Love and Mystery

Love and Mystery

By:  Jemi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings
67Chapters
4.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Harry Borison memiliki kepribadian perfeksionis, dingin dan angkuh. Dia merupakan direktur utama di Rank Group perusahaan yang begitu berpengaruh di Asia. Hingga pada akhirnya, dia dipertemukan dengan jodohnya salah satu karyawan di perusahaannya sendiri (Han Yura) sosok perempuan yang memiliki trauma masa lalu dan mengakibatkan timbulnya penyakit PTSD. Mereka memilih merahasiakan pernikahannya agar tidak ada nyawa yang melayang lagi dari tangan seorang wanita psikopat yang begitu menggilai sosok Harry. Bagaimana Yura harus menghadapi Harry yang berhati batu dan angkuh itu? Bagaimana dengan si wanita psikopat jika dia tahu kalau Harry sudah menikah? Apa dia juga akan membunuh Yura?

View More
Love and Mystery Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Bagas Anfaro
Bagus bnget ceritanya, suka yang berbau dark romance gini.
2021-09-18 19:01:09
0
user avatar
Dian Apriria
Bagus banget...penasaran lanjutannya, Thor
2021-09-18 14:10:42
0
user avatar
Natalie Bern
dark romance ini ya. boleh lah
2021-08-31 12:53:49
1
user avatar
Indy Shinta
Wah, tipe romance kesukaanku nih! Semangat update ya, Kak Jemi....
2021-08-31 11:04:27
1
user avatar
Ami Pradana
Bakal Seru dan menegangkan nih... Fighting Thor!
2021-08-30 23:05:37
1
user avatar
Faver
Seru nih bacanya. Keren Thor. Lanjutkan.
2021-08-28 00:01:23
1
user avatar
Lyxn
Keren kak, semangat
2021-08-27 23:39:27
1
user avatar
Iik Aria
Wow, aku suka yang berbau psikopat.
2021-08-27 20:45:29
1
user avatar
Ele Storie
Ceritanya sangat menarik Thor, jangan lupa jaga kesehatan up yg banyak...
2021-08-27 13:49:31
1
user avatar
Indy Shinta
Keren... Semangat update, Kakak!
2021-08-27 00:05:24
1
user avatar
A.R. Ubaidillah
Keren kaak..
2021-08-26 17:57:15
1
user avatar
Crystal
seru banget ceritanya lanjutkan kak
2021-08-26 16:47:34
1
user avatar
Anggrek Bulan
Keren..semangat kk
2021-08-26 15:36:20
1
user avatar
Queeny
Wah seru ini lanjut ya kak.
2021-08-26 15:06:34
1
67 Chapters
Chapter 1
"Kejar dia! Jangan sampai lolos. Aku tidak mau dia hidup dengan tenang di sana atas apa yang telah dia perbuat," ujar seorang pria yang sedang menelepon suruhannya. Dia terlihat begitu marah, matanya nyalang memandang ke arah luar ruangan. "Harry, apa kau yakin akan kembali ke Korea?" tanya seseorang di belakangnya membuat pria itu menoleh ke arahnya. "Aku sangat yakin. Aku ingin mencarinya dengan tanganku sendiri. Dia harus menebus dosa-dosanya, karena dia tidak akan berhenti kalau bukan aku sendiri yang menghentikannya." Aura dingin sangat terpancar pada sosok pria itu. Ambisinya untuk mencari seorang wanita psikopat begitu kuat. Dalang dari semua pembunuhan kekasih dan beberapa teman SMA-nya. *** Hanya terdengar suara rintikan hujan di luar sana yang menemani di malam yang sunyi ini. Han Yura sedang duduk termenung sambil memikirkan perkataan orang tuanya. Mereka ingin dirinya segera menikah. Sampai-sampai mereka mempersiapkan kencan buta dengan be
Read more
Chapter 2
Langit biru dengan awan putih membumbung tinggi menghiasi cakrawala siang ini. Di sana ada seorang pemuda tampan yang baru menginjakkan kakinya di Bandara Incheon Korea Selatan. Dia sangat merindukan negara tempat di mana ia dilahirkan. Seulas senyum terpancar dari wajahnya. Rasanya sudah lama dia tidak berkunjung ke negara tercintanya ini. Masih 2 tahun saja sudah banyak yang berubah. "Selamat datang Korea. Semoga hari-hariku cerah dari sekarang," ucap Harry Borison dengan senyuman yang begitu menawan khas pria dingin dan angkuh namun terlihat wibawa. Harry Borison adalah pria blasteran Korea Inggris, sehingga dia mempunya wajah setengah bule setengahnya khas wajah orang asia membuat wajahnya dikagumi oleh banyak orang. Dia putra semata wayang dari tuan Park Jerry dan nyonya Fiona Angeline. Setelah kepulangannya dari Amerika, Harry langsung diberi tanggung jawab oleh papanya untuk menggantikan posisinya sebagai direktur utama di Rank Group perusahaan milik keluarga
Read more
Chapter 3
"Waahh, dia sangat tampan Jerry. Sama seperti waktu aku masih muda, iya, kan?" ujar tuan Han dengan penuh percaya diri yang ditanggapi dengan tertawaan oleh kedua keluarga kecil tersebut. "Nggak mirip sama sekali. Dia lebih mirip aku waktu muda. Astaga, ternyata kamu masih sama seperti dulu ya, Baek. Selalu percaya diri," ujar Tuan Park sambil tertawa mengejek. "Ngomong-ngomong, ke mana putra dan putrimu?"  "Mereka masih siap-siap di atas." Tak lama kemudian, Daniel keluar dari kamarnya.  "Ohh, itu dia (Daniel) putraku yang bungsu. Cepat sini, Nak! Beri salammu kepada keluarga sahabat papa," ujar tuan Han. Kemudian Daniel memberikan ucapan salam untuk keluarga Park Jerry. Mereka semua berbincang-bincang dengan begitu bahagianya. Sedangkan Harry, dia mulai merasa bosan dan memilih untuk bermain ponsel. "Ah, tunggu dulu. Di mana putrimu, Baek? Apa masih belum selesai juga siap-siapnya?" tanya tuan Park Jerry.  Belum sempat tuan Ha
Read more
Chapter 4
"Ohh iya, Yura. Tolong ambilkan buah yang ada di dapur, ya! Tadi sudah mama siapkan, tinggal ambil saja." Perintah nyonya Han Hyemi kepada Yura. "Baik, Ma," jawab Yura sambil melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil buah. Harry yang melihat kepergian Yura segera mencari alasan untuk bisa menyusulnya. "Maaf semuanya. Saya izin ingin pergi ke kamar mandi sebentar," ujar Harry kepada semua orang yang berada di ruangan itu. Harry melangkahkan kakinya menuju dapur tempat di mana Yura berada. "Apa kau sungguh mau menerima perjodohan ini?" tanya Harry tiba-tiba yang membuat Yura terkejut dengan kedatangannya. "Yaakk. Kamu benar-benar mengejutkanku tuan Harry Borisonnn ..." Cibir Yura dengan menekankan nama Harry secara lengkap dengan tatapan sebal terhadap pria di depannya sekarang. "Kenapa kamu jadi sinis begitu? Cepat jawab pertanyaanku!" ujar Harry sedikit kesal. "Ya, aku menerimanya. Kenapa memangnya, kamu nggak setuju?" tanya Yu
Read more
Chapter 5
"Yaa, tapi 'kan, dua minggu lagi Nunna akan segera menikah. Lagian kak Harry tadi sangat tampan. Pasti anak kalian nanti imut sekali seperti diriku," jawab Daniel tanpa dosa. "Ya Tuhaann ... kenapa aku memiliki adik seperti dia? Sudahlah pergi sana! Jangan membuatku semakin marah Daniell .... Kamu tahu sendiri 'kan, kalau aku lagi marah kayak gimana?" ujar Yura mengancam. "Emmm, aku tahu. Kalau Nunna lagi marah kayak gimana. Kamu akan teriak-teriak dan menjambak rambutku sampai rontok," jawab Daniel polos. "Waahh ... kamu semakin pintar juga ternyata adikku sayang. Apa kamu mau merasakannya lagi?" Yura berniat mendekati Daniel. Namun belum sempat Yura melangkahkan kakinya, Daniel sudah lari terbirit-birit keluar dari kamar Yura. "Wahahaha ... Lihat bagaimana cara dia lari tadi? Sungguh menggemaskan sekali. Rasanya semua penatku terhibur dengan kelakuannya yang konyol." Yura tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya melihat tingkah lucu adiknya b
Read more
Chapter 6
Semua pegawai kembali ke tempatnya masing-masing, begitu juga dengan Yura dan Naemi. Suasana di kantor kembali seperti biasanya. Para pegawai sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sedangkan Harry di ruangannya sedang memeriksa berbagai dokumen yang harus dipelajarinya. Dia dibantu dengan sekretarisnya Lee Dongsun. Namun, Harry yang pikirannya sedang fokus, tiba-tiba terganggu dengan bayangan Yura tadi pagi. "Sebenarnya ada apa dengan diriku? Ini sungguh nggak benar. Kenapa wajah Yura tiba-tiba muncul di pikiranku?" batin Harry gelisah. Dongsun yang melihat kegelisahan pada muka Harry segera menghampirinya. "Apa yang sedang kamu pikirkan Harry? Sepertinya kamu tidak fokus." Pertanyaan Dongsun sebagai sahabat bukan sebagai sekretarisnya. "Entahlah, Dongsun. Sepertinya aku harus pergi ke psikiater. Aku merasa otakku sudah nggak beres," ucap Harry gelisah. Dongsun yang mendengar penuturan Harry merasa khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. "Apa ka
