Diary Sang Kupu Kupu Malam

Diary Sang Kupu Kupu Malam

By:  Adevio Putra Kencana  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
33 ratings
70Chapters
13.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Banyak pelajaran yang dapat kalian ambil dan petik dari kisah dan cerita memilukan ini. Bukan hanya perjuangan, melainkan kekuatan untuk mencoba tetap bertahan dalam segala kepalsuan dan bentuk ketidak adilan yang terjadi. Cerita ini hanya bentuk Imajinasi dari penulis. Hanya bersifat Fiktif Dan Khayalan Semata. “Kenalkan namaku Mawar. Aku Hanya seorang kupu-kupu malam. Jalan hidupku yang begitu pahit, getir serta rumit, sudah aku rasakan sepanjang perjalanan dan kisah yang aku lalui di sini. Kisah dan perjalanan hidup yang penuh liku-liku dan begitu keras harus aku hadapi serta aku lewati. Menjalani kehidupan serta kerasnya perjuangan hanya untuk bertahan hidup di ibu kota, yang bernama Jakarta. Inilah kisahku....................

View More
Diary Sang Kupu Kupu Malam Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Adevio
Ok deh sesuai permintaan makan novelnya aku lanjutin di sini ya kak, dan mulai hari ini aku update perharinya terimah kasih dan silahkan berikan komentar untuk terus sama-sama memperbaiki jalan cerita terimah kasih
2021-06-21 08:06:52
0
user avatar
Adevio
Sebelumnya, terima kasih bagi yang masih mengikuti cerita ini.Untuk season ke dua silahkan lihat di beranda ya, udah ganti judul dengan judul Sang Kupu kupu malam, karena sedikit revisi .Terimah kasih
2021-06-09 08:40:11
0
user avatar
Adevio
Hai para Readersku yang aku Cintai, silahkan baca kelanjutannya ya di Novel ke dua dengan Judul PEREMPUAN TENGAH MALAM. Jangan Lupa untuk tambahkan Ke Daftar Pustaka dan Ikuti Ceritanya
2021-06-04 01:24:53
1
user avatar
Gallon
Ceritanya beda dari yg lain ❤❤❤❤
2021-05-27 00:28:09
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 20:37:17
1
user avatar
Adevio
Hai semua para readers.....terima kasih masih menyaksikan kisah ini...jangan lupa juga untuk buka kunci gembok babnya ya..agar semakin menambah semangat penulisnya. Terimah kasih banyak sudah setia para readers sampai saat ini..semoga kita dapat memetik hikmah dari cerita sederhana ini....
2021-05-16 16:50:08
0
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍😍
2021-05-16 01:14:43
1
user avatar
Langit Senja
Pngen bca trus klnjutannya
2021-05-15 15:11:05
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-08 19:15:55
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-08 19:15:35
1
user avatar
Loveliv
Cerita fav saya😍
2021-05-08 19:05:47
1
user avatar
Rae_1243
🥲🥲🥲 Sad banget si Mawar
2021-05-07 23:28:55
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-03 22:32:43
1
user avatar
Vazio Nove Doiz
Menguak sisi lain sebuah profesi yang di pandang sebelah mata. Bgus bnget.
2021-05-03 22:25:53
1
user avatar
Cean
Lañjut Thor
2021-05-03 20:41:17
1
  • 1
  • 2
  • 3
70 Chapters
Prolog
“Kenalkan namaku Mawar.Aku seorang kupu-kupu malam. Jalan hidupku yang begitu pahit dan terasa getir serta rumit, sudah aku rasakan sepanjang perjalanan dan kisah yang aku lalui di sini. "Kisah dan perjalanan hidup yang penuh liku-liku dan juga begitu keras harus aku lewati. Menjalani kehidupan nyata hanya untuk bertahan hidup di ibu kota, yang bernama Jakarta. Inilah kisahku.................... Warna bibir merah merona, berwajah manis dan bermata biru, tinggi semampai berbadan langsing. Ya, Itulah gambaran sekilas sosok diriku. Aku terlahir dari keluarga tidak mampu yang hanya bisa bersekolah  sampai lulus sekolah dasar saja, dikarenakan beratnya biaya pendidikan yang membuat leher tercekik. Kami orang-orang yang tidak mampu membelinya hanya bisa gigit jari dengan semua kenyataan pahit. Aku anak tunggal, dibesarkan di desa terpencil dengan kasih sayang Ibu dan Ayahku yang memang banyak mengajarkan aku arti hidup dengan menerima kenyataan dan tak
Read more
Awal Kisahku
“Dimanaaaa Om…?” “Sudah Om transfer uangnya..?” Sahutku pagi itu menyapa pria semalam yang berhasil mengencaniku. Sembari berucap manja. Membuat siapa saja laki-laki yang mendengar suara manjaku itu pasti akan  seketika tertarik padaku dan akan menganggap aku adalah wanita cantik, seksi dan menawan.   “Sudah Mawar sayanggg." "Jangan  seperti itu dong…..” “Om lagi kerja nih…” Ucap laki-laki yang sudah beranak satu itu padaku. Menyuruh aku untuk berhenti bicara seperti itu lagi, melakukan hal  yang menurutnya begitu menggoda karena kata-kata dan sikap manjaku itu.   “Oom….....! “Tapi, aku mau shoppinggg” Ucapku dengan  nada lagi-lagi begitu mesra pada laki-laki itu.   “Sudah Om kirim kok sayangggg……”  “Jangan begitu ya," "Oom lagi di kantor, Nanti jika didengar orang bisa bahaya loh, heheee.....”  Laki-laki itu cen
Read more
Masa Kelam Dan jalan Hidup
"Kalian tentunya ingin tahu masa laluku bukan…..?” “Mari aku ceritakan kembali kisah pahit ini. Kisah  sepanjang perjalanan hidupku!” Mencari tahu kenapa nasib dan jalan takdir diriku seperti ini sekarang. Sebelum…, kalian benar-benar memvonis dan menganggap aku buruk di mata kalian. Menganggap aku hanyalah sebagian sampah masyarakat atau sampah jalanan yang tak punya arti dan manfaat. “Mari duduk denganku," "Akan aku beberkan kisah ini satu persatu!” Aku tak tahu harus memulainya dari mana. Terlalu pahit semua yang akan aku ceritakan.  Semua memang harus aku ungkapkan, agar suatu saat aku tetap tabah  dalam melangkah dan menjalani hidup yang keras ini. Dapat memetik pelajaran berharga dari apa yang namanya kisah pahit dan pengalaman hidup yang terus mengajarkan diriku untