Amorem Te Odium

Amorem Te Odium

By:  Indraqilasyamil  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
47 ratings
17Chapters
2.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Valencia dan Farhan tidak minta dilahirkan ke dunia, dia juga tidak menyesal atas kehidupannya. Dua puluh lima tahun silam bertepatan memperingati Maulid Nabi lahirlah seorang putri kecil dengan perjuangan seorang Ibu. Selvi Pujiastuti berjuang seorang diri untuk melahirkan anaknya di bantu orang-orang baik yang menolongnya Jarwi, Pak kades beserta Dokter Arini. Bayi itu lahir dengan selamat dan di beri nama Valencia Novrianto Permana. Valencia sangat merindukan Ayahnya namun Selvi selalu menutupi kebenaran yang terjado. Saat Valencia remaja dia selalu menjadi pusat perhatian oleh teman-teman sekolahnya. Valencia selalu berdua dengan sahabatnya Jordi. Saat dia menginjak remaja bertemu dengan Farhan Putra Bramasta. Mereka saling mencintai. Hingga mereka harus menemukan kenyataan pahit. Ketika mereka berencana menikah, semua fakta mulai terkuak. Valencia harus memilih meninggalkan Farhan. Dengan suatu Fakta yang membuat mereka tidak dapat bersatu, membuat Valencia yang tadinya mencintai tetapi semua itu akhirnya hanya untuk membeci. Valencia memutuskan menikah dengan Jordi dan merubah persahabatan menjadi Cinta. Bagaimana nasib Farhan apakah dia tetap hidup? Apakah Valencia akan memaafkan Ayahnya? Amorem te Odium ( Mencintai untuk Membenci) @indraqilasyamil

View More
Amorem Te Odium Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
MetiMo
Wah suka bgd ka ama crtanya, dtunggu ya up nyaaaaa
2021-06-16 16:30:17
0
user avatar
Taurus Di
Mampir lagi akuu hihiho
2021-05-19 18:10:24
1
user avatar
Indraqilasyamil
Maaf ya lama gak update masih hari raya
2021-05-16 13:51:43
0
user avatar
Mashimeow
Keren kak ceritanya ❤❤
2021-05-01 19:57:49
2
user avatar
Maria Goreti
Permana, aku padamu
2021-05-01 15:56:36
1
user avatar
Taurus Diana
uppp uppp lagiii. Makin seru saja
2021-05-01 14:59:02
1
user avatar
Mini Adila
Wah keren, Thor. Bikin penasaran ceritanya. Lanjut
2021-05-01 12:35:09
1
user avatar
Ainin
Wah, bagus 😍
2021-05-01 11:33:14
1
user avatar
BabyElle
Nanti kumampir lagi ya klo udh punya koin 😄👍 Alurnya bagus thorr, makin sukses ya thorr 🙏🏻😁
2021-05-01 11:30:56
1
user avatar
Ayasa
Semangat lanjutinnya kak!
2021-05-01 10:00:16
0
user avatar
Ichisa
Kasian Selvi. Ayoo semngat selvi
2021-05-01 10:00:11
0
user avatar
Aryani Choi
Keren kak... Semangat
2021-05-01 08:54:18
0
user avatar
Akiva Az-Zahra
Lanjutkan terus updatenya kak 😘😘
2021-05-01 08:31:06
0
user avatar
Luisana Zaffya
Bagus ceritanya.
2021-05-01 07:13:13
0
user avatar
Novica Ayu
Makin seruuu nih. Ditunggu up nya thor
2021-05-01 07:11:05
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
17 Chapters
Bab 1. Sebelum Kelahiran Valencia
Di sebuah rumah sakit lahirlah seorang gadis bernama Valencia Novrianto Permana. Sebelum dia  lahir ke dunia ini Selvi Pujiastuti merupakan seorang anak yatim piatu yang tinggal sebatang kara di sebuah desa yang bernama Banyuwangi di Jawa Timur.Sejak kepergian kedua Orang Tuanya Selvi di besarkan oleh tetangganya yang sangat baik mereka dengan ikhlas merawat Selvi hingga dewasa. Selvi di besarkan dengan kesederhanaan serta bekerja keras. Hingga Selvi dewasa mampu menafkahi dirinya sendiri. Suatu hari saat gadis itu pergi bekerja menjadi  buruh panen padi, sesuatu menimpanya. Sepeda yang ia kayuh menabrak batu besar, sehingga membuatnya terjatuh dan terluka.  Seorang pemuda datang menghampirinya untuk menolong. Pemuda itu membantunya untuk menepi ke pinggir jalan, lalu bertanya. “Ada yang sakit?” tanyanya lemah lembut  mencari tahu.Selvi  malu-m
Read more
Bab 2. Sebelum kelahiran Valencia (2)
Tatapan mata Arumi di abaikan oleh Permana hingga Ibu Sutiyah datang. “Wah sedang ada tamu, loh Arumi kenapa malah masih disitu  bukannya tamunya di persilahkan duduk,” tegur Sutiyah yang melempar senyum penuh curiga, melihat posisi Arumi.“Oh iya Bu Sutiyah saya baru saja datang, tadi anak Ibu sepertinya tersandung kaki kursi itu. Saya belum sempat membantunya bangun,” kilah Permana, berusaha menutupi tingkah anaknya. "Jika wanita itu tahu bahwa anaknya, berusaha menggodaku. Dia akan malu dan jadi tidak enak denganku.  Aku harus segera menyampaikan tujuanku, sebelum gadis itu keluar lagi dari  ruangan yang tertutup tirai itu," batin Permana. “Maaf Bu sebelumnya, kalau kedatangan saya mendadak,” ujar Permana.“Tidak apa-apa nak Permana, bagaimana keadaan Selvi? Maaf ibu belum sempat menjenguknya,” balas Sutiyah lemah lembut.“Sebab itulah kedatangan saya kemari Bu, kondisi
Read more
Bab 3. Lahirnya Valencia
Seluruh warga mencari keberadaan Selvi namun sia-sia tidak ada titik terang. Hingga mereka semua memutuskan untuk menghentikan pencarian. Kembali menuju rumah masing-masing.Kejadian itu segera di laporkan kepada Sutiyah, betapa terkejutnya wanita paruh baya itu mendapat laporan dari tetangga yang sempat membesarkan Selvi. Walaupun dia bukan anak kandungnya tapi rasa sayang ke Selvi dari mereka seperti orang tua kepada anaknya sendiri. Malam semakin larut suasana di desa itu mulai sepi. Ketika itu seorang laki-laki bernama Jarwi sedang memancing menggunakan sampan, ketika hendak melemparkan kail pancingnya dia melihat sesuatu tersangkut di dekat pohon bambu yang lebat di tepi sungai. Di dayung perahunya mendekati benda mencurigakan itu. Saat dia mengarahkan lampu minyak yang berada di tangannya, terlihat seorang wanita merintih kesakitan.“Tolong ....” Suara lirih terdengar dari wanita itu, segera Ja
Read more
Bab 4. Sepuluh Tahun di Perantauan
Angin saat itu bertiup kencang di kota Palopo, di sanalah Selvi mengadu nasib bersama Valencia putrinya. Selama sepuluh tahun sudah, dia berada di pulau Sulawesi tepatnya bagian selatan.Dia bisa merantau sampai ke sana karena,  ikut program pemerintah untuk mengelola lahan perkebunan. Bermodal lahan dari pemerintah yang dia kelola selama sepuluh tahun, saat ini sudah menghasilkan rumah dan membuka lapangan pekerjaan. Hari-hari dia lalui bersama Valencia, walaupun sesekali gadis kecilnya sering merengek menanyakan sosok Ayahnya. Berbagai cara Selvi lakukan, untuk menutupi semua itu. Bahkan dia mengatakan, bahwa Permana hilang tersapu badai. “Bunda ... Bunda di mana,” suara sayu-sayu terdengar dari dalam rumah.Selvi sedang sibuk di pekarangan belakang rumah, memberi makan ikan Lele peliharaannya. Berkat ketekunannya sejak merantau Selvi benar-benar merasa bahagia bersama putri semata wayangnya.
Read more
Bab 5. Mengungkap Serangan.
Pesawat mendarat di Bandara Makassar, Selvi dan Valencia menjemput Jarwi beserta Sukandar.Melihat Sukandar di kejauhan tepat di pintu keluar penumpang, Valencia berlari seraya bersorak.“Kakek!” Tangannya di rentangkan  berlari berusaha memeluk Sukandar. Sedangkan Sukandar meletakkan kopernya dan setengah jongkok merentangkan tangannya.Dengan senyum merekah di wajahnya dia bersedia memeluk cucu dari anak angkatnya itu. Tidak lama Jarwi terlihat di belakang Sukandar dengan sosok seseorang yang sangat tidak asing buat Selvi.Kejutan luar biasa di berikan Jarwi Pak Darno dan Winarsih bergandengan tangan berjalan ke arah Selvi, merasa rindu dengan orang tua sambung yang membesarkannya langkah Selvi seperti bergerak sendiri.Menghampiri kedua orang paruh baya itu, rambut mereka yang mulai terlihat dua warna walau masih dominan hitam. “Ibu ....” tangis Selvi pecah di
Read more
Bab 6. Awal Pertemuan
Pagi hari Valencia sudah siap berangkat ke sekolah tidak lupa dia menyeruput segelas susu berlari menghampiri kakek, nenek beserta ibunya untuk lebih dulu berangkat kesekolah.“Kenapa terburu-buru, makan dulu sambil duduk,” ucap Winarsi merasa heran dengan tingkah cucunya. “Nanti telat nek, keburu di tutup pintu pagarnya!” teriak Valencia yang  duduk di belakang Jordi. “Aduh gempa,” ucap Jordi menjahili sahabat kecilnya itu.Peletak! “Aw, aku bercanda Valen kenapa di ketek gitu kepalaku,” keluh Jordi mengusap-usap kepalanya.“Kapok, biar kamu tahu rasa. Jadi, besok-besok kalau mau mengejek aku berpikir seribu kali,” sahut Valencia dengan senyum devil di belakangnya. “Nih helmnya.” Jordi memberikan helm, sembari memasang helm di kepalanya sendiri.Motor mulai melesat menyusuri kota Palopo menuj
Read more
Bab 7. Senior yang Membuat Kesal
Walau suasana saat itu hening tidak ada percakapan antara Farhan dan Valencia. Pemuda itu memberikan tugas pada Valencia untuk menyalin sebuah catatan.“Asem sekalinya disuruh mencatat tugas sekolahnya. Enak benar ya dia, tugas sekolahnya aku yang mengerjakan,” batin Valencia semakin kesal. “Kalau sudah selesai, lanjut yang ini ya,” perintahnya lagi. “Apa? Enggak salah ini kak, ini tugas sekolah kakak. Kakak enggak takut kalau saja nanti ... ketahuan sama Guru.” Valencia terperanjat mendapat tambahan catatan, tugas sekolah milik Farhan. Ini orang sebenarnya malas atau memang sangat malas sekali, bisanya tiga mata pelajaran aku disuruh mengerjakan semuanya.  Aku kerjakan saja setidaknya aku tidak berpanas ria , hanya tanganku yang bakalan lelah, batin Valencia. Farhan hanya menatap melihat Valencia sibuk menulis. “Lumayan cepat kamu menulis, bisa buat cerita tidak? Tugas
Read more
Bab 8. Salah Paham
Jordi menyelamatkan wanita yang terserempet motor di jalan raya saat akan menyeberang, Pria pengendara motor yang menyerempetnya kabur. Jordi bergegas menolong wanita paruh baya itu.Bagian kening dan tangan Ibu itu terluka, sedangkan kakinya tidak tampak luka. Namun saat dia mencoba berdiri kakinya lemas dan tidak dapat menopang tubuhnya.“Aw!” rintihnya merasa sakit tepat di pergelangan kaki kanan. “Sepertinya kaki Ibu cedera, saya akan membawa Ibu ke rumah sakit,” ucap Jodi, yang bergegas mengangkat wanita itu   di atas motornya, lalu meluncur menuju rumah sakit.Setibanya disana dia segera mendaftarkan serta melaporkan kejadian yang di alami wanita korban tabrak lari itu. “Ada nomor keluarga yang bisa kami hubungi,” tanya petugas administrasi. “Sementara nomor saya, nanti saya akan tanyakan ke beliau,” jawab Jordi. Setelah mengurus administrasi
Read more
Bab 9. Terbakar Cemburu
Seseorang memperhatikan Farhan dan Valencia, di mata orang tersebut mereka nampak akrab dan bersenda gurau sehingga membuatnya menjadi terbakar.“Hebat dia bisa membuat Farhan akrab begitu cepat, sedangkan aku berjuang selama ini hanya di pandang sebelah mata,” ujar Hana, dengan perasaan sesak seakan ada batu yang menganjal di hatinya.“Hai, Hana kemari,” panggil Farhan. Merasa dia sebagai siswa baru Valencia kembali menjaga jarak dan fokus pada tugasnya. “Iya,” jawab Hana seakan tidak bersemangat.Valencia menyadari hal itu, dia bisa membaca raut wajah seseorang. Teringat saat masih SMP, salah seorang siswa pernah menaruh hati padanya. Ketika Jordi akrab dengannya, pria itu menunjukkan raut wajah yang sama seperti Hana. “Sepertinya dia menyukaimu kak,” ungkap Valencia dengan nada pelan. Farhan terkejut, dia tidak menyangka Valencia berkata seperti itu.“Ini
Read more
Bab 10. Hari Terakhir Pengenalan Sekolah
Akhirnya bel pulangan berbunyi, Valencia bergegas pulang ke rumah. Namun saat di parkiran dia melihat Jordi, sedangkan  Bulan disamping-Nya. Seakan memaksa untuk di antar pulang, merasa itu kesempatan buat Jordi.Valencia segera mengirim pesan singkat, yang isinya bahwa dia sudah pulang naik angkutan umum. Di pesan terakhirnya Valencia meminta maaf sengaja dia begitu agar Jordi bisa menuruti Bulan. “Val, mau kamu apa?” pekik Jordi kesal. “Ayo Bulan, naik saya antar. Tetapi hanya sekali ini, besok-besok biar kamu berdiri di situ, akan saya biarkan,” ucap Jordi kesal.Namun Bulan tidak ambil pusing soal itu, yang penting dia bisa pulang bareng Jordi dan jadi sorotan para kaum Hawa di sekolah itu. Melihat Jordi sudah jauh, suasana sekolah juga mulai sepi. Barulah Valencia keluar dari tempat dia bersembunyi, langkahnya sedikit gontai. Ada penyesalan membiarkan sahabatnya itu pergi dengan Bulan,
Read more
DMCA.com Protection Status