Dipaksa Nikah

Dipaksa Nikah

By:  Abarakwan  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings
39Chapters
17.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ben menerima perjodohan dengan anak sahabat ibunya, Fay. Mereka tinggal di Seoul dan Ben terikat kontrak untuk tetap single. Ia menangani debut seorang idol dan terlibat rumor berpacaran dengan idolnya itu. Ben menyembunyikan hubungan dengan Fay, dan setidaknya harus menunggu sampai tiga bulan ke depan untuk bekerja sebagai produser dari idol yang sedang naik daun Lea. Ben mendapat kabar kematian salah satu saudaranya dan mengajak Fay untuk datang mengunjungi. Ia bertemu dengan perempuan yang pernah ia cintai. Seorang janda cantik yang juga sebenarnya menyimpan perasaan yang sama terhadap Ben. Dengan semua masalah yang ada, sang istri mengajukan cerai dan kabur ke Sydney bersama sahabat lamanya Evan. Ben mendapat tawaran dari keluarga sang janda, yang jauh di dalam hatinya...masih ia cintai.

View More
Dipaksa Nikah Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Junaedi Juna
novel ringan dan enak d baca. ngga bikin bosen
2023-04-13 22:09:04
0
user avatar
Ulfah N
Bintang lima untuk semua tulisanmu, Author
2023-02-01 09:27:45
0
user avatar
EnKa Jasmine
lanjut, kak... semangat...
2021-12-29 18:23:00
0
user avatar
SEFARIDA
keren banget ceritanya
2021-09-27 04:48:29
2
user avatar
Lailatul Islamiyah Rayap
good. ......
2021-09-25 13:13:18
1
user avatar
Callah
keerrreeennnnn....sukaaakkk bgt sm cerita iniiii....tp sayang trll singkaatt.... msh pingin mesra2an sm babang ben n fay lup lup bgt sm merekaaaaa ...............
2021-08-18 21:41:57
2
default avatar
sipayungmargaria
seru ceritanya g buat pusing kepala Krn konflik
2021-06-23 12:27:20
2
user avatar
riwidy
Waw suka sih! Lanjut ya thor
2021-06-09 01:38:32
0
user avatar
Queen yu
Bahasnya mudah di mengerti, nama nya juga unik. Benjamin sama aku aja yuk nikahnya, biar bulan puasa ada temennya😂 Oh iya saran, perhatikan typo ya kak.. Semangat ngetik nya💙
2021-04-13 10:32:25
1
user avatar
gvnddmslmn
Bahasanya mengalir dan cara penyampaian ceritanya juga mudah dipahami... Lanjut thor!!!!
2021-04-12 19:21:47
2
user avatar
Fiary
Suka. Lanjut thor
2021-04-12 14:27:34
2
user avatar
Abarakwan
Welcome...welcome, siapa yang suka baper plus siapa yang suka KPop. Silahkan dibaca yaaa.. Enjoy xox.
2021-03-18 16:02:53
1
user avatar
Titin M Saleh
seru !! Love it
2023-03-09 13:09:53
0
user avatar
Titin M Saleh
funny and love it!
2023-02-27 02:54:54
0
39 Chapters
1. Benjamin si Duda
"Ben... Benjamin!" Panggil seorang perempuan paruh baya di bawah sebuah tangga besar di rumah megah yang terletak tak jauh dari Bandar Seri Begawan."Iya Ibu..." Jawabku. Aku terburu-buru membenarkan jasku yang kupakai asal tadi saat keluar dari kamar. Aku berlari menuruni tangga sudah lengkap dengan pakaian kerja dan rambut tersisir rapih."Kamu jadi hari ini ....kan? Ada penerbangan ke Jakarta?" Tanya ibunya. Nyonya Fatimah istri dari mendiang Bapak Yusuf."Iya. Nanti siang aku ada penerbangan ke Jakarta, sekarang aku mau ke kantor dulu.""Oh ya. Kirim salam ya...dengan keluarga Bapak Reza. Ibu sudah lama tidak melihat anaknya mungkin ia sudah besar sekarang." Ucap sang Ibu membenarkan letak jas yang dipakai olehku. "Iya Bu!" Jawabku melihat kerutan di dahi ibu. Aku adalah anak pertama, namun satu-satunya anak ibu yang masih mau tinggal di rumah ini. Adikkku, Salim memilih tinggal
Read more
2. Rekan Kerja
