Don't Leave Me

Don't Leave Me

Oleh:  nura0484  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
46 Peringkat
43Bab
64.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Warning : cerita ini untuk usia 21+ jadi mohon untuk yang belum cukup usia jangan membaca. Amel gadis lugu yang harus menikah dengan kakak ipar dari dosen pembimbing yang selama ini membantu dirinya. Amel tidak tahu jika Barry sudah lama memperhatikan dirinya dan bagi Amel lamaran ini adalah hal yang mengejutkan dirinya. Pernikahan yang dalam benak Amel adalah hal membahagiakan tapi ternyata tidak karena selama ini Barry melakukan affair dengan seketaris yang tidak lain adalah sahabat Barry dan keluarganya dahulu. Apa yang akan Amel lakukan? mempertahankan pernikahan atau mengakhirinya?

Lihat lebih banyak
Don't Leave Me Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Agus Irawan
Hai kak barangkali suka dengan cerita receh saya. mampir ke Novelku yuuk. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-03-24 12:47:13
0
user avatar
Nil Lin
keren...cerita yg menarik kerana otaknya yg hebat...
2021-09-30 08:08:19
0
user avatar
Kim Miso
lanjut thorr😍
2021-07-21 04:53:10
0
user avatar
Lanlia
Bagus banget Kak ceritanya. Semangat Kak terus berkarya🤩
2021-07-21 00:37:38
1
default avatar
Merry Lai
Kenapa tidak bisa di baca ya? Tekan “baca” tapi selalu aja gagal
2021-07-07 19:36:09
0
user avatar
Wito Suhendar
wow keren sobat ku alur ceritanya
2021-07-05 19:01:36
0
user avatar
Senja
bagus banget ceritanya.tapi gak kuat baca tengah cerita takut ikut depresot gue wkwkwk.heran ternyata masih aja modelan lakin macem buntelan barry gitu.bener gak sih namanya?karena gak penting jadi lupa nama wkwk
2021-07-05 04:09:18
1
user avatar
fafo kenzzy
cerita menarik dan bisa untuk pekajaran,bahwa di dalam rumah tangga harus ada keterbukaan dan kesetiaan
2021-06-15 11:58:14
0
default avatar
kariyaji
aku suka cerita ini
2021-06-07 21:32:54
0
user avatar
Tety Suryani
cerita bagus dan menarik dr ceritanya penyesalan Barry belakangan,arti nya Barry msh mencintai amel
2021-05-31 12:06:41
0
default avatar
algenz7c
cerita yg bagus. sarat makna & pelajaran akan arti kata setia, kesabaran, ketulusan. dalam beruma tangga memang harus ada 3 hal ini. krna cinta saja sungguh tidak cukup. thanks untuk buku ini.
2021-05-31 09:42:55
0
user avatar
yani yani
aku suka.ceritamu bagus
2021-05-25 21:14:07
0
user avatar
Sabrina
Bagus sangat
2021-05-23 13:47:53
1
user avatar
Jac
ceritanya oklah.....
2021-05-23 09:05:44
0
user avatar
MissDey
Huhu.. keren banget !! Next yokk kak
2021-05-16 09:15:22
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
43 Bab
Awal
Amel gadis berusia 24 tahun, saat ini sedang menyelesaikan kuliahnya dengan bimbingan dari dosen pembimbing yang memiliki gosip tidak mengenakkan sebagai seorang janda dengan anak kembar dan alasan perceraian karena salah satu dosen yang ada di kampus ini, dosen tersebut memiliki wajah lebih dari mantan suami. Amel sendiri tidak peduli dengan gosip yang beredar karena bagi Amel yang terpenting adalah sang dosen mau membantu Amel sampai sejauh ini baik itu skripsi maupun tugas yang lain. Amel sendiri dekat dengan kembar dan juga adik dari sang dosen, kedekatan mereka terjalin karena Amel sering datang ke tempat sang dosen untuk konsultasi atau hanya menghabiskan waktu dengan sang kembar.Amel mempunyai dua sahabat yang sangat dekat sejak pertama kali masuk kuliah yaitu Willy dan Vina, awal mula kedekatan mereka ketika masa orientasi siswa dan sikap Amel yang apa adanya dan cuek membuat mereka dekat. Willy lebih dekat dengan Amel dibandingkan Vina karena bersama Amel
Baca selengkapnya
RSJ
Kedekatan Amel dengan Willy selalu menjadi bahan gosip di rumah sakit ini, bukan hanya Amel yang dijadikan bahan karena mereka lebih sering membahas mengenai dosen pembimbing Amel yaitu Tina. Ada saja yang dibahas mulai dari mantan suami sampai pasangan Tina saat ini, Amel hanya menggelengkan kepala mendengar pembicaraan mereka yang berputar pada hal itu saja.“Bu Tina gimana sih kalau ngajar dan bimbing?,” tanya Fatma menatap Amel.“Sama seperti dosen lain, mbak.”“Kamu sudah bertemu dengan mantannya? Bagaimana perbedaan dengan yang sekarang?,” Amel menatap bingung.“Sama – sama pria jadi ya sama,” jawaban Amel membuat Fatma cemberut.“Lalu kamu sama Willy? Amel dia tuh cakep banget kamu beruntung banget sama dia,” sahut Chika salah satu petugas di rumah sakit.“Dia yang sial dapat aku, mbak.”Seketika seluruh orang yang ada di sana tertawa mendengar jawaban Amel,
Baca selengkapnya
Skripsi dan Cafe
Vina pulang terlebih dahulu daripada Amel karena Amel harus menunggu Satria menjemput dirinya yang katanya tidak jauh dari tempat ini. Seorang pelayan mendatangi Amel meletakkan makanan ringan dan minum membuat Amel menatap bingung dan pelayan hanya mengatakan ada tambahan pesanan dari pria yang tadi membayar pesanan Amel. Amel hanya bisa mengucapkan terima kasih dan menatap makanan yang ada di meja, melihat makanan ini membuat perut Amel lapar kembali padahal tadi sudah makan banyak dengan Vina.“Masih makan aja,” Amel menatap Satria yang sudah berdiri di depannya dan langsung mengambil tempat duduk di depan Amel.“Makan aja,” tawar Amel sambil menyerahkan minuman pada Satria.Satria hanya menggelengkan kepala dan setelah habis mereka langsung pulang karena memang hari sudah terlalu sore untuk mereka berada di cafe ini, tanpa Amel sadari sebenarnya Barry masih ada di dalam mengamati dirinya. Sampai di rumah A
Baca selengkapnya
Suami Tina
Amel terkejut dengan keberadaan Barry bahkan tangannya sekarang berada di pinggang Amel dengan memeluknya erat, Amel hampir saja terjatuh karena terlalu asyik bermain ponsel dan menatap sekitar. Tidak ada niatan dari Barry melepaskan tangannya pada perut Amel, tidak ada yang menyadari jika kedua jantung mereka berdetak kencang.“Pak Barry kita sudah ditunggu klien,” suara wanita membuat Barry melepaskan tangannya pada pinggang Amel.Amel menatap punggung Barry yang sudah menjauh dan menyentuh dadanya yang berdebar kencang karena tangan Barry di perutnya. Amel langsung teringat tujuannya untuk membeli makan dengan segera melangkah ke food court dan membiarkan Willy seorang diri. Suasana yang rame membuat Amel kebingungan untuk duduk di mana, tempat pojok yang nyaman membuat Amel memilih berada di sana dan setelahnya memberi kabar pada Willy tentang keberadaannya.Sesuai prediksi Amel di mana Willy akan melupakan sekitar jika sudah be
Baca selengkapnya
Niat
Barry langsung menuju apartemen tempat biasa dirinya menghabiskan waktu jika tidak ada pekerjaan atau melarikan diri dari kembar. Barry beruntung karena keluarganya dan mendiang istrinya sangat membantu merawat kembar bahkan Tina dengan sukarela memberikan ASI pada kembar dengan mengikuti terapi agar payudaranya mengeluarkan susu atas permintaan istrinya. “Sudah selesai urusannya?,” Barry menatap Siska sang sekretaris yang duduk di sofa “siapa gadis itu?.” “Anak bimbingan Tina.” “Kamu menyukainya atau basa – basi?,” Siska menatap Barry tajam tapi sayangnya Barry tidak menjawab pertanyaan Siska “kita sudah bersama lama bahkan aku rela berselingkuh dan kita sampai memiliki anak lagi pula dulu seharusnya kamu membiarkan aku yang menyusui kembar bukan Tina.” “Itu permintaan terakhir istriku dan tidak mungkin aku ingkari.” Barry menarik Siska agar duduk di pangkuannya, dapat
Baca selengkapnya
Gosip Salah
Barry terkejut dengan pertanyaan Amel yang tidak di duga sama sekali, Amel masih tidak menyadari kata yang baru saja keluar dari bibirnya. Sebelum Amel berubah pikiran dengan cepat Barry mengajak Amel turun dan masuk ke dalam rumah, rumah ini masih ada yang membersihkan atas permintaan Barry takut sewaktu – waktu ada tamu atau dirinya ingin mengenang sang istri. Barry menatap Amel yang tampak menilai isi rumah ini lalu mengangguk perlahan, pandangan Amel teralihkan pada foto pernikahan yang dipajang di ruang keluarga. “Bukan Bu Tina?,” Amel menatap Barry bingung. Barry tersenyum “Tina adalah adik iparku jadi jelas bukan foto dia yang aku pajang bisa marah Raffi,” Barry melingkarkan lengannya dengan memeluk Amel “nanti kita ganti dengan foto kita,” bisik Barry sambil menahan nafsu untuk menyentuh Amel. “Ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Amel tanpa melepaskan tangan Barry “orang tua aku ingin bertemu.” 
