Alpha Dedrick (INDONESIA)

Alpha Dedrick (INDONESIA)

Oleh:  AiniRhee  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
107 Peringkat
77Bab
29.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Diana pikir ketika ia bunuh diri semua masalahnya di dunia ini selesai, itulah setidaknya yang ada di benak Diana ketika ia sudah berdiri di tepi jurang. Namun, kenyataan menamparnya ketika ia melompati jurang bukan kematian yang menyambutnya, tapi sebuah kehidupan baru yang di luar nalarnya sebagai manusia. Dedrick Caldwell, seorang Alpha yang terkenal akan kekejamannya pada musuhnya. Seperti namanya ia sangat dingin kepada siapapun, hidupnya hanya penuh akan pertempuran. Namun, bagaimana jika suatu hari ia menemukan matenya? Hal yang selama ini ia anggap sangat mustahil.

Lihat lebih banyak
Alpha Dedrick (INDONESIA) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
AiniRhee
Halo, pembacaku. Buku ke dua dari Alpha Dedrick sudah tersedia di Wattpad, ya. Cari aja ceritaku di Wattpad dengan judul= THE KING Damon Abercio Caldwell. atau cari aja penulis AiniRhee di Wattpad. yaaa.
2023-07-30 11:45:34
0
user avatar
AiniRhee
Halo teman-teman, untuk mendapatkan informasi tentang Novel terbaru, silahkan follow Ig saya ya. Ig: AiniRhee
2023-07-05 21:31:38
1
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke novel saya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-02-22 14:14:09
0
user avatar
edelweis flower
saya udah tiga kali baca cerita ini, ketiga kali saya baca part arkhir kosong gak ada tulisannya
2022-11-01 18:21:28
1
user avatar
edelweis flower
bab terakhir di hapus ya soalnya saya buka kosong
2022-11-01 03:51:29
1
user avatar
Chai In
ceritanya bagus suka baca ceritanya tak berbelit belit
2022-04-30 20:26:30
1
default avatar
sekarmayanggani
cerita yang bagus....... sangat suka..... recomended
2022-01-03 10:54:43
1
user avatar
AiniRhee
Halo, Terima kasih telah membaca karya saya. Saya harap teman-teman dapat menikmati karya saya ini. Dan mohon maaf jika karya saya memiliki kekurangan, karena saya masih dalam proses belajar.
2021-11-29 22:34:15
2
user avatar
Faris San
menariq. aku vote banyak daimen buat author ...
2021-08-31 01:42:59
3
user avatar
Jessy
nice book..nice story
2021-07-30 21:32:10
1
user avatar
edelweis flower
gak ada extra partnya atau skuelnya gitu ......
2021-07-30 18:27:06
1
user avatar
AiniRhee
Halo, Novel ini sudah tamat. Terima kasih sudah membaca.
2021-07-30 16:19:31
2
user avatar
edelweis flower
next next next
2021-07-27 20:59:03
1
user avatar
edelweis flower
saya selalu tunggu kamu updet
2021-07-23 21:50:15
1
user avatar
AiniRhee
Jangan lupa tinggalkan jejaknya, ya. ❤️
2021-07-19 23:46:33
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 8
77 Bab
Prolog
"Kalian memang sialan!" Gadis itu berteriak, melepaskan segala bebannya. Dadanya naik turun begitu ia berteriak sekuat tenaga di tepi jurang ini, ia menatap ke bawah melihat dasar jurang yang tetap saja gelap meski sudah diterangi oleh cahaya bulan purnama."Kenapa, kenapa kalian meninggalkanku dengan kondisi seperti ini?!" teriaknya lagi. Ia mendongkak menatap bulan yang bersinar sangat terang dengan indahnya, tidak seperti hatinya yang gelap gulita.Gadis itu kembali menarik nafas. "Seharusnya kalian tidak mati dengan tumpukan hutang, kalau mau mati jangan merepotkan orang yang masih hidup, dasar orang tua sialan." Perlahan air mata gadis itu mengalir di pipinya, ia merasa sangat sial. Setiap hari ia tidak tenang karena terus dikejar oleh penagih hutang.Dua bulan yang lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan, Diana tidak sedih akan hal itu. Orang tuanya bukan orang tua yang baik, ayahnya pecandu alkohol dan ibunya seorang pe
Baca selengkapnya
Bab 1
Segerombolan serigala berlari cepat melintasi hutan, setiap langkahnya meninggalkan jejak di tanah. Satu serigala berlari paling depan, fisiknya yang dua kali lebih besar menunjukkan jika ia adalah pemimpin kawanan itu. Tubuhnya berwarna hitam, kontras dengan serigala abu-abu di belakangnya.Lari serigala itu semakin cepat, apalagi sesuatu yang mereka kejar terlihat mulai melambat, tidak sulit menemukan apa yang mereka kejar karena sosok itu terus meninggalkan jejak berupa noda darah di tanah hutan yang lembab ini.Brak.Sesuatu yang mereka kejar akhirnya roboh juga, sang pemimpin kawanan serigala itu maju lebih dulu. Untuk melihat sesuatu yang telah mengganggu kenyamanannya itu."Argh." Sosok itu merintih, tubuhnya seperti manusia tapi bukan manusia mengigat ia memiliki taring di mulutnya dan cakar yang tajam. Ditambah dengan kepalanya yang terlihat seperti kepala serigala.AuuuSa
Baca selengkapnya
Bab 2
