Warning! 21+ Pastikan kalian bijak dalam memilih bacaan. Bayangkan jika kamu berada di posisiku. Di hutan rimba, hanya aku dan dia (bertelanjang), aku berusaha memalingkan lirikan dan terus menatapnya, akan tetapi ... betapa teganya dia menuntun tanganku ke arah perutnya yang kotak-kotak. Bukan hanya itu, aku hampir menyentuh miliknya yang bagaikan semak belukar Spesial Chapter. Di rumah Fluffy, Aponi harus tidur bersama Bardolf karena pemilik rumah hanya memiliki dua kamar. Perapian harus dimatikan karena Fluffy takut jika angin kencang menyambar api dan membuatnya membesar. Jadilah seperti ini, dengan kasur yang seadanya, dia harus terdekap dalam dada bidang Bardolf. "Jangan bergerak, sesuatu di bawah sana sangat sensitif. Denyutannya, membuatku hampir menyerangmu," bisik Bardolf.
View More"Gotcha! Aku mendapatkanmu, honey!" Nyaris, Bardolf hampir terkena serangan Carlotte.Untunglah dia cekatan dan menghindar secara otomatis melalui naluri kewaspadaannya."Jangan meremehkanku, penyihir bodoh, ha ha ha."Carlotte mendesis, dia menatap tangannya yang hampir menyentuh tubuh Bardolf dan melepuhkan tubuhnya detik itu pula."Sedikit lagi."Carlotte langsung menyerang, tangannya yang memerah memiliki sebuah artian bahwa jika kau menyentuhnya, tubuhmu akan terbakar dan menjadi abu seiring berjalannya waktu.Bardolf menyeringai, dia maju secara ceroboh dan Carlotte berhasil meraih tangan pria tersebut."Kau meremehkanku?" tanya Carlotte, tersenyum menang."Tentu."Bardolf menarik tangan Carlotte kemudian memutarnya sampai terlepas dari bahu wanita tersebut. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, tangan ki
Aponi belum menyadari kehadiran Fluffy sedari malam, begitupun dengan Bardolf sebelumnya. Memang mereka tidak menyadari, karena Fluffy ada dalam lemari menyembunyikan diri, peri tua itu hanya menunggu waktu yang tepat untuk keluar."Semoga pasukan Black Moon Pack menang."Peperangan pun terjadi, ribuan pasukan musuh juga sama ribuannya para warrior yang ada di Black Moon Pack, tetapi, itu seperdua pasukan saja, belum setengahnya. Bardolf berada pada barisan terdepan, dia berdiri dan merentangkan tangan untuk menyambut kehadiran mereka dengan kepala yang terlepas nantinya."Sekarang, habisi para penyihir itu tanpa belas kasih!""Siap, pasukan ... serang!" perintah sang beta, dan semuanya berteriak menyambut kedatangan musuh.Bardolf me-mind-link Wolfe, tak disangka, serigalanya membalas dengan cepat.Aku siap membantumu, sialan. ( Wolfe )
Carlotte tersenyum simpul, walau dalam hatinya dia menggeram iri kepada wanita sok polos itu. "Terima kasih atas pemberitahuannya.""Sekarang pergilah! Tak ada yang menerimamu di sini."Tanpa berucap sepatah kata, Carlotte pergi dengan amarah yang besar. Dia marah kepada Erinka, juga pada Aponi (100% marah). Kenapa wanita itu yang menjadi mate-nya lagi? Apa yang terjadi sebenarnya? Dan mengapa hal itu bisa-- erghh, Carlotte mencak-mencak di tengah jalan. Dia baru tahu hal ini, bahwa tali yang putus ternyata dapat disambungkan lagi."Jika bersatu, akan kulerai kembali!" tekad Carlotte, akan menghancurkan Aponi semampunya dan mengerahkan seluruh kekuatannya. Karena, keberadaan wanita itu sangat menyakitkan hatinya ketika tahu dia bersama Bardolf, jika Bardolf bersama wanita lain, dia rela, sangat rela! Karena apa? Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa alasan utamanya terpacu pada posisi di sebuah kerajaan
Aponi kesal dalam batin, kenapa Bardolf semesum itu? Masalahnya, tempat dan waktunya tidak tepat sama sekali. Mungkin, dia biasa saja, tetapi berbeda dengan dirinya yang merasa malu, malu sekali!"Ish, sakit," cicit Aponi, meredam malunya dan sebagai pengalihan suasana."Sudah kubilang, milikmu butuh penetrasi dariku sayang.""Hentikan, Bardolf. Kamu membuatku malu di sini," bisik Aponi, memejamkan matanya karena tak tahu harus membuang muka di mana lagi."Ha ha ha, tidak perlu malu, Nak. Pasangan baru memang seperti itu, terutama pada seorang laki-laki yang kemesumannya bertingkat, itu adalah hal yang wajar," beritahu Erinka. Dia tahu karena berdasarkan pengalaman bersama Jeavy waktu dia danmate-nyamasih muda.Aponi tersenyum kecil, dia duduk dan menunggu alphanya selesai makan. Ketika Bardolf telah selesai, pria itu menggendongmate-nyakembali ke kamar.
