90 Days To Fall In Love

90 Days To Fall In Love

Oleh:  Hi you  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
55 Peringkat
64Bab
10.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Laras adalah wanita biasa yang mempunyai kehidupan yang begitu monoton, berkerja, dan pulang ke rumah sudah menjadi sebuah keseharian hidup Laras. Sampai semua berubah ketika Laras diminta untuk menjadi tunangan Max Prayoni, Bos sekaligus CEO di tempatnya berkerja. Dan lebih parahnya lagi, Laras hanya mempunyai waktu tiga bulan untuk membuat lelaki itu jatuh cinta pada dirinya... Lalu apakah Laras bisa melakukan nya?

Lihat lebih banyak
90 Days To Fall In Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Hi you
Hai ada yang masih baca cerita ini. Apa masih mau lanjut ?
2022-10-06 00:52:15
1
user avatar
Hi you
Hallo pembaca 90 DTFIL, buku ini akan di Sambung bulan February nanti ya ~ Saya sedang merevisi total jalan cerita ini, agar lebih manis lagi. Jadi tolong di baca dari awal lagi ya nanti Reades nyaman bacanya Terima kasih sudah mau membaca dan menunggu cerita ini. Love, Hi you ...
2022-01-08 20:28:47
3
user avatar
Zaiza
Mana lanjutan ceritanya thor.. Reminder to all author please update nya jangan lama jika boleh update alasannya.. supaya membaca ceritanya jadi tidak lupa.. kerana if lama tidak diupdate boleh lupa jalan cerita..
2022-01-07 14:51:07
2
user avatar
Mini Kerit Gal Kong
Masih lanjut kah cerita ini mbak syg koin klu hanya sekerat ceritanya
2021-10-01 09:32:07
3
user avatar
RED SCARLET
keren banget ...
2021-07-28 12:57:21
2
user avatar
Rabetkha
excited to read more and more. :)
2021-06-16 19:37:37
1
user avatar
Linanda Anggen
keren kakak... mantap 😍👍🏻
2021-05-16 14:26:03
1
user avatar
Fikri Mahmud
Wah, sudah part 58.
2021-05-16 11:02:13
1
user avatar
Annisa Rahmat
Semangat kakak
2021-05-16 06:54:48
2
user avatar
Annabella Shizu
Tantangan yg berat buat Laras 😅 Terus berkarya, semangat!
2021-05-15 22:19:49
1
user avatar
Aililea (din din)
Ah, ga sabar buat lanjut
2021-05-15 21:06:45
1
user avatar
vivi vanila
keren... pov 1, paling aku suka. feelnya dalem.
2021-05-15 20:54:24
1
user avatar
Kim Miso
Ya ampun bikin penasaran aja sih Thor ahh 😍 lanjutt
2021-05-15 18:51:15
1
user avatar
Rindu Pelangi
Keren bingiitt .... Ditunggu bab selanjutnya kak...
2021-05-15 18:30:24
1
user avatar
nura0484
semangat menaklukan hati CEO
2021-05-15 18:21:58
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
64 Bab
1. Sesak Membara.
(Banyak orang yang bertanya padaku. “Apa yang terus membuatku bertahan?” Dan jawabku masih sama seperti biasanya.“Karena hanya dia yang selalu ada di hatiku”- Laras.) ____________________________________________ Jakarta di pagi hari ... sama seperti biasanya cerah dan ramai. Mungkin sebagian orang beranggapan kalau pagi ini adalah pagi yang indah. Namun tidak untuk wanita sepertiku yang menurutku setiap pagi itu sama saja. 24 tahun sudah aku menjalankan kehidupan yang monoton dan membosankan seperti ini. Bekerja dan bekerja adalah kesibukanku sehari hari, belum lagi kehidupan kantor ku yang sangat membuatku ingin segera resign dari sana, tapi untuk seribu alasan yang aku ucapkan, nyatanya aku tidak akan pernah bisa keluar dari kantorku sebelum semua
