All Chapters of Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Chapter 41 - Chapter 50
160 Chapters
* BAB XLI Rapuh *
  # Mercusuar Neist Point, Isle of Skye Seorang gadis cantik sedang berada di peron Stasiun. Ia terlihat sedang menunggu kereta api yang menuju daerah Isle of Skye. Ya, gadis ini sendirian dan begitu tegar. Ia terlihat membawa buku kecil dan peta tentang panduan wisata Pulau Scotland. Ia mempelajari buku kecil dan peta tersebut sedikit demi sedikit sampai akhirnya kereta yang ditunggu pun tiba. Ia memasuki kereta tersebut dan duduk di gerbong ke dua dari depan. Gadis ini duduk dengan nyaman. Ia mengecek jam dan berfikir kemungkinan perjalanan ini akan menghabiskan waktu sekitar 5 jam lebih. Erina, gadis ini sudah mempersiapkan segala sesuatunya sendiri. Ia ingin mulai dari sekarang akan berusaha mandiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari laki-laki. Setidaknya untuk sekarang. ''Ahh, cantiknya... Woahh. Sepertinya akan lama ini. Ah, Aku matikan saja handphoneku, saja, ah, sekalian Aku isi dayanya.
Read more
* BAB XLII Recovery *
Gadis manis ini hanya duduk terdiam. Termenung sendiri. Menelaah semua kejadian ini dengan sangat hati-hati. Maybe, raganya disini namun jiwanya seperti tidak berada ditempatnya. Entah. ''Arghhhhh!!! Hahh... Hahh... Haahh, berat rasanya semua ini bagiku. Kenapa Aku yang selalu merasa bersalah? Kenapa Aku yang selalu merasa hancur dan terluka seperti ini? Apa tidak cukup masa lalu itu saja tapi jangan masa depanku! Please! Aku hanya ingin bahagia. Aku… Aku hanya ingin merasakan cinta yang utuh dan tulus. Bukan hal lain. Aku… Aku… hiks… hiks… appayo, jinjja appayo. Sakiitt ... hiks... '' Erina berteriak kencang meluapkan rasa frustasinya. Ia menepuk-nepuk dada kirinya kuat karena rasa sakit yang begitu dalam. Entah ada apa dengan dirinya. Erina melampiaskan semuanya pada alam yang luas ini. Berteriak sekencang-kencangnya tanpa peduli yang lain. Pandangannya kini beralih pada luasnya hamparan laut yang te
Read more
* BAB XLIII Kepanikan *
# Sementara di Hotel, Tanggal 01 Januari 2017, @ Church St, Inverness, United Kingdom, Pukul 21.00 (UTC) Terlihat sedikit kekacauan di ruangan itu. Tamu-tamu dari Asia itu berjalan kesana kemari tanpa henti. Sibuk menelepon rekan-rekannya. Berlalu lalang menghampiri meja resepsionis guna menanyakan kabar dari salah satu rekannya yang belum juga kembali semenjak sore tadi. Mereka semua kalang kabut mencari keberadaan rekan kerjanya itu. Bahkan handphone rekannya juga tidak aktif sejak sore hari. Entah bagaimana keadaannya. Saat semua orang sibuk berjalan kesana kemari, terdapat tiga Pria tampan yang saat ini masih terduduk diam tanpa berniat bersuara sedikitpun. Mereka melamun. Mencoba menelaah yang kini terjadi.
Read more
* BAB XLIV Feel Remorse *
# Kamar Hotel Zhafar, Pukul 01.30 (UTC) pagi. Terlihat seorang Pria sedang duduk tenang di tempat tidurnya. Melamun lebih tepatnya. Pria itu sebelumnya melepas jasnya dan menyisakan kemeja putihnya. Belum ingin melanjutkan tidurnya lagi. Padahal sudah dini hari. Ia terdiam dan melamun. Memikirkan semuanya dari masa lalunya hingga sekarang. Apa ada yang salah dengan dirinya?  Zhafar, Pria itu merasa bingung dan hampa sekarang. Ia meraih handphone di meja nakas samping tempat tidurnya. Ia membuka-buka galerinya dan menampakkan sebuah foto seorang gadis manis yang sedang berpose dengan anggunnya. Pose manis Erina terlihat bercahaya dan bersinar apalagi saat senyum indah itu merekah, dunianya seakan runtuh. Tidak terasa bibir Zhafar tersenyum tipis. Namun Zhafar mendadak menjadi paranoid dan takut tatkala sebuah kejadian yang bahkan bisa sedikit merubah kepribadian gadis manis itu. Ia masih belum sanggu
Read more
* BAB XLV Detected *
# Tanggal 02 Januari 2017, Pukul 06.00 (UTC), @ Villa at Mercusuar Neist Point, Isle of Skye Suasana pagi hari begitu cerah. Kicauan burung-burung tampak begitu nyaring di pendengaran gadis manis yang masih berdamai dengan selimut tebalnya. Yaa, benar. Gadis manis itu sedang bergelung di bawah selimut tebalnya karena udara yang begitu dingin sekali. Bahkan selimut satu pun tidak cukup baginya. Namun saat ini di pagi hari, udara menjadi sedikit hangat. Apalagi sinar matahari mulai memasuki melalui celah-celah jendela villa ini. Erina Eshal Mislav, gadis yang keberadaannya masih di pertanyakan oleh semua rekan-rekannya bahkan mungkin oleh penduduk Kota Edinburgh.  Ya, bagaimana tidak dikawatirkan, gadis ini menghilang tanpa ada rekannya yang mengetahui sedikitpun informasi terkait keberadaan gadis ini. Sekalinya Erina tidak ada kabar, kacau semua seluruh rekan
Read more
* BAB XLVI Unexpected Meeting *