Bardolf, senang sekali menghirup wangi sweet pea milik Aponi, begitupun sebaliknya yang sangat menyukai aroma hujan yang menenangkan dari mate-nya."Kenapa wangimu memabukkan sekali? Berbeda dengan biasa yang tidak terlalu menyeruak dan terkesan samar-samar, sayang." Bardolf menghirupnya semakin rakus, karena gemas dia menggigit leher Aponi dan membuat wanita (bukan gadis lagi) tersebut mengerang kesakitan."Ish, aku pun tidak tahu. Berhenti menggigitku, sakit Bardolf.""Maaf."Mereka masih bertelanjang, hanya bermodalkan selimut sebagai pembalut tubuh mereka, tak ada yang ingin beranjak hingga pintu diketuk dari luar."Dobrak saja, aku tidak tahu di mana kuncinya!" perintah Bardolf.Pintu pun dirobohkan oleh sang beta, beta tersebut menunduk hormat kepada sang alpha dan memberitahu bahwa waktunya makan sore.Sore? Itulah yang ada dalam benak Apo
Bardolf menelepati Wolfe, tetapi belum ada tanda-tanda kehadiran serigalanya, ia menghela napas, Wolfe tidak bermain-main dengan rasa sakitnya ketika kehilangan mate.Kesalahan besar yang hanya berpatok pada logika saja, tapi tidak dalam hati mereka secara langsung. Bardolf membatin, kemungkinan Wolfe hadir ketika dirinya telah melakukan penyatuan terhadap Aponi. "Yah, serigalaku akan kembali ketika aku dan Aponi memadu kasih, tinggal menunggu kedatangan gadis itu dan membawanya ke atas ranjang dan saling menikmati rasa."Bardolf pun menunggu, dia pikir sebentar lagi Aponi akan tiba, tetapi tidak ... karena gadis itu belum datang juga. Menunggu beberapa jam kemudian, dia merasa dongkol di kamarnya sendiri, ketika pintu terbuka, senyumnya merekah ketika gadis yang ditunggunya telah tiba sembari membawa makanan dan minuman."Maaf Alpha, saya datang tanpa mengetuk pintu. Pekerjaan
"Aku tidak bisa, ketika aku mengubah masa lalu hal yang terjadi hari ini tentu berbeda dengan perubahannya nanti, bahkan kita tidak tahu apakah kita akan bertemu ketika aku mengubah masa itu? Tidak sama sekali, takdir yang berjalan akan berbeda."Bardolf frustasi, bagaimana caranya dia menarik hati Aponi kembali? Dan bagaimana ketika dia berhasil tetapi mate gadis tersebut datang? Dan juga, kemungkinan besar pula dirinya memiliki mate."Dia tidak punya mate, aku pun sama. Jika kita melakukan penyatuan, itu tidak masalah bukan?""Masalah! Kau tidak berhak melakukannya, penyatuan dilakukan ketika kalian ada hubungan takdir dan saling menyukai, tetapi, aku akan menyelusuri ini karena yang sebenarnya, aku pun tidak tahu, itu bermasalah atau tidak
Sudah masuk chapter 30🤣 gak nyangka lah sampai di sini. Terima kasih telah mendukung author.Selamat membaca.Fluffy memperingatkan Bardolf bahwa dia terlalu cepat mengambil tindakan kepada Berta, seharusnya, dia harus mengulik lebih jauh dari informasi wanita tersebut. Bardolf santai saja, dengan senyum khasnya (seringai) dia membalas, bahwa, segala informasi akan didapatnya ketika Berta disiksa di penjara pack.Sementara Aponi, dia jengkel kepada Bardolf yang mengatainya bodoh, kenapa pria itu selalu kasar padanya? Tak peduli jika dia seorang perempuan. Kini Aponi sadar kalau Bardolf memang tidak berperasaan.Masih di ruangan maid, semua kalangannya senang ketika sang ketua ditangkap oleh alpha, mereka puas, sangat puas! Kenapa? Berta selalu semena-mena, bahkan hanya menyuruh mereka sedangkan dia bersantai saja, ketika alpha datang barulah dia berperan layaknya seorang mai