TOXIC (INDONESIA)

TOXIC (INDONESIA)

Oleh:  Ven  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
15Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"We called it love, but it hurts me."Zia tidak pernah menyangka bahwa kisah cinta yang awalnya manis lantas berubah menjadi suatu hubungan 'toxic'. Antara tetap mencintai Eza atau mencintai dirinya sendiri, Zia harus memilih.

Lihat lebih banyak
TOXIC (INDONESIA) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Lailimanosa
hai kaka,mohon maaf numpang promosi cerita aku,,My Unexpected Husband genre romance, buat kak author smagt menulis terimakasih?
2020-11-06 15:40:02
0
user avatar
Molay
More update!!!
2020-09-14 13:10:56
1
user avatar
moobirublue
lanjuuut ?
2020-09-11 15:55:09
1
user avatar
vevenulis
Hallo teman-teman ^^ Selamat datang di cerita pertama saya, semoga kalian enjoy menikmati kisah perjalanan Zia dan Eza hingga selesai ^^ jangan lupa tinggalkan jejak review untuk terus mendukung kami dalam berkarya, ya! Best regards, Ven <3
2020-09-07 06:05:16
1
user avatar
Rara el-Hasan
Next kak.. bagus nih
2020-08-22 12:36:47
2
15 Bab
Part 1: Maaf
 “Zi ... maaf, Zi. A-aku khilaf, Zi. Maaf, Zi ....” Jejak air mata masih belum kering, kini kembali ditimpa oleh air mata yang terus mengalir di kedua kelopak mata perempuan itu. Di hadapannya—yang enggan untuk dilihatnya, bersimpuh seorang pria yang juga sedang menangis sembari menggenggam jemarinya.
Baca selengkapnya
Part 2: Ksatria Berkuda Putih
 Di dalam kamar miliknya, Zia menangis. Menumpahkan rasa sakit akibat perkataan kedua sahabatnya.Sebenarnya ... tidak ada yang salah dari perkataan Naya dan Gwen. Zia hanya tidak bisa terima bahwa semua yang dikatakan mereka adalah kebenaran.Zia masih ingin terus percaya kepada pemikiran idealisnya bahwa Eza pasti bisa berubah. Dia masih ingin percaya bahwa Eza pasti akan berubah suatu hari
Baca selengkapnya
Part 3: Namamu ...
 “Jadi ... Zia diselametin sama itu cowok, gitu?” tanya Gwen usai Naya bercerita panjang lebar tentang apa yang terjadi hari ini di ospek.Naya mengangguk-anggukkan kepalanya keras. “Bener! Bener banget! Gwen, pernah ga sih kamu nemuin cowok pemberani yang membelamu di hadapan para senior? Aaaaa! Pokoknya gila deh, heroik paraah!” puji Naya tak habis-habis.“Jadi
Baca selengkapnya
Part 4: Sekelas!
 “Zia masih waras, kan?” tanya Gwen kepada Naya.Naya mengendikkan kedua bahunya bersamaan. “Entahlah. Kurasa tidak,” jawabnya sekenanya.“Sejak kapan dia jadi seperti itu?”
Baca selengkapnya
Part 5: Zia Panda
 “Zi? Kok bisa bareng sama si Tapai Busuk?” Naya memincingkan matanya, berusaha untuk mencari tahu.Bukannya menjawab, Zia malah menarik sebelah alisnya. “Kamu ninggalin aku tadi pagi, kenapa?” tanyanya.“Ya maaf, Zi. Tadi kan aku kebelet pipis.” Naya berkilah.
Baca selengkapnya
Part 6: Jealous
 “Zi, hape kamu ada notifnya, tuh!” Gwen yang sedang menonton televisi merasa terusik dengan notifikasi ponsel Zia.“Bentar, lagi sakit perut, nih!” Zia mengerang dari kamar mandi. Hari ini perutnya mules sekali, padahal rasanya Zia tidak ada makan makanan yang aneh selain bekal dari rumah dan es kopyor dari kantin. Saat akan membersihkan, Zia melihat jejak darah di closet.
Baca selengkapnya
Part 7: Ciuman Tidak Langsung?
 “Dipanggil ama Eza tuh, Zi.” Dengan malas, Zia menoleh ke belakang. “Ada apa?” tanya Zia.Eza berjalan ke arah Zia, kemudian bernegosiasi dengan perempuan yang duduk di sebelah kanan Zia. Setelah perempuan itu pergi, Eza langsung mendaratkan bokongnya ke kursi tersebut. “Semalam aku chat lagi lho, kok ga dibales?” tanya Zia.
Baca selengkapnya
Part 8: Pesona Tak Terelakkan!
  Gara-gara botol mineral, malam ini Zia jadi tidak fokus mengerjakan laporan awal fisika dasar, padahal besok jadwal kelasnya praktikum untuk pertama kali.Zia pikir kalau masuk Matematika dia tidak perlu repot-repot bertemu fisika, kimia, dan biologi. Ini malah dia bertemu ketiga makul tersebut di awal perkuliahan sebagai ‘makul kemipaan’ katanya.
Baca selengkapnya
Part 9: Ditembak?
 “Ini dia tempatnya.”Motor Eza berhenti tepat di parkiran yang telah dipadati oleh kendaraan roda dua.Zia turun dari jok motor Eza dan melihat tenda di hadapannya, benar-benar ramai dan aroma kuah baksonya terendus hingga tempat dia berdiri.
Baca selengkapnya
Part 10: Kita Jadian, Nih?
 Zia berhenti mengerjakan kalkulus di hadapannya, menggantinya dengan layar ponsel yang sedang digunakan olehnya.Satu pesan baru dari Eza.E Z A : Zi, lagi sibuk?Zia Anastasya : Ngga, kenapa?
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status