Sebuah mobil Alphard keluaran terbaru berhenti di depanku, kaca mobil diturunkan. Reno, pengacaraku yang juga sahabat lamaku sewaktu kuliah tersenyum lebar. “Ayo… masuk!” Ucapnya dari balik kemudi. Aku berdiri dan menenteng tas dan bingkisan dari Ibu, masuk ke dalam mobil. “Thanks sudah menjemput. Bagaimana keluargamu? Sehat?” “Ya. Thanks. Sehat semua, istriku sedang hamil lagi… sudah tiga bulan. Doakan ya…” Ucapnya tersenyum lebar. Ah… sebuah keluarga yang bahagia. Reno cukup beruntung, ia memiliki karir sukses dan istri yang membahagiakannya, terlihat… lerut pria ini semakin lama semakin membesar… Reno selalu bilang, istrinya pintar memasak. Sungguh beruntung. Terkadang penampilan memang tak ada harganya, value… sikap dan ahlak seorang perempuanlah yang lebih penting untuk dijadikan istri. Aku sudah melakukan kesalahan besar dulu, aku
Read more
3. Jomlo Ngenes
Pak Reza seakan baru tersadar dari lamunannya mengenai gadis kesayangannya, lalu memandang ke arahku dengan senyuman lebar.“Ah…Tepat sekali Pak. Ben ini memang hidupnya muram dan suram sekali.” Ucap Reno yang ingin sekali kujambak rambutnya karena lancang. Dasar pria menyebalkan. “Lihat dulu… kalau kau mau bertemu dulu juga boleh. Walaupun ia hidup di negara berpergaulan bebas… bapak bisa jamin… ia menjaga dirinya dengan baik, urusan itu saya sampai sewa mata-mata untuk mengikutinya setiap hari.” Pak Reza meringis, ia sedikit malu dengan sikap over-protectivenya. “Dia cuma muter-muter, kampus.. apartemen… mall… restoran dan perpustakaan, sekali-kali ia pergi ke salon. Itu saja rutinitasnya setiap hari.” Jelas Pak Reza.“Wah anak jaman sekarang… gak ada tuh Pak yang model begitu… pasti pada clubbing dan hang-out malem-malem.” Ucap Reno. Aku yang sebenarnya menjadi subjek obrolan perjodohan teman ibuku dan sahabat seumuranku ha
Read more
4.Gadis Yang Ibu Suka
Aku tiba di Seoul saat dini hari. Aku langsung menyewa taksi dan memberitahu alamat apartemenku. Aku sengaja menyewa apartemen tak jauh dari kantor agensi besar dan populer di negara ini, agar mobilitasku dan aktivitas sehari-hari lebih mudah. Aku biasanya hanya berjalan kaki menuju kantor. Jam kerjaku tidak seperti jam kerja karyawan lainnya, aku bebas masuk kapan saja... tapi terkadang, aku tidak bisa pulang untuk menyelesaikan satu buah project seperti saat ini, aku sedang memulai sebuah project mengorbitkan seorang Idol Solo perempuan bernama Lea. Ia dulu pernah debut bersama girlbandnya dari agensi yang sama. Tahun ini, ia akan didebutkan menjadi penyanyi solo. Aku yang bertanggung jawab penuh atas semua lagu, musik, lirik bahkan pembuatan video klipnya. Sang big boss mempercayakan project Lea kepadaku dan memang sejak awal dicetuskannya ide ini, aku sudah memikirkan banyak konsep dan rencana-rencana ke depan untuk karir solo perempuan asal Seoul itu.&nbs
Read more
5. Partner Kerja Solid?
Aku berjalan menuju kantor agensi ternama di Seoul. Hari ini, rencananya aku akan rapat dengan pemilik utama agency ini dan membahas mengenai kelanjutan Project Lea. Jarak antara apartemenku dan tempat ini cukup dekat, aku memilih berjalan kaki, dan memang selama aku di Seoul aku belum membeli mobil, selain pajaknya yang cukup mahal, aku juga lebih suka berjalan.Aku disapa beberapa karyawan internal dari agency ini, aku juga termasuk dalam tim manajemen... selain menjadi produser. Pengalamanku bekerja di beberapa perusahaan dan mengelola bisnis ayahku, membuat sang owner memintaku untuk membantunya mengelola di bagian promosi... khususnya urusan konser artis asuhannya.Aku berjalan menuju lantai 3 gedung eksentrik ini. Di beberapa lantai di khususkan untuk studio dan tempat berlatih, baik vocal dan dance. Aku menghuni lantai empat, di sana aku memiliki satu ruangan tempatku membuat musik dan lagu untuk artis asuhan agensi ini.
Read more
6. Calon yang Konyol
Aku pulang ke apartemen, ada beberapa karyawan dan manajer Lea memintaku untuk hang-out bersama di kafetaria. Kafetaria agensi yang katanya mahsyur karena kelezatannya... nyatanya aku tak pernah makan di sana.. aku memilih memasak makananku sendiri. Aku ingin cepat pulang ke apartemen.. karena ingin langsung menelepon ibu. Aku benar-benar penasaran dengan pendapatnya tentang video yang dikirim.Aku sampai di apartemenku, sebuah unit bergaya modern dengan furniture canggih. Aku membuka sepatu dan melepas tas laptopku. Aku langsung mengambil air mineral di dalam kulkas dan meminumnya di meja makan. Aku mendial dan meminta panggilan video call dengan ibu."Ibu!" Panggilku saat terhubung. Aku tertawa ...."Pesan darimu.. hampir membuatku tertawa di sepanjang rapat penting di sini.""Hha.. ha. Benarkah? Kubilang apa! Fay memang menyebarkan virus bahagia."Aku tertawa. Memang harus kuakui.. ia sangat lucu. Ibuku tadi mengi
Read more
7. Kecantol Drama Queen
Aku kembali datang ke kantor ke esokan harinya. Aku langsung menuju ke ruanganku, di sana sudah ada Lea dan manajernya Su Min."Sudah menunggu lama?" Sapaku saat aku masuk ke dalam ruangan yang berisi perlengkapanku bekerja dan membuat musik. Bisa dibilang ini adalah mini studio tempatku bekarya dan menghasilkan musik plus lirik lagu. Aku bisa memainkan beberapa alat musik seperti gitar, piano dan keyboard bahkan drum... tapi dengan kemajuan tekhnologi aku bisa cepat menguasai semua alat musik."Ah... tidak. Kami baru sebentar di sini." Sapa Su Min. Ia pria yang hampir seusia denganku, aku beberapa kali terlibat perbincangan ringan dengannya.Lea berdiri, ia seperti biasa membungkuk 45 derajat dan menyapaku selamat pagi. Aku mengangguk dan menjawab sapaannya. Aku duduk di kursiku dan mengeluarkan bungkusan berisi roti lapis selai yang kubungkus dari apartemen. Aku membawa beka
Read more
8. Fashionista Beraksi
Hari ini adalah moment-moment terakhirku di Aussy, saat ini aku sedang berdiri di lounge bandara internasional Sydney. Sambil menyesap iced caramel macchiato yang kupesan dari cafe bandara ini, aku menikmati saat-saat terakhirku disini, well... gak sepenuhnya saat terakhir sih, aku bisa minta tiket sama Papi untuk liburan lagi ke sini kapanpun aku mau, tapi yah.. tetap aja.. my last day in Aussy, sebelum kepulanganku ke Jakarta, mengingat si bokap yang ga ngertiin aku banget, hiks.Baruu.. aja aku wisuda, dan baruu.. aja aku merdeka dari kata 'BELAJAR'.. eh.. disuruh pulang ke Jakarta."You've had enough fun already!!" Katanya.. ishhh.... kupandangi sekelilingku.. hummh.. pemandangan yang selalu membuat segar mata semua kaum hawa, lelaki pirang dengan tubuh tinggi berisi, seliweran kesana-kesini. Mau yang pakai setelan kerja.. ada, mau yang rocker-style.. ada, mau yang church-boy style pun ada, tinggal pilih dan yang pasti hampir semua orang yang kutegur disini a
Read more
9. Omelan Papi
"Astaghfirullah... kamu tu!! masuk rumah, bukannya Assalamualaikum.. malah teriak-teriak begitu!!" Omel papi sambil berjalan menghampiriku, kulihat beliau sudah dengan setelan kerjanya.Kubuka tanganku dan tersenyum semanis mungkin, menunggu pelukan selamat datang dari ayah yang merangkap ibuku sejak lima belas tahun yang lalu. Yang ditunggu pelukannya malah melotot seram kearahku, "Ih.. kok gitu si papi.." dumelku dalam hati."Kamu..!" Ucapnya sambil menunjuk ke arahku dengan jari telunjuknya. "Keluar lagi lewat pintu itu sekarang juga, dan masuk lagi ke dalam dengan memberi salam yang baik dan benar," lanjut papi sambil melipat tangannya di dada.Kok... Jadi garang begini papiku.. takut dengan pemandangan menyeramkan si papi, aku langsung keluar rumah dan menutup pintu dengan tergesa-gesa. "Itu.. Papikan..?" Ucapku pelan sambil meyakinkan diri, kalau aku tak salah masuk rumah orang.Aku mengetuk sekali pintu rumah, lalu membukanya sambil men
Read more
10. Clark Kent KW 3
Aku masuk ke kamarku dan menyalakan laptopku sambil berbaring di kasur super empukku, aku akan menghubungi Evan, si superman yang merangkap pengikut setiaku lewat aplikasi skype. Kuhubungi dia dan dalam dua kali panggilan, muncullah wajah Clark Kent kw.3 di monitor laptopku."Evan... you must help me..!" Aku berteriak pelan ke headset yang kupasang agar pembicaraanku tidak didengar siapapun."Help?" Tanyanya gak connect, bingung dengan ekspresi lebayku barusan."Yup... Bokap gw mau ngawinin gw sama om-om dari Brunei..!!" Jawabku dengan dramatis ke sohib kelahiran Melbourneku ini."Soo...??" Jawabnya lagi.. ihh ni anak, otaknya rakitan mana sih.. lemot banget gak loading-loading. Aku diam sambil memelototi layar laptop, menunggu si superman abal ini nyambung dan menangkap maksudku."Oh... my... Gosh... really??" Teriaknya lebay, "tell me... tell me..," dan akhirnya aku menceritakan kejadian aku di sofa ruang tamuku itu.Evan
Read more
DMCA.com Protection Status