Unconditional Love for Riski

Unconditional Love for Riski

Oleh:  Queen yu  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 Peringkat
60Bab
6.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang laki-laki yang selalu disiksa dan dibully oleh orang yang bertemu dengannya, karena sindrom yang ia derita. Bahkan kedua orang tua pria ini, juga ikut menyiksanya. Seiring berjalan nya waktu, akhirnya ia menemukan orang yang tulus menyayanginya dan selalu ada di sisi nya hingga sindrom yang ia derita berangsur-angsur sembuh.

Lihat lebih banyak
Unconditional Love for Riski Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Glow Peridote
ceritanya kereeeeeeen
2021-12-07 14:30:11
1
user avatar
Luna Lupin
seruuuu 😍😍
2021-05-25 13:06:32
1
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-21 09:25:35
1
user avatar
blackbutter224
"mending jadi suamiku aja, ah mantap." ngakak plus😭😂😭 Like this❤️❤️❤️
2021-04-17 10:46:38
1
user avatar
Lee_Yuta
Wiiiihhh keren Kaaakkk🤩🤩
2021-04-13 15:47:35
1
user avatar
Noodles
semangat buat riski 😄😄
2021-04-13 15:41:48
1
user avatar
gvnddmslmn
Bagus banget ceritanya. Diksi ngalir dan gaya pembawaan cerita yang tidak bertele-tele... Ditunggu kelanjutannya thor😭
2021-04-13 15:34:00
1
user avatar
MissDey
Bagus banget ceritanyaa 😭🔥❤️
2021-04-13 14:09:19
1
user avatar
Qeqe Sunarya
Semangat Thor up nya. Ud masuk library ❤️
2021-04-13 13:05:50
1
user avatar
Humairah Samudera
Aku suka. Ceritanya bagus.
2021-04-13 12:58:46
1
user avatar
bundaRey
narasinya bagus.
2021-04-13 12:50:44
1
user avatar
athena_vivian
Cerita yang membuat pembaca menebak apa isinya. Dari judulnya udah buat penasaran
2021-04-13 10:20:26
1
user avatar
Abarakwan
Riski hrs ending HEPI Thor...terlalu ngenes idupnya.. hu
2021-04-13 10:19:55
1
user avatar
Silver Eyes
Ini ide ceritanya refreshing banget. Bukan seperti cerita yang populer pada umumnya. Sebagai gantinya, pembaca bakal dapetin cerita lain yang manis dan unik. Asik buat dibaca. Penyampaian runut, narasi dan dialog proporsional. Dikemas dengan bahasa ringan hingga mudah dibaca tanpa kening berkerut.
2021-02-21 00:45:21
1
user avatar
Kaagaluh
Orang tua bahkan tak sadar jika mereka mempunyai anak emas :))
2021-02-19 15:37:57
1
  • 1
  • 2
60 Bab
Bab 1 : Pertemuan yang Tidak di Sengaja.
Di sebuah rumah megah yang ada di Kota Bandung.Ada seorang laki-laki tampan sedang asik memainkan mainan baru yang baru dibeli oleh sang Kakak. Ia sangat bahagia, saat bisa bermain bersama kakaknya. Namun, saat tengah asik bermain tiba-tiba sang Kakak menerima telepon penting dari klien bisnis. Sesegera mungkin sang Kakak langsung meninggalkan adiknya di rumah seorang diri, karena asisten rumah tangga sedang pergi ke pasar membeli keperluan rumah mereka. Sang adik sedari kecil sudah memiliki sindrom peter pan. Adiknya sudah berumur 23 tahun, namun sikapnya masih seperti anak yang baru berusia 5 tahun.Kedua orang tuanya bahkan kakaknya sudah mencari seseorang untuk merawat pria tampan ini. Namun, setiap sudah menemukan orang yang mau merawatnya, mereka tidak bisa bertahan selama sebulan. Ada saja yang dilakukan pria tersebut agar orang-orang yang merawatnya menjadi takut dan membuat mereka tidak betah untuk merawat pria tampan tersebut.***Malam hari pun tiba, semua orang sudah pulan
Baca selengkapnya
Bab 2 : Pelindung.
