Lia terperangah, matanya membeliak, hingga berkas di tangannya terjatuh begitu melihat sang CEO datang sambil menggenggam tangan Kira.“Apa yang terjadi?” gumam Lia pada dirinya sendiri, masih dengan matanya yang membulat.Sementara itu, Kira tetap menunduk, menyembunyikan pipinya yang memanas karena sejak turun dari mobil, mereka berdua menjadi pusat perhatian. Penyebabnya karena Kai enggan melepaskan genggaman tangan mereka.“Angkat kepalamu, Kira,” titah Kai dengan tatapan lurus ke depan.“Tuan, lepaskan tangan Anda. Saya mohon,” bisik Kira, yang masih menutupi pipinya dengan rambut yang tergerai ke depan.“Aku bilang angkat kepalamu!” titah Kai sekali lagi dengan nada jauh lebih tegas, yang membuat Kira sontak menegakkan kepalanya.Saat itulah Kira terkesiap begitu tatapannya tanpa sengaja bertemu dengan tatapan Lia–yang berdiri di dekat pintu masuk ruangannya.Seketika itu juga, Kira berusaha menarik tangannya dari genggaman Kai, tapi seperti sebelumnya, Kai malah mengeratkan gen
Terakhir Diperbarui : 2025-05-04 Baca selengkapnya