Still with you

Still with you

Oleh:  Chaeyoun_byuna  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
63Bab
8.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jerome tentu tak banyak mengambil tindakan karena ia sangat paham bagaimana resikonya dan apa yang akan terjadi jika hal itu dialami oleh sang kakak, ketika sebuah keputusan secara sepihak diambil, Jaeran tak mau membuat kesalahan dengan menjadikan adiknya dokter jaga yang menangani sang isteri. Namun karena keadaan mendesaknya akhirnya ia melakukan hal gila itu, dirasa Rosa sudah lebih baik. Pemuda itu tak sungkan-sungkan menebar kemesraan dihadapan semua orang termaksud adiknya, ... lelaki itu bahkan mampu membuat yang lain merasa iri. Hari itu, hari peluncuran bukunya yang terbaru disaat keadaan terdesak seperti itu Jaeran pergi meninggalkan rumah dan tak kunjung kembali, semua masih terlihat sangat baik dimata Rosa. Maria datang kedalam kehidupan mereka bukan tanpa sengaja, rasa ketertarikan perempuan itu benar-benar diluar perkiraan dirinya. Berawal dari pertemuan tak sengaja mereka yang terjadi disebuah cafe dan itu cukup berkesan bagi perempuan itu, Jaeran yang tak pernah mau bermain dibelakang Rosa tidak sekali pun ada berniat mendua sang isteri. Itu yang membuat Maria merasa memiliki keinginan dalam sebuah hubungan. Namun semakin lama hubungan keduanya semakin dekat, ... dan lelaki itu tak ada maksud membuat sang isteri merasa sedih, Jerome yang jelas melihat kerengangan itu langsung manjadikan hal itu alasan untuk mendekati sang kakak ipar. Kabar kehamilan Rosa sudah menyebar keseluruh keluarga dan kerabatnya tak terkecuali, perempuan tersebut ingin mengatakannya secara jelas ketika hari jadi pernikahan mereka. Akan tetapi ada yang berniat merubah rencananya, ... tentu Maria tak akan tinggal diam saja saat mendengar kabar itu, wanita itu mencoba merubah semuanya dengan pikiran liciknya. Jerome yang mengetahui tak akan menyangka jika Jaeran bisa lebih memercayai orang lain daripada isterinya sendiri. Jaeran sangat mencintai Rosa terlihat dari sudut pandang teman-temannya yang melihat segimana bucinnya lelaki itu terhadap perempuan tersebut dan bagaimana cara lelaki itu bersikap ketika sedang bersama isterinya.

Lihat lebih banyak
Still with you Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sung Rae Ri
Semangat kak nulisnya, ditunggu lanjutannya...
2021-09-05 15:32:05
1
user avatar
Ujang Sodij
ya lumyan tertegun alur critanya,semoga sukses
2021-04-18 11:39:31
3
user avatar
Taswan Wan
mantap banget
2021-04-17 04:23:39
2
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:15:03
3
63 Bab
1
Jaeran mengecup pelan surai sang isteri yang masih terlelap dengan lemah lembut pria itu membangunkan Rosa yang masih tertidur pulas. Jaeran melihat ke arah arlojinya lalu memeluk pinggang sang isteri sesaat, tak mungkin jika dirinya melakukan olahraga erotis dipagi hari seperti ini. Suara dentingan ponsel membuat Rosa merasa terganggu, karena tak ingin sang wanita merasa badmood dipagi yang cerah ini dengan terpaksa Jaemin mengubah mode silent pada pengaturan ponselnya. "Mau tidur sampai jam berapa, hm?" Tanya Jaeran dengan nada rendah dan tenang. "Bentar lagi, ih. Ngantuk semalam aku setoran banyak sama editor ..." Jaeran mendengus lalu beranjak darisana dan melangkah ke arah kamar mandi. Sekiranya tak ada suara lagi, Rosa membuka kelopak matanya kemudian mencari sosok suaminya, karena hampir diseluruh penjuru rumah Jaeran tak ada dan tak ia temukan. Rosa lantas berteriak dan menjerit ketakutan akan Jaeran yang meninggalkannya. Air matanya
Baca selengkapnya
2
Jaeran yang baru bangun tidur siang menatap paras sang isteri penuh damba dibelainya wajah itu hingga membuat sang empunya merasa risih. Pemuda itu mengecup bibir Rosa sekilas sebelum lelaki itu beranjak dari tempat tidur, Jaeran tak pernah merasa tega menganggu waktu istirahat sang wanitanya. Sekiranya ia dapat membantu dalam pekerjaan rumah tangga maka lelaki itu akan bantu sebisanya saja, pada saat ia ingin melangkah keluar dari kamarnya tiba-tiba sebuah genggaman lembut menyelinap kesela-sela jemarinya. Rosa membuka kelopak matanya yang begitu indah, ditatapnya wajah sang suami khas orang bangun tidur. "Aku kelamaan tidurnya ya?" Jaeran menggeleng pelan tangannya tak berhenti mengusap wajah sang isteri. "Justru aku mikir, ... aku ganggu kamu tidur ya?" Rosa menghela panjang dan kemudian beringsut duduk seraya menggenggam tangan besar lelaki itu. "Kamu gak ngusik aku, Na." Entah kenapa ada rasa takut yang menyelimuti
Baca selengkapnya
3
Malam itu kedua pasangan ini mendapat undangan makan malam dari teman lama Jaeran, meski Rosa mengenalnya jelas perempuan bergaun maroon itu terlihat begitu tak bersemangat. Lelaki yang berdiri disamping sang isteri tentu menyadari perubahan ekspresi wanitanya, Jaeran menghentikan langkahnya kemudian menatap seksama perubahan kondisi isterinya. "Rosa, kamu sakit?" Perempuan itu menggeleng lemah. Jelas sekali perempuan itu berbohong, Jaeran melanjutkan langkahnya dan terus menggenggam tangan sang isteri."Kamu duluan ajh, Na. Aku cari air dulu, ..." Jaeran tampak ragu melepas sang isteri, dengan berat hati lelaki itu melepaskan tautan mereka."Aku ambilkan saja," Rosa menggeleng untuk menolaknya."Gak apa, aku bisa." Jaeran tak yakin Rosa terlihat fit saat ini, wajah lemasnya begitu tergambar sekali. Karena khawatir pemuda itu memilih untuk mengikutinya, saat lagi berjalan tak sengaja Jaeran menabrak salah satu teman sekolahnya. Dan
Baca selengkapnya
4
Aisya menatapi wajah Jerome yang terlihat begitu frustrasi berada dikediaman kakaknya itu, perempuan itu mendengus geli saat mengubah pandangannya ke arah dua manusia yang sedang bermesraan. Aisya tau bagaimana perasaan lelaki yang ada disebelahnya itu, sangat tau. Perempuan menepuk pelan pundak Jerome yang lagi termenung sendiri. "Apa loe tuh gak bisa move ke cewek lain gitu, Jer. Itu ipar loe sendiri lho, ..." dengus perempuan tersebut.Helaan berat keluar begitu saja dari lelaki yang mengurus surat-surat perpindahan kerjanya. "Gue gak ngerti lagi, Ai. Semua udah gue coba. Pacaran sama Mia, menerima perjodohan nyokap, sampai tunangan sama Hilda juga. Tapi gue gak ngerti sama sekali, ... waktu kemarin kak Rosa pingsan dengan tanggap gue tinggalin semuanya. Loe bayangin ajh, gue yang lagi sibuk meninggalkan semuanya cuma buat dia doang, sedangkan Hilda yang selalu minta gue temani gak ada waktu sedikitpun." Jelas Jerome yang kembali menatap sendu keluarganya itu, Ai
Baca selengkapnya
5
Rosa tertidur di sofa ruang tengah ditemani Jerome yang sedang mengerjakan tugas akhirnya, Jaeran menatap sinis wajah sang adik yang menjadi pahanya bantalan sang isteri. Wajah damai Rosa membuat hati keduanya merasa tenang namun itu tak berselang lama ketika Jaeran hendak memindahkannya, lengan besar sang adik menghalanginya. Tak peduli apa yang dikatakan oleh sang adik, lelaki itu mengangkat tubuh sang isteri dengan kasar hingga membuat tidur Rosa terusik. Jerome menggeleng pelan melihat perangai sang kakak yang amat begitu tidak suka dengan kehadirannya dikehidupan mereka. "Loe gak bisa pelan?" Tegur Jerome yang membuat Jaeran menghentikan langkahnya tanpa menoleh. "Ke mana ajh loe? Gak tau isteri lagi butuh? Apa loe sebenarnya menikahi Rosa cuma berdasarkan rasa iba?" Jaeran menggeram lalu menatap wajah polos isterinya."Jaga itu mulut ya, ..." geram lelaki itu yang kembali melanjutkan langkahnya. Mendadak hatinya ngilu saat memandang raut cemas dalam damai Rosa
Baca selengkapnya
6
Jaeran terkejut dengan sikap isterinya yang tiba-tiba berubah saat berada ditempat temannya, ah, ya, ... temannya pasti akan sangat terkejut dengan apa yang telah mereka lihat pasalnya wanitanya itu tak pernah mau menghentikan pengobatan yang dijalaninya, Rosa tak sendirian di sana ada Jeno serta Herina yang turut menenangkannya, padahal wanita cantik itu hanya meminta izin mengambil sebuah minuman saja. Tetapi apa yang telah ia lewatkan sehingga isterinya berteriak marah pada semua orang, lelaki itu memegang tangan perempuan yang memandangnya entah dengan tatapan mata apa. Yang jelas ketika mereka saling menatap satu sama lain, terpancar rasa lelah yang menyelimuti hatinya, Rosa menggeleng kepalanya perlahan sambil memeluk tubuh besar di depannya itu. Jerome menghela kasar lalu melangkah pergi meninggalkan keduanya yang sama-sama tidak ingin diganggu oleh siapapun, Herina tentu mengerti bagaimana perasaan pemuda itu.Lami berlari-lari menuju k
Baca selengkapnya
7
Rosa sedang mencuci piring dan Jaeran baru saja mengirim laporan rekam medis terakhirnya, perempuan menggeleng saja ketika melihat sifat kekanakkan sang suami. Saat ponsel Jaeran berdering sesaat pemuda itu melirik sang isteri yang masih dengan urusan dapur, ... Jaeran berjalan ke arah depan lalu mengangkat teleponnya itu. Rosa yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya itu berhenti ketika sang suami tampak terlihat tertawa dengan riangnya. Pria itu mematikan sambungannya lalu berjalan begitu saja tanpa menyadari sosok isterinya, desir sesak menjalar direlung hati perempuan itu. Rasanya seperti ada yang beberda dari sang suami. Jaeran menghentikan langkahnya lalu mengecup sekilas pucuk kepala Rosa, “aku keluar dulu ya, ...” wanita itu meneguk ludah kasar. Ouh, ayolah, sudah berapa lama ia mengenal sang suami? Itu yang ada dipikirinnya. “Bukannya kamu udah janji bakal menemaniku seharian?” 
Baca selengkapnya
8
 Jena tak mengerti apa dengan mengapa anak bungsu masih tetap bertahan pada perasaan yang bahkan, orang itu tau jika akan terlalu mengambil resiko tinggi jika melawan kakaknya sendiri. Jerome menatap wajah sang mama yang tampak mengerutkan keningnya ingin bertanya, namun lelaki itu memilih diam dan tak mengatakan apapun, ah, ya, itu akan menjadi rasa yang ingin ia pendam sendiri. “Mau sampai kapan?” Tegur sang mama yang membuat pemilik eyes smile itu menoleh.   “Maksudnya?” Lelaki itu bertanya balik, mama mendengus dingin lalu menggeleng sambil menunggu perkejaan anaknya itu selesai. Ah, apa mamanya akan membahas hal yang sama, ... Perasaan haram itu? Katakan tidak jika itu benar. “ Mama gak ada maksud buat bahas tentang alasan itu lagi kan?” Tegas pemuda itu yang mendadak menjatuhkan rahangnya.   “Jer!” Tegur sang mama yang tampa
Baca selengkapnya
9
Perempuan itu membanting pintu rumah lalu berlari ke kamarnya, ia mengunci pintu kamarnya ditatapnya dirinya dalam cermin seketika pikirannya menguasai hati yang sedang kalut. “Loe bahkan gak pantas buat diperjuang sama siapapun!” Isaknya kecil lalu meraba benda tumpul yang ada di dalam laci, ... Jaeran terus berlari hingga masuk ke dalam rumah. Suasana hatinya benar-benar kacau dan tak tenang bayangan sang isteri dimasa kelamnya terus saja menghantui benak pemuda sukses itu.“Rose, ... buka ini aku,” tak ada sahutan dari dalam sana, Rosa terduduk dengan sayatan yang masih terbuka matanya menatap kosong sisi kiri ranjang tempat tidur. Mendadak sosok Jaeran terlintas dalam tatapan kosong itu, ... Rosa tersenyum getir. “Na, ... kamu tau?” Kini posisi mereka saling duduk berbelakangan. Hanya sebuah dehaman yang menjadi respon diantara mereka.“Hm,” 
Baca selengkapnya
10
Rosa menutup pintu kamarnya dan menyimpan seluruh obatnya di selipan pakaian, perempuan itu menghela nafasnya pelan. Ia tak yakin jika hidupnya kembali normal seperti sebelumnya, namun Rosa sangat yakin jika dirinya bugar maka Jaeran tak akan melihat wanita lain selain dirinya. Setelah menyegarkan tubuhnya perempuan itu berjalan menuruni tangga, ... Rosa menatap sekeliling yang tampak sepi tak ada orang. Wanita itu melangkahkan kakinya ke dalam dapur untuk membuat smoothie dan salad buah, tak tau kenapa rasanya sedang menginginkan hal itu. “Na,” panggilnya agak teriak. Alis menukik heran lalu menolehkan kepalanya ke arah belakang, perempuan menaruh apron begitu saja. Langkahnya kian berat semakin ia berjalan, tiba-tiba saja sebuah kabut putih menyelimutinya dan suara riuh tawa mengelilinginya. Rosa berjalan pelan ke arah ruang tamu, matanya membola saat menemukan sang suami sedang bersama perempuan lain dan memiliki anak. “JAERAN!!!!” Teriaknya, yang dibanjiri keringat dingin dan de
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status