Gerald's Obsession

Gerald's Obsession

By:  Miafily  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings
45Chapters
33.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Secara mengejutkan, Viola dijadikan jaminan oleh sang kakak yang mulai berjudi setelah kehilangan pekerjaannya. Hal itulah membawa Viola bertemu dengan sosok keras dan penuh obsesi, Gerald. Pria itulah yang memperkenalkan Viola pada dunia baru yang mengerikan, sekaligus sangat menarik. Gerald memperkenalkan Viola pada sebuah gairah yang lambat laun membuat dirinya merasa candu. Itulah yang juga dirasakan oleh Gerald pada Viola. Bagi Gerald, Viola adalah opium yang membuat Gerald kecanduan. Viola adalah vodka yang membuat Gerald mabuk. Viola adalah gadis yang membuat Gerald menggila. Namun, Gerald yakin jika Viola hanyalah bagian dari obsesinya. Tidak lebih. "Tolong lepaskan aku, Gerald."-Viola "Bagaimana bisa aku melepaskanmu, ketika hanya kau yang bisa memuaskanku di atas ranjang, Viola?"-Gerald

View More
Gerald's Obsession Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nur Asmawati
keren ceritanya
2023-11-15 13:04:25
0
user avatar
Al Irus
bagus banget suka dengan cerita nya
2022-12-06 00:44:28
0
user avatar
Henny Safrini
cerita cukup bagus
2021-07-28 02:37:22
1
user avatar
Apriliaintans
gerald si dominan😳
2021-06-27 23:26:43
0
user avatar
RV Siddly
suka ceritanya seru, semangat berkarya👍👍
2021-06-19 09:08:00
0
user avatar
Dyong Dhing
dari tadi aiang saya isi ulang koin tidak ada masuk,.
2021-04-30 16:51:20
0
user avatar
ari
baru mulai baca
2021-04-29 10:38:20
1
user avatar
Unggul Sastrowidjaja
sipp👍bagus 👌 suka👏
2021-04-17 21:24:44
1
user avatar
Barra
Gerald akhirnya menemukanmu
2021-03-31 21:12:39
0
user avatar
Wirda Yanti
keren ceritanya, jgn kelamaan up donk tors
2021-03-31 13:37:45
0
user avatar
intan
babang gerald🥰🥰😍😍😘
2021-03-04 21:02:39
0
45 Chapters
1. Jaminan
Viola mengeringkan rambutnya yang masih basah karena dirinya baru selesai mandi. Ia menatap jendela dan sadar betul jika ini sudah larut malam. Sudah waktunya bagi Viola untuk beristirahat dengan nyaman. Sayangnya Viola tidak bisa melakukan hal itu karena merasa cemas. Ezra—kakaknya—belum pulang. Itu tentu saja membuat Viola cemas. Apalagi dengan fakta bahwa akhir-akhir ini Ezra selalu pulang menjelang pagi dengan keadaan mabuk. Viola takut jika suatu saat nanti, Ezra membuat masalah karena kebiasaan mabuknya itu. Akhir-akhir ini, Ezra memang selalu mabuk-mabukan setelah dirinya dipecat dari pekerjaannya di sebuah pabrik. Karena ada PHK massal, Ezra pun termasuk dalam salah satu buruh yang di-PHK.
Read more
2. Sudah Diincar
Viola berusaha berteriak meminta tolong pada siapa pun yang ada di sekitarnya. Namun, dirinya tidak bisa melakukan hal itu karena mulutnya ditutup rapat oleh kain. Begitu pula dengan pandangannya yang ditutup dengan sempurna, saat ini bahkan Viola tidak mengetahui di mana dirinya berada. Viola hanya bisa meringkuk dengan penuh rasa takut. Sebelum dibawa paksa oleh para pria yang menagih hutang kakaknya, Viola dengan jelas mendengar alasan mengapa dirinya dibawa seperti ini. Viola dijadikan barang jaminan oleh Ezra. Meskipun Viola tahu jika Ezra melakukan hal itu ketika mabuk, tetapi Viola tetap merasa sangat kecewa. Viola bertanya-tanya, mengapa kakaknya bisa melakukan hal ini padanya?
Read more
3. Persiapkan Dirimu
Dafa memukuli kemudi dengan emosinya yang meluap-luap. Ia benar-benar frustasi karena tidak bisa menyelematkan Viola. Dafa memang salah, jika saja tadi dirinya tidak lebih dulu meluapkan kemarahannya pada Ezra, ia masih memiliki peluang untuk menyelamatkan Viola. Ia melirik bar yang berada di seberang jalan. Sekarang sudah malam, dan bar tersebut sudah mulai ramai. Bar itu memang bukan hanya tempat bagi orang-orang menikmati minuman dan musik, tetapi ada layanan seks komersial yang menjadi penyumbang penghasilan terbesar bagi bar. Dafa sendiri sudah tahu masalah ini, tetapi Dafa berpikir dirinya tidak perlu mengusik usaha orang lain, selama dirinya tidak dirugikan. Sayangnya, tindakan Dafa itu malah membuat dirinya lebih rugi di lain hari.
Read more
4. Ketertarikan
“Apa kau sudah menemukannya?” tanya Dafa pada temannya yang tengah menarikan jemarinya di atas keyboard laptop.Teman Dafa berdecak karena jengkel dengan ketidaksabaran Dafa. “Hei, aku ini Alex, memangnya apa yang tidak bisa aku lakukan? Sekarang lebih baik kau diam, sementara aku bekerja,” ucap Alex—teman Dafa—memberikan peringatan pada Dafa.Tentu saja Dafa memilih untuk diam seperti apa yan
Read more
5. Tamat Sudah
Viola terbangun dan kembali berada di ruangan pengap yang lembab. Namun, kali ini ruangan tidak terlalu gelap seperti sebelumnya. Viola tersentak dan segera memeriksa tubuhnya dan sama sekali tidak melihat hal yang aneh, dan bisa memastikan jika dirinya belum disentuh sama sekali. Hanya saja, gaun yang dikenakan olehnya sudah raib, dan kini tersisa sepasang pakaian dalam mini yang sebelumnya belum pernah Viola kenakan. Wajah Viola memerah, entah dirinya harus bersyukur atau tidak atas situasinya saat ini. Gadis satu itu pun menghela napas panjang. Namun jika dipikirkan lebih saksama, rasanya ia patut bersyukur. Jika dirinya tidak pingsan saat dicium dengan kasar, sepertinya Viola tidak akan bisa selamat seperti ini.
Read more
6. Predator
“Ya, marahlah padaku. Lalu maki aku dengan suara manismu itu. Karena selanjutnya, aku hanya akan membuatmu mendesah karena merasakan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan,” ucap Gerald lalu mulai mencumbu Viola. Tamat sudah, Viola benar-benar diterkam oleh predator.Viola yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam hubungan dengan lawan jenis, apalagi dalam berhubungan seks tentu saja tidak bisa mengimbangi serangan Gerald. Ia bahkan tidak bisa mencuri napas saat Gerald menciumnya dengan ganas, untungnya Gerald masih memiliki sedikit kebaikan hingga dirinya melepaskan ciuman tersebut guna memberikan kesempatan pada Viola untuk mengisi paru-parunya dengan oksigen. Tentu saja, salah satu tangan Gerald masih sibuk menggoda bagian intim Viola yang mulai bereaksi sesuai dengan harapan Gerald. Ia menyeringai saat melihat Viola yang menggeliat berusaha menjauhkan dirinya dari sentuhan ahlinya.
Read more
7. Terjebak
Viola mengedipkan matanya, tetapi tidak berusaha untuk bergerak dari posisinya saat ini. Masih seperti sebelumnya, setiap membuka mata Viola masih saja berada di ruangan pengap yang terasa lembab ini. Tanpa cahaya matahari, tanpa bisa ke luar dan mengetahui keadaan sekitar, Viola hanya bisa menghitung hari dari makanan yang ia terima secara rutin tiap harinya. Tentu saja, Viola masih memiliki asa untuk melarikan diri dari tempat mengerikan ini. Namun, tubuh Viola terasa begitu lemah. Setiap harinya, Viola selalu dientuh oleh Gerald yang seganas predator memangsa targetnya. Dua hingga tiga jam setelah Viola selesai makan malam, Gerald selalu datang dan membuat Viola begadang melayani Gerald di atas ranjang.
Read more
8. Sarang Monster
Farrah menghidangkan bubur untuk Ezra yang tampak begitu kehilangan semangatnya. Farrah yang melihat hal itu menghela napas panjang. Farrah menyisir rambutnya yang terawat dengan jemari lentiknya dan berkata, “Makanlah. Setidaknya, kau harus bertahan hidup selama Dafa berusaha untuk mencari cara membawa Viola kembali.”Ezra pun mengambil sendok dan mulai makan dalam diam. Farrah mengamati sebelum bertanya, “Apa Dafa sudah menghubungimu?”Ezra menjawab dengan sebua
Read more
9. Kram Usus
Viola memuntahkan semua makanan yang sudah ia makanan yang sudah ia makan. Meskipun Viola tahu jika makan adalah cara untuk bertahan hidup, tetapi perut Viola sama sekali tidak bisa diajak bekerjasama. Denga mudahnya, perut Viola bergejolak dan memaksanya untuk memuntahkan semua makanan yang sudah ia santap. Viola mengerang saat berusaha untuk menguras isi perutnya. Ia dengan susah payah bangkit dan melangkah ke luar dari kamar mandi. Viola pun berbaring di atas ranjang dan memilih untuk memejamkan matanya, ia berpikir jika tidur bisa sedikit mengurangi rasa tidak nyaman yang menyerang sekujur tubuhnya ini. Viola meringkuk mencari posisi paling nyaman untuk tidur dan memulihkan dirinya. Tidak memerlukan waktu terlalu lama, Viola pun terlelap.
Read more
10. Perburuan
“Silakan, Nona,” ucap seorang pelayan yang menyajikan makan siang untuk Viola.Saat ini, kondisi Viola sudah jauh lebih baik. Alih-alih tinggal dikurung di dalam ruang pengap yang lembab, Kini Viola berada di dalam kamar yang mewah dan luas. Jelas ruangan ini jauh lebih baik daripada ruangan sebelumnya. Makanan yang datang tiap waktu makan juga lebih bervariasi dan rasanya lebih mudah untuk dicerna oleh Viola. Selain itu, Viola kini tidak berada dalam kondisi setengah telanjang karena hanya mengenakan pakaian dalam saja. Meskipun hanya diberikan gaun tidur, tetapi itu lebih baik daripada hanya mengenakan pakaian dalam saja. Setidaknya, pakaian ya
Read more
DMCA.com Protection Status