Cinderella, Mah, Apa Atuh?

Cinderella, Mah, Apa Atuh?

Oleh:Β Β Kyuni ChanΒ Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
60 Peringkat
79Bab
8.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Namanya Cinderella. Gadis gemuk dengan segala bentuk kekurangannya. Nama yang jelas dijiplak dari tokoh Disney yang juga bernamakan Cinderella dengan paras jelita, tetapi selalu dipanggil Upik Abu oleh kedua saudara tirinya. Dengan alur yang berakhir bahagia bersama sang pangeran berkuda. Namun, lain halnya dengan Rella. Hidup di negeri antah berantah bernamakan Bengkaung, kota kecil yang sarat akan nilai-nilai agama dan budaya. Ya, budaya ghibah. Termasuk di dalamnya yang selalu menjadi trending topic: Fisik Rella yang kian hari, kian meresahkan warga. Belajar sabar, meski sakit. Belajar bersyukur, meski sulit. Hidup Rella yang penuh dengan julid-an dari maha benar netizen, memancing egonya untuk mengakhiri hidup. Namun, dukungan dan motivasi dari dua sosok yang teramat ia sayang menjadikan Rella tak ingin kehilangan cahayanya. Cahaya itu, bisa saja meredup bila tertiup, tetapi tidak boleh lenyap dalam gelap. Apa pun yang terjadi, Rella harus meneruskan hidup. Menggapai mimpinya menjadi seorang desainer, juga menikah dengan laki-laki bermata sipit, pemilik senyum menawan yang membuat mabuk kepayang. 'Cause she is: Cinderella, yang tak secantik dan semenawan Cinderella. Namun, memiliki inner beauty bintang lima.

Lihat lebih banyak
Cinderella, Mah, Apa Atuh? Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kyuni Chan
Untuk kali pertama kembali update setelah sekian purnama libur ......
2022-05-18 14:58:02
0
user avatar
Kyuni Chan
Bab 58 update .........
2021-10-09 11:56:18
0
user avatar
Kyuni Chan
Kuyyy, bab 48 udah update! Huwah, Abil sama Rella adalah teman spesial? Spesial gimana, tuh? ...
2021-08-17 06:47:02
0
user avatar
Kyuni Chan
Bab 46 udah up, dong ...
2021-08-14 19:02:04
0
user avatar
Kyuni Chan
Yeay, udah up lagi! Lahi seru-serunya, nih. Alka akhirnya melakukan hal 'itu' pada Rella ><
2021-08-06 09:54:01
0
user avatar
RedSnow
Gilaaak menarik banget😭
2021-04-28 19:12:40
1
user avatar
Deidre
Sangat menarik, bikin ketagihan bacanya
2021-04-17 14:22:09
1
user avatar
Starnight
Rela, aku Relaa. Ceritanya seru bikin imajinasi melayang
2021-04-15 15:21:14
1
user avatar
Starnight
Rela, aku Relaa. Ceritanya seru bikin imajinasi melayang
2021-04-15 15:21:14
1
user avatar
Missy Anna
Sukaaaa!!! Lanjut Thor!! 😍
2021-04-14 14:32:14
1
user avatar
Hanazawa Easzy
Semangat up nya kakak ❀❀❀❀❀
2021-04-12 14:34:43
1
user avatar
NonaAquarius
Aku suka banget kak 😍😍😍
2021-04-01 12:24:49
1
user avatar
Kyuni Chan
Hey, hey, semuanya. Bab 25 udah update 😍
2021-03-31 22:22:12
0
default avatar
Rainbee
Suka kak.. πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°
2021-03-31 21:19:43
1
user avatar
Cean
Keren ceritanya πŸ‘ next Thor ❀️
2021-03-31 21:18:18
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
79 Bab
Prolog - Jangan Bosan Bersyukur
Cinderella tahu dirinya tak secantik Cinderella yang ada di dalam dongeng. Namun, sebagai sesama ciptaan Tuhan yang brojol dari rahim ibu, bukankah harus saling menghargai? Cinderella, kan, juga termasuk spesies yang berkembang biak dengan cara dilahirkan, bukan dieram seperti telur ayam. Iya, macam si Chickenrella.[Rella, coba, deh kamu ke salon. Meny-pedy, terus kamu ubahlah sedikit gaya norak-mu itu. Mau muntah aku liat gelagatmu yang 'cam anak hilang warasnya. Rambut 'cam lidi, muka 'cam bungkus gorengan, gembrotmu nggak ketulungan. Aduh, rasanya mual perut aku lama-lama di dekat kamu.] -From JojonSeandainya Rella berperangai emosian, pasti sudah ditelan bulat-bulat laki-laki yang satu itu. Jojon, pacar satu minggu Rella di sosial media bernamakan f******k. Namun, setelah pertemuan di malam Ahad kliwon itu, Jojon lari terbirit karena ternyata penampakan sosok Rella yang diidamkannya seperti di kartun disney, hanyalah fatamorgana. Sampai pada akhirnya, Rella rela diputuskan meski
Baca selengkapnya
Bab 01 - Rella yang Tak Rela Gemuk
Ini bukan kisah sesosok Tuan Putri dengan paras jelita. Melainkan, seorang manusia biasa yang selalu minder dan menyalahkan diri sendiri akan keberadaannya. Tubuh gempal dengan bobot mendekati angka 100 Kilogram alias satu kwintal, siapa yang tidak meng-capnya sebagai Karung Goni, Gorila, Kudanil, atau bahkan ... Babi? Tega? Alah, di dunia ini, manusia dengan rasa kepedulian tinggi bahkan bisa dihitung jari. Namun bagi Rella, satu cemoohan dan hinaan atas fisiknya, mampu merobohkan 1001 batu-bata kepercayaan diri di dalam dirinya.[Malam ini nggak bisa tidur di kos, Mama kekeuh minta gue tidur di rumah. Sorry, malam ini lo sendiri. Dan, jangan lupa sleep well my princess Ella. Good night] -From StellaRella menghela napas panjang, sama sekali tidak ada guratan senang di wajahnya. Benda gold di tangan terlempar pelan, bagai tiada daya. Kembali mengambil napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dengan harapan, semua beban pikiran hilang.Menelentangkan tubuh di kasur dengan ukuran dua kal
Baca selengkapnya
Bab 02 - Gertakan Berujung Sesal
Suasana area parkir kampus tampak sepi, hanya ada cctv bergentayangan merekam setiap kejadian di tempat yang penuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Termasuk kecelakaan kecil yang terjadi antara sedan merah dengan hitam.Selepas parkir-memarkir selesai, laki-laki semampai berjaket hitam yang baru saja keluar dari sedan hitam, tampak mendesah kesal tatkala melihat bumper mobilnya lecet karena kecelakaan kecil beberapa detik lalu. Aura kemarahan terpancar jelas di wajah ovalnya. "Bokap pasti marah besar kalau sampai tau. Aish!"Mata tajam itu beralih pada dua perempuan yang keluar dari kendaraan penyebab kerusakan bumper mobilnya. Mengetahui siapa gerangan mereka, Yongki Gabriel, alias Abil tampak mengeratkan rahang. "Yang megang kemudi, gue minta tanggung jawabnya." Tatapannya dingin, tetapi menyeramkan.Rella dan Stella, kedua gadis itu terlihat ketakutan dengan salah satu tangan mereka saling mengait. Lidah terasa kelu saking takutnya, bahkan Rella sampai berkeringat dingin karena
Baca selengkapnya
Bab 03 - Pujian yang Menyakitkan
Para pelajar membubarkan diri, beberapa di antaranya masih sibuk mengemasi peralatan, termasuk Stella dan Rella."El, lo jadi ketemu sama Kak Abil, 'kan?" tanya Stella seraya menyampirkan tali tas ke bahu kanannya.Menutup resleting tas, lalu mengenakan benda berwarna biru muda tersebut, Rella menjawab, "Jadi, kok. Kamu juga ikut, 'kan?""Aduh, gimana, ya? Sebenernya gue baru aja di-chat sama Bokap, hari ini keluarga besar kumpul di rumah. Lo juga taulah, mau ngebahas apa. Pastinya tentang perjodohan gila itu," balas Stella, lantas mengembuskan napas berat."Jadi, kamu tidak ikut. Begitu?""Ya ... mau gimana lagi? Soalnya kata Bokap, dia bakal kecewa kalo sampe gue nggak hadir, dan gue paling nggak bisa nolak kalau urusannya udah sama Bokap. I am so sorry .... Lo sendirian, nggak pa-pa?"Menghela napas pendek, Rella mengangguk samar. "It's okey, Stel. Aku tidak pa-pa, lagi pula orangnya, kan, cuma Kak Abil, bukan dosen killer."Terkekeh, Stella mencubit pipi gembul Rella dengan gemas,
Baca selengkapnya
Bab 04 - Memaafkan atau Tidak?
Cuaca di sore ini terasa dingin. Angin berembus pelan, membelai pepohonan, hingga daun-daunnya menari tanpa beban. Deru kendaraan di jalan terdengar bersahutan. Debu-debu trotoar beterbangan bagai berusaha lari dari kenyataan yang sebentar lagi akan menghempaskan mereka.Kesedihan Rella juga dimengerti oleh langit. Rintik mulai berjatuhan, bersamaan dengan orang-orang berteduh di bawah naungan. Kecuali Rella, gadis yang menghentikan langkah di tengah guyuran hujan. Tidak peduli dingin menembus tulang. Ia merasa, hujan tengah memberinya rahasia terbesar. Ya, walau berjatuhan dari tempat yang teramat tinggi demi menyuburkan bumi, tetapi ia tidak pernah merengek ataupun menolak takdir Tuhan. Ia sangat tegar."... Marah aja tiap hari, biar gue nggak bosen liat wajah lo yang penuh lemak itu.""Orang tua lo pinter banget, ya, ngasi nama. Terus pangerannya segede apa kira-kira kalo tuan putrinya kayak lo?"Suara Abil terus berputar keras di telinga Rella. Kedua kaki yang memijak bumi tidak ma
Baca selengkapnya
Bab 05 - She's an Angel
"ο»ΏGue, sih, nggak masalah lengser dari jabatan ketua BEM sama gelar mahasiswa teladan, tapi masalahnya ada sama bokap gue, Al. Kalau sampai bokap tau, tamat riwayat gue! Aduh, Al ... please bantuin gue mikir. Gue nggak tau musti ngapain sekarang!"Racauan sang teman dari lima belas menit lalu hanya ditanggapi kekehan olehnya, laki-laki penyandang gelar dosen termuda. Ialah, Muhammad Alka Marshal, si tuan rumah sekaligus pendengar setia curhatan panjang dari seorang teman yang datang bertandang di malam hampir larut. Tautan jari tangan di atas meja dari awal sesi curhat, kini beralih disedekapkan depan dada.Wajah kusut laki-laki yang tidak lain adalah milik Abil, semakin kusut tatkala mendengar kekehan Alka. "Gila lo, ya, ketawa di atas penderitaan gue. Bukannya kasih solusi, atau apa, kek, malah ketawa."Sebelah tangan Alka memperbaiki kacamata yang membingkai iris berwarna abu dengan bentukan sipit. Lalu, kata demi kata bernada halus teralun merdu melewati bibir tipis kemerahannya. "
Baca selengkapnya
Bab 06 - Cemburu Karena Sebuah Ciuman
Kaki nan putih bersih tanpa cat kuku itu menyusuri trotoar tepi jalan. Meski sering kali dilanda pening dan mual, Rella tetap memaksakan diri. Cara berjalannya pun terhuyung-huyung seperti orang mabuk yang terlalu banyak minum khamr. Jam 7 lebih 5 menit, seketika perasaan lega merundung benak. Sebuah minimarket sudah terlihat di depan mata.Dengan penuh kesabaran, Rella kembali memacu langkah pelannya memasuki tempat perbelanjaan. Memilih barang-barang yang hendak dibeli, khususnya benda putih nan empuk itu. Tidak tanggung-tanggung, tiga pack ukuran besar pembalut diborong.Setelah dirasa cukup, Rella menuju kasir. Tidak pernah sedikit pun kepeningan enyah dari kepala, tetapi mau bagaimana lagi? Tidak ada Stella yang akan dimintai bantuan, paket data pun belum ada untuk belanja secara online."Sekalian isi kuota sepuluh Gibyte, ya, Mbak," pesan Rella di sela kesibukan petugas kasir bekerja."Iya, Mbak, sebentar, ya. Tolong tulis nomor telepon yang mau diisikan kuota di sini," kata petu
