Be My Husband (INDONESIA)

Be My Husband (INDONESIA)

Oleh:  naladhipayu  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
42 Peringkat
52Bab
21.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menurut Kiran Naomi Tanaka tidak ada yang paling penting baginya selain menjadikan Evan Davaro Saga sebagai suaminya. Sejak melihat lelaki itu datang ke rumahnya sebagai anak dari sahabat ayahnya, ia telah bertekad akan membuat Evan jatuh cinta padanya dan menjadikannya sebagai istri lelaki itu.Namun hal itu tidak mudah, sebab Evan yang sibuk dengan pekerjaannya. Lelaki itu juga cenderung bersikap dingin kepada Kiran."Kak Evan, mau tidak jadi suami Kiran nanti?" "Daripada mengajak nikah, nilai Matematikanya dibenarin dulu."

Lihat lebih banyak
Be My Husband (INDONESIA) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
mell
Ceritanya bagus bangettt... Suka ... ... ... 2 cerita lain dr author judulnya apa? Mau baca jg euy..:). Thor, maaf.. Sy penasaran. Nama anaknya Kanaya kok ada 3 ya? Pertama disebutkan Naori, trus Rafa, di akhir Kenzo. Apakah memang 3 anak yg berbeda? Maafkan sdh bertanya...
2022-10-16 06:13:21
0
default avatar
sipayungmargaria
ohhh ceritanya bgus dan betapa sedihnya pas kirannya sakit sirosis menganak sumagi air mata ini TKS thor
2021-10-30 15:24:01
1
user avatar
Waode Kurniati Rabiul
ceritanya bagus dan seru
2021-05-13 21:49:06
1
user avatar
Psychopath Tender
Ceritanya bagus, bahasanya lugas dan enak dibaca. Settingnya Korea, mantap lah. Moga bisa jadi drakor. aamiin
2021-05-09 14:03:54
1
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Jangan lupa mampir ya >> My Girl is mine
2021-04-16 09:17:13
0
user avatar
naladhipayu
Jangan lupa review atas cerita ini ya^^
2021-04-06 17:23:46
2
user avatar
Dewi Malaika
👍👍👍❤❤❤❤
2021-03-30 18:40:47
1
user avatar
Dessy Jonathan
👍👍👍👍👍
2021-03-25 15:35:28
1
user avatar
Dewi Malaika
kubaca ulang lagi dari awal ☺☺
2021-03-25 10:56:52
1
user avatar
iiccaaa
ceritanya menarik ..alurnya ngga ketebak
2021-03-15 21:16:43
2
user avatar
Dewi Malaika
akhirnya end juga..terimakasih Nala buat cerita yg bikin baper ini ❤
2021-03-14 15:15:41
1
user avatar
Dewi Malaika
kisah karin evan bikin baper..rasanya nano2 😍😍
2021-03-13 19:16:49
1
user avatar
ww afts
cerita be my husband karya kak nala terdebest si.. asli bagus bgt cerita ini. perjuangan seorang kiran untuk mencintai evan dg berbagai macam rintangan dan luka.. feelnya dpet bgt, bahagia,sedih,kecewa. lope buat kak nala😚💓
2021-03-13 07:16:52
1
user avatar
Dewi Malaika
cerita yang paling kutunggu2 kelanjutannya 🤭
2021-03-12 21:32:03
1
user avatar
Dewi Malaika
Kiran Evan 🥰🥰
2021-03-12 21:29:30
1
  • 1
  • 2
  • 3
52 Bab
Prolog
Summer magicBanjjagin geu Ocean wiroNan beolsseo nara Go go airplane beongaecheoreom nararaKauai pado sok nareul deonjeo beorigeYeah yeah, yeah yeah yeah yeahLet's power up kkamage da tabeoril kkeoyeyo Ba-banana ba-ba-banana-nanaBa-banana ba-ba-banana-nanaBa-banana ba-ba-banana-nana baLet's power up nol ttae jeil shinnanikkayo Aku mendengar suara Red Velvet sedang bernyanyi pada hari pernikahanku dengan Evan. Bagaimana itu bisa terjadi? Tunggu … kenapa pandanganku menjadi kabur, berputar dan gelap.Aku membuka mataku sambil menghela napas. "Sial hanya mimpi," gumamku mengumpat mimpi yang menerbangkanku ke atas langit, lalu menghempaskanku pada pagi ini.Brak!Belum sempat aku berdamai dengan alam bawah sadarku, tiba-tiba pintu kamark
Baca selengkapnya
1. Terlibat dengan Si Jenius, Berkenalan dengan Si Tampan
"Kiran!"  Seruan melengking seseorang ketika aku baru saja berjalan melewati gedung perpustakaan membuat langkahku terhenti. Aku menarik napas sejenak mengetahui siapa itu tanpa harus berbalik badan. "Aduh Kiran, aku panggil kenapa gak nyahut sih," ujar Ruri kini berdiri di hadapanku. Aku berkacak pinggang menatapnya. "Apa Ruri sayang?" Ruri mendengus pelan. "Pasti kau belum cek instagram kan hari ini?" tanyanya dengan mata menyipit. Aku menggelengkan kepala. "Kuotaku habis pagi ini. Ada apa?" Mataku sedikit melebar membayangkan sesuatu hal. "Ada berita dating dari anggota BTS?" Sekali lagi Ruri mendengus. "Aduh bukan itu, tapi Soraya dan Fahmi baru saja posting foto yang sama." Aku mengangkat sebelah alis. "Terus?" Entah melihatku kesal atau apa, tiba-tiba Ruri maju selangkah dan memukul kecil lenganku. "Artinya
Baca selengkapnya
2. Salah Paham
Aku membuka mataku dengan sebuah senyuman. Bagaimana tidak, bertemu dengan Evan dan mengetahui kepindahan lelaki itu ke depan rumahku adalah salah satu kejutan terbesar tahun ini. Aku menaruh tangan di atas dada sebelah kiriku dan merasakan degupan jantungku kala membayangkan kembali suara, tatapan dan senyuman Evan kemarin.  "Sungguh indah ciptaanmu Tuhan," gumamku menggambarkan sosok Evan.  Aku segera bangkit dari tempat tidur. Biasanya untuk hari senin, selasa dan rabu, diriku merasa tidak terlalu bersemangat. Selain akhir pekan yang masih lama, pelajaran pada hari-hari itu juga berat. Namun melihat tanggal di kalender yang menunjukkan hari rabu, rasanya tidak semengerikan minggu-minggu kemarin. Setelah mandi dan berpakaian lengkap, aku mengambil tas ransel berwarna merah polos yang semalam kuganti dengan tas ransel dengan motif bunga.  "Selamat pagi," sapaku kepada ayah dan Kanaya
Baca selengkapnya
3. Obrolan Berat
Tips yang kedua, cobalah mencari tahu kesukaan atau hobinya agar komunikasi kalian berjalan lancar.Aku menatap layar ponselku, melanjutkan membaca artikel kemarin. Tips yang pertama bisa dibilang cukup berhasil. Buktinya, Evan secara sukarela duduk di sebelahku ketika makan malam. Artinya, dari segi penampilanku tidak masalah bukan?Yang menjadi masalah tadi malam adalah ayah yang lebih banyak bertanya kepada Evan soal kehidupan lelaki itu. Namun karena hal itu, aku mengetahui bahwa Evan hanya memiliki kakak laki-laki bernama Damian yang sekarang bekerja di luar negeri."Kiran, sarapannya dimakan dulu," ujar ibuku membuatku sadar bahwa sekarang aku sedang berada di meja makan."Kan selalu juga gitu si Kiran." Suara Kanaya membuatku menatap tajam kakak perempuanku yang sedang asyik mengunyah sosis dalam mulutnya."Oh ya, Kak Evan yang tinggal di rumah depan kenapa bisa pindah ke sana?" tanya Kanaya membuatku ikut penasaran. Maklum saja, di
Baca selengkapnya
4. Merpati Berubah Menjadi Gagak
"Eh tumben jam segini udah bangun," komentar Kanaya sedang duduk melantai di atas karpet pada ruang tengah.Aku memutar bola mataku malas, berjalan terus menuju dapur untuk mengambil secangkir teh yang ada dalam poci yang sudah mulai dingin. Memang benar bahwa bangun pagi pada akhir pekan adalah sesuatu yang langkah bagiku."Kau juga tumben," balasku duduk di sofa yang terdapat di belakang Kanaya. Bahkan kakak perempuanku itu memakai sofa untuk bersandar.Kanaya menghela napas sejenak. "Kau akan mengerti jika sudah tamat SMA nanti," ujarnya kemudian menggerakkan tangan di atas keyboard laptop miliknya.Aku bisa melihat Kanaya sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya dalam bentuk powerpoint. Wajahnya yang serius dengan cokelat di atas meja untuk memperbaiki suasana hati perempuan itu."Selamat pagi Ayah," sapaku melihat ayah keluar dari kamar dengan memakai baju kaus dan celana olahraga pendek."Oh pagi Kiran. Kenapa sudah bangun?" t
Baca selengkapnya
5. Romantis Tak Melulu Soal Cinta
Sudah hampir dua minggu sejak Evan pindah rumah. Namun kedekatanku dengannya masih sebatas melempar senyum dan salam jika tidak sengaja berpapasan di luar pagar. Aku mengakui bagaimana sibuknya lelaki itu bekerja. Setidaknya itulah yang kutangkap setelah memperhatikan Evan selama beberapa hari belakangan ini. Dia akan berangkat bekerja kurang lebih sama seperti diriku yang berangkat ke sekolah, hanya saja lelaki itu pulang sebelum petang. Melihat rutinitasnya berangkat dan pulang kerja secara teratur mengingatkanku akan ucapan Evan tempo hari yang berkata bahwa lelaki itu perfeksionis."Haafhh.""Kenapa Ki?" tanya Ruri memandangku bingung.Kami sedang berada di kafe pada salah satu pusat perbelanjaan. Rasa haus yang mendera setelah mengunjungi beberapa tempat les untuk masuk ke perguruan tinggi membuatku berakhir dengan segelas milk brown sugar."Enggak, bingung aja nanti mau ambil jurusan apa," ujarku mengatakan hal yan
Baca selengkapnya
6. Strategi Menghadirkan Matchmaker
Perkataanku yang ceroboh membuat situasiku untuk dekat dengan Evan malah menjadi penuh kecanggungan. Aku merutuki diriku yang terlalu terbawa suasana ketika lelaki itu menepuk kepalaku."Argghhh!""Apa otakmu sedang error sehingga mengeluarkan suara sumbang seperti itu?"Ucapan sarkastik Kanaya memaksa kepalaku menoleh menatapnya yang sedang asyik menikmati siaran Netflix dengan camilan tortilla chips andalannya.Jika Kanaya sedang duduk di sofa depan televisi di ruang tengah, maka aku berada di sofa dekat dinding dengan posisi berbaring.Aku tentu saja berusaha mengabaikan ucapan Kanaya dan memilih fokus menatap ponselku. Mendekati Evan dalam dunia nyata, tampaknya akan sedikit sulit. Mengingat kesan terakhirku yang kurang menampakkan sisi anggun dan polosnya diriku. Oleh karena itu, aku berencana untuk mengulik sisi Evan melalui dunia maya.Pertama aku mencari media sosialnya dan seperti generasi modern saat ini,
Baca selengkapnya
7. Kandasnya Harapan
Berstatus murid kelas tiga SMA membuat tubuh dan pikiranku benar-benar lelah. Banyaknya tugas, materi kelas tambahan dan mengikuti simulasi ujian membuatku ingin segera merebahkan tubuhku di atas tempat tidur.Namun apa daya kini aku malah menatap jengah kepada kumpulan murid laki-laki yang ributnya minta ampun. Aku yang selesai makan siang di kantin berniat menghabiskan waktu istirahat dengan meletakkan kepalaku di atas meja sambil memejamkan mata harus gagal. Aku melirik Ruri mulai bergabung dengan murid laki-laki tersebut. Helaan napas langsung keluar dari hidung dan mulutku. Aku tetap meletakkan kepalaku di atas meja, dengan memakai sebelah tanganku sebagai bantalan. Aku memiringkan kepalaku seraya merogoh saku rok abu-abu yang kupakai untuk mengeluarkan ponselku. Tentu saja tidak ada hiburan lain saat ini selain berselancar di dunia maya.Namun mataku melebar begitu melihat pertama kali instastory Evan yang sejak beberapa hari lalu kuikut
Baca selengkapnya
8. Love Scenario
"Jadi kau akan menyerah kepada Kak Evan?" tanya Deril dengan suara penasaran. Ini bermula dari cuitan twitter yang kulakukan pagi ini. Sejak kapan juga Deril mengikutiku di twitter? Aku memang tidak memperhatikan orang yang mengikutiku, karena jumlahnya bisa puluhan dengan username yang aneh dan unik."Apa ya, aku belum berjuang, tetapi sudah dipatahkan beberapa kali oleh ucapan dan tindakan Kak Evan yang memang sepertinya tidak memberi ruang di hatinya dengan kehadiranku," balasku berkaca pada realitas yang ada.Saat ini kami berdua sedang berada di pinggir lapangan basket ketika jam istirahat sedang berlangsung, di mana murid lainnya sedang berlalu-lalang. Pasalnya untuk bisa ke kantin harus melewati lapangan basket yang juga berdekatan dengan lapangan futsal.Kudengar suara kekehan Deril. "Yakin nih? Padahal aku ada rencana bertemu dengan Kak Evan untuk berdiskusi tentang pelajaran fisika."Aku menoleh menatapnya. "Bahkan jika kau mengajakku b
Baca selengkapnya
9. Memacu Adrenalin
Aku kembali menulis usaha perjuanganku pada notebook yang kubeli dulu ketika mengunjungi toko buku bersama Ruri.Senyum seolah tidak mau beranjak dari bibirku kala melirik dua buah tiket yang terletak di atas meja belajarku. Namun hal itu terganggu begitu ponselku berbunyi, tanda notifikasi bahwa sebuah pesan masuk.Aku meletakkan pulpen yang kupegang, lalu menggantinya dengan ponsel. Kulihat pesan itu dari Ruri.Ruri : Kiraaaan!Kiran : Apaan sih?Ruri : Hehe, PR Kimia tentang Logam Alkali sudah selesai?Aku mengernyitkan dahi, bisa menebak apa niat Ruri berkata seperti itu.Kiran : Sudah dong, tapi gak bisa diintip.Ruri : Eh kok gitu, aku beri imbalan deh.Kiran : Gak tertarik. Ruri : Yakin?Tidak lama kemudian setelah pesan terakhir Ruri, dia mengirimiku sebuah gambar foto. Sebuah tiket untuk masuk ke rumah hantu.Ah Ruri, tahu saja kalau aku sedang penasaran sama wahana ru
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status