Semua Bab Mantan Terindah: Bab 21 - Bab 30
105 Bab
Bab. 21 Kontrak
"Apaan nih?" Bella berdiri saking kagetnya---dengan kedua tangan memegang ponsel---saat melihat berita Daniel dan Ferly keesokan harinya. "Daniel sama Ferly?" "Aku juga kaget, Bel. Ternyata si Ferly masih nggak terima kamu putusin. Dia juga nekat nyamperin Daniel." Melissa berkata. Bella terlihat shock sekali dengan berita mengejutkan ini. Dia pikir Ferly sudah menyerah setelah apa yang dikatakan Rayhan tempo hari, tapi ternyata Bella salah. Ferly masih belum terima dia memutuskan hubungan mereka. Dan sekarang sepertinya bukan hanya Rayhan yang ikut campur dalam urusannya dengan Ferly, Daniel pun akan terlibat. "Kayaknya kamu harus ngomong lagi deh, sama si Ferly, Bel," kata Melissa. "Kalau si Ferly terus-terusan kayak gini, bisa-bisa urusannya bakalan panjang."Bella terdiam---berpikir. Daniel yang ada di tempat lain, juga sedang membaca berita di internet tentang dirinya. Wajahnya masih biru-biru akibat dipukul Fery kemarin. Tapi di wajahnya dia sama sekali tidak memperlihatkan e
Baca selengkapnya
Bab. 22 Curhat
Flashback sebelum penandatanganan kontrakRayhan mengadakan rapat di kantornya. Dia membahas mengenai FTV terbaru yang sudah dalam tahap pembuatan serta membahas mengenai proyek film terbaru mereka. "Saya ingin membuat sebuah film layar lebar," kata Rayhan. "Sebuah film yang berbeda." Semua orang mendengarkan dengan seksama. Rayhan membuka map dan menunjukkan beberapa lembar kertas. "Apa Anda semua tahu kenapa film ini saya katakan berbeda?" tanya Rayhan. "Karena saya sendiri yang akan menulis skenario filmnya." Semua yang ada di situ terlihat kaget dan saling beradu pandang. "Pak ..." Pak Wilson mengangkat tangannya, mau protes. Rayhan juga mengangkat tangannya, menahan Pak Wilson. "Simpan dulu pendapat Anda, Pak Wilson."Pak Wilson langsung diam dengan wajah kesal. Rayhan pun melanjutkan. "Selain saya sendiri yang akan menulis skenario filmnya, saya juga yang akan menentukan aktor dan aktris yang akan bermain dalam film ini. Pak Wilson ..." Rayhan memandang Pak Wilson yang kel
Baca selengkapnya
Bab. 23 Aku Sepupunya
Mobil Bella mogok di tengah jalan. Bella kesal sekali karena tidak bisa memperbaikinya, dia tidak pernah bekerja di jurusan mesin-mesin. Karenanya, wanita itu hanya bisa marah-marah dan menendang-nendang ban mobilnya yang tidak bersalah sama sekali. "Dasar mobil sialan. Pake acara mogok segala, lagi? Mana panas banget di sini?" keluh Bella. Melissa keluar dari dalam mobil dan menyerahkan tas pada Bella. "Nih, tas kamu. Mendingan kita naik taksi aja deh, ke lokasi syutingnya. Daripada nunggu petugas bengkel dateng. Kelamaan." "Emang hari ini aku sial banget." Mereka berdua pun mencegat taksi, tapi dari beberapa taksi yang lewat tidak ada satupun yang berhenti karena sudah membawa penumpang. Cuaca semakin lama semakin panas, karena matahari mulai meninggi. Bella tambah ngamuk-ngamuk. "Aduh, mana sih, taksinya? Apa perusahaan taksi udah bangkrut?" "Ya, sabarlah, Bel." Melissa menenangkan sambil celingak-celinguk mencari taksi. "Gimana kalau naik ojol aja, Bel?"Sebelum Bella menjawa
Baca selengkapnya
Bab. 24 Kemarahan Bella
