Arjuna & Julia (INDONESIA).

Arjuna & Julia (INDONESIA).

Oleh:  SIM  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
33 Peringkat
39Bab
8.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Arjuna benar-benar menyesal. Perlakuan keji pada adik tirinya beberapa waktu lalu masih membekas dalam ingatannya. Jeritan putus asa yang terus menghantuinya. Juga fakta lain yang semakin membuat Arjuna dihantui penyesalan yang begitu mendalam. (Ide terinspirasi dari sebuah lagu.) Januari, 2021

Lihat lebih banyak
Arjuna & Julia (INDONESIA). Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-21 19:58:20
1
user avatar
athena_vivian
up terussssss y, Thorrr jangan kasih kendorrrrrrrrr......mangatssss
2021-05-08 20:49:37
1
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 13:48:03
1
user avatar
Nicken Fee
keren ceritanya . .. ayo up tor.
2021-04-07 05:34:54
1
user avatar
Blue Leviatan
Wah asik nih ceritanya, lumayan nemu buku bagus lagi buat bacaan 😍
2021-03-12 01:11:33
1
user avatar
Sim Prabu
Baper gue asli 😍😍😍
2021-02-27 15:37:49
3
user avatar
Boedi
Next thor. Nggak sabar nihh
2021-02-27 15:25:24
4
user avatar
Fintan Erang
Lanjuttttttkannnn
2021-02-26 12:28:41
4
user avatar
Eric Sosor
Ayo Julia kapan kamu luluhhh 😭😭😭😭
2021-02-26 12:27:41
5
user avatar
David Decit
Aaaaa baperrr
2021-02-26 12:24:14
5
user avatar
Cakra Cetus
❤️❤️❤️❤️❤️
2021-02-26 12:21:16
4
user avatar
Cakra Cetus
Semakin hari semakin penasaran sama ceritanya. Semangat thor....
2021-02-26 12:10:41
4
user avatar
Baron Ujar
Arjuna makin ke sini keliatan kalau sebenarnya dia baik loh. Suka ❤️
2021-02-26 12:07:30
3
user avatar
Sim Prabu
Bagus thor. Ceritanya 😍😍
2021-02-26 12:05:44
4
user avatar
Sherin Eyin
menarikkkk, semangaatt terus thoorr
2021-02-21 10:46:26
3
  • 1
  • 2
  • 3
39 Bab
1. Beban.
Arjuna mencengkram kemudi mobilnya dengan erat. Rahangnya mengetat. Pintu mobilnya dibukanya dengan keras. Ia berjalan ke belakang dengan langkah lebar. Menatap lampu mobilnya yang pecah dan beberapa goresan lecet menghiasi bodi belakang mobil BMW-nya. Itu mobilnya keluaran terbaru. Dan Arjuna baru membelinya beberapa hari yang lalu."Bisa dijelaskan Nona, apa yang sudah terjadi?" celetuk Arjuna marah sambil memandangi pemilik mobil Jazz putih yang baru saja menabrak mobil sportnya tanpa sebab. Teledor, tentu saja.Gadis yang diketahui bernama Julia itu mendekat takut-takut. Ia menatap Arjuna dengan raut penuh penyesalan. Wajah gadis itu terlihat kusut mungkin karena kelelahan. Tapi Arjuna tak mau peduli. Di luar sana banyak orang yang memang sengaja memperhatikan wajah melas supaya bebas dari hukum dan tanggung jawab."Pak, Arjuna?! Maaf, saya-""Kamu mengenalku?" Arjuna memotong pembicaraan Julia. Alisya saling menaut menatap gadis di depannya dengan rasa penuh ingin tahu."Saya staf
Baca selengkapnya
2. Apes, Julia.
Julia melebarkan bola matanya syok. Memandang dua manusia yang sedang melakukan aksi mesum itu di ruangan CEO. Perempuan itu menjadi salah tingkah ketika Arjuna si pemeran utama pria yang lebih dulu tersadar tengah balas menatapnya dengan tajam. Bersiap-siap Arjuna akan mengamuk. "Pak Arjun eh, maaf saya tadi sudah mengetuk pintu tapi and-" "KELUAR!!!" teriakkan Arjuna menggema memenuhi ruangan itu. Julia sadar kalau Arjuna akan semakin marah padanya setelah ini. Dengan raut menyesal karena telah menganggu 'aktifitas' sang atasan, Julia pamit undur diri dengan gerakan tubuh yang masih sangat sopan. Walaupun sebenarnya ia mati-matian menahan ketegangan. Leher belakangnya tiba-tiba merinding. Bulu halus di sekujur tubuhnya sepertinya ikut berdiri. Julia berkomat-kamit memohon ampun kepada Sang Kuasa karena matanya sudah mulai ternodai untuk aksi tidak senonoh yang tidak sengaja ia lihat tadi. Gadis itu menungu di luar dengan gelisah. Kata-kata 'pecat' dari tadi terus terngiang di