Lagi-lagi ketika Diana bangun, ia mendapati tubuhnya terasa lemas. Selain itu, ia juga merasakan sakit pada punggungnya, seperti tertimpa sesuatu yang sangat berat. Diana membuka matanya perlahan, manik abu-abunya memindai keadaan sekitar. Sepi.Hanya dengan memperhatikan dinding di depannya Diana tahu jika ia dalam posisi duduk, ia dapat merasakan pinggulnya sedikit pegal dengan punggung yang terasa sakit setiap bersentuhan dengan dinding. "Ugh ... Sakit sekali," gumamnya lemah.Diana memperbaiki posisi duduknya agar punggungnya tidak terasa lebih ngilu, rambut pirangnya kusut. Diana mengabaikannya. Ia harus menenangkan rasa sakit ini dulu.SretDiana berhasil memperbaiki posisi duduknya, Diana diam sejenak seperti tengah mencoba mengingat sesuatu. "Astaga!" Spontan saja Diana terlonjak ketika semua ingatannya kembali masuk bersamaan ke dalam otaknya. Seperti air yang ditumpahkan dari dalam ember. Ingatan itu meras
Baca selengkapnya
Bab 3
Ketika gadis itu masuk, bau bunga langsung memenuhi ruangan ini. Bau yang membuat Dedrick betah untuk lama-lama menghirupnya. Namun, Dedrick tetap mempertahankan tatapan tajamnya, di mulai ketika gadis berambut pirang kusut itu masuk ke dalam ruangan interogasi ini.Dedrick menatap tajam Diana, gadis itu balas menatapnya, dari sini Dedrick dapat melihat warna mata gadis itu. Abu-abu persis seperti dirinya."Siapa kau?" Dedrick membuka suara. Suara berat dan terdengar sangat jantan.Diana meneguk ludah, bahkan suara pria itu saja sudah membuatnya gugup. Diana menatap pria yang menjemputnya ke ruangan tadi, tapi pria itu hanya menatap lurus ke depan."Diana, namaku Diana." Dedrick mengepalkan tangannya ketika sebuah perasaan aneh menelusup begitu saja ke dalam dadanya. Gadis ini, masih menjadi misteri. Suara gadis itu telah membuat sebuah perasaan aneh mendatanginya ditambah bau bunga yang mengu
Baca selengkapnya
Bab 4
Dedrick mengangkat kembali cakarnya, perlahan ia mengayunkannya ke arah Diana yang menutup mata. CrashDedrick terengah-engah, tangannya bergetar. Ditatapnya tembok yang berjejak akibat kukunya yang tajam. Ya, Dedrick baru saja mencakar tembok. Pandangan Dedrick beralih menatap Diana, gadis itu masih menutup mata. Dedrick menggeleng, tidak mengerti akan dirinya sendiri. Ia merasa tidak sanggup membunuh gadis yang mengeluarkan aroma wangi bunga di depannya ini.Diana membuka mata, ia tidak bermimpi. Ia masih hidup. Diana mendongak menatap Dedrick yang juga menatapnya. Dengan posisi seperti ini Diana bisa melihat wajah Dedrick dengan jelas, wajah tampan dengan garis rahang yang tegas.Diana tidak tahu apakah ia harus bersyukur atau tidak, yang pasti sekarang Diana merasa sangat lega. Setidaknya untuk saat ini.Dedrick berjongkok lalu mencengkram dagu Diana. "Kau ... Apa yang kau lakukan kepadaku?" tanyanya tajam, mengabaikannya rasa kejut ketik
Baca selengkapnya
Bab 5
"Benar-benar makhluk lemah." Dedrick menggelengkan kepalanya ketika selesai membaca buku yang beberapa jam lalu Adam berikan kepalanya. Buku yang menjelaskan semua tentang manusia. Hari semakin larut, tapi Dedrick tidak juga tidur. Ia masih tenggelam dalam buku yang ia baca.Dedrick nyaris membalik satu halaman lagi jika saja ia tidak mendapatkan mindlink dari Adam yang mengatakan jika ada penyerangan di perbatasan utara Pack. "Bagaimana keadaan di sana?" "Gamma Collin tengah berjaga di sana, tapi Rogue di sana lebih banyak. Mereka berhasil mengalahkan beberapa warrior kita." Suara Adam terdengar, menjelaskan situasi yang ia peroleh dari bawahannya.Dedrick mendecih seraya bangkit, kemudian ia berlari keluar dari perpustakaan. "Siapkan pasukan, untuk sementara kirim warrior yang berjaga di bukit ke sana." Ada satu bukit yang terletak tidak jauh dari perbatasan utara Diamond Pack, Dedrick sengaja menyuruh warrior di sana untuk berjaga-jaga seka
Baca selengkapnya
Bab 6
Diana mungkin saja terus terlelap jika saja suara geraman beserta dengusan itu tidak masuk ke dalam pendengarannya. Mau tidak mau Diana harus membuka matanya meski ia merasa sangat mengantuk dan lelah. "Grhh ...."Spontan saja Diana duduk seraya menjauh dari makhluk di depannya. Diana tidak salah lihat, makhluk di depannya adalah orang sekarat semalam, bedanya orang ini telah sadar, ia memiliki mata berwarna kuning menyala. Seperti serigala. Tidak lupa taring dan kuku yang memanjang.Diana meneguk ludahnya, orang di depannya ini menatapnya bagaikan Diana adalah mangsa yang siap di santap kapan saja. Lagi-lagi Diana merasakan ngeri, bulu kuduknya merinding."A-anu .... Aku, aku." Diana tidak tahu harus berkata apa, lihatlah dirinya sekarang ini. Tidak berdaya. "K-kau sudah sembuh?" Diana menunjuk dada kanan pria itu yang masih terbalut oleh kain yang Diana ikatkan semalam.Pria itu mengikuti arah tunjuk Diana, menyadari jika luka di dadanya diikat.