Baca selengkapnya
Bab 07 - Jodoh yang Fana
"El, Ella, lo kenapa? El, please bangun, jangan bikin gue takut! Ella!"Tubuh Rella terkesiap, bersamaan dengan netra yang terbuka cepat, seperti orang terbangun dengan keterkejutan pada umumnya. Wajah dibanjiri air mata, lengkap dengan sesenggukan yang masih ada. Bola matanya tertuju pada Stella yang tampak sangat cemas, cairan bening bergelayut di kedua pipi gadis itu. Cukup lama tanpa suara, hingga napas Rella menguar panjang disertai pejaman, antara bahagia dan kecewa.Stella beranjak tergesa. Beberapa detik kemudian, dia kembali dengan segelas air putih. "Minum dulu, biar agak mendingan."Rella masih terbungkam, tetapi mengiakan saran Stella lewat gerakan tubuh yang berusaha mengangkat tubuh bagian atas. Stella mengulurkan tangan kirinya yang bebas, m
Baca selengkapnya
Bab 08 - Menyerah Sebelum Kalah
Ke-kekeh-an Rella untuk ikut serta ke minimarket membuat Stella mau tidak mau mengalah dan memberi restu-eh-izin. Padahal, gadis yang kabarnya baru saja didatangi bulan itu masih dalam kondisi drop, jalan saja seperti orang habis mabuk ciu. Terpaksa jarak lima puluh meter dari kos-an tersebut harus ditempuh menggunakan si Rose. Astaga, tinggal tekan gas satu detik pun sudah sampai. Dasar manusia kuker, salahkan saja Rella yang ngebet.Satu di antara beberapa alasan Rella kekeh ikut, sejenak mencipta gelak tawa dari Stella. Masih terikat dengan mimpi yang entah buruk atau baik waktu lalu, Rella bersama kemantapan hati pun jiwa, berseru, "Siapa tahu mimpi aku jadi kenyataan, Stel! Didatangi bulan sama stok pembalut di mimpi saja, jadi beneran, apalagi dengan bagian adegan ketemu sama Pak Alka, mungkin saja jadi kenyataan! Alu ikut, ya ... please ...!"
Baca selengkapnya
Bab 09 - Pernah Sombong Pada Zamannya
Di malam sunyi sepi. Merendah pasrah pada sang Ilahi. Bila esok 'kan tiba. Biarlah cerita mengalir apa adanyaAllah lebih tahu . Segala hal yang terbaik untukku. Jadi tiada lagi . Gundah gelisah merundung hatiAku 'kan jadi hujan. Tegar, tak putus asa. Aku 'kan jadi mutiara. Tersembunyi di balik cangkangAku adalah seperti apa yang Tuhan takdirkan. Biarlah dunia menyiksa. Biarlah mereka mencela. Aku adalah aku, Tuhan lebih tahu ituUntukmu, pemilik jiwa juang lagi tegar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status