Me & My Ex

Me & My Ex

Oleh:  Queeny  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 Peringkat
35Bab
38.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alena bertemu kembali dengan Adam, mantan suaminya pada suatu interview kerja dimana laki-laki itu adalah manager personalia di perusahaan tempatnya melamar. Mereka pernah jatuh cinta dan menikah di usia muda. Namun bercerai karena emosi dan ketidak-cocokan. Setelah berpisah lama, kini mereka dipertemukan kembali. Apakah cinta akan kembali bersemi atau ada hati lain yang mengisi?

Lihat lebih banyak
Me & My Ex Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Alvin Subeki
Alena terbaik ...
2023-06-18 10:55:16
1
user avatar
Nisa Nurpasa
Mampir juga yuk ke novel 'Menikahi Gadis Desa' ... Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi alasannya. Akankah Sarah bahagia bersama pasangannya kelak?
2022-03-12 22:41:54
1
user avatar
Indah Sri Wulandari
bagus ceritanya gak rumit .... nggak ada sequelnya kah mbsk
2022-01-20 21:10:40
2
user avatar
Dara Fitria
Wow Adam ngeselin banget
2021-08-20 14:45:28
1
user avatar
albujai26
bagus ceritanya ...
2021-07-31 09:14:21
2
user avatar
ByMiu
Suka banget sama ceritanya. Nagih 😍
2021-07-21 19:19:45
1
user avatar
Tio Cikem
luar biasa
2021-06-03 20:48:24
1
user avatar
Senada
Hay kk, sukses terus yah. Maaf mau numpang promo. siapa tau kk² disini berkenan untuk mampir juga kecerita aku. "Radit dan Tia" by Senada. Berharap banget atas kehadirannya. terimakasih 🥰🙏🥰🥰
2021-06-03 13:27:32
1
user avatar
dhyxan
novel ini bagus banget! berhasil bikin orang ketagihan baca. hebatnya lagi uda tamat, jadi pembaca ga perlu nunggu-nunggu update-an.
2021-06-01 22:37:14
2
user avatar
Anggraeni
balikan lagi aja
2021-05-21 14:03:54
2
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 13:44:06
2
user avatar
Rini Ermaya
Adamnya lucu dan ganjen. Aku suka ceritanya 😅
2021-04-27 13:49:38
1
user avatar
irma sahara
bagus... suka cerita nya..
2021-04-18 17:35:21
1
user avatar
Kim Miso
ceritanya bagus, lanjut kaaa jangan lupa mampir ke istri simpanan CEO- Kim Miso ya
2021-04-16 16:53:08
2
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:28:28
1
  • 1
  • 2
35 Bab
Interview
"Kamu?" Alena terbelalak saat melihat siapa laki-laki yang duduk di kursi manager yang akan dia temui hari ini. Matanya belum rabun. Sekalipun sudah lama tak bertemu, dia yakin itu Adam, mantan suaminya. "Hai Alen. How are you today?" Adam tersenyum saat melihat wajah cantik itu terlihat kaget. Alena membuang wajah ke samping dan menarik napas dalam kemudian mengukir senyum ... terpaksa. "Selamat pagi, Pak." "Jangan terlalu formal. Apalagi sama orang yang pernah tidur seranjang." Wanita itu mengumpat dalam hati. Ingin rasanya dia meremas mulut seksi dihadapannya karena mengucapkan kata-kata itu. Seksi? Ah, sia ... lagi-lagi dia mengumpat. "Oke. Pagi Adam." "Duduk, Len. Santai. Ini cuma interview biasa. Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan umum." Adam menunjuk kursi di depannya. Alena menarik kursi itu dan duduk dengan pelan, berusaha untuk tetap tenang padahal dalam hati berdebar kencang. Bagaimana jika Adam masih dendam dan tak meloloskannya sebagai karyawan di perusahaa
Baca selengkapnya
Hari Pertama Bekerja
Alena menepuk-nepuk sponge bedak supaya menempel dengan rata. Membalurkan blush on agar wajahnya terlihat lebih segar, juga lipstik merah menyala yang begitu kontras dengan kulit putihnya. Jangan lupakan semprotan parfum yang akan membuatnya wangi sepanjang hari.Sebelum benar-benar berangkat, dia mematut diri sekali lagi di depan cermin. Tangan halusnya mengambil tas di nakas dan segera keluar dari kamar. Jarum jam di tangan menunjukkan angka tujuh kurang lima belas menit. Ini hari pertama bekerja dan dia tak ingin terlambat. Sepatu dengan hak 7 cm terpasang dengan pas pada kakinya. Alena menyalakan mesin mobil dan membawanya dengan kecepatan sedang. Sepanjang jalan dia bersenandung untuk menutupi rasa gugup. Harusnya bisa lebih tenang karena dia sudah di training selama satu minggu. Namun, tetap saja perasaan itu muncul. Rasanya setiap memasuki sebuah perusahaan baru, dia memang sedikit tegang seperti ini. "Hai! Karyawan baru?" tanya seora
Baca selengkapnya
Peringatan Pertama
"Pagi Alena."Nama wanita itu langsung menjadi buah bibir di kantor. Kecantikan juga penampilan yang cukup glamour membuat banyak laki-laki tergoda. Apalagi dengan status janda kembang yang melekat pada dirinya."Pagi," jawabnya ramah.Bisik-bisik akan kembali terdengar. Sebagian wanita penghuni gedung ini ada yang merasa iri, tapi juga ada yang mendekati karena ingin berteman. Respons yang diberikan Alena? Cuek. Dia masih beradaptasi dan memantau, siapa yang benar-benar pantas dijadikan teman atau hanya sekadar sapa."Hai, Len."Wanita itu menoleh dan mendapati Adam sedang berdiri di belakangnya sama-sama mengantre di depan mesin absen. "Pagi.""Beruntung banget aku hari ini. Bisa menyaksikan pemandangan indah dari belakang."Kata-kata Adam itu telinganya menjadi panas. Hari ini dia memang memakai rok selutut tapi pas di badan, sehingga bagian belakang tubuhnya yang seksi tercetak jelas. Alena mengabaikan ucapan laki
Baca selengkapnya
Rencana
"Tumben kamu pulang ke rumah."Sindiran papa membuat Alena tersinggung. Wanita itu meletakkan sendok dan mengambil segelas air putih, lalu meneguknya pelan. Hari ini dia libur dan tiba-tiba saja rindu dengan kedua orang tuanya. Lebih tepatnya boleh dibilang rindu akan transferan dari mereka. Sejak dia diterima berkerja, sms banking dari papa jarang muncul. Ada satu kali itu juga nominalnya kecil, hanya cukup untuk makan siang di kantor. Sedangkan dia punya kebutuhan lain yaitu ke salon dan melihat harga diskonan dress terbaru di beberapa butik langganan.Lupakan liburan, tahun ini dia harus mengigit jari melihat teman-temannya yang sedang bersenang-senang ke luar negeri. Alena hanya bisa berdiam diri di apartemen sambil memutar channel favorit yang akan ditontonnya di waktu senggang."Papa kok gitu sama anaknya," sungut Alena."Biasanya memang begitu, kan?" tanya laki-laki paruh baya itu. Dia menarik kursi dan duduk di sebelah putrinya
Baca selengkapnya
Undangan
Dahi Alena berkerut saat melihat ada sebuah undangan di meja kerjanya. "Apaan, nih?" Dia bertanya kepada salah satu teman kerja yang duduk di sebelah."Undangan Pak Adam sama Mbak Cintia," jawab temannya itu. "Nikahan?" tanya Alena lagi. "Bukan. Tunangan.""Bukannya sudah?""Dulu cuma pertemuan keluarga. Kayaknya yang sekarang mau go public."Alena membuka bungkusnya. Seketika bau harum tercium. Undangan dengan design mewah begini pastilah mahal. Terang saja, calon istri baru Adam bukan orang sembarangan. Catat ya, anak direktur perusahaan. Mata cantik itu menelusuri setiap kata yang tertulis, rangkaian huruf yang indah, juga terselip sebuah doa. Tak lupa foto dua orang yang sedang tertawa bahagia. Ah, dia jadi teringat dengan pernikahan mereka dulu. Sama seperti ini, dimana mereka begitu bahagia dan mempersiapkannya secara matang."Nanti kamu pergi sama siapa?" tanya Alena."Belum tau. A
Baca selengkapnya
Pesta
Alena membuka sebuah laci di dalam lemari dan mengeluarkan sebuah box berisi perhiasan, kemudian memilih mana yang akan dia pakai. Rasanya dia ingin menghindar, tapi semua karyawan diwajibkan datang. Pak Dirut ingin menjamu semua karyawan sekaligus meresmikan pertunangan putrinya.Tangan mungil itu mengambil sebuah kalung bermata berlian lalu memakainya. Terlalu penuh dan tidak cocok dengan gaun yang akan dia pakai nanti, lalu dia meletakannya kembali. Kemarin sore, Alena pergi ke butik langganan di salah satu mall. Hampir satu jam melihat, akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah dress berwarna biru selutut dengan lengan panjang. Bordiran cantik di bagian leher itu yang membuatnya jatuh hati.Alena tak mau berpenampilan seksi kali ini. Bahaya kalau sampai Adam menggodanya di depan orang banyak. Di kantor saja laki-laki itu tak tahu malu. Temannya juga batal pergi bersama karena akan pergi bersama orang lain. Sehingga Alena akan datang se
Baca selengkapnya
Luka
Cintia memasuki kantor dengan gelisah dan terburu-buru. Setelah malam pertunangannya yang berakhir dengan ketidak jelasan, juga aksi tutup mulut laki-laki itu dan calon mertua, dia memutuskan untuk datang pagi ini menemui papa dan meminta bantuan. Selama acara berlangsung, Adam menghindar dengan alasan tak ingin merusak suasana dan akan menjelaskannya nanti. Bahkan setelahnya, mereka sekeluarga langsung pulang padahal dia masih ingin bertanya mengenai Alena. "Papa." Cintia membuka pintu ruangan setelah memastikan kepada sekretaris bahwa papanya sedang tidak sibuk dan bisa menerima tamu. "Ada apa, Nak. Kok datang ke sini? Butik kamu tinggal?""Ada yang jagain, Pa. Aku mau tanya soal karyawan baru itu," katanya sambil duduk di sofa dan mengambil sebotol air mineral. "Alena?""Iya.""Papa gak terlibat langsung dengan rekrutmen karyawan baru. Semua sudah diserahkan ke divisinya masing-masing," jawab laki-laki
Baca selengkapnya
Perjodohan
'Weekend ini pulang ke rumah ya, Nak.'Begitulah pesan yang Alena terima dari mama. Sejak penghasilannya menurun karena papa memangkas subsidi, mau tak mau dia harus sering pulang untuk mengambil hati. Sekalipun papa sering menyindir, Alena harus menebalkan telinga. Sepertinya dia memang harus mencari tambang emas baru selain papa tentunya. Yoga, adalah pilihan yang tepat.'Iya, Alen pulang.' Hanya itu yang dia ketikkan sebagai balasan, lalu kembali fokus menghadap layar dan mengerjakan laporan. Setelah acara pertunangan malam itu, Adam sudah jarang mengganggu lagi. Mungkin dia sudah diberikan mukjizat supaya tidak menggombal dengan wanita lain. Lagi pula di kantor mereka juga tidak berhubungan langsung. "Len, udah dengar kabar?" kata temannya. Alena menggeleng karena kapok ketahuan sedang bergosip di saat jam kerja. Dia sebenarnya pasrah seandainya memang tidak lulus masa percobaan. Namun setidaknya, selama dua
Baca selengkapnya
Ketemu
Adam memencet bel pintu rumah itu dan langsung disambut Cintia dengan malas."Tuan puteri udah siap?""Sekarang?""Iyalah. Masa' besok." Adam tergelak melihat wajah tunangannya yang cemberut. Setelah hari itu, dia bahkan menolak bertemu dengan Cintia sama sekali. Bukan menghindar, tapi karena kesibukan di kantor yang cukup padat. Perusahaan akan mengadakan gathering tahunan karyawan dan divisinya yang akan menyusun anggaran, juga pelaksanaannya. "Aku ganti baju dulu. Kamu tunggu bentar." Cintia masuk ke dalam dan bersiap-siap. Adam berusaha menepati janji untuk mengajak wanita itu jalan-jalan sekalipun masih ada beberapa laporan yang belum selesai. Sepertinya dia akan lembur di hari senin nanti. "Loh, ada kamu?" Papa Cintia keluar dan menemui calon menantunya. Laki-laki paruh baya itu dengan santainya duduk di sebelah Adam. "Mau ajak Cintia jalan, Pa," jawab Adam. "Ya refreshing. Jangan kerja t
Baca selengkapnya
Gathering
Selamat datang peserta gathering PT. Langit Jaya10-14 Februari 2021Begitulah kata-kata yang tertulis di banner The Ritz, sebuah hotel berbintang di kota itu. Seluruh staf dan karyawan pagi-pagi diberangkatkan karena acara akan diadakan full di tempat itu. Ada bagian dari hotel yang bisa digunakan untuk kegiatan outbond selain pool tentunya. Semua peserta begitu semangat saat keberangkatan, kecuali ... Alena.  Pendekatannya dengan Aldo gagal karena ulah Adam. Sehingga setelah hari itu, dia bahkan merasa malas setiap kali bertemu dengan laki-laki itu. Aldo mungkin saja bisa menerima statusnya jika dijelaskan secara baik-baik, tapi bukan dengan cara seperti itu. Malam itu, mereka makan dalam diam hingga di dalam perjalanan pulang. Aldo juga bertanya secara detail siapa Yoga dan Adam. Alena berusaha menyampaikan dengan perlahan agar laki-laki itu tak salah paham. Awalnya Aldo terlihat bisa menerima. Namun, k
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status