Baca selengkapnya
Bab 7
Ada setitik rasa mengganjal di hati Dedrick ketika melihat gadis manusia itu duduk bersebelahan dengan Rogue yang semalam mereka tangkap. Mereka terlihat akrab. Cukup aneh. Namun, Dedrick memilih untuk mengabaikannya. "Bawa mereka ke luar." Dedrick memberikan perintah kepada dua warrior yang berada di belakangnya, dan warrior itu dengan sigap mematuhi.Diana hanya menatap bingung hingga ia melihat bagaimana Henry di bawa terlebih dahulu. Diana menatap Dedrick, pria itu balas menatapnya dengan tajam. Diana merinding dibuatnya."Sial." Baik Diana, Dedrick, maupun Adam dapat mendengar umpatan dari Henry. Hanya saja Diana tidak tahu yang harus ia lakukan selain berdiri dengan rasa takutnya."Bawa gadis ini juga." Setelah mengatakan itu Dedrick berbalik dan pergi dengan Collin, menuju ruangan selanjutnya. Diam-diam Dedrick mengepalkan tangannya lagi. Semerbak bunga itu sangat mengganggunya."Ikuti aku," kata Adam. Diana tidak menjawab, ia hanya me
Baca selengkapnya
Bab 8
Jantung berdebar kuat, peluh dingin menetes, dan nafas yang cepat. Hal itu terjadi pada Diana. Gadis itu menatap warrior yang bersiap akan melawannya. Dengan kecepatan yang dimilikinya warrior itu berlari ke arah Diana seraya bersiap mencakarnya.Dedrick memang bilang warrior Iyo memakai tangan kosong, tapi Diana tidak lupa jika Werewolf itu memiliki cakar yang cukup panjang.Diana menghindar.Dedrick menatap pertandingan itu dengan tatapan tertarik, ia sangat penasaran bagaimana makhluk lemah itu bertahan. "Apa hanya itu yang dapat dilakukan manusia?" gumam Dedrick.Adam yang berada di samping Alpha-nya tidak menjawab. Ia hanya menatap sang Alpha yang memusatkan perhatiannya pada arena duel itu.Entahlah. Batin Adam.Ketika cakar itu diayunkan ke arahnya, Diana lagi-lagi menghindar dengan cara berjongkok. Apa memangnya yang bisa ia lakukan, apakah ia harus menyerang balik? Diana sendiri tidak yakin."Apa kau hanya terus menghindar?"
Baca selengkapnya
Bab 9
Diana mengerang karena rasa sakit yang tiba-tiba saja mendera tubuhnya, ia baru saja sadar tapi rasa sakit itu berlomba-lomba menghantam tubuhnya. Sakit sekali hingga Diana tidak mampu membuka matanya.Adam yang sejak tadi berada di dalam ruangan ini menatap Diana cemas karena erangan Diana yang cukup keras, ia yakin manusia perempuan yang terbaring di ranjang itu sangat kesakitan. Apalagi Adam melihat jelas bagaimana Diana melawan warrior tadi."Bagaimana keadaannya?" tanya Adam, tabib yang duduk di sisi ranjang Diana hanya menghela napas."Kondisinya sangat tidak baik, aku juga baru pertama kali menemukan yang seperti ini. Padahal ini hanyalah luka biasa. Werewolf umumnya pasti akan cepat sembuh. Namun, karena ia manusia, pasti ini sangat menyakitkan untuknya."Tabib itu menatap Diana lagi. "Rusuknya juga patah, ini memerlukan proses penyembuhan yang lumayan lama."Adam diam lalu ia membiarkan tabib itu keluar dari sana, pandangan Adama beralih p
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status