Agent Bayangan

Agent Bayangan

Oleh:  Guardian_eagle  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
17 Peringkat
108Bab
9.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Denis terpaksa menyembunyikan identitasnya dengan berpura-pura menjadi miskin dan berkuliah di salah satu Universitas ternama. Hal itu iya lakukan karena dirinya adalah seorang Agent Intelejen Negara. Suatu hari, ia mendapatkan informasi bahwa akan ada musuh yang menyerang negara, dalam waktu dekat. Apa yang akan dilakukan Denis? Apakah dia mampu menyelamatkan semua orang? Termasuk mereka yang selalu menghinanya?

Lihat lebih banyak
Agent Bayangan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
mxhd ixkxdrx
Dimana sambungannya?
2023-08-12 00:30:45
0
user avatar
Yenika Koesrini
keren sekali
2022-09-01 20:42:25
1
user avatar
panda22đŸ„€
walau menanti setidaknya pasti. yo semangat denis ...
2022-03-04 19:22:21
0
user avatar
panda22đŸ„€
ditunggu kaaa
2022-02-23 19:46:47
3
user avatar
Luna Lupin
up lagi kaaa
2022-02-23 00:11:00
2
user avatar
Anggrek Bulan
Patut sekali diacungi jempol deh ceritanya
2022-02-18 21:26:44
2
user avatar
malapalas
cerita anti mainstream, jarang ada cerita intelijen negara. lanjut kak, keren
2022-02-18 17:03:24
0
user avatar
Nilwa Sari
Itu mulut lancar banget ya kalau buat hina orang. si divan ama si rio sama aja, mulutnya kayak bilah pisau.
2022-02-18 08:52:00
2
user avatar
Skyy
keren ceritanya kak.
2022-02-18 07:31:29
0
user avatar
Dian Apriria
Wah, keren, Kak. Segera lanjut...
2022-02-18 00:13:36
0
user avatar
Aulia Hazuki
Keren Kaaak
2022-02-17 23:28:26
0
user avatar
Siti Auliya
keren thor, lanjut
2022-02-17 22:56:51
0
user avatar
Siti Auliya
keren banget
2022-02-17 22:55:52
0
user avatar
Helminawati Pandia
Seru Lanjut thor
2022-02-17 22:50:19
0
user avatar
Chandra
pemuda yang tidak terduga
2022-02-05 19:35:02
2
  • 1
  • 2
108 Bab
Bab 1
Jam menunjukkan pukul delapan pagi. Ketika tiba-tiba terdengar sebuah teriakan. "Denis! Antarkan belanjaan itu ke luar!" bentak assisten manager minimarket desa Western Cily, menyuruh Denis mengantarkan belanjaan costumer keluar. "Hei, Divan! Bukannya tadi manajer yang menyuruhmu mengantar belanjaan itu? Kenapa malah nyuruh Denis?" sahut gadis cantik di samping Denis dengan nada kesal. Matanya melotot ke arah Divan sambil menunjuk kardus besar di pojok ruangan. "Emang kenapa kalau aku nyuruh dia, Siska? Aku ini atasan kalian! Lagi pula si Denis ini cuma pegawai paruh waktu, wajar dong kalau aku memberinya perintah. Hahaha!" Divan tertawa puas memasukkan tangan ke saku celana lalu pergi begitu saja. "Kau-" Melihat itu Siska geram mengepalkan tangannya. Siska kirana. Gadis cantik berambut pirang yang merupakan sahabat Denis. Wajahnya yang cantik dengan postur tubuh yang ideal dan seksi membuat para pria yang melihatnya terpesona melihat kecantikan Siska. Selama ini Divan selalu me
Baca selengkapnya
Bab 2
Divan, tentu tidak terima mendapat pukulan dari Denis. Dia membalasnya dan mereka berdua akhirnya bertengkar sampai membuat keributan di dalam toko. Makanan dan barang-barang di rak minimarket terlihat pada jatuh berhamburan ke lantai akibat mereka berdua. Siska yang dari tadi ada di sana dengan cepat pergi memanggil Tuan Lyle. Manajer minimarket. Beberapa saat kemudian setelah Tuan Lyle tiba, betapa terkejutnya dia setelah melihat Denis sedang memukuli Divan di pinggir jendela dekat meja kasir. "Denis, berhenti!" teriak manajer Lyle Siska bergegas lari menghampiri Denis dan menarik lengannya agar berhenti. "Sudah Denis, berhenti! Kamu tidak perlu melakukan ini!" Siska berusaha menenangkan sambil memeluk erat tubuh Denis dari belakang. "Apa-apaan ini, Denis? Kenapa kau memukuli Divan?" Manajer Lyle menghampiri Denis dan membentaknya marah. “Dia mengerjaiku, tuan Lyle!” jawab Denis berat menahan amarah. “Tidak, Tuan. Jangan salah paham dulu! Aku hanya menyuruhnya mengantarkan be
Baca selengkapnya
Bab 3
Denis terus memperhatikan gadis itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan terlihat ada sebuah koper besar di sampingnya.   Setelah terdiam sejenak sambil memfokuskan pandangan, Denis akhirnya menyadari bahwa gadis yang sedang terbaring di kursi rumahnya adalah kakak perempuanya dari Soul Kalbar. Jessica Tayson.   “Kakak! kenapa kakak ada di sini?” seru Denis saat itu juga.   Jessica yang terkejut mendengar suara adiknya secara tiba-tiba, ia langsung duduk dan melirik ke arah Denis.   Jessica menyeringai, “Hmmm, emang kenapa kalau aku ada di sini, adikku yang tampan?” ucap Jessica.   “M-Maksudku, mau apa kakak ke desa Westren Cily?” Denis bertanya sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.   “Hehe, Dengar Denis! Kamu pasti belum tahu-kan, untuk apa kakak ke sini?” Jessica tersenyum, lalu menghampiri Denis yang masih berdiri
Baca selengkapnya
Bab 4
"Haiii, halo, Denis. Aku sudah dalam perjalanan menuju rumahmu. Kamu udah makan belum? Aku belikan nasi goreng buat kamu, ya. Kita makan malam bareng, bagaimana?" tanya Siska tampak bersemangat dari balik telepon.   "Eeee ... I-Iya, boleh boleh." Denis gugup. Ia tidak tahu harus berkata apa. Yang jelas, dia sangat kebingungan karena kakaknya masih di rumah.   “Hmmm, oke ... Ngomong-ngomong kamu kenapa kok bicaranya gugup begitu? Kamu tidak suka ya, kalau aku kerumahmu?” tanya Siska penasaran.   Denis terkejut. "T-Tidak ... bukan begitu Siska. Aku tidak apa-apa, kok."   "Bener, tidak apa-apa?"   "Iya ... Kamu tenang saja," jawab Denis.   "Hmmm ... Baguslah kalau begitu."   Dari seberang sana, Siska merasa agak sedikit kecewa. Siska curiga kalau Denis sedang menyembunyikan sesuatu. Tidak biasanya Denis gugup begini.   "
Baca selengkapnya
Bab 5
"Iya, kalau tidak ada orang itu, dari tadi kita pasti sudah berhasil menculik Siska!" jawab pria satunya lagi.   "Sudah, kita tunggu saja. Sebentar lagi orang itu pasti akan pergi. Setelah itu, kita culik Siska dan bawa dia pada bos besar!" tegas si pemimpin.   Sebagai tanggapan, pria satunya hanya menganggukan kepala.   Beberapa detik kemudian setelah melihat ke pemilik mobil, pria itu menyadari sesuatu. “Ngomong-ngomong, bos. Gadis yang mendekati Siska ternyata cantik juga ya. Kelihatannya dia orang yang sangat kaya.”   “Maksudmu?” tanya si pemimpin.   "Coba lihat bos, mobil yang dikendarai gadis itu sangat mewah! Itu mobil Bentley Bacalar! Mobil itu seharga dua juta dolar dan hanya ada 12 unit saja di dunia ini!" Temanya menjelaskan sambil menunjuk mobil Jessica.   Mendengarnya, pria itu terkejut lalu melihat kembali ke arah mobil Jessica.  