Baca selengkapnya
2. Awal mula.
Sepanjang jalan menuju meja ku. Aku terus teremenung, menghelai nafas panjang yang sudah menjadi kebiasaanku sejak beberapa bulan ini. Semua karena rasa khawatir yang selalu ada di dalam diriku, yang entah sejak kapan sudah menjadi sebuah pertanyaan untuk diriku sendiri, tentang... kenapa aku bisa sangat mencintai lelaki yang tidak pernah mencintaiku itu. Oh betapa aku sangat bodoh saat ini. Aku tidak pernah menyalahkan dia yang selalu menatapku dengan tatapan kebenciannya. Tapi, bisakah sedikit saja dia menerimaku, walaupun memang akulah yang salah  karena semua ini. Masalah ini terjadi ketika aku yang dengan mudahnya menerima penawaran dari Rinto Surya, Ayah dari Max Prayoni beberapa bulan yang lalu.  Yah... aku adalah tunangan dari Max Prayoni lelaki yang ku temui tadi, lelaki yang tidak  berkuasa di
Baca selengkapnya
3. Penasaran.
Pada kenyataannya, apa yang sudah Max katakan waktu itu benar. Lelaki itu membuktikan jika dia akan membuatku menyesal telah menerima pertunangan ini. Namun, sekeras apapun Max ingin membuat ku menyerah, lelaki itu tidak akan pernah bisa melawan rasa cintaku padanya. Karena aku sudah berjanji akan menggunakan setiap waktu yang kumiliki, untuk mencintainya sebanyak mungkin. Semakin Max ingin membuat ku menyerah dan membuktikan bahwa dia tidak mencintaiku,  maka semakin juga aku akan tetap bertahan dan akan terus membuktikan bahwa aku sudah sangat mencintainya. Aku akan membuktikan bahwa wanita rendah seperti ku ini bisa membuat lelaki sombong seperti Max bertekuk lutut di hadapanku. TING  Lamunkan tersadar saat mendengar notifikasi yang berasal dari ponsel ku, aku buka pesan itu dengan cepat saa
Baca selengkapnya
4. Alex dan Max.
Tubuhku hampir saja terjatuh kalau saja tangan kekar ini tidak menahanku sekarang. Kini jantungku sudah berdetak dua kali lipat lebih cepat, bukan karena ucapan yang di kontrakannya tadi. Tapi, karena wajah Max yang  sudah sangat terlalu dekat dengan wajah ku. Oh tidak! Ini tidak baik untuk jantungku! Latas aku coba mendorong tubuh Max dengan sekuat tenaga, Namun, dengan sigapnya lelaki itu semakin mendekapku erat. Dan aku malah semakin terkurung di rengkulan nya. "Jawab saya Laras, apa kamu benar sudah berani bermain di belakang saya?" Wajah itu perlahan maju, bahkan aku dapat merasakan deru nafas hangat nya. Rasanya perasaanku semakin kelud, bahkan dapat kudengar debaran jantungku seperti sudah ingin keluar 
Baca selengkapnya
5. Sandiwara
Suara keheningan kini menyelimutiku dengan Max. Tidak ada pembicaraan yang berani aku keluarkan untuk sekedar mengajak Max berbicara. Setelah menyelesaikan masalahku dengan Alex, Max masih terdiam, seperti biasa kami berdua bungkam dan asing satu sama lain.  Aku lebih memilih melihat pemandangan di luar kaca mobil, dan Max, fokus dengan kemudinya. Jarak rumah om Rinto memerlukan waktu dua jam lamanya. Jakarta - Bandung memanglah dekat, tapi entah kenapa semua terasa sangat jauh ketika bersama Max.  Rasanya lebih baik aku menaiki bus daripada harus satu mobil dengan Max.  Melihat senja yang sudah hampir tenggelam, aku meringis pelan seraya berdumal senja bisakah kamu membawa kesedihan di hatiku ini.  __  
Baca selengkapnya
6. Sebuah Syarat.
Percakapan itu berlanjut dengan Rinto yang tersenyum puas mendengar jawaban Max, dan Bu Rina yang sepertinya tidak percaya kalau Max akan mengantarkan sesuatu yang tidak mungkin itu. Begitupun dengan aku... yang sangat terkejut dengan semua ini. Apa benar Max ingin menikah denganku? “Syukurlah kalau kamu memang mempunyai rencana seperti itu, Max. Apapun rencananya pasti ayah akan mendukungmu” ujar Rinto antusias. “Kira - kira seperti apa konsep pernikahan yang kalian inginkan nanti” Max mendengus, “Semua tergantung Laras yah, Max akan ikuti kemauan Laras nanti” Rinto mengangguk, bergantian menatap Laras.“apa ayah boleh tau Laras?” Aku semakin bersemu malu, apa  Max benar mau mengikuti konsep pernikahan impian ku. Ak
