A Broken Marriage

A Broken Marriage

Oleh:  Jaeho Love  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
90Bab
28.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Odelia, wanita itu hanya tahu bagaimana caranya mengasihi. Dalam hidupnya, ia begitu mempercayai kekuatan cinta. Bahkan meskipun dibenci, Odelia tetap mencintai orang tersebut. Namun bagaimanakah jika orang yang paling menginginkan penderitaanya justru adalah suaminya sendiri. Laki-laki yang ia letakkan diatas segala-galanya. Jeanattan, laki-laki itu hidup dalam kebencian. Dendam mendiang ibunya pada seseorang membuatnya harus berubah menjadi pria jahat. Sampai, saat dimana wanita itu datang. Membasuh hidupnya dengan penuh kasih. Namun bagaimanakah jika wanita itu justru merupakan wanita yang harus ia hancurkan. Wanita yang harus menderita meski ia mencintainya tanpa sadar.

Lihat lebih banyak
A Broken Marriage Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Felicity MD
cerita yang paling aku suka huhuhu! ......
2022-10-03 23:10:31
0
user avatar
𝚊𝚛𝚒𝚎𝚕𝚊
кєяєη , ∂αη ѕαηgαт мєηαяιк
2022-01-22 13:07:06
0
user avatar
Dewi Antimi
Novelnya bagus
2021-06-15 21:23:27
1
user avatar
Emiliana Lake
👍👍👍👍👍
2021-05-14 17:01:36
5
user avatar
Jaeho Love
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2021-04-19 09:21:00
4
90 Bab
Prolog
Kulihat nanar seorang lelaki dari balik layar kaca yang ada di depanku. Senyuman pria itu begitu menawan dan mampu menggetarkan hatiku. Senyuman yang selama ini tak pernah terlupakan olehku, saat ini seolah tengah mendaratkan senyuman itu untukku. Di sana, laki-laki itu berdiri dengan gagahnya. Beberapa orang membicarakan betapa hebatnya ia saat ini.  Namun, seberapa besar rasaku untuknya, takkan pernah ia mau mengerti akan hal itu. Ketika bayangan gelap itu menyelimutiku, aku sadar bahwa senyuman itu takkan pernah menjadi milikku. Lelaki yang kupuja itu takkan pernah membalas apapun yang pernah aku berikan untuknya. Akulah yang merelakan semua untuknya. Harusnya aku tak perlu mengharapkan balasan apapun. Akan tetapi, aku terlalu egois. Aku tak pernah memikirkan bagaimana perasaannya padaku. Laki-laki itu sudah jelas mengatakan tak pernah mencintaiku, tapi aku tetap bersikeras untuk bersamanya sampai akhirnya.Kuusap lagi perutku yang mulai membuncit.
Baca selengkapnya
Part 1
Aku dan hidupku, siapa yang tahu bahwa nyatanya kehidupanku tak seindah novella roman yang sering kubaca. Jauh dari itu semua, kehidupanku tak akan pernah baik-baik saja.Hamparan langit biru yang cerah terpampang nyata menghiasi langit di pagi hari itu. suara kicauan burung menjadi musik pengiring pagi disalah satu rumah megah yang terbangun diantara deretan rumah yang lainnya. Bangunan itu nampak sunyi, bersembunyi dibalik kemegahannya. Tak pernah ada yang tahu bagaimana isi didalamnya. Tatapan yang melintas didepan bangunan itu hanya bisa berdecak kagum memandangi keindahan rumah dengan pilar kokoh bak istana. Bangunan yang paling besar dan mewah dari pada bangunan lainnya.Namun tak pernah ada yang mengira apakah yang terjadi didalam sana. Tak pernah ada yang ingin tahu apa saja yang tengah terjadi didalam sana selain kemegahan yang menutupinya. Mereka hanya berpikir bahwa disana adalah tempat tinggal orang-orang kelas a
Baca selengkapnya
Part 2