Baca selengkapnya
Bab 6
Di tempat lain, Denis bersiap-siap untuk menjemput Siska.   Denis membuka pintu depan rumah dan hendak pergi saat itu juga. Dia membawa sebuah Headlamp (senter kepala) di tanganya untuk menerangi jalanan yang gelap.   Rumah Denis terletak di sebelah kiri jalan yang di mana jalanan itu agak menurun karena memang rumahnya berada di atas kaki gunung. Tepat di samping kanan jalan adalah jurang yang sangat terjal. Kalau melihat ke bawah, siapapun bisa melihat pemandangan seluruh desa Western Cily dari atas sana. Dari ujung desa Westren Cily, terlihat ada sebuah danau luas yang membatasi antara desa Western Cily dan desa lain. Sejauh mata memandang, seluruh desa Westren Cily di kelilingi oleh pegunungan-pegunungan besar yang menjulang tinggi.   Tepat di atas rumah Denis adalah gunung Prau. Gunung Prau memiliki ketinggian yang cukup tinggi, yaitu sekitar 2500 MDPL.   Setelah keluar rumah, Denis langsung mem
Baca selengkapnya
Bab 7
"Betul Tuan Muda. Kita tunggu saja. Bawahanku pasti akan segera kembali dan membawa Siska kepadamu, Tuan. Haha!" tambah pria bertubuh besar satunya lagi. Big Buster. Wakil pengawal keluarga Bringtong.   Mereka tertawa terbahak-bahak sebelum kemudian dikejutkan dengan kedantangan dua orang pria bertudung hitam, membuka pintu utama Villa dan berlari menghampiri mereka dengan nafas terengah-engah.   "M-Maaf Tuan Muda, kami gagal membawa Siska, Tuan." Kedua pria bertudung itu menghampiri Jacob, kemudian berlutut di hadapannya dengan ekpresi ketakutan.   "APA! KALIAN GAGAL MEMBAWA SISKAAA?"   Raut wajah Jacob seketika berubah merah padam. Rahangnya mengeras serta alis menyatu, menatap tajam ke arah dua pria bertudung itu.   Jacob mengepalkan tangan lalu mengambil botol anggur di meja dan melemparkan botol itu ke lantai!   Pranggkkk...   Botol
Baca selengkapnya
Bab 8
Mendengar penjelasan komandanya, Denis terkejut! Ternyata ada keluarga sekejam itu di Kota Bandung City? Yang Denis tahu, Bandung City adalah kota maju. Tetapi, di balik kemajuan kota itu ternyata ada kejahatan ternyembunyi di dalamnya. "Iya Denis. Atasan menyuruhku untuk mengganti misimu. Karena kamu dekat dengan kota Bandung City, kamu di tugaskan untuk menyelidikinya. Bagaimana, Siap?" "Baik Komandan. Siap!" jawab Denis dengan tegas. "Baiklah kalau begitu. Mulai besok, kamu sudah bisa menjalankan misi ini." Komandan Andri tampak senang mendengar Denis bersemangat. "Oh, satu lagi, menurut informan, ada orang-orang misterius yang membuat pasar gelap di Bandung City" "Dengan adanya pasar gelap di sana, dunia bawah semakin tak terkendali! Kamu selidiki itu juga, ya!" lanjutnya. "Oke, komandan!"  "Baiklah. Sudah dulu Denis." Denis kemudian menutup panggilan lalu memasukan ponselnya ke saku celana. Dia benar-b
Baca selengkapnya
Bab 9
"Hei? Apa yang kau bicarakan? Pria itu ingin melihat tas edisi khusus?" tanya Rio sambil tangannya menunjuk Denis dengan congkak. Ini pasti hanya lelucon!   Rio memandang Denis dengan tatapan merendahkan. Denis merasa malu karena pengunjung lain juga memperhatikannya.   Bella pun tidak bisa menyembunyikan rasa kesal. "Wanda! Apa kau benar-benar yakin pria itu akan mampu membeli barang di toko ini? Ayolah, jangan bercanda!"   "Aku sedang tidak bercanda, Bella. Dia memiliki kartu black-gold. Dia pengunjung VIP."   "Hahaha!" Sekali lagi Rio tertawa keras. " Pengunjung VIP kau bilang!? Hei, dengar, dia cuma seorang gembel di desa ini!"   Salma memandang Denis dengan tatapan jijik, "Denis, Tidakkah kau malu pada dirimu sendiri? Kenapa kau tidak pergi saja dari sini?"   "Hahahahaha!"   Pengunjung lain ikut menertawakan Denis. Kejadian di toko i
Baca selengkapnya
Bab 10
Denis baru menyadari bahwa dia tidak mungkin membawa belanjaan dan tas Hermes ke acara reuni. Dia memutuskan kembali ke toko dan berniat mengganti pakaian dengan yang sudah dia beli di sana, sekaligus menitipkan tas Hermes nya.“Selamat datang kembali, Tuan. Apa ada lagi yang bisa kami bantu." Bella dan Wanda keheranan melihat Denis kembali ke toko.“Maaf. Bolehkah aku ikut mengganti pakaianku di sini. Aku ada urusan mendadak," ucap Denis sambil menatap kedua wanita itu di depanya.“Oh, silahkan Tuan. Di sebelah sini," jawab Wanda dan Bella secara bersamaan sambil menunjuk sebuah ruangan khusus untuk berganti pakaian.Denis tersenyum melihat Bella yang sekarang tampak lebih sopan. Mungkin dia masih malu karena kejadian tadi.“Terimakasih. Oh, ya. Aku ingin menitip tas ini. Nanti aku ke sini lagi." Denis memberikan tas Hermes edisi khususnya pada Bella.“Baik, Tuan. Dengan senang hati." Bella membungkuk hormat, m
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status