Bandung, pukul 07.00 WIB.Riski bangun dari tidurnya dan terkejut ketika melihat ia sudah ada di kamar miliknya. Padahal semalam dia kabur dari rumah dan kenapa dia bisa ada di kamar miliknya lagi? Pertanyaan memenuhi pikiran Riski. Adam masuk dan menutup kembali pintu kamar adiknya. Ia menghampiri sang Adik yang tengah duduk di atas kasur sambil mengigit kukunya."Riski, jika Ibu marah padamu jangan dimasukkan ke dalam hati ya," ucap Adam mengusap rambut adiknya.Riski hanya diam dan masih tetap menggigit kukunya, tiba-tiba ayahnya masuk dan menarik pria itu keluar kamar. "Ayah jangan kasar pada adikku!" teriak Adam sambil mengejar Riski yang ditarik ayahnya.Ayahnya langsung mendorong Riski hingga terjatuh, lutut pria itu terluka. Riski memegang lututnya dan menunduk karena takut pada ayahnya, Ibu dari dua pria tampan itu datang dan menampar wajah Riski hingga menimbulkan memar."Beraninya kabur dari rumah! Kalau ada orang yang melihatmu bagaimana? Itu bisa merusak reputasi keluarga
Baca selengkapnya
Bab 3 : Perawat Berhati Malaikat.
"Baiklah kamu boleh bekerja hari ini," ucap Tuan Bima.Cinta menganggukkan kepalanya dan membantu Riski untuk berdiri. Tuan Bima mendekati Riski, namun pria itu malah langsung bersembunyi di belakang punggung, Cinta. Gadis itu menggenggam tangan Riski agar tidak takut dan akhirnya pria itu keluar dari persembunyian sambil menatap sang Ayah."Awas kalau sampai kamu membuat perawatmu tidak betah! Akan Ayah siksa kamu sampai mati!" bentak Tuan Bima.Riski menunduk, karena takut dan langsung menggenggam tangan Cinta dengan kuat. Kedua orang tua Riski keluar dari rumah menuju kantor, sedangkan Adam dan Indah memilih menghampiri adiknya."Aku percaya padamu, untuk menjaga adikku," ucap Adam pada Cinta."Jaga dia dengan baik," sambung Indah mengusap rambut Riski."Saya akan menjaganya dengan baik Tuan, Nyonya," balas Cinta.Mereka tersenyum manis ke arah Cinta, lalu keluar dari rumah menuju mobil yang terparkir di depan. Saskia menatap tajam ke arah Cinta yang sedang membalas tatapannya. Cint
Baca selengkapnya
Bab 4 : Kenyamanan.
Saat sampai di dalam kamar, Cinta langsung membuka baju Riski dan mengobati memar yang ada di dada majikannya. Riski menggigit bahu Cinta, karena merasa perih saat diobati oleh perawatnya. Cinta sontak terkejut dan memilih tetap diam saat bahunya digigit oleh Riski. Ia tetap fokus mengobati memar di dada Riski, sambil menahan sakit di bahu karena gigitan sang Majikan.Riski tiba-tiba melepaskan gigitan tersebut dan mengelus bahu Cinta sambil menangis. Ia merasa bersalah telah melukai perawat yang melindunginya dari segala siksaan tadi."Sakit ya? Maaf," ucap Riski memeluk Cinta dengan erat."Tidak apa, jangan menangis," balas Cinta yang tiba-tiba membalas pelukkan majikannya dan menenangkan Riski yang tengah menangis.Pria tersebut melepas pelukkan dan menghapus air matanya, lalu ia membuka sedikit baju gadis itu untuk melihat keadaan bahu perawatnya. Terlihat bekas gigitan yang cukup dalam dan memerah di bahu Cinta. Ia mencoba untuk mengobati bekas gigitan itu, namun perawatnya malah
Baca selengkapnya
Bab 5 : Kekejaman manusia.