"Kenapa?" Winky masih terlihat tegang. "Kenapa Kak Winky nyuruh aku buat teken kontrak sama perusahaan ini?" Bella marah-marah. Menggebrak surat kontrak di atas meja. "Kan kemarin aku udah jelasin ke kamu. Kalau kontrak ini bakalan menguntungkan buat pihak kita. SG Entertainment itu perusahaan besar, dan nggak bisa sembarang artis bisa menjalin kontrak dengan perusahaan itu. Lagipulan kemarin katanya kamu percaya sama aku, kan?" "Tapi aku nggak mau. Aku nggak mau terikat kontrak sama perusahaan ini! Batalin segera!" Bella marah-marah dan membentak-bentak Winky. Melissa dan Winky jadi bingung dibuatnya, apalagi mereka berada di kafe yang penuh pengunjung. Semua mata tertuju pada mereka. "Emangnya kenapa sih, kamu nggak mau?" tanya Winky masih tetap bingung. "Ini kerjaan bagus buat kamu, Bel. Karir kamu bakalan semakin cemerlang nantinya." "Aku tetep nggak mau! Batalin kontrak ini, aku nggak mau tahu!" "Mana bisa kayak gitu? Kamu udah tanda tangan, jadi kamu juga harus ngejalanin
Baca selengkapnya
Bab. 25 Tak Butuh Penjelasan
"Setelah apa yang kamu lakukan ke aku, apa kamu pikir aku bakalan sudi buat dengerin penjelasan dari kamu? Penjelasan macam apa yang bisa mengobati luka di hati aku? Penjelasan macam apa yang bisa melupakan semua kesedihan dan penderitaan aku? Penjelasan macam apa yang mau kamu bilang ke aku?" Rayhan terdiam, dia mengerti perasaan Bella. Dia juga tahu Bella sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis di depannya. "Aku nggak mau denger apa-apa lagi dari kamu. Aku benci sama kamu. Kamu orang paling jahat yang pernah aku kenal dan aku nyesel udah pernah kenal sama kamu. Aku nyesel atas apapun yang dulu pernah aku lakuin sama kamu. Sekarang, apapun yang mau kamu lakuin ke aku, itu nggak bakal bisa ngerubah apapun. Nggak bakal bisa ngerubah rasa benci di hati aku." Bella berkata dengan kebencian yang mendalam walaupun hatinya terasa seperti teriris secara bersamaan. Rayhan tetap bediri diam dengan hati luka. "Pergi jauh-jauh dari hidup aku. Jangan pernah muncul lagi di depan aku.
Baca selengkapnya
Bab. 26 Lepaskan Anak Saya
Selama kurang lebih seminggu gosip-gosip yang beredar mengenai hubungan Rayhan dan Bella mulai surut, Bella kini bisa merasa lebih lega karena tidak lagi diburu para wartawan, biarpun masih ada beberapa yang masih penasaran karena merasa belum mendapat jawaban yang pasti.Selama seminggu itu Bella mengasingkan diri di rumahnya, keluar rumah hanya waktu syuting drama saja, setelah itu dia pulang dan tidak ke mana-mana lagi. Kebetulan juga mulai hari ini Bella sudah habis kontrak dengan perusahaan yang memproduksi dramanya itu, jadi dia bisa santai di rumah tanpa keluar rumah lagi untuk syuting. Lalu, apa benar Bella bisa santai mengingat masalahnya dengan Rayhan masih belum selesai? Rayhan masih bersikeras mempertahankan kontrak yang sudah dipegangnya dan sudah ditandatangani Bella. Rayhan tetap menolak melakukan pembatalan kontrak dengan Bella. Bahkan di suatu kesempatan, pria itu sempat berbicara terang-terangan di depan para wartawan yang menunggunya di depan kantornya. "Saya teta
Baca selengkapnya
Bab. 27 Karena Aku Profesional
Rayhan menemui Naura di rumah sakit. Naura senang sekali melihat Rayhan di sana. Mereka mengobrol di taman rumah sakit sambil minum minuman kaleng yang dibawa Rayhan. "Ada apa?" tanya Naura setelah kira-kira cukup lama mereka hanya saling berdiam diri. "Kamu ke sini mau ketemu aku sebagai temen kamu, atau ketemu aku sebagai dokter?" "Temen," jawab Rayhan singkat yang masih sibuk meneguk minuman kalengnya. Naura tersenyum. "Oke. Apa yang harus aku denger kali ini?" Rayhan diam. "Apa ini ... masalah Bella?" Tentu saja Naura sudah tahu mengenai hal itu, beritanya saja sudah tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja, dia berharap kedatangan Rayhan kali ini bukan untuk membahas tentang Bella."Ya." Naura mulai memasang wajah tegang. "Gimana sama masalah kontrak itu?" "Masih sama." "Terus mengenai gosip itu ...." Kali ini Naura benar-benar sangat berhati-hati menanyakannya, takut menyinggung perasaan Rayhan. Rayhan menoleh, dan dia bertatap muka dengan Naura. "Gosip?" "Iya, gosip t
