Terpikat Pesona Dokter Hot

Terpikat Pesona Dokter Hot

By:  Saiyaarasaiyaara  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
51Chapters
18.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika hidup indah Anggie dengan sekejap berubah menjadi suram sejak pertemuannya dengan Gibran. Pria itu dengan seenaknya mengklaim Anggie sebagai miliknya.

View More
Terpikat Pesona Dokter Hot Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Cedar Karamy
Next kilat, thor. Ceritanya seruuu...
2021-08-30 00:23:14
0
user avatar
Audia Taradisya
。・:*:・(✿◕3◕)...
2021-08-01 00:59:42
0
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 11:48:09
1
user avatar
Sinokmput
Keren ceritanya, tata bahasanya ringan. Mudah untuk dipahami. Semangat ya buat author
2021-05-01 18:27:30
2
51 Chapters
Prolog
Gadis bertubuh mungil terus melangkah mundur dengan perlahan. Berusaha menjauh dari bahaya yang kini telah mengakibatkan raut wajahnya kentara memperlihatkan ketakutan mendalam. Kepalanya mengeleng, jari tangannya saling meremas dan detak jantungnya terasa berdebar lebih cepat dari biasanya.Dia harus kabur secepatnya mungkin, sebelum kehancuran menimpanya. Akan tetapi bagaimana mau kabur di pergerakannya saja tidak bebas dan terus diamati oleh Pria berseragam dokter yang menatapnya dengan seringai mesum. Ditambah keadaan pintu sudah terkunci rapat membuat harapannya musnah seketika."Kau tidak bisa kemana-mana lagi gadis kecil.." Seolah dapat membaca pikirannya Pria dihadapannya menyeringai nakal menatap penuh gairah pada tubuh menggiurkan dihadapannya."Ti tii tiiidddaaakkk..!!" Gadis mungil sudah tak bisa berbuat apapun lagi. Berharap selamat pun sudah tak mungkin lagi. Mengingat di mana ia berada adalah di dalam sebuah gu
Read more
Bab 1
"Gigi mau sama Abang Gibgib. Gigi gak mau pisah hiks.. hiks.." Seorang gadis kecil merengek memeluk laki-laki remaja enggan berpisah."Mama Gigi mau tetap disini, Gigi enggak mau pindah. Gigi mau disini." Mohonnya mengeratkan pelukannya pada laki-laki yang dipangginya Abang Gibgib."Jangan begitu dong sayang, lepasin Abang Gibgibnya ya.." Bujuk Mamanya. "Kita harus pindah, kalau tidak siapa yang akan menemani Papa nanti di tempat kerja barunya. Nanti kalau Anggie libur kita kemari ya..""Bohong!!" Anggie geleng kepala."Tidak sayang," Giliran Mamanya laki-laki yang dipanggil Abang Gibgib membujuknya."Kalau Anggie sudah dewasa nanti kalian menikah dan bersama selamanya sampai Anggie puas.""Tapi Abang Gibgib bukan dokter. Gigi kan cuma mau nikah sama dokter soalnya kata Papa dokter itu pahlawan pemberani dan Gigi suka Pah
Read more
Bab 2
Pada akhirnya makan adalah cara terbaik untuk menghilangkan stres. Aroma mie ayam yang mengiurkan, setiap daging sate yang terasa nikmat dalam kunyahan serta jus apel yang menyegarkan. Terlebih semua itu telah masuk ke dalam perut Anggie dan Kayla sahabatnya berhasil menciptakan kekenyangan dan menghasilkan suara sendawa yang melegakan.Tapi setelah makan Anggie tersadar bahwa uangnya hampir habis. Bagaimana dia lupa tadi pagi Mamanya tidak memberi uang kerena aksi ngambeknya yang pergi begitu saja.Walaupun Anggie masih punya uang tapi itu cuma selembar warna biru dan selembar warna ungu. Uang tersebut pun telah habis mengisi perutnya dan sayangnya dia lupa belum mengisi bensin motor matic miliknya.Apakah benar ini hari sialnya, kalo iya. Anggie bakal menandainya di kalender supaya ia akan bertindak hati-hati ditanggal yang sama nanti."Loh kok berhenti Anggie?" Tanya Kayla heran pada Anggie yang ti
Read more
Bab 3
Gibran Malik Abinaya, salah seorang Dokter bedah yang persis seperti selebriti dan punya banyak penggemar. Tidak mengherankan mengingat perawakannya yang cukup memikat kaum hawa.Tubuhnya tinggi tegap, dengan dada bidang dan rahang yang kokoh disertai wajah tampan miliknya yang dikagumi kaum hawa. Lagi ia cukup mapan diusianya yang masih terbilang muda, yakni 28 tahun.Sorot mata yang tajam menyertai kepribadian sang dokter membuatnya terlihat galak dan tidak ramah. Meski begitu tetap saja membuat para kaum hawa ingin menaklukkan dirinya untuk dijadikan kekasih. Tapi satupun dari kaum hawa yang menggodanya tidak ada yang ia respon.Gibran bukannya tidak tertarik dengan prempuan. Bukan, ia bukan gay ia masih cukup normal untuk menyukai lawan jenisnya. Hanya saja Gibran bukan Pria berengsek atau setipe dengan playboy, karena ia hanya menyukai satu gadis. Gadis kecil pecinta warna merah yang membuatnya memilih
Read more
Bab 4
