Remember When

Remember When

Oleh:Ā Ā GitapuccinoĀ Ā Tamat
Bahasa:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
40 Peringkat
45Bab
13.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Ā Ā 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Give me one more chances, Via," kata Dante sembari menatap manik mata Olivia. "Nggak bisa, Dante. Aku nggak bisa," sahut Olivia bersikukuh. "Kenapa? Paling nggak kasih aku alasannya," desak Dante lagi. Olivia menggeleng. Merasa sia-sia saja jika ia memberikan alasannya. "Kalau begitu akan kucari sendiri jawabannya," tukas Dante menyudahinya. Manis. Bibir yang mengecup Olivia masih sama seperti lima tahun yang lalu. Manis dan akan selalu manis sampai kapanpun. Seperti kenangannya bersama Dante. Perpisahan Olivia dengan Dante bukanlah lelucon opera sabun yang selalu berseliweran di layar kaca. Ada satu alasan yang membuat Olivia nekat mengambil keputusan itu. Suatu rahasia yang sengaja Olivia sembunyikan sejak lama. Suatu rahasia dibalik kepergiannya.

Lihat lebih banyak
Remember When Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Indri saputra
ceritanya bagus bgt kak ...... ditunggu cerita selanjutnya yaa kak ......
2022-10-13 22:22:12
0
user avatar
Gitapuccino
selamat membaca part akhir dari kisahnya Olivia. yuk ... mampir ke ceritaku lainnya ...ļø...
2022-05-24 14:32:23
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-04 18:48:50
0
user avatar
AlphQueen
mampir ah šŸ¤£šŸ¤£
2021-06-11 20:24:07
0
user avatar
Wanita Yang Tegar
Novel ini memang keren. kece badai
2021-06-11 20:17:12
0
user avatar
Wonder Icy
Ya ampun keren banget kak alurnya ini.. lanjut baca ah semangat terus kakk
2021-04-13 17:43:33
0
user avatar
elnyno
kak'... up lg dong... ditunggu ya..m
2021-03-01 11:53:32
0
user avatar
Jana Indria
up lagi Thor, yang banyak dong please
2021-01-25 12:46:56
0
user avatar
Blezzia
Sukaaaa! Lanjut kak ceritanya <3
2021-01-11 02:39:06
0
user avatar
intan
gak sabar nunggu nextnyašŸ„°šŸ„°
2021-01-10 22:04:09
0
user avatar
Sixthly
Bagus banget, ceritanya bikin pensaran. I like it
2021-01-09 19:30:36
0
user avatar
Elraa Hafa06
aku suka ku suka ceritanya ā¤
2021-01-09 16:18:22
0
user avatar
Dyantii Sastravell
bagus banget ceritanya uwuw šŸ˜
2021-01-09 01:16:32
0
user avatar
Liliay
kereeenn bgt šŸ‘šŸ‘šŸ‘ fighting
2021-01-08 20:37:21
0
user avatar
Ailana Misha
Kak Gitaa.... Booknya bagus.... huwaa... šŸ„ŗšŸ„ŗ Great workšŸ‘šŸ‘
2021-01-08 19:27:21
0
  • 1
  • 2
  • 3
45 Bab
Bab 0 - Prolog
Olivia mematikan layar notebook miliknya. Semua berkas pekerjaannya hari ini buru-buru ia simpan ke dalam map holder besar, menatanya berdasarkan tanggal masuknya berkas, dan menaruhnya di sisi kanan meja atasannya. Tidak seperti biasanya Olivia akan meninggalkan kantor ketika hari masih terang benderang seperti ini. Biasanya bisa pulang tepat waktu saja sudah terbilang bagus. Olivia menyambar kunci mobil di atas meja lalu terburu-buru menekan tombol lift menuju lantai basement di mana ia biasa memarkirkan mobilnya. Ada segudang janji yang harus ia lakukan khusus hari ini. Bahkan ponsel yan
Baca selengkapnya
Bab 1 - Bertemu Si Kembar
Olivia keluar ruangannya pagi-pagi sekali. Bukan karena ia terbiasa bangun pagi, melainkan karena semalam Olivia memang tidak bisa tidur. Tidak tahu kenapa Olivia mendadak susah tidur akibat terkena sindrom terlalu senang akan bertemu dengan Si Kembar. Setelah mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian Lussi, Olivia bergabung bersama dengan Elok di balkon belakang di mana Lussi telah duduk manis sambil menikmati brownies dengan teh rosella sebagai pelengkapnya. ā€œAkhirnya bangun juga, Anti Via,ā€ sahut Lussi saat melihat Olivia turun dari tangga. ā€œNggak disangka-sangka baju lamaku masih
Baca selengkapnya
Bab 2 - Pak Bos Ganteng
Olivia melesatkan mobilnya menuju ke sebuah hotel di kawasan Jalan Ahmad Yani setelah mendapatkan pesan singkat dari Yusa. Setelah memarkirkan mobil dengan sempurna, Olivia disambut dengan senyum dan sapaan ramah seorang bellboy di depan pintu masuk. Olivia melenggang penuh percaya diri menuju meja resepsionisā€”berharap ia tidak membuat Yusa menunggu lama. ā€œSelamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?ā€ kata petugas resepsionis ramah.ā€œSelamat pagi. Bisa tolong dengan Bapak Yusa?ā€