Setelah keluar dari rumah sakit, mereka pun langsung pulang ke rumah. Setelah menempuh 20 menit perjalanan, Adam memarkirkan mobil-nya di depan halaman rumah. Mereka masuk ke dalam rumah yang begitu mewah milik kedua orang tua 2 pria tampan itu."Cinta," panggil Adam."Iya Tuan? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Cinta membalikkan badannya dan menatap Adam yang ada di belakangnya.Riski ikut membalikkan badan dan tetap setia memeluk tangan Perawat-nya. "Riski, bisakah Kakak pinjam perawatmu sebentar saja? Nanti Kakak kembalikan lagi padamu, hanya sebentar," ucap Adam menatap adiknya.Riski menatap Cinta dan saat melihat perawatnya mengangguk, ia langsung berjalan masuk ke dalam kamar. Adam membawa Cinta untuk ke teras rumah agar lebih nyaman berbicara di sana."Ada apa Tuan? Sepertinya ada hal penting yang ingin Tuan bicarakan..." tanya Cinta berdiri di belakang Adam."Apa kamu tulus merawat, Riski?" tanya Adam menatap serius ke arah Cinta."Saya tulus merawat Tuan Riski, karena dia mema
Baca selengkapnya
Bab 6 : Kesedihan dan Pelindung.
Cinta masih setia menemani Riski di belakang gedung acara tersebut. Pria itu mainkan kukunya, karena masih takut untuk masuk ke dalam gedung dengan keadaan wajah yang dipenuhi memar."Kak, coba tatap aku deh." ucap Cinta jongkok di depan Riski.Ia pun langsung menatap perawatnya dengan ekspresi sendu. Cinta mengambil tas makeup-nya dan mengeluarkan foundation miliknya. Ia melihat mainan yang sering ia mainkan saat masih berumur 5 tahun. Cinta memberikan mainan tersebut pada Riski dan menggenggam tangan majikannya."Simpan mainan ini, semoga Kakak suka dengan mainanku," sambung Cinta menatap Riski."Ini cuma bunga mainan sih, tapi aku yakin mainan ini bisa membuat Kakak tenang," sambungnya."Wah, mainan ini bagus sekali." jawab Riski yang melihat mainan tersebut."Kakak suka dengan mainan itu?" tanya Cinta.Riski merespon dengan senyuman manis dan mengusap mainan bunga tersebut. Cinta ikut tersenyum dan merapikan rambut Riski yang berantakan. "Kak Riski semakin lama, semakin tampan ya,"
Baca selengkapnya
Bab 7 : Sedikit Perubahan.
Kamar Riski, pukul 21.00 WIB.Riski sudah tertidur pulas di atas kasur, setelah wajahnya diobati oleh perawatnya. Cinta menyelimuti Riski dan berjongkok di bawah kasur. Ia terus memperhatikan wajah pria lugu yang ada di hadapannya, terkadang ia tersenyum karena wajah lucu Riski ketika tidur."Padahal dia anak yang baik, lucu dan pintar. Tapi kenapa keluarganya selalu menyiksa pria baik ini ya. Ah ralat! Ibu dan ayahnya saja, karena kalau Tuan Adam, sangat menyayangi Tuan Riski." ungkap Cinta mengusap rambut Riski."Cepat pulih, dan tunjukkan pada semua orang kamu adalah pria normal yang membutuhkan kebahagian. Tentunya membutuhkan kasih sayang," sambungnya sambil tersenyum.Cinta tiba-tiba merasakan perih di bagian punggungnya. Ia langsung berdiri dan keluar dari kamar Riski. Cinta mematikan lampu kamar dan menutup pintu kamar Riski, setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya sambil membawa kotak P3K, untuk mengobati luka yang ada di punggungnya. Gadis itu membuka baju kemeja-nya dan berdi
Baca selengkapnya
Bab 8 : Teman yang Tulus.