Baca selengkapnya
3. Mama Lauren.
"Di mana adikku, Ma?" Arjuna menatap Lauren mamanya yang baru saja muncul dari dapur sambil sibuk membawa nampan berisi dua gelas jus jeruk.Wanita itu meletakkan dua gelas jus jeruk itu di atas meja. Di depan Arjuna dengan hati-hati. "Kamu tiba-tiba datang berkunjung ke apartemen Mama hanya untuk menanyakan hal tidak penting itu pada Mama?" tanya wanita itu menunjukkan muka sedih yang sengaja dibuat-buat.Arjuna mendengus muak. Sudah berkali-kali dia datang menanyakan di mana adiknya. Tetap saja hasilnya nihil. Berkali-kali juga mamanya seolah menghindari topik pembicaraan seputar adik yang belum pernah ia ketahui itu.Semenjak Lauren bercerai dengan Anton, papa kandung Arjuna, Arjuna diasuh oleh papanya. Lauren yang notabene adalah mama kandungnya sendiri sangat cuek kepada Arjuna sejak kecil. Wanita itu seakan tidak perduli terhadap tumbuh kembang anaknya.Arjuna tumbuh besar tanpa kasih sayang dari seorang mama, hal itu yang membuat Arjuna juga tidak terlalu dekat oleh mamanya. Sem
Baca selengkapnya
4. Buram.
Arjuna menyesap gelas vodka itu hingga tandas. Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi pagi. Saat ia mengunjungi apartemen mamanya untuk mencari tahu keberadaan adiknya, tapi hasilnya lagi-lagi nihil.Arjuna sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang yang cukup besar pada mamanya, namun sampai sekarang wanita itu belum mengirimkan berkas yang ia janjikan.Pikirannya saat ini benar-benar kacau. Bukan uang yang ia permasalahkan, tapi ia memikirkan nasib adiknya yang tidak pernah ia ketahui keberadaanya. Ia bahkan tidak tahu jenis kelamin adiknya itu. Malang sekali nasibnya.Sejak mamanya menikah dengan 'pria' itu, Arjuna tidak mau lagi berurusan dengan mamanya. Arjuna bahkan tidak mau tahu siapa ayah tirinya, latar belakang ayah tirinya, keadaan ibunya setelah menikah. Arjuna benar-benar tidak mau tahu. Tapi semakin lama hati kecilnya terbuka, ia merasa perlu mencari adik tirinya yang juga kabarnya diterlantarkan juga oleh mamanya.Sungguh biadab. Ia tidak mau adiknya bernasib sama
Baca selengkapnya
5. Kegelapan Untuk Julia.
"Aku di mana?!" Julia berteriak marah ketika seorang pria asing berkemeja putih datang memasuki kamar dan membuka lapban di mulut Julia secara paksa. Gadis itu memekik, mulutnya terasa panas.Julia terus bergerak-gerak gelisah, menatap pria yang tengah memakai masker warna hitam di depannya dengan penuh waspada. Tanganya terikat dari belakang. Gadis itu jelas tidak bisa melakukan perlawanan. Di balik kepasrahannya Julia terus berusaha melepas ikatannya.Pria di depannya tertawa menatap Julia yang malang. Ia membelai pipi Julia pelan. "Tenang saja Nona cantik. Aku tidak akan menyakitimu kalau kau mau diam," ujarnya hendak mengecup bibir Julia, tapi Julia segera mengelak sehingga kecupan pria itu berakhir di pipi kiri Julia."Lepaskan aku!" bentak Julia dengan geram. Pria itu terus tertawa tidak peduli."Tidak akan!""Lepaskan, atau aku akan teriak!" ujar Julia sekali lagi dengan marah."Kau teriakpun tidak akan ada yang menolongmu," kata pria itu dengan dingin. Ia mendekat, duduk di ran
Baca selengkapnya
6. Fakta Mengejutkan.
"Mama benar-benar keterlaluan!" Arjuna berteriak marah dengan suara yang terdengar nyaring."Apa maksud kamu? Tiba-tiba datang dan langsung marah-marah tidak jelas." Lauren ikut berdiri, bertanya degan intonasi yang sama kerasnya. Tatapannya menatap buas kepada putra kandungnya yang semakin kurang ajar itu. Hati kecilnya tidak terima ketika Arjuna terus-terussan membentaknya.Kali ini Lauren tidak menyuguhi air minum untuk Arjuna seperti biasa saat Arjuna mengunjungi apartemennya. Firasat seorang ibu merasakan kalau anaknya akan berkunjung, dan rasanya itu bukanlah hal yang baik untuk hari ini. Tapi sebelum Lauren bergegas keluar, Arjuna sudah terlanjur membuka pintu dengan kasar dengan kemarahan yang ketara. Masuk ke dalam dan langsung meluapkan emosinya yang sedang meluap - luap. Firasat buruknya benar terjadi. Arjuna sekarang begitu marah padanya."Mama..... Mama kenapa tega menjual putri Mama hah?!" pria itu menatap mamanya dengan nanar. Arjuna mengepalkan tangannya dengan erat. Be