"Ini bukan jalan pulang kearah rumahku. Jangan bercanda, apa kamu mau menculikku?"Gibran melirik Anggie dengan seringai aneh dan menakutkan miliknya sambil tersenyum. Pria itu menhentikan mobilnya keluar menyeret Anggie paksa."Tidak, jangan kumohon.. tidak ada gunanya menculikku yang miskin dan kau tidak akan mendapatkan apapun sebagai tebusan."Gibran tidak menghiraukan ucapan Anggie, "kamu ingin berjalan sendiri atau kugendong?" "Aku mau pulang." Anggie berbalik hendak kabur namun Gibran mencekal pergelangan tangannya.
Read more
Bab 5
Anggie💋PPPPMasa Allah woy, Kayla sobatku, kawanku, sahabatku yang cantik tapi masih cantikan aku, balesin chatinganku napa!Anggie menuliskan pesan WhatsApp sambil sebelah tangannya memijit kepalanya untuk menghilangkan rasa ngilu yang masih sesekali menerpa betisnya. Bisa ya, sakit di betis dipijitnya kepala sakitnya bisa berkurang? Jawabannya cuma Anggie yang tahu."Kau masih hidup gak sih Key!!" Dumel Anggie merutuki ponselnya. Padahal teleponnya pada Kayla belum tersambung
Read more
Bab 6
"Pak, ini sudah saya revisi kembali." Ucap Anggie setelah dengan sopan dia masuk keruangan dosennya untuk bimbingan."Kakimu kenapa Nggie?" Tanya Pak Dirga dosen berumur setengah abat. Laki-laki paruh baya itu memang tak sungkan memberi perhatian lebih pada mahasiswanya yang bernama Anggie. Semua orang dari kalangan kampus tahu itu bukan karena genit. Sebab Pak Dirga bukanlah dosen mesum tapi terhormat, dia bahkan sangat menjunjung tinggi kehormatan perempuan. Pria itu bersikap sopan dan tidak pernah macam-macam."Kemaren jatuh dari motor Pak." Jawab Anggie sopan dan diangguki mengerti oleh Pak Dirga.Detik berikutnya Pak Dirga pun mengecek skripsi Anggie. Wajahnya datar sesekali mengerut membuat Anggie waspada, takut disemprot dan diceramahi panjang lagi. Sebenarnya sang dosen tidaklah begitu kiler namun terkadang dia bisa berubah jadi menakutkan."Analisis yang kamu gunakan sudah bagu," Puji Pak Dirga sejena
Read more
Bab 7
"Sehabis ini kamu masih ada kegiatan nggak? Kita pulang ber--"Anggie memutar bola matanya seraya menghentikan makannya dan menatap Gibran tak suka."Aku harus menemani Kayla menemui dosen pembimbingnya," jelas Anggie memotong kalimat Gibran yang belum selesai dan menyebabkan Kayla jadi sasaran sinis Gibran."Temanmu sudah dewasa dan bisa menemui dosen pembimbingnya sendiri, jadi kenapa kamu harus repot menemaninya?!" Tanya Gibran dengan nada tak suka sambil beberapa kali melirik Kayla dengan tajamnya."Sebab Kayla telah menemaniku meskipun aku sudah dewasa dan bisa sendiri," balas Anggie tak mau mengalah. "Pulanglah lebih dulu, kamu juga sudah dewasa memangnya pulang harus bersamaku? Lagipula rumah kita tidak searaah," lanjutnya."Ch, tidak iklas sekali temanmu menemanimu minta balas budi!" Ucap Gibran dengan pedas."Dia tidak minta, aku yang berinisiatif, jad--"
Read more
Bab 8
Brakk! Anggie membuka kasar pintu kamar Gibran. Gadis itu dengan tanpa takut menghampiri Gibran dan berdiri dihadapannya sambil berkacak pinggang."Aku mau pulang dan tak mau disini, cepat antarkan aku pulang!" Tegasnya galak."Pulang kemana? Kerumah yang mana?? Apa tadi kamu lupa kalau mulai saat tadi inilah rumahmu." Gibran tak kaget dan datarnya seperti sudah memperikarakan tingkah Anggie tersebut.Laki-laki itu sibuk dengan laptopnya memperhatikan data pasiennya bahkan tak menoleh ketika Anggie masuk dengan kasar kekamarnya hingga saat ini."Sialan! Rumahku masih berada dikediaman orang tuaku dan bukan disini." Anggie tersulut emosi dan kegeraman.Gibran menoleh seraya menatap datar Anggie. "Apa katamu?" Tanyanya dalam nada halus, tapi mampu membuat Anggie meringis takut dan melangkah mundur."Aku ingin pulang," cicitnya pelan, tapi masih terdengar oleh Gibran. "Aku tak nyam
Read more
Bab 9
"Sssttt ... diamlah sayang. Ini aku Gibran calon suamimu," beritahu Gibran menyebabkan Anggie melotot kaget seraya berhenti memberontak. Tiba-tiba tubuhnya melemas kaku serta merinding penuh kewaspadaan.Para pria itu berbahaya pandai memamfaatkan situasi dan mengikis jarak yang ada. Mereka itu bukan makhluk yang peka, tapi perayu unggul yang mampu menghipnotis gadis manapun. Dan Gibran lebih dari pada itu dan diketahui sangat terobsesi kepadanya sehingga memicu banyak kemungkinan yang menyebabkan Anggie pikir dia harus lebih mewaspadainya.Gadis itu memastikannya dengan menoleh kebelakang. "Kenapa kamu bisa berada disini?""Tentu saja untukmu."Kening Anggie mengerut dan tak mempercayai jawaban itu mudahnya. Dia yakin bahwa ada alasan lain dibaliknya. Lagipula jika benar Gibran sungguhan berada disini untukknya dari mana Pria itu mengetahui lokasinya berada."Mana
Read more
DMCA.com Protection Status