Pacar Sejuta Umat

Pacar Sejuta Umat

Oleh:Β Β Jana IndriaΒ Β Tamat
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
111 Peringkat
99Bab
31.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dewi Revia Ananta. Diharuskan kembali ke kantor pusat setelah sebelumnya menjadi pimpinan anak perusahaan di luar Jawa . Ini di karenakan adanya tugas khusus dari pimpinan pusat untuk menemani pimpinan yang baru, pasca peralihan kekuasan di perusahaannya. Ironisnya, ternyata pimpinan perusahaan yang baru, seorang lelaki tampan, singgle serta humble itu adalah lelaki yang sangat tidak ingin dijumpai lagi oleh Revia, bahkan sangat di benci. Yunan Ardian Dewangga. Walau pun mereka pernah sekolah di satu SMA yang sama. Namun, ada kisah yang belum selesai di antara mereka berdua. Demi menghindar Yunan, Revia mencoba mengubah dirinya menjadi seseorang yang jauh dari kepribadian aslinya. Hingga tecipta kegesrekan saat mereka bertemu.

Lihat lebih banyak
Pacar Sejuta Umat Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mia Ananta
ceritanya pasti keren tapi kok ada nama penaku kak othor Ananta jadi salfok deh ......
2021-12-16 21:32:11
0
user avatar
putri
kapan lanjut
2021-11-12 11:25:48
0
user avatar
Dea Putri
next kakak
2021-10-27 08:11:36
1
user avatar
Lisa Eko
mantap thor
2021-10-03 19:11:48
0
user avatar
Las Tri
lanjut dong kak
2021-10-03 19:08:29
0
user avatar
Hansaehi
Seruuu banget liat perjuangannya Alman 😍😍😍 tapi kalo ditanya siapa yang paling hot aku pasti jawab .... Mas dongg ya kan Mass 😘😘😘
2021-06-02 03:10:49
1
user avatar
Blezzia
❀️❀️❀️❀️❀️
2021-05-31 22:24:37
1
user avatar
Nurul Hasanah
woy Rere itu si Nia mau diapain. sampe takut gtu bocahnyaπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€£
2021-05-31 18:16:39
2
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-21 20:15:31
0
user avatar
Siti Markonah
hareudang πŸ”₯❀️❀️
2021-04-23 15:39:41
1
user avatar
Renko
Kenapa Renko malah nge-ship hubungan Rere & Alman 🀣
2021-04-21 13:56:59
3
user avatar
Raifiza27
kereeeennnnn
2021-04-18 06:13:45
1
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:32:38
1
user avatar
athena_vivian
Besok aku request judulnya y, Kak... Bu Guru Sejuta Umat.....😊😊😊, biar pada naksir aku....judulnya menarik dan buat penasaran
2021-04-14 08:47:41
1
user avatar
Pengunjung
Pacar sejuta umat, ya. Heumh, sepertinya menarik.
2021-04-12 21:55:00
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 8
99 Bab
1. Perpisahan
"Ibu beneran mau kembali ke kantor pusat?" Rere menghentikan gerakan tangannya yang sedari tadi tak berhenti memasukkan barang barang yang berada di atas meja ruangan itu, ke dalam box kardus yang ia minta tadi ke salah satu boy office.Sambil menghela nafas panjang, dia berdiri tegak dan menghadapkan badan pada perempuan cantik berjilbab lebar yang tengah berdiri di hadapannya."Ya ... Mau gimana lagi, udah disuruhnya begitu oleh Bos." ujar Rere sambil tersenyum tulus. Rere paham kesedihan Nia, tiga tahun dirinya ditemani gadis cantik yang selalu menutupi kecantikannya di balik kaca mata tebal dan cadar yang selalu ia gunakan. Berdua menghabiskan waktu bekerja bersama. Membuatnya juga merasakan apa yang sedang Nia rasakan.*Nanti pimpinan penggantinya laki a
Baca selengkapnya
2. Keju tan
Hampir tiga puluh menit lamanya Rere menunggu make over yang dilakukan pegawai salon ini kepada Nia. Diambilnya lagi ponsel di dalam tas sebagai obat penghalau jenuh. "Bu ...."Rere yang tadinya menunduk dengan tangan merogoh ke dalam tas. Sontak langsung menengadahkan kepalanya saat telinganya mendengar ada seseorang yang memangilnya dan bahkan sudah berdiri di depannya. Bersama seorang wanita mungkin adalah orang yang paling berjasa mengubah Nia.Kemudian Rere tersenyum puas saat melihat make over yang terjadi pada asisten pribadinya. Berulang kali dilihatnya dari atas ke bawah sambil melebarkan senyumnya.Dengan riasan wajah yang ringan, tidak terlalu menor tapi elegan. Tak ada lagi behel dan kaca mata tebal yang menghalangi pandangan orang untuk melihat betapa cakntiknya Nia, 
Baca selengkapnya
3. Tak Berubah
"Apa kabar, kawan!" Jawab laki laki tampan yang mempunyai rahang tegas, mata tajam berwarna biru serta berbadan tegap, melangkah memasuki ruangan dengan tangan yang juga terbuka menyambut Rere yang melangkah ke arahnya."Tambah keren aja, Nih." Ujar Rere saat mereka berpelukan sekilas. "Kamu tambah cantik, Dew," balas lelaki yang bernama Alman. Sambil mengurai pelukannya.Alman adalah salah satu teman terdekat Rere waktu masih SMA dulu, dan hanya orang orang SMA-nya saja yang memanggil Rere dengan sebutan Dewi."Ada apa, kok bisa bisanya sampai ke sini?" tanya Rere sambil mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa berbentuk L yang berada di samping kiri meja kerjanya."Kamu nggak tahu kenapa aku datang? Serius?" bukannya menjawab pertanyaan Rere, Arlan malah balik bertanya dengan raut muka tak percaya."Serius lah, ada apa sebenarnya?" "Kamu tahu send
Baca selengkapnya
4. Bibirmu manis
"Kau tetap Dewi di dalam hatiku" goda Alman tanpa senyum, juga tanpa menoleh ke arah perempuan cantik yang melangkah di sampingnya."Ish ...." Jawab Rere yang memutar bola matanya, salah tingkah karena di goda Alman.Tanpa sepengetahuan Rere, senyum melebar di bibir Alman saat tahu sikap Rere yang salah tingkah karenanya."Ini, kamu aja yang bawa mobil, bukankah kamu yang tahu tempat yang akan kita tuju?"  Ujar Alman saat mereka sudah berada di tempat parkir khusus staf.Alman memberikan kontak mobilnya ke tangan Rere yang terulur ke arah lelaki itu."Baru datang sudah punya mobil, woow, anda luar biasa pak Alman Barasta." ucap Rere yang langsung terpesona saat tahu jenis mobil apa yang dipunyai oleh orang yang akan menggantikan kedudukannya nanti."
Baca selengkapnya
5. Kemarahan Rere
Sambil menghela nafas panjang, Rere membungkukkan badannya hendak merangkak menjauh, namun belum juga melangkah, tangannya sudah ditangkap Alman."Jangan menjauh!" Cegah Alman dengan tatapan mata yang kembali membuat Rere bergidik."Mmm ...." Dengus Rere, sambil memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan dari Alman."Tidak akan kulakukan lagi kalau kau tidak melakukan apa yang tadi kularang.""Kalau kau terus mengintimidasi, lebih baik kita tidak usah berteman lagi." Dengan mengibaskan tangannya dari genggaman Alman, Rere ingin melanjutkan keinginannya untuk terus menjaga jarak. "Aku janji, tidak akan mengulanginya lagi, asalkan kau juga tidak memancingku untuk melakukannya." Dengan menampakkan wajah serius.Rere sepertinya tak perduli dengan janj
Baca selengkapnya
6. Keju tan
"kalau ada yang mau makan aja, ya!" teriak Rere, saat meletakkan bungkusan dari tempat makan yang tadi belum sempat dicicipi oleh dia dan Arlan. Berharap agar teman kos yang lain agar meraka tidak sungkan untuk menikmatinya.Sekejap saja, teman kostnya yang rata rata masih kuliah itu, langsung berkumpul di tempat makan. Sambil mengucapkan terimakasih pada Rere.Rere memang sengaja tidak menggunakan fasilitas apartemen dari kantor, karena dirinya yang penakut dan selalu butuh teman. Rere kemudian masuk ke dalam kamarnya, dan langsung menuju ke kamar mandi, setelah sebelumnya meletakkan tas dan mengambil baju ganti.Tempat kost Rere bukan tempat kos biasa, satu ruang berlantai dua dengan enam kamar di mana per kamar sudah difasilitasi kamar mandi sendiri, dan mesin pendingin ruangan. Perkamar juga hanya boleh di huni satu orang. Ada televisi serta seorang maid yang membantu membersihkan rumah, ta
Baca selengkapnya
7. Jaga hatiku
"Rere, kita pulang bersama ke Jakarta, gimana?" tanya Mr Bagas saat mereka berdua di kursi, makan bersama."Kapan, Mr Bagas? Kalau sekarang tidak bisa, saya tidak mendapatkan tiket?" Jawab Rere yang dengan wajah kecewa. "Apa maksudmu dengan tiket? Aku tidak pernah menyewakan pesawat pribadiku kepada siapa pun."Sontak Rere minta maaf, atas ucapannya tadi.  "Hahahah! Aku bercanda Dew, kenapa kamu jadi sekaku itu di depanku." jawab Mr Bagas sambil tertawa lepas."Saya kira Mr marah karena ucapan saya, Jujur saya lupa kalau Mr naik pesawat pribadi." "Jadi ... Bagaimana? Kamu mau kan ke Jakarta bersamaku." ulang Mr Bagas ke Rere yang masih belum menjawab pertanyaannya."Baik. Mr."
Baca selengkapnya
8. Berangkat
Rere duduk termenung di pojok kantin, di depannya ada secangkir kopi yang masih terlihat masih mengeluarkan asap.Dia seperti tak perduli dengan keadaan kantin yang ramai saat itu,  banyak orang yang menyapanya atau sekedar tersenyum ke arahnya, namun tak satu pun yang dia balas.Dengan bersandar pada sandaran kursi yang sedang ia duduki, Rere memejamkan mata dengan tangan memeluk tasnya yang berada di pangkuan.Rere bingung dengan apa yang baru saja ia alami. Bayangan saat bersama Alman tadi membuatnya  merasa tidak di hargai. Namun di sisi lain dia juga merasa simpati, saat mendengar alasan kenapa Alman melakukan itu kepadanya.Salah satu tangan Rere terulur ke arah cangkir kopinya, kemudian di minumnya sedikit, hanya sebagai pembasah kerongkongannya saja.Ponsel di dalam tasnya bergetar, Rere dapat merasakan getaran itu, meski tangannya berada di
Baca selengkapnya
9. Biar ramai
Melihat pak Bagas sudah menghilang, Rere segera menuju ke kabin pesawat untuk mengambil barangnya.[ Din, kamu di mana?] Tanya Rere saat telpon yang ditelinganya tersambung.[ Lagi ada di apartemen, Bu!][Jemput aku sekarang!]Rere langsung mematikan sambungan telponnya, dan langsung memberikan lokasi di aplikasi berwarna hijau ke Udin.Nampak angka yang bertambah di pesan Alman kepadanya. Namun tak membuat Rere penasaran untuk membukanya.Dengan membawa dua koper besar, Rere melangkah menuju kantin di dalam bandara."Mbak, pesan kopi satu, ya!" Pinta Rere, tangannya juga mengambil roti sobek yang di pajang di atas meja kasir.Lima menit menunggu, akhirnya pesanan nya datang juga.Rere kemudian langsung membawa kopi dan roti yang sudah dibelinya ke sebuah meja yang letaknya di dekat pintu, agar mempermudah Udin untuk segera mengena
Baca selengkapnya
10. Merindu
[ Eh jangan dong sayang,]  cegah Alman terdengar seperti sedang merengek.Tak ada jawaban dari Rere. Dia hanya menjadi pendengar  dan membiarkan Alman yang sedang bercerita. Hingga tanpa sadar Rere  tertidur dengan ponsel yang masih menyala.****"Ya, sebentar ...!" Rere terbangun saat mendengar ada ketukan di pintunya. "Mbak, maaf harinya sudah petang." Suara berat Mak terdengar di balik pintu. "Iya, Mak. Makasih." Dengan sedikit berteriak Rere membalas ucapan mak. Hingga terdengar suara langkah Mak yang menjauh.Mata Rere langsung melotot saat melihat di ponselnya  yang masih menyala, wajah Alman sedang menatapnya sambil tersenyum. Berarti sejak dia tertidur ponselnya bersambung terus dengan Alman."Kamu di mana?" Taya Rere saat melihat background tempat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status