Baca selengkapnya
7. Permintaan Maaf.
Dua minggu berlalu dengan cepat. Selama itu pula Arjuna tidak pernah lagi melihat batang hidung Julia di perusahaanya. Gadis itu pergi entah ke mana seperti ditelan bumi. Mungkin saja gadis itu bersembunyi atau trauma setelah kejadian yang menimpanya waktu itu.Seharusnya gadis itu sudah mendapatkan sanksi, atau lebih buruk ia dipecat secara tidak terhormat. Bolos bekerja tanpa meminta izin, tentu saja melanggar aturan perusahaan.Tapi Arjuna menyadari dia juga ikut andil dari apa yang menimpa Julia sekarang. Sedikit campur tangannya, ia mudah saja menyelamatkan karir Julia, dan Arjuna bertekat akan menebus kesalahannya.Arjuna sadar ia telah salah menilai Julia selama ini.Arjuna menatap arloji di pergelangan tangannya. Pukul delapan malam. Masih ada waktu untuk bertamu. Meski ia tahu bertamu malam-malam di rumah seorang gadis yang tinggal sendiri itu tidak baik. Tapi tekatnya malam ini sudah bulat, ia harus membujuk Julia untuk kembali bekerja dan meminta maaf.***Arjuna menatap rum
Baca selengkapnya
8. Arjuna.
Arjuna menatap langit-langit kamar. Matanya memang terpejam, tapi pikirannya melayang entah kemana. Jiwanya masih sepenuhnya terjaga. Kembali teringat empat hari yang lalu di mana Julia mengusirnya dengan tatapan jijik campur benci.Pria itu mengusap wajahnya gusar. Matanya kembali menatap nyalang. Ia bangun dan duduk bersimpuh di atas kasur, merenungi kesalahannya. Dengan keadaan gelisah ia menatap tanggalan di atas meja yang berada tepat di sebelah kasur.Tanggal tiga belas, tercoret dengan lingkaran merah. Arjuna menandai pada tanggalannya. Hari saat dia menodainya. Hari di mana kehormatan adik tirinya sendiri ia renggut.Di tengah keterpurukan rasa bersalah itu, ponselnya berbunyi nyaring.Klik.Arjuna menggeser tombol warna hijau. Mengangkat telpon dengan perasaan jengkel.Siapa malam-malam begini yang berani mengangguku?"Ada apa?""Arjuna, kau tahu....."Arjuna menjauhkan ponselnya. Ia menatap nama kontak di layar ponselnya. Jonatan. Pria yang sekarang masuk kedaftar salah satu
Baca selengkapnya
9. Papa Ridwan.
Cuaca sore hari ini sangat cerah. Tetapi tak secerah hati perempuan yang berkali-kali dirundung masalah. Justru dia menganggap semua hari sama saja.Julia memakirkan motornya di bagasi seperti biasa. Dia sudah tidak memiliki mobil karena sudah dijualnya untuk menutupi kebutuhan. Kendaraan satu-satunya yang dia punya sekarang hanyalah motor matic kesayangannya."Lemas sekali," ujarnya lirih seraya membuka jaket dan helm. Ia melihat pada kaca spion, berusaha tersenyum untuk dirinya, namun yang terlihat hanya senyuman keletihan.Hari ini, akhir bulan. Pekerjaan di kantor lumayan melelahkan. Semua tubuhnya terasa lesu. Berbagai masalah yang terus menghampiri semakin membuat mentalnya down. Dia benar-benar merasa seperti zombie yang dipaksa untuk hidup.Julia baru saja berjalan lima langkah menuju pintu yang sudah terbuka. Sampai kehadiran seseorang membuat semua bebannya bagai terangkat, hilang dan lenyap.Dia..."Papa?" Julia memanggil setengah tak percaya. Cepat-cepat ia masuk ke rumah.
Baca selengkapnya
10. Positif Hamil.
Pukul sembilan pagi. Seharusnya Arjuna masih berada di kantor. Berkutat dengan beberapa dokumen penting yang harus segera diteliti dan ditanda tangani. Tetapi akal budinya tak bisa diajak untuk fokus. Otaknya terus meneriakkan sebuah nama, Julia. Tapi tidak untuk pagi ini. Kali ini untuk yang kedua kalinya ia datang berkunjung ke rumah Julia. Arjuna cuma ingin memastikan kalau Julia baik-baik saja. Karena di kantor ia tidak melihat kehadiran Julia, dan Julia juga tidak mengkonfirmasi perihal dia tidak masuk hari ini. Hal itu membuat Arjuna agak was-was. Tidak ada satupun yang tahu kalau Arjuna datang ke sini. Termasuk Ruben. Dia hanya bilang kepada Ruben bahwa ia memiliki urusan sebentar, lalu pergi ke luar. Pintu tidak terkunci saat Arjuna hendak mengecek rumah Julia yang sepi tersebut. Bisa dipastikan si pemilik rumah ada di dalam. Tanpa permisi Arjuna main masuk begitu saja. Dirinya berharap tak akan ada orang yang menuduhnya pencuri jika ketahuan masuk ke rumah orang sembara
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status