Baca selengkapnya
Bab. 28 Selamat Bergabung
Rayhan duduk di atas meja dan menyilangkan kedua lengannya di dadanya. "Bagus kalau sekarang kamu sudah bisa berpikir dewasa." Bella kembali memandang Rayhan dengan buru-buru. "Jadi maksud kamu, selama ini aku bersikap kekanak-kanakan?" tanya Bella sedikit tak terima. "Iya. Karena masa lalu kita yang bisa dibilang kurang menyenangkan, kamu menolak buat mengikat kontrak sama perusahaan aku. Mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan, apa itu namanya kalau bukan kekanak-kanakan?" Rayhan berkata dengan dingin. Bella kesal sekali, bukannya Rayhan sendiri juga sama. Memanfaatkan urusan pribadi dan memaksa Bella tanda tangan kontrak? Tapi Bella tidak mau berdebat dengan Rayhan lagi kali ini, dia mau berusaha menahan dirinya dan bersikap profesional. "Oke. Terserah kamu mau nilai aku kayak apa. Mau aku kekanak-kanakan atau apalah, terserah kamu. Yang jelas, sekarang aku di sini karena pekerjaan. Aku artis kamu yang akan bermain dalam film produksi perusahaan kamu. Hubungan kita hany
Baca selengkapnya
Bab. 29 Undangan Bram
Setelah semua urusan kontrak dengan Rayhan selesai, Bella mulai bisa bernapas lega. Pasalnya gosip-gosip miring mengenai dirinya yang punya hubungan dengan Rayhan sudah mulai menghilang setelah pria itu menepati janjinya untuk memberikan pernyataan di depan media bahwa antara dia dan Bella tak ada hubungan apa-apa. Ya, walaupun ada beberapa media yang masih saja kekeuh mengatakan Bella dan Rayhan sengaja membuat skandal tersebut untuk mendongkrak popularitas film terbaru mereka. Bella yang sedang santai menonton berita infotainment di TV menyambar remote dan mematikan TV-nya. Masih kesal saja karena gosip mengenai dirinya dan Rayhan tak kunjung selesai. Merasa lelah dan tak bisa membungkam mulut media, Bella pun memilih menyerah saja. Membiarkan gosip beredar entah sampai kapan. Toh nanti juga akan hilang dengan sendirinya---semoga. Dia lebih menyukai opsi yang mengatakan bahwa sengaja membuat skandal demi popularitas film terbarunya. Anggap saja hal itu merupakan sebuah ajang promo
Baca selengkapnya
Bab. 30 Calon Menantu
Mike sedang rebahan terlentang tepat di bawahnya dengan wajah kusut mirip orang sekarat yang tinggal menunggu ajal menjemput---menatap Rayhan dengan tampang memelas. "Kamu ngapain sih, Kak? Mau bikin jantungan orang, apa?" semprot Rayhan. "Ray, tolongin aku please," ujarnya tanpa mengubah posisi terlentangnya."Apa lagi?" "Nyokap nyita semua fasilitas yang aku punya. Kartu ATM pun diblokir semua sama dia. Please, kasihani aku, Ray." Mike tiba-tiba menangis atau sebenarnya sedang berusaha menangis sambil memeluk kaki Rayhan. Rayhan hanya bisa menghela napas melihat kelakuan kakak sepupunya yang tiap hari ada saja hal yang terjadi. "Apa lagi yang Kak Mike lakuin kali ini?"Mike menatap ke atas ke arah Rayhan dengan memperlihatkan tampang memelas terbaiknya. "Deva Market kehilangan satu pemegang saham gara-gara ternyata aku pernah macarin dan nyelingkuhin anaknya orang itu. Kiara mergokin aku selingkuh dan mutusin aku Dia ngadu sama bokapnya dan bokapnya marah." "Kiara siapa?" "Anak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status