Arthur mengetikkan sesuatu dalam mode pesan dalam GPS gadis itu yang ternyata tanpa disadari juga oleh gadis itu. ''Location detected'' ''Message successful''   ''Yes!!! Ternyata lumayan deket dari sini, hmm. Kau dalam genggamanku sekarang, Erina! Harus Kau tahu, Erina, sejauh apapun Kau menghilang, Aku tetap akan bisa menemukanmu! He... tunggu Aku, Erina!'' Arthur tersenyum senang dan bahagia saat ia bisa melacak lokasi gadis yang sangat dicintainya itu. Ia bergegas, mematikan semua peralatan canggihnya dan memasukkan ke dalam tas ranselnya. Ia membersihkan diri, sarapan dan lain-lain. Setelah selesai semua, ia keluar dari hotel. Tidak lupa ia memakai mantel tebal yang tahan air, syal dan sarung tangan. Ia bergegas menuju Pusat Kota yaitu terminal bus Inverness, Farraline Park. Di dalam bus, Arthur nampak sedikit gelisah. Bagaimana tidak, Pria tampan ini menjadi semakin gugup dan
Read more
* BAB XLVII Give Me A Reason! *
Erina menunduk malu. Ia semakin merasa tidak pantas di sisi Pria sempurna ini. Arthur, ia beralih menuju kursi penumpang dan meletakkan dua cup kopi yang sudah dibelinya tadi di kabin khusus tempat minuman. Pergerakan itu hanya diamati dalam diam oleh Erina. '' … '' Erina hanya berdiri dalam diam tidak tahu harus menjawabnya seperti apa dan tidak menjawab semua pertanyaan Arthur. Ia menunduk dan hanya mengamati sepasang sepatunya yang berubah lusuh. Ia hanya memainkan jari jemarinya sebagai tanda kalau ia sedang cemas dan takut. Hal itu pun juga di sadari sepenuhnya oleh Arthur. Pria tampan ini menyadari kalau Erina masih bimbang dan takut untuk bertemu dengannya. ''Hahh, baiklah, Erina. Maafkan, Aku! Aku menyesal mengatakan hal itu kemarin. Aku hanya tidak menyangka semua hal itu terjadi di depanku begitu cepat. Aku hanya ingin penjelasan darimu, Erina. Bisakah Aku meng…'' Arthur mengatakan semua yang menjadi beban fikirannya terhadap Erina,
Read more
* BAB XLVIII Arti dirimu *
Mereka berdua masuk ke dalam Cottages dan melihat-lihat isi ruangan. Benar-benar masih mempertahankan karakter aslinya, dinding dan langit-langitnya masih berlapis kayu. Mereka melepas mantel, syal dan sarung tangan. Erina masuk ke kamar untuk berganti pakaian yang lebih tipis karena udara sedikit panas dan juga mungkin di dekat pantai. Setelah beberapa menit, Erina kembali ke ruang tamu mengenakan dress selutut motif bunga dengan bentuk kerah berkerut belahan rendah dan memperlihatkan indahnya pundak dan lekuk tubuh Erina.  Sedangkan Arthur mengganti pakaiannya dengan T-shirt hitam ketat yang memperlihatkan bentuk dada bidangnya. Ia juga memakai headset dan memegang handphonenya sepertinya telah selesai menghubungi seseorang. Benar-benar sempurna mereka berdua. Seperti pasangan yang sedang honeymoon. Ck... ck… ck… Mereka menuju ke belakang Cottages dan mendapati taman tertutup d
Read more
* BAB XLIX Sebuah Pesan *
# Kamar Cottages Seorang gadis cantik sedang duduk di sofa kamar dengan sedikit gelisah. Ia meremas dressnya dengan kuat. Ia bimbang galau karena ia belum siap sebenarnya untuk bertemu dengan Arthur namun secara tidak terduga Pria itu muncul di hadapannya.   Memporakporandakan pertahanannya sekarang.   Erina, gadis cantik itu beranjak dari duduknya dan berdiri memandangi pemandangan pantai di depannya lewat jendela besar di kamarnya. ''Hahh, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku bingung,'' Erina bermonolog dengan tatapan kosong. Ia mengamati pemandangan yang sangat Indah di luar sana, ingin rasanya ia menikmati indahnya pantai itu. Tapi ia coba tahan.   Drrt… Drrt… Drrt… Sebuah pesan masuk di handphone Erina. Gadis cantik itu membuka pesan yang ternyata dari Arthur, Pria yang sedari tadi ia fikirkan.    
Read more
* BAB L Penjelasanmu *
Pria itu sepertinya juga tidak berniat mengembalikan handphone gadis itu. Ia ingin tahu saja seberapa dalam hubungan Erina dengan rivalnya. Namun tidak disangka ia mendapat perlakuan seperti itu yang membuatnya semakin kesal. Apalagi sikap dari Erina semakin memperkuat dugaannya bahwa Erina juga mempunyai perasaan khusus pada rivalnya. Hal ini membuatnya tidak tinggal diam. Arthur bergerak menjauhi Erina dan berupaya menghalau tangan mungil gadisnya yang hendak merebut kembali handphonenya itu. ''Stop, Erina! Hentikan! Aku hanya ingin melihat-lihat saja,'' ''Melihat-lihat katamu? Untuk apa, ha?? Kau curiga? Wae??'' Erina semakin emosi saat Arthur hanya menanggapinya dengan santai. ''Sebentar, saja, ne. Sebentar,'' Benar-benar Arthur mampu membuat seseorang naik darah akibat ulahnya. ''Hahhh! ARTHUR ERYK SHAQUILE! Cepat kembalikan atau Aku akan teriak!'' Erina mengancam Arthur dan itu mampu mengalihkan perhatian Arthur seketika. Bagaima
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status