Baca selengkapnya
7. Alex & Laras.
  Sore di hari Sabtu begitu tenang, begitupun dengan diriku dan Alex sekarang. Hari ini aku menepati janjiku untuk menemaninya ke sebuah toko hadiah. Setelah berkeliling dan mencari hadiah yang cocok untuk tante Ani, disinilah aku berada. Di Sebuah toko sushi yang tidak jauh dari toko kado tadi.  Alex menepati janjinya untuk mentraktirku dan membelikan sushi, bahkan dia menambahkan pesanan sushi kesukaanku tanpa aku minta.  Alex memang sahabatku yang luar biasa, dia selalu tau apa saja yang aku suka. “Terima kasih, Pak Alex” ucapku tersenyum lebar menatapnya yang sedang menyiapkan pesanan Susi di depanku. Dia mendengus tertawa kecil. Tak lama dia taruh satu Susi di piringku. “Pokoknya kamu harus makan yang banyak ya, Ra” katanya layaknya orang tua yang sedang memperhatikan anaknya. 
Baca selengkapnya
8. CupCake
Keesokan paginya...   aku terbangun dengan senyuman lebar di wajahku. Semalam aku bermimpi indah. Bermimpi tentang Max yang mengajakku makan malam disebuah restoran  mewah dan berdansa di tengah tempat yang megah. Mengingat itu senyum ku semakin mengembang apalagi ketika Max selalu tersenyum di dalam mimpiku semalam. Dan di akhir mimpiku Max menciumku dengan sangat manis. Bisa aku pastikan jika pipi ku sudah bersemu sekarang ini. Ya Tuhan rasanya mimpi semalam begitu nyata. Apa semua ini karena efek aku percaya akan ada sebuah peluang dari Max nanti? Jika memang begitu, bolehkah aku terus mengharapkan hal itu, dan bagaimana jika mimpi itu menjadi kenyataan suatu saat nanri. Percayalah Aku pasti tidak dapat menolaknya.
Baca selengkapnya
9. Max, Ria & Laras.
“Maaf siapa ya?” Suara wanita yang sedari tadi memandangku terdengar setelah aku berdehem keras. Aku angkat wajah ku, menatap perempuan itu dengan dingin. “Apa Max ada?” tanya ku Balik. Dia tak menjawab, hanya mengubah raut wajahnya dengan berdecih melipat kedua tangan di depan dada. “Dia ada di dalam. Ada perlu apa ya mencari Max? Saya bisa sampaikan.” “Saya ingin bertemu dengan Max. Bisa tolong kamu panggilkan dia” Sela ku menatap wanita ini dengan sinis. Terdengar dia membuang nafas kasar. Wajahnya seakan akan mengatakan jika aku adalah pengganggu di sini. “Maaf sepertinya dia sibuk nggak bisa diganggu, kamu bisa datang besok lagi. kalau memang tidak ingin disampaikan ole
Baca selengkapnya
10. Kenyataan.
Max POV ____________________________________________ Max tidak percaya jika Laras akan mengunjungi nya seperti ini. Apalagi memberikan sebungkus cupcake untuknya. Max tidak tau jika Laras akan melangkah maju untuk berani mengunjungi apartemennya tanpa ada kasus pekerjaaan di antaranya.  Sejujurnya, Max sangat canggung pada posisinya saat ini. Keberadaan Laras dan Ria di apartemennya membuat Max mau tak mau mengambil pilihan untuk mengajak Laras makan malam bersama. Max tidak mau Laras salah paham dengan adanya Ria sekarang, itulah kenapa Max mencegah Laras untuk pulang tadi. Max sudah bilang kalau dia tidak mau ada kabar miring pada hubungannya nanti.  Sampai makan malam bersama pun tiba. Max akhirnya selesai menyiapkan hidangan yang tadi di buat. Terlih
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status