Perasaan yang paling menyakitkan adalah ketika kau tak bisa memiliki sesuatu yang paling kau inginkan. Tapi, hal yang paling sulit diterima adalah menghadapi kenyataan bahwa orang yang kau cintai adalah orang yang bertanggung jawab atas kesakitan itu."Aku takkan pernah membiarkanmu tenang sebelum aku selesai menuntaskan amarahku Lia. Kau akan merasakan nanti bagaimana rasanya dihancurkan oleh orang yang kau cintai."Sepasang mata hitam memandangnya tajam. Menusuk, seolah ingin benar-benar melukai hatinya. Tak ada dusta disana. semuanya terdengar nyata saat ini. Ingin rasanya ia membelai wajah itu, namun apa jadinya jika itu sampai ia lakukan. Jean takkan pernah membiarkannya menyentuh sejengkal tubuh miliknya. Laki-laki itu akan menepis kuat rasa kasih yang berusaha ia sampaikan meski hanya dengan kata-kata.Kini ia tahu mengapa dahulu ibunya begitu mencintai ayahnya. Ia mengerti posisi itu. Sampai disaat ay
Baca selengkapnya
Part 3
Mencoba bertahan di atas puing, cinta yang telah rapuh. Apa yang kugenggam, tak mudah untuk aku lepaskan.Sepasang mata teduh itu memandangi rerumputan hijau yang ada didepannya. Suara cicitan burung sesekali terdengar kala ia mencoba untuk kembali tersadar dari lamunannya. Angin yang berhembus sedikit tenang mampu membawa alam tidurnya menjemput ditengah siang hari yang tak begitu terik. Justru siang ini ia merasa bahwa matahari sengaja menutupi sinarnya agar tak menyengat siapapun yang ada dibawahnya. Di taman belakang pekarangan rumahnya, sosok itu memilih terduduk dibawah langit-langit yang seolah tengah menatapnya. Meratapi bagaimana wujud wanita itu yang masih terdiam tak bergerak.Sosok itu, Odelia hanya bergeming dalam kesendiriannya. Tatapan palsunya tak benar-benar memandang objek yang ada dihadapannya. Pikirannya melayang, berada jauh ditempat yang sama sekali ta bisa ia jamah. Ia ingin mengatakan bahwa ia merindu
Baca selengkapnya
Part 4
"Aku takkan pernah membiarkanmu tenang sebelum aku selesai menuntaskan amarahku Lia. Kau akan merasakan nanti bagaimana rasanya dihancurkan oleh orang yang kau cintai."Langit gelap menyelimuti kota Jakarta. Tepat pukul sebelas malam, lalu lintas di jalan raya perlahan mulai mumudar. Lampu-lampu jalanan serta iklan yang terpasang disetiap sudut jalan menjadi penerang bagi setiap pengemudi yang melintasi jalanan tersebut. Malam yang sunyi dan kelam, menyembunyikan setiap asa yang menguap pada terang hari. menyelimuti kalbu yang gelisah.Sebuah mobil sedan pendek memutar kemudinya ke arah rumah tak berpagar bergaya minimalis moderen, yang berderet dengan rumah-rumah yang memiliki jenis yang sama. Mobil mewah berwarna hitam itu berhenti disalah satu rumah yang nampak sepi dan lengang. Sosok lelaki yang berada dibalik kemudi itu memperhatikan dengan seksama bangunan yang telah ia kenali selama setahun belakangan ini. Mata elang
Baca selengkapnya
Part 5
"Setiap darah yang mengalir dalam tubuhku adalah hal yang patut kusyukuri dan ketika aku meragu, kusebut namamu dalam hatiku dengan detak jantungku."Sepasang mata bulat yang tertutup itu terlelap, mengikuti dengkuran halus yang tak berbunyi milik sang wanita. Napasnya bergerak teratur dengan sendirinya kala udara yang berhembus disekitarnya masuk ke dalam paru-parunya, mengisi rongga terpenting dalam dirinya. Posisinya yang tidur menyamping membuat sosok yang kini juga berada disampingnya memperhatikan wajah wanita itu dengan seksama dan bulat.Seorang laki-laki nampak serius memperhatikan bagaimana rupa wanita itu saat tertidur. Ekor matanya tak pernah lepas dari wajah tentram milik wanita yang masih terlelap dalam keadaan telanjang disampingnya. Sesekali, laki-laki itu menjalankan jarinya disekitar wajah wanita itu, lalu menariknya kembali dengan terkejut.Terkejut?Tentu saja ia terkejut.
Baca selengkapnya
Part 6
"Keisenganku berubah menjadi rasa keingintahuan yang tinggi. Kalian bersembunyi, maka aku akan mencari."Seorang wanita berambut panjang kini tengah terduduk disalah satu meja di salah satu cafe, yang letaknya berada didalam pusat kota. Hingar bingar ibukota yang mencekam seolah menjadi titik dimana dirinya harus menyembunyikan diri. Sembari menyerumpun kopi hangatnya, dari balik kacamata hitam bermereknya, wanita itu menyebarkan pandangannya, terutama pada sisi pintu masuk cafe. Ia tengah menunggu seseorang, hingga rasanya ia hampir mati kebosanan."Sialan kau Marko.. bisa-bisanya kau membuatku menunggu nyaris satu jam" geramnya penuh emosi. Wanita itu mengeram marah lantaran sosok yang saat ini tengah ditunggunya melanggar janjinya. Laki-laki itu semula mengabulkan permintaannya untuk bertemu tepat di pukul 11 siang. Namun hingga jarum jam menyentuh menit ke 30, laki-laki itu pun tak kunjung muncul.Tak lam
Baca selengkapnya
Part 7
"Manusia adala hal terumit yang pernah mengisi lembaran di bumi ini. Ada berbagai rasa arogansi yang bertunas didalam diri mereka.""Jadi apakah kau sudah menemukan alasan mengapa kau tetap melakukannya?"Seorang wanita dewasa dengan potongan rambutnya yang berbentuk bob duduk dengan tenang disamping seorang pria berjas kantor rapi sembari meminum teh hijau hangat dalam cangkir berwarna keemasan itu. Tatapannya menyendu sejak aroma menenangkan itu menyeruak ke dalam indera penciumannya. Seolah ia berkata bukan ditujukan untuk pria yang kini masih bergeming setelah satu jam lamanya ia berada ditempat wanita itu.Reanna, wanita yang berprofesi sebagai seorang psikiater itu memilih untuk mengajak pria yang duduk tenang disampingnya membicarakan hal sepele yang sebenarnya ia tahu bahwa itu sama sekali bukan hal yang memiliki kaitan. Namun ia pun tak bisa memaksa agar pria itu mau membuka suara. Sejauh yang dikena
Baca selengkapnya
Part 8
"Melupakanmu mungkin adalah satu hal yang paling kuinginkan. Alih-alih menerima hantaman yang membuatku amnesia, kenangan bersamamu kembali menyentak ruang ketenanganku."Seorang wanita dengan gaun tidur berwarna hijau yang membalut tubuh kurusnya, nampak berdiri didepan balkon. Kedua mata wanita itu terarah pada sinar rembulan yang malam ini bersinar begitu terang. Helaian rambutnya bergerak sesaat, mengikuti arah angin yang menerpa sisi wajahnya yang dibiarkan begitu saja berada dalam dinginnya angin malam ini.Adela.Wanita itu biasa akan terpanggil ketika mana itu disebut. Entah sudah berapa lama ia tak lagi mengingat dari mana asal nama itu. Ia terlalu menikmati hidupnya saat ini. Bahagia, berada dalam rumah yang mewah, dikelilingi oleh harta dan orang yang begitu mencintainya, dan juga Adela memiliki tempat berpulang saat ini. Wanita itu tak lagi
Baca selengkapnya
Part 9
“Perpisahan menetes di pipimu seperti darahBibirmu bergetar, bertanya mengapa semua ini sangat menyedihkanJangan, jangan datang padaku dengan wajah seperti ituPergilah tinggalkan aku”    Di sebuah ruangan yang gelap, hanya berukuran kecil, seorang wanita paruh baya terduduk didalamnya. Tatapannya kosong menatap kedepan, mengesampingkan kewarasan yang dimilikinya. Rambutnya yang tak tertata jelas dan baju daster kusam membalut tubuh kurusnya yang nyaris menyerupai tulang.. Terdapat keriput-keriput di pipinya. Jika orang lain melihatnya, ia akan dianggap orang tak waras. Bibir pucatnya sedari tadi hanya menggumamkan kata-kata yang tak jelas. Namun sebuah nama tak sengaja tercelos dari bibirnya.     Tak lama sosok wanita dengan pakaian mahalnya masuk ke
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status