Baca selengkapnya
Lamaran
Amel menyambut kedatangan Barry hari ini untuk bertemu keluarga terutama kedua orang tuanya, bahkan kakak Amel yang sudah tinggal jauh dari mereka menyempatkan waktu untuk pulang bersama keluarga kecilnya. Amel sedikit takut atas reaksi dari mereka semua nantinya dan hal ini pertama yang Amel alami karena selama ini tidak pernah sampai sejauh ini karena sudah langsung Amel tolak, tapi kali ini Amel yang menginginkan dan mereka sudah bertindak sangat jauh. “Amel,” panggil Gina “sudah datang ayo keluar.” Amel menghembuskan nafas panjang sebelum keluar, Amel dapat melihat bagaimana dewasanya Barry saat ini dan seketika Amel membayangkan kejadian kemarin yang hampir saja membuat dirinya melepas harta berharganya. Ketiga pria kesayangan Amel tampak serius berbicara dengan Barry, sedangkan Amel dan Gina hanya bisa diam dan memperhatikan bergantian. “Amel benar sudah siap menikah dengan Barry?,” pertanyaan Agus membuyarka
Baca selengkapnya
Serius
Barry mendengar apa yang Amel katakan tapi mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang ada dalam benak Amel, bagi Barry saat ini adalah menikmati Amel dan apabila dirinya tidak bisa akan menghubungi Siska demi hasratnya ini. Amel tahu jika Barry selalu menatap bagian bawahnya tapi mencoba untuk tidak sadar atas apa yang Barry lihat, tapi Amel melakukan beberapa gerakan yang semakin membuat Barry panas yaitu mengangkat sedikit bagian bawahnya sehingga terlihat dengan sangat jelas. Barry langsung menggendong Amel menuju kamarnya yang sudah dibersihkan oleh orang yang selalu Barry bayar, Barry meminta untuk dibersihkan dan mengisi bahan makanan jika tiba – tiba Amel memasak. Barry meletakkan Amel di ranjang dalam hitungan detik sudah mencium Amel dengan penuh gairah, sedangkan Amel hanya bisa membalas dan meletakkan tangannya di leher Barry untuk memperdalam ciuman mereka bahkan beberapa kali Amel meremas rambut Barry. Amel tidak tahu apa yang Barry lakukan karena
Baca selengkapnya
Konsultasi
Dalam kamar Amel terngiang perkataan Barry dan membuat kewanitaannya basah, bertemu dengan Barry membangkitkan sisi liar Amel selama ini yang tidak terlihat, bahkan Amel melanggar aturan yang dibuatnya sendiri yaitu semua hal yang berkaitan dengan ranjang hanya akan terjadi setelah pernikahan dan nyatanya sekarang sudah dilakukannya. Amel hari ini ada sedikit kegiatan di kampus untuk bertemu Tina membicarakan tentang sidangnya yang beberapa hari lagi, berarti pernikahannya juga beberapa hari lagi membuat Amel semangat setiap mengingatnya. Tidak ada yang perlu disiapkan pada pernikahannya karena hanya diadakan di rumah dan setelah itu Barry mengajaknya tinggal di rumah mereka maksudnya rumah Barry dengan almarhumah istrinya. “Ini yang nikah dulu kamu,” goda Satria saat di meja makan “Barry pria yang cocok buat adik karena usia kalian jauh jadi lebih dewasa.”“Terima kasih dan semoga pilihan aku tidak salah.”
Baca selengkapnya
Terjadi
Amel tahu bahwa apa yang dilakukan saat ini salah, tapi sentuhan Barry membuatnya terlena bahkan mereka berdua saat ini sudah tanpa sehelai benang dan Barry bermain di bagian bawah tubuh Amel. Amel hanya bisa mendesah dan meremas rambut Barry atas apa yang dilakukan di bagian bawah tubuhnya, bahkan Amel semakin tidak tahan dan tidak lama kemudian cairan milik Amel keluar yang langsung disambut oleh Barry.“Bagaimana?,” Barry menatap wajah Amel yang mulai lemas “apa masih mau merasakan yang lebih?.”Amel mengangguk lemah “ajarin aku memuaskanmu.”Amel mengalungkan tangannya pada leher Barry dan menciumnya penuh dengan gairah, Barry yang mendapatkan perlakuan Amel sempat terkejut namun selanjutnya mencoba mengimbangi gerakan Amel, bahkan ciuman Amel sudah turun hingga ke bagian bawah Barry yang telah tegang. Amel perlahan memegangnya dan menggerakkan tangannya, tapi tidak lama kemudian Amel mendekatkan bibirnya pada milik Barry dan di
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status