Gang sempit,Bayu dan Vendra berjalan mundur untuk menjauhi pria yang menendang punggung mereka. Namun, sudah terlambat, dua pria tampan dan seorang gadis menghadang jalan mereka sambil membawa kayu di tangan."Nah, hari ini kalian bakal mati dengan kami berempat," sambung pria yang menendang punggung Bayu dan Vendra.Riski memeluk lututnya, karena ketakutan. Tubuhnya pun mulai gemetar. Ia menggigit kuku tangannya dan berkeringat dingin, wajah sedikit pucat."Cinta, biar mereka kami yang urus," ucap pria yang ada di samping Cinta.Gadis itu mengangguk dan menatap tajam pada dua pria yang telah memukul majikan-nya. Ia langsung berlari menghampiri Riski dan memeluknya. Riski membalas pelukkan Cinta sambil menenggelamkan wajahnya di dada milik Cinta. Tubuhnya benar-benar gemetar, Cinta menggengam tangan Riski agar pria itu tenang."Kakak, tatap aku. Jangan pernah tatap kemana pun, fokus padaku saja. Mengerti?" ucap Cinta menggenggam tangan Riski.Pria yang menendang Bayu dan Vendra menata
Baca selengkapnya
Bab 9 : Saling Melindungi.
Riski dan Cinta sudah berada di dalam kamar. Pria itu mengambil kotak P3K dan duduk di depan perawatnya, sambil menuangkan obat merah ke atas kapas yang ia pegang. Cinta hanya diam sambil menatap ke arah Riski, yang sedang menuangkan obat merah. Riski mulai mengobati bibir Cinta yang berdarah, akibat tamparan tadi dengan perlahan, agar gadis itu tidak merasa perih saat diobati."Sakit ya?" tanya Riski.Cinta hanya mengangguk dan memegang tangan majikannya, sambil menatap manik mata, Tuan mudanya. Riski membalas tatapan tersebut dan tersenyum manis pada Cinta."Kenapa?" tanya Riski."Tidak kenapa-napa Kak," balas Cinta dengan senyum tipisnya.Riski mengusap rambut Cinta dengan lembut membuat gadis itu menjadi gugup. Cinta mengambil kapas dan menuangkan obat merah, lalu mengobati kepala Riski, untuk mencoba menghilangkan rasa gugupnya."Kita saling mengobati ya," ujar Cinta sambil tersenyum."Cinta mau jadi kekasih Riski gak? Riski sudah lihat di internet, dan sekarang Rizki tahu artinya
Baca selengkapnya
Bab 10 : Perjuangan Cinta.
Riski dan Cinta sudah berada di belakang gedung pernikahan. Riski mengobati bibir Cinta yang robek, karena tamparan ayahnya. Gadis itu memegang tangan Riski dan memuntahkan darah dari mulutnya. "Cinta baik-baik saja'kan? Tamparan Ayah sangat menyakitkan ya?" tanya Riski yang panik saat kekasihnya memuntahkan darah."Aku baik-baik saja, itu hanya darah bekas bibirku yang masih di ada dalam mulut," balas Cinta tersenyum.Riski menghela napas lega dan melanjutkan mengobati bibir Cinta. Ia hanya bisa diam dan menatap Riski dengan tatapan sendu, ia menganggam erat tangan kekasihnya sambil tersenyum kecil."Ada apa Cinta?" tanya Riski yang menatap Cinta dengan tatapan bingung."Tidak kenapa-napa, memangnya gak boleh pegang tangan kekasihku sendiri?" tanya Cinta sambil tersenyum tipis."Boleh. Pegang saja sepuasnya, hehe." balas Riski yang ikut tersenyum.Yogi yang sedari tadi melihat kedekatan mereka berdua sedikit kesal. Ia memilih untuk masuk menghadiri acara pernikahan Adam dan Indah.'S
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status