Read more
Chapter 7
Harry yang sudah berada di ruangannya, segera merebahkan tubuhnya pada sofa yang ada di ruangannya. Entah mengapa dia memegang dadanya yang bergemuruh hebat saat ini belum lagi ditambah dengan kemunculan Dongsun secara tiba-tiba yang semakin membuat Harry terkejut dibuatnya. "Yaaakk. Astagaaa ... kamu nggak bisa mengetuk pintu dulu? Kenapa kamu selalu saja muncul di hadapanku secara tiba-tiba? Dan itu selalu membuatku terkejut. Untung saja aku tidak mempunyai jantung." Bentakan Harry pada Dongsun. "Kenapa IQ-mu sekarang jadi menurun drastis begini? Lagian mana bisa kamu hidup kalau kamu tak punya jantung." Jawaban Dongsun mampu membuat Harry berpikir ulang tentang apa yang diucapkannya barusan. "Kenapa sekarang aku jadi bodoh gini? Semua itu gara-gara wanita jadi-jadian itu. Bisa-bisanya dia sudah meracuni otakku yang berlian ini." Perkataan Harry dalam hatinya. Sedangkan Dongsun menatap Harry dengan mata menyipit seolah-olah dia akan menerkamnya. "Kenapa kamu meliha
Read more
Chapter 8
Sudah dua jam berlalu, akhirnya meeting kali ini sudah selesai. Direktur beserta sekretarisnya meninggalkan ruangan meeting. Dari semua tim ada yang merasa senang karena rancangannya diterima dan juga ada yang kecewa karena rancangannya ditolak mentah-mentah. Seperti halnya yang terjadi pada tim pemasaran, wajah mereka sangat kusut setelah keluar dari ruang meeting. "Mengapa bisa direktur menolak mentah-mentah rancangan kita tanpa harus mempertimbangkannya lagi?" tanya salah satu rekan Yura. "Entahlah. Sepertinya, direktur kita kali ini sangat tegas dan tidak bisa menerima toleransi," tambah yang lain. Sedangkan Yura hanya diam saja memikirkan bagaimana dia bisa menyelesaikan laporan selama tiga bulan dalam waktu satu hari karena besoknya sudah harus diserahkan kepada direktur. "Dasar pria menyebalkan, gila. Aisshhh (meremas dokumen yang dibawanya)." Yura merasa begitu kesal. Hari sudah sore, waktunya semua pegawai untuk pulang. "Han Yura ayo pulang!"
Read more
Chapter 9
"Apa kamu sedang bersama seorang pria?" tanya salah satu rekannya yang melihat ada jas di samping kursi Yura. Belum sempat Yura menjawab, tiba-tiba suara Jian (salah satu rekan Yura) mengagetkan semua orang yang ada di sana. "Ohh ... direktur," ucap Jian terkejut melihat Harry yang datang dari arah toilet. Sedangkan Harry sangat terkejut melihat beberapa orang yang tak lain adalah pegawainya sendiri sudah berada di tempat duduknya dengan Yura. Yura yang melihat kemunculan Harry mulai panik. Sedangkan rekan-rekannya berdiri melihat keberadaan direkturnya itu dengan rasa canggung. Harry yang masih berada di tempatnya ragu untuk melangkahkan kakinya. Dia mulai panik alasan apa yang akan ia katakan nanti kepada para pegawainya. "Direktur, silakan bergabung bersama kami (mendekati Harry)." Jian mengajak Harry yang masih terbengong. "Ohh, iya," jawab Harry sedikit panik. "Apa nggak ada kursi lagi?" tanya Naemi sambil mencari kursi. "Itu ada
Read more
Chapter 10
Yura menoleh ke belakang dan ia terkejut kalau sekarang dirinya sedang diperhatikan oleh rekan-rekannya. "Gawat ..." ucap Yura segera melesat masuk ke dalam mobil Harry. Sedangkan Harry segera menghidupkan mobilnya dan melaju meninggalkan kafe. Untung saja kaca mobilnya gelap sehingga dia tidak harus tertangkap basah sedang bersama Yura. "Huuhh... hampir saja kita ketahuan." Yura merasa lega sambil memegang dadanya yang masih berdetak kencang. Harry yang melihatnya hanya tersenyum dan kembali fokus mengemudi. "Harry ...." panggil Yura pelan dan tidak berani menatap pria di sampingnya. "Heemm," jawab Harry yang masih fokus menyetir. "Terima kasih untuk traktiran makannya tadi," lanjut Yura menundukkan kepalanya karena malu. "Hei, ada apa dengan dirimu? Biasanya kamu selalu memakiku, kenapa kamu sekarang jadi bersemu merah begini?" goda Harry sengaja. "Yaakk, siapa juga yang bersemu merah? Mungkin ini efek dari kegugupanku tadi," bantah Yura kes
Read more
DMCA.com Protection Status