Cinta Sang Bodyguard

Cinta Sang Bodyguard

Oleh:  Tabina Carra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 Peringkat
56Bab
10.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rule #1 Cinta tidak serumit itu, overthinking yang mengacaukannya. *** "Kalau begitu, tidak ada yang perlu kita bahas!" "Nama saya Marco Fox, saya adalah kepala pengamanan Anda yang baru. Sejak detik ini, semua hal yang berhubungan dengan situasi keamanan Nona Isa akan berada di bawah kendali saya." "Aku tidak peduli." Isa Rivera berusaha melepaskan diri sambil menendang selangkangan Sang Bodyguard yang diutus untuk melindunginya. ***

Lihat lebih banyak
Cinta Sang Bodyguard Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ummi Khai
suka ceritanya. manis hubungan Marco-Isa tapi berbumbu mafia/cartel yg sadeeeeees ......
2022-11-17 07:54:22
0
user avatar
yenyen
so seduce deh...all i imagine only necks things. I forgot aboutthe mobs hahha
2022-10-26 16:57:40
0
user avatar
Glow Peridote
ceritanya kereeeeeeeen
2021-12-09 01:21:37
1
user avatar
miliio
Suka cerita bodyguard.........
2021-09-06 00:29:21
1
user avatar
meitarana
Nice story!! .........
2021-08-22 11:19:25
1
user avatar
def.babysoul
Ditunggu kelanjutannya!
2021-08-06 15:15:58
0
user avatar
prank_kuy
Syukaaa openingnya...
2021-06-24 09:36:09
0
user avatar
NaMonaLisa2
semangat ngetik story ny 😊
2021-06-19 01:58:48
0
user avatar
Lathifah Nur
Waduh! Bab-bab awal aja udah bikin deg-degan. Penasaran sama kelanjutannya 😄
2021-06-11 13:53:03
1
user avatar
Haifa Kamila
Cinta tidak serumit itu, paling suka kata2 ini hehe
2021-05-11 13:46:09
1
user avatar
Rianievy
Semangat inaaaaa
2021-05-07 16:06:26
2
56 Bab
01. Introduce, Miss Isa Reyes
Kategori cerita: Adult Romance, Action. Cerita ini mengandung: ⦁ Adegan dewasa, umpatan, seksualitas dan hal lain untuk segmentasi 21+ keatas. Bijaklah memilih bacaan dan resiko ditanggung sendiri. ⦁ Cerita murni fiksi dan imajinasi penulis. ⦁ Dilarang plagiat, cerita ini dilindungi Undang-Undang. ⦁ Bijaklah dalam memilah bacaan. Terimakasih. *** Lalu lintas Houston pada akhir minggu sudah pasti padat merayap. Tinggal di kota besar dan dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Amerika menjadi tantangan tersendiri. Isa Reyes, gadis dua puluh lima tahun yang cekatan itu, terburu-buru keluar dari salah sa
Baca selengkapnya
02. Mahalo, Marco Fox
*** Isa merasa strateginya akan berhasil dengan lancar. Ia sudah menyusun skenario untuk mengelabui Jett dan dua pengawal lain. Tok! Tok! Tok! Sepatu hak tingginya menderap lantai bandara dengan percaya diri. Andaikata, mitra kerjanya tahu bahwa sesungguhnya ia adalah satu-satunya pewaris Kartel Rivera. Sebagian besar dari mereka mungkin akan memutus kontrak dan tidak menggunakan jasa fotografinya di masa depan. Lagipula orang tua mana yang sudi membiarkan anak balitanya dipotret oleh orang dengan latar belakang keluarga seperti Isa?  Alasan ini pula yang membuat Isa merahasiakan jati diri dan nama keluarga Ayahnya. Sejak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, Isa hanya mengenakan
Baca selengkapnya
03. Grumpy Girl
*** Tok! Tok! Pintu kamar Isa diketuk pelan. "Isa?" Tesh memanggilnya dari balik pintu. "Madre." "Kau sudah bangun?" Isa mengangguk. "Ya." Mata Isa tertuju pada perempuan pertengahan empat puluhan yang dia panggil Madre. Ibu. Panggilan hormatnya untuk Teresa Rivera. Pemimpin kartel narkoba terbesar di sepanjang pantai Amerika bagian selatan. Tesh bergerak mendekati Isa yang berusaha duduk dan mengerjapkan matanya.
Baca selengkapnya
04. Show some Respect
  ***   Marco mengakhiri rapatnya dengan Teresa setengah jam lalu. Sambil berjalan mengelilingi rumah dan setiap sudutnya, Marco kembali mengingat pertemuannya dengan Isa kemarin sore di Bandara. Tidak cukup mulus, tapi baiknya kini Tuan Putri akan mengingat siapa dirinya. Cara perkenalan yang sangat bukan mencerminkan dirinya. Marco tidak pernah seantusias itu untuk menaklukan seorang gadis. Apalagi itu adalah keponakan tunggal Teresa Rivera. Sang pewaris tunggal kartel Rivera. Kalau dirinya sudah cukup berbahaya, maka Isa Reyes Rivera adalah bahaya itu sendiri. Tapi, apalah artinya hidup kalau kau tidak melibatkan dirimu dalam suatu bahaya, Bung! Begitu percakapan Marco dengan dirinya sendiri. *** Sama seperti pertemuan mereka pagi ini, Marco bisa merasakan tatapan
Baca selengkapnya
05. Can't Help Myself
  ***   Marco sudah menggulung lengan kemejanya. Setelan jasnya basah kuyup gara-gara gadis manja itu. Ia menghabiskan sepanjang hari di ruang kerja menilik hasil rekaman CCTV ketika tiga pengawal Isa diserang habis-habisan. Apa serangan pertama ini hanya sebuah peringatan pada keluarga Rivera? Belum ada setengah hari keduanya saling mencakar. Suara Isa kembali memecah keheningan di sepanjang lorong menuju ruang kerja Marco. "Marco, dimana kau?" teriak Isa dari ujung lorong. Marco meletakkan berkas yang sedari tadi dipelajarinya. Ia harus menyiapkan amunisi sebelum kembali bertarung dengan gadis manis itu. "Tunjukkan batang hidungmu! Dasar brengsek!" Umpatan Isa diakhiri dengan ketukan keras di pintu. Brukk! Brukkk! Bruukkk! "Marco!" Marco menunggu dua detik setelah teriakan
Baca selengkapnya
06. Stubborn Girl
  ***   Marco memutuskan merebahkan kepalanya di punggung sofa sambil menghitung sisa waktu sebelum Teresa memburunya. Berkata hal sebaliknya hanya akan menjadi bumerang. Tidak ada kesempatan untuknya membela diri. Tok! Tok! Siapa lagi yang mengetuk ruang kerjanya. "Masuk." Marco duduk dan mengalihkan pandangnya ke arah pintu. Seketika sosok adik bungsunya masuk ruang kerjanya. "Hei, kak! Aku langsung menuju kesini begitu misi terakhir kita di Vermont tutup buku!" Zayden Fox menyapa dengan wajah antusias. Ada yang aneh dengan adiknya, Marco mencurigai sesuatu. Mengapa wajahnya terlihat sangat antusias? Padahal penerbangan Vermont menuju Dallas cukup menyita waktu. "Bagaimana perjalananmu?" Marco bertanya pada adiknya dengan kepeningan yang sedang dirasakannya akibat genc
Baca selengkapnya
07. That's My Girl
  ***   Dua hari berlalu sejak konfrontasinya dengan Isa di ruang makan. Tidak ada interaksi berarti antara mereka selain tidak sengaja berpapasan. Keduanya bahkan menolak saling menyapa. Marco sengaja menyibukkan diri berjam-jam di ruang rapat bersama Jett, Ash dan Talon. Berusaha menelusuri dalang dibalik penyerangan pengawal dan ancaman penculikan terhadap Isa. Terdengar suara terbahak dari ruang makan. Marco yang sedang menuju ruang rapat menghentikan langkahnya di lorong. Sosoknya terlindungi pilar besar menuju area makan. Mengamati apa yang sedang terjadi disana.   *** "Ayolah, Z! Hentikan, cukup! Geli, haha!" suara Isa terdengar kegelian. "Belum cukup, Putri. Ini tidak adil jika dibandingkan dengan apa yang sudah kau lakukan padaku." "Dasar pendendam kau, Z!
Baca selengkapnya
08. It Takes Two for Tango
💚💚💚   Marco menghabiskan cangkir ketiga kopi hitamnya untuk pagi ini. Ia menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan. Tidurnya semalam bertahan hanya tiga jam. Bayangan gadis yang saat ini serumah dengannya mengusik lelapnya.     ***Isa menghampirinya dengan balutan gaun biru muda yang membuat mata coklatnya semakin kentara. Menyentuh lengannya lembut dan berakhir pada mengaitkan jemari dalam genggamannya. Ia tahu ini merupakan bagian bunga tidur tapi mengapa Isa terasa begitu nyata.   Suara merdunya berbisik, "Memohonlah padaku dan hasratmu akan kupuaskan!" Marco menelan ludah dan menarik Isa kedalam pelukannya.   Gadis itu balas memeluknya dan membenamkan wajahnya ke sela leher Marco. Ia me
Baca selengkapnya
09. Happy Smooch Day
***   “Sudah awasi semua kamera pengawas menuju bandara?” Marco mengajukan sederet pertanyaan pada anak buahnya. Mereka sedang mempersiapkan diri berangkat menuju San Lucas.   "Sudah."   "Area penerbangan, clear?"   "Noted, bos!"   "Periksa awak pesawat dan landasan?"
Baca selengkapnya
10. Naughty Girl, its You
 *** "Marco." Marco memperkenalkan diri dan bersalaman dengan Hayden, calon suami Reese, sahabat Isa yang akan menikah besok. Mereka kini sudah berada di restoran resort dan akan menikmati undangan makan malam. Marco mengetatkan rangkulan dan mengecup sisi kepala Isa. Sesekali melempar pandangan pada seisi venue semi terbuka ini. Menyisir beberapa titik untuk memastikan anak buahnya berada di posisinya masing-masing. Ia bahkan melihat Jett dengan seragam catering sambil membawa nampan makanan kecil dan melayani para tamu, kerja bagus Jett! "Halo, Marco. Pantas saja Isa menyembunyikanmu di sudut lemari bajunya. Mungkin ia khawatir beberapa teman wanita kami yang lain akan mencakarmu tanpa permisi lebih dulu." Reese mengatakannya dengan santai sambil men
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status