masih wajar sebab mereka tidak saling kenal sebe
Read more
Membantu Nyonya Lu
Fang dalam dilema antara membantu nyonya Lu atau tetap bersama Lan Xuefeng. Ia masih teringat dengan Beruang Darah yang menjelma menjadi manusia saat itu juga persis melakukan hal yang sama dengan wanita tua yang menolongnya dan Lan Xuefeng ini. Fang tidak ingin kejadian yang sama akan menimpa mereka. Hal ini membuatnya merenung dalam waktu yang panjang hingga tanpa ia sadari malam sudah menghilang, ayam berkokok dengan lantang sejenak kemudian pagi mulai menyingsing. "Tidak ada pilihan lain, aku harus membantu Nyonya Lu." Fang akhirnya mengambil keputusan, lagipula tidak mungkin bukan menemukan hewan gaib yang bisa berubah menjadi manusia di tempat yang sama. Apakah menemukan peristiwa seperti itu sangat mudah disini? Untuk mensiasati perasaan yang mengganjal di hatinya, ia meminta nyonya Lu menemaninya pergi ke rumah kepala desa untuk membicarakan tentang perampok yang diceritakan wanita tua itu semalam. Sebelumnya memang nyonya Lu mengatakan bahwa putrinya dibawa
Read more
Kebenaran Terungkap
Seorang pria yang terlihat berusia empat puluh tahunan dengan tubuh gempal serta kepala botak licin menyambut kedatangan Fang dan nyonya Lu. Belakangan diketahui sosok itulah kepala desa Kiwi Emas.Sebelum memasuki kediaman kepala desa, Fang terlebih dahulu meminta nyonya Lu untuk tidak mengatakan identitas Fang yang merupakan seorang pendekar sebab ada sesuatu yang harus ia pastikan kebenarannya. Karena itulah saat kepala desa bertanya siapa Fang, nyonya Lu mengatakan bahwa sang pemuda adalah tunangan putrinya.Kepala desa mempercayai hal tersebut, lalu menanyakan alasan mereka datang menemuinya."Kami ingin menanyakan markas perampok tersebut, sebab kami ingin memberikan penawaran kepada mereka untuk melepaskan anak gadisku." Jawab nyonya Lu sesuai yang diarahkan Fang sebelumnya.Kepala desa menjadi skeptis, "Apa yang membuatmu berpikir mereka akan melepaskan anakmu? Memberikan mereka harta? Aku yang merupakan kepala desa saja tidak bisa membujuk mereka
Read more
Membantai Perampok
Fang mematung sejenak setelah mendengar penjelasan putri kepala desa, kepalanya sakit tidak tahu harus mengambil langkah seperti apa. Dari cerita gadis itu, ayahnya melakukan perjanjian dengan para perampok yaitu melepaskan putrinya tetapi dengan syarat menukarnya dengan gadis-gadis dari Kiwi Emas. Kepala desa yang sudah tidak tahu harus melakukan apa untuk menyelematkan putrinya akhirnya mengikuti kemauan para perampok tersebut. "Ku mohon jangan bunuh ayahku, ambil saja nyawaku." Isak tangis sang gadis memenuhi ruangan itu membuat para penjaga dan pelayan di rumah tersebut mulai berdatangan. Nyonya Lu yang juga penasaran dengan suara tangisan keras ikut mendatangi tempat itu. Fang masih dalam kebingungan, namun setelah beberapa menit berpikir akhirnya ia menemukan jalan terbaik menurutnya. Fang meminta kepala desa untuk menunjukkan markas para perampok untuk menyelamatkan gadis-gadis desa yang diculik. Kepala desa mengikuti kemauan Fang, ia meminta pemuda it
Read more
PREV
1
...
34567
...
37
DMCA.com Protection Status