Langit Metrovalis masih terlihat dari kejauhan, sebuah garis tipis neon di cakrawala malam. Tapi langit yang menaungi Ghenadie kini adalah langit Serpong, tempat aroma tanah basah dan suara kodok malam mengisi udara, bukan deru drone atau pantulan layar holografik.Sudah tiga minggu sejak ia memutuskan meninggalkan kantor lantai 47 SolariCorp. Tidak hanya untuk pulang, tapi untuk tinggal di kediaman ayahnya, pak Anton.Rumah tua yang dulu tampak seperti peninggalan zaman baheula, kini menjadi tempat Ghenadie kembali mengenali dirinya. Setiap pagi, ia bangun sebelum matahari naik, membantu menyiapkan kuah kaldu kesukaan ayahnya, memotong daging, dan membantu ibunya mencuci piring.Ini adalah rumah ayahnya sewaktu mereka menemukan Ghenadie menjadi seorang tukang bakso, untuk mengongkosi hidupnya dan membayar biaya kuliahnya.Setiap sore, ia duduk di bangku depan, menatap jalan kecil yang tak pernah berubah, meski waktu terus berjalan.Namun, hari ini berbeda.“Ayah, aku mau bicara,” kat
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya