SWEET CAKE

SWEET CAKE

Oleh:  Rusmiko157  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
56 Peringkat
132Bab
78.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lelah disiksa oleh ayah tirinya, Lea memutuskan untuk kabur dari rumah. Bermodal paras cantik dan tubuh yang indah, Lea bertahan hidup dengan bekerja sebagai penari striptis di Night-O Club, sebuah club malam elit di Brownsville. Selain menari, Lea juga menjadi primadona dengan tarif tertinggi di club tersebut yang menerima pekerjaan sampingan sebagai "teman kencan" tamu-tamu VIP. Zen Aberdein, pengusaha di bidang perhotelan yang terobsesi untuk menyewa jasa Lea, melakukan apa pun agar wanita itu tetap berada dalam genggamannya. Hingga suatu saat, jati diri Zen dan Lea terungkap. Zen dengan dunia hitamnya, dan Lea dengan masa lalu kelamnya. Fakta bahwa mereka memiliki musuh yang sama, membuat Zen semakin berhasrat untuk menghabisi lawannya. Namun yang terjadi tak seperti yang dibayangkan. Campur tangan dari orang-orang yang tidak terduga membuat nyawa Zen dan Lea berkali-kali nyaris melayang. Hingga pria itu menyadari bahwa dia memiliki satu titik lemah, yaitu Lea. Wanita yang membuatnya rela menukar nyawa untuk sebuah kata "cinta". Tak sedikit nyawa yang melayang dalam perjalanan kisah mereka. Akankah Zen dan Lea menjadi salah satunya? SWEET CAKE by Rusmiko157 Follow me on IG @rusmiko157 FB Rusmiko Maulana

Lihat lebih banyak
SWEET CAKE Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Etna Kimiati
cerita keren, sayang iklannya menganggu sehingga sulit untuk menilai secara maksimal. Alurnya agak sedikit membosankan menurutku
2023-07-01 18:55:41
0
user avatar
Annysa Nysa
Pengen bngt di bikin film cerita ini
2022-02-12 09:17:39
1
user avatar
Srie Chayanknyasama BebeibIndra
setiap hari liat trus udh ad episode trbrunya,tpi belum jga ad.smpai kapan mnunggu thor.
2021-08-18 10:18:36
3
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
Terima kasih sudah di Folback ya kak
2021-08-14 12:21:47
1
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
Kak Rusmini aku mampir... tak tau kalau nulis di sini(emot tepok jidat) ...baru lihat di Profil IG.. semangat Kakak
2021-08-14 12:20:48
1
user avatar
Fieza Shafiza
episod seterusnya bila???
2021-08-03 22:38:53
1
user avatar
Bumbun Bumbun
kpn lnjutannya thor..udh gak sabar ne sma klnjutanya.
2021-07-23 16:13:28
1
user avatar
Bumbun Bumbun
kpn lnjutanya thor..udh gak sabar ne sma lnjutanya.
2021-07-23 16:07:23
1
user avatar
Murni Aty
kpn lanjut thor?
2021-07-10 01:14:14
1
user avatar
Fieza Shafiza
lama lagi ke
2021-07-07 11:05:38
1
user avatar
Fery Irawan
wow keren sobat ku alur ceritanya
2021-07-06 14:38:03
1
user avatar
Intha Cemoutz
berasa diperas sih,buka 1 bab Ja harus membutuhkan 20an koin,ngeri
2021-07-05 00:41:36
1
user avatar
Fieza Shafiza
Masih lama lagi untuk next season
2021-07-04 15:50:35
1
user avatar
Fieza Shafiza
jangan terlalu lama untuk next season
2021-06-29 19:34:15
1
user avatar
Fieza Shafiza
tiada sambungan lagi?kenapa singkat
2021-06-29 19:33:14
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
132 Bab
Hukuman untuk Sang Primadona
Tepuk tangan riuh menjadi penutup tarian erotis yang baru saja dipersembahkan oleh sang primadona di Night-O Club, sebuah club malam elit di Brownsville, Texas. Wanita dengan penampilan nyaris tanpa busana itu membungkukkan badan dengan kedua tangan merentang, memberi hormat pada pengunjung club yang sama sekali tidak dia hormati.Meski dengan penampilan sangat terbuka, namun tidak ada satu pun pengunjung di sana yang berani menyentuh sang primadona. Bukan tanpa alasan! Tiga orang pria berbadan sebesar kingkong bersiaga, melindungi sang primadona dari pria-pria kurang ajar yang selalu meneteskan air liurnya ketika melihat liuk tarian sang primadona."Tamu VIP menunggumu di ruanganku," ujar Grace, seorang manager yang bertindak layaknya seorang mucikari bagi sang primadona.Wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam itu duduk sambil menyilangkan kaki di ruangan pribadinya di club tersebut. Tangan halus wanita itu bergerak membuka top
Baca selengkapnya
See You There, Sweet Cake!
Untuk pertama kalinya semenjak menjadi primadona di club elit milik Grace, Lea merasa harga dirinya diinjak-injak. Tidak pernah ada satu klien pun yang berani mempermainkannya seperti itu. Setiap pria yang pernah menggunakan jasanya selalu tunduk di bawah kaki Lea. Mereka rela bersujud dan mencium kaki wanita itu hanya untuk sebuah sentuhan. Tapi ini ... pria yang entah siapa namanya itu telah mengoyak harga dirinya."Pria itu ... aku akan membuatnya membayar apa yang sudah dia lakukan padaku."Lea bersumpah, jika dia bertemu dengan pria itu lagi, dia akan membalas dendam. Untuk memuluskan jalannya, dia perlu tahu lebih dahulu siapa pria itu sebenarnya. Maka dari itu, dia akan mendatangi apartemen mewah pemilik Night-O Club, Grace.Meski tidak tidur semalaman, Lea sama sekali tidak merasakan kantuk. Rasa kantuk itu telah tergerus oleh emosi yang terlanjur menyala.Mengantongi passcode apartemen Grace, wanita itu tak
Baca selengkapnya
Kau Akan Bekerja Untukku
Lea sudah bersiap untuk tampil menghibur para pengunjung Night-O Club. Dia baru saja selesai berganti kostum saat Grace masuk ke ruangannya."Kau tidak akan tampil malam ini," ujar Grace.Kening Lea berkerut. Wanita yang tengah melilitkan tali di sepanjang kakinya itu menghentikan aktivitasnya sejenak lalu melanjutkannya lagi hingga tali itu membentuk pola seperti yang dia inginkan."Apa maksudmu, Grace? Kau merekrut penari lain?"Grace menggeleng. "Kau tetaplah penari terbaikku, Lea." Wanita berusia 37 tahun itu mendaratkan pantatnya di meja rias Lea sambil menghisap rokok. "Seseorang membayar mahal agar kau tidak tampil."Raut wajah Lea menunjukkan keterkejutan. "Siapa?"Grace mengambil amplop coklat berisi setumpuk uang lalu menjatuhkannya di hadapan Lea. "Itu bagianmu. Dia tidak hanya membayarku, tapi juga membayarmu dengan nilai yang sangat fantastis."
Baca selengkapnya
Bukan Istana tapi Neraka
Sepanjang perjalanan ke tempat yang dimaksud Zen, Lea hanya duduk sambil menatap nyalang pada pria tersebut. Wanita itu sama sekali tidak tahu ke mana tujuan Zen."Aku akan membayarmu. Katakan saja berapa yang kau mau," ujar Zen.Pria itu tampak sangat tenang. Entah apa pekerjaannya, tapi Lea bisa melihat kalau uang bukanlah sesuatu yang berarti untuk Zen."Aku tidak menginginkan uangmu, Berengsek!" tolak Lea mentah-mentah.Jika bukan karena apa yang telah dilakukan Zen padanya, bisa jadi sekarang Lea akan dengan senang hati menyebut nominal yang dia inginkan. Namun, dengan sejarah pertemuan mereka, wanita itu tidak akan sudi menerima uang dari pria tersebut.Zen terkekeh. Meski berkali-kali Lea mengumpat di depan wajahnya, pria itu tetap terlihat santai. Lea bukan wanita bodoh. Bertahun-tahun hidup dengan ayah tirinya, membuat Lea sedikit banyak memahami karakter pria yang berhadapan deng
Baca selengkapnya
Dejavu
Entah sudah berapa kali Lea menggedor pintu kayu yang tertutup rapat sejak Zen meninggalkan kamar tersebut. Berteriak, memaki, dan mengumpat hingga pita suaranya nyaris robek, semua terasa sia-sia. Tidak ada seorang pun yang mau mendengarnya."Berengsek! Buka pintunya!" Teriakan dan gedoran kesekian yang tidak mendapat respons.Kelelahan melakukan aksinya, tubuh Lea merosot ke lantai. Punggungnya beradu dengan pintu kayu yang terasa dingin hingga menembus tulang. Untuk pertama kalinya semenjak berhasil melarikan diri dari Bram, wanita itu sangat ingin menumpahkan air mata.Terkurung di dalam kamar tersebut rasanya seperti mengalami dejavu. Bagaimana dia menghabiskan waktu selama bertahun-tahun dengan siksaan tanpa ampun dari ayah tirinya. Wanita itu menundukkan kepala sambil menutup telinga. Gelegar suara Bram seolah datang kembali. Semakin lama, suara itu terdengar semakin nyaring. Lalu, sabetan ikat pinggang berbahan kulit yang be
Baca selengkapnya
Pria dari Masa Lalu
Secepatnya Lea menundukkan kepala saat Clint berjalan mendekat. Wanita itu sengaja membiarkan rambutnya yang tergerai menutupi sebagian wajah, takut jikalau Clint akan mengenali dirinya.Clint duduk di tepi ranjang, di sebelah kaki Lea yang terbungkus selimut."Biarkan aku memeriksa kondisimu," ujar Clint.Tidak seperti tadi yang begitu menggebu untuk meronta. Ketika Clint memeriksa kondisinya, Lea mendadak bisu. Wanita itu tidak mengatakan apa pun dan hanya menurut ketika Clint memintanya melakukan sesuatu, kecuali menunjukkan wajahnya."Siapa namamu?" tanya Clint seusai memeriksa kondisi Lea.Wanita itu masih menunduk, sama sekali tidak berniat untuk menjawab."Baiklah." Clint menghela napas.Masih tidak ada respons apa pun dari Lea. Wanita itu membungkam mulutnya rapat-rapat, membuat Clint harus berupaya lebih keras untuk bicara dengan wanita tersebut.
Baca selengkapnya
Butuh Usaha Lebih Keras
Setelah dua hari, kondisi Lea sudah kembali pulih. Bukan hanya kesehatan Lea saja yang dipulihkan. Zen juga selalu memastikan bahwa wanita yang dia sewa benar-benar bersih. Termasuk pemasangan alat kontrasepsi, karena Zen tidak ingin benihnya tumbuh di dalam rahim wanita sewaannya. Zen juga sudah memenuhi lemari di kamar Lea dengan berbagai macam pakaian sesuai dengan selera pria tersebut."Apa ada yang salah dengan dirimu?" tanya Clint saat sedang melakukan general check up pada Zen."Tidak pernah ada yang salah dengan diriku. Apa aku perlu mengkhawatirkan kondisi kesehatanku?" Zen balas bertanya pada dokter pribadinya tersebut.Clint mengangkat bahu. "Tidak ada. Hanya saja ... tidak biasanya kau menyewa wanita lebih dari tiga hari. Aku hanya ... heran," jawab Clint."Maksudmu wanita itu?" Zen mendengkus pelan. "Dia bahkan belum pernah sama sekali melayaniku.""Benarkah?" Pertanyaan yang
Baca selengkapnya
Siapa Sebenarnya Zen Aberdein?
Bosan? Jelas! Sudah hampir satu bulan Lea terkurung di mansion Zen. Namun, belum sekali pun pria itu meminta untuk dilayani seperti yang pernah dia katakan sebelumnya. Bukan karena Lea juga menginginkan Zen, melainkan karena Lea ingin segera pergi dari tempat terkutuk itu.Lelah memberontak, Lea akhirnya pasrah. Jika memang dia harus melayani pria tersebut untuk bisa terbebas dari Zen, maka dia akan melakukannya."Aku tahu Grace sangat menyebalkan, tapi aku benci saat harus mengakui kalau aku merindukannya," ujar Lea bermonolog.Lea bertanya-tanya dalam hati, apakah Grace saat ini sedang mencarinya karena mangkir dari pekerjaan? Jika memang begitu, Lea sangat berharap bahwa Grace akan menemukan dirinya di sarang penyamun itu.Lea menghela napas. Sejak pagi, dia hanya duduk di dekat jendela untuk melihat hutan belantara yang berada di belakang mansion. Lalu, tiba-tiba pintu kamar Lea dibuka dari luar. Wanita itu berp
Baca selengkapnya
Bicara Tentang Masa Lalu
Mereka berhenti di tempat yang dimaksud oleh Clint, tepatnya di taman anggrek. Seperti yang dikatakan oleh pria itu, hampir seluruh bunga di ruangan beratap kaca tersebut mekar. Berbagai macam warna dari berbagai macam anggrek yang berbeda terlihat begitu harmonis. Indah sekali."Ini cantik sekali," ujar Lea takjub. Dia sudah lupa dengan pertanyaannya tentang Zen. Wanita itu berlari kecil menghampiri anggrek-anggrek itu sambil tersenyum lebar."Aku tidak menyangka jika pria seberengsek dia memiliki taman seindah ini," ujarnya lagi."Watch your mouth, My Lady!" Clint memberi peringatan sambil tersenyum tipis."Whatever! Dia bahkan tidak marah saat aku mengumpat di depan wajahnya. So ... apa bedanya kalau aku mengumpat di belakangnya? Karena dia memang seberengsek itu!" balas Lea.Tak diduga, ucapan Lea mendapat tawa keras dari Clint."Kau terus terang sekali." Pria itu masih tertawa dan baru berhenti beberapa saat kemudian. "Kau tahu? Biasanya, dia akan menghabisi siapa saja yang menyin
Baca selengkapnya
Masa Lalu yang Kelam
Suasana berubah hening untuk beberapa saat. Clint masih menatap Lea tanpa ekspresi. Lea sendiri terpaku pada pria yang duduk di sampingnya itu. Lantas, wanita itu mengalihkan pandangan ke arah anggrek yang ada di hadapannya."Apa maksudmu, Dokter? Apa yang kau bicarakan?" Lea berpura-pura tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Clint.Clint terkekeh. Lantas ikut mengarahkan pandangannya ke depan."Aku tidak akan mempermasalahkan masa lalu, Lea. Aku hanya penasaran, dari siapa kau melarikan diri," tutur Clint.Wajah wanita itu tampak mengeras. Urat di pelipisnya berkedut. Dia tampak tidak suka Clint membahas masa lalunya."Apa Zen mengetahui hal ini? Tentang siapa dirimu di masa lalu?" selidik Clint."Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, Dokter! Aku lelah, aku ingin kembali ke kamar," ujar Lea seraya berdiri."Tunggu!" Dengan sigap, Clint menahan tangan wanita i
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status