Baca selengkapnya
Bab 3 - Lamaran Yusa
ā€œSudah siap?ā€ Olivia dan Lana saling bertukar pandangan satu sama lain. Yusa menghampiri meja Olivia beberapa saat setelah meeting selesaiā€”membuat Lana juga ikut ternganga tidak percaya. ā€œKenapa kalian berdua malah bengong?ā€ tanya Yusa heran ke arah Olivia dan Lana.
Baca selengkapnya
Bab 4 - It will Happen Soon
  Muslimin tengah bersenandung di area pantry ketika Olivia masuk ke ruang kerjanya. ā€œPagi, Mbak Via ....ā€ sapa laki-laki yang berusia tidak jauh dari Olivia itu. Muslimin membawakan segelas air putih dan meletakkannya di atas meja Olivia. ā€œHari ini bahkan jauh lebih pagi dari hari biasanya ya, Mbak,ā€ sahut Muslimin membuka obrolan sambil sesekali mengelap meja kerja Olivia.   ā€œIya nih. Kerjaanku sedang banyak.ā€ Olivia mengeluarkan notebook dari dalam tas miliknya, dan memulai pekerjaan yang sempat ia tunda kemarin. ā€œRuanganku biar nanti aku bersihkan sendiri saja, Mas Mus,ā€ ta
Baca selengkapnya
Bab 5 - Bukan Pelarian, Kan?
Suara lift terbuka bahkan suara detik jam di dinding terdengar begitu jelas di telinga. Terlalu pagi untuk memulai aktivitas hari ini. Seperti biasa Olivia selalu menjadi penghuni pertama yang menginjakkan kaki di lantai ini setelah Muslimin. Arloji ditangan masih berada di angka enam ketika Olivia tiba di kantor. ā€œHari ini datang pagi lagi, Mbak,ā€ sapa Muslimin dan langsung dibalas anggukan oleh Olivia.
Baca selengkapnya
Bab 6 - Direct Message
Benar apa yang menjadi ketakutan Olivia kemarin. Beberapa pasang mata menatapnya dari segala penjuru. Terutama area pantry, di mana semua gosip apapun akan bisa kalian dengar di sana. Mata semua staf perempuan pagi ini berubah seperti mesin scanner yang bersiap melihatnya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Sungguh menakutkan sekali penggemar dari seorang Yusa. Dan sekarang di sinilah Olivia berada. Di sebuah cafe yang telah menjadi langganan hampir semua staf di kantornya sambil memerhatikan segala gerak gerik perempuan di depannya. Listya yang tengah sibuk dengan buku planner miliknya
Baca selengkapnya
Bab 7 - Sebuah Titik Terang
Dante termenung dengan selembar foto ditangannya. Oliviaā€”perempuan yang memporak-porandakan perasaan seseorang dalam hitungan detik entah kenapa sulit sekali untuk Dante lupakan. Senyum hangat nan manja perempuan itu seolah mencuri segalanya. Tidak hanya hati Dante, bahkan jiwanya pun juga ikut tercuri sampai saat ini. Hampir lima tahun berlalu, namun betapa sulit bagi Dante menghilangkan jejak Olivia dihatinya. Olivia secara tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Ke mana pun Dante berusaha mencari sosoknya, kabar Olivia seolah tidak pernah ada di dunia ini. Hidup Dante seakan kosong ketika tahu Olivia memilih untuk pergi meninggalkannya. Tiba-tiba rahang Dante mengerasā€”masih setia memandangi foto ditangannya. Ada perasaan kesal tercampur rindu saat ia melihat foto ditangannya. Tidak hanya senyum
Baca selengkapnya
Bab 8 - Berita Baik atau Buruk
Lussi melebarkan matanya ketika Olivia muncul kembali di rumah mertuanya dengan wajah kalut yang bahkan Lussi yakin Olivia sendiri pasti tidak tahu seperti apa wajahnya sekarang. Olivia menangkap sinyal keterkejutan dari diri Lussi. Apalagi Olivia datang dengan kucuran airmata yang sudah jatuh tanpa permisi dipipi tirusnya.ā€œKamu kenapa?ā€ Lussi bertanya heran sembari mengusap punggung lembut Olivia. ā€œKenapa, Via? Bilang sama aku,ā€ kata Lussi lagi mencoba menenangkan.ā€œDia datang, Lu.ā€
Baca selengkapnya
Bab 9 - Kepulangan Dante
Dante mengerjapkan kedua matanya berulang kali. Hampir semalaman Dante terjaga dari tidurnya. Siapa yang menyangka dibalik tubuh letihnya semalam, perempuan yang selama lima tahun terakhir ini memenuhi hati, otak, dan pikirannya, tiba-tiba saja muncul di depan kedua matanya. Ingin rasanya Dante berlari dan memeluk tubuh perempuan itu secepat yang ia bisa seandainya langkahnya tidak terhalang lalu lalang pelanggan malam itu. Dante bahkan ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang juga. Dirinya ingin berteriak bahwa pencariannya selama lima tahun ini terbayarkan. ā€œYou so look happy today,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status