Jendela yang tertutup bergetar tiga kali, halaman seketika menjadi sangat sunyi.Sesaat kemudian, samar-samar terdengar suara Puri mengatakan sesuatu dari dalam rumah. Tak lama setelah itu, jendela di samping kembali terbuka.Talia menghindari tangannya yang terluka, menggunakan lengan untuk menopang jendela. Dia menampakkan wajah mungilnya yang kemerahan.Matanya berkilau, wajahnya penuh dengan rasa malu yang tak bisa disembunyikan. Dengan suara pelan, Talia bertanya dengan malu, "Kak Atmaja, kenapa datang ke sini?"Melihat wajah merahnya, Atmaja sontak tertawa. Tubuhnya seketika menjadi lebih rileks. Seketika, seluruh tubuhnya kembali terlihat santai dan agak malas seperti biasanya."Aku baru selesai menghadiri sidang pagi. Aku mampir untuk melihatmu," timpal Atmaja.Dia berjalan mengelilingi halaman depan dan masuk ke rumah. Tampak gadis itu terbungkus rapat dengan selimut, wajah mungilnya merah.Atmaja berdiri agak jauh saat bertanya, "Bagaimana rumah ini? Kamu suka?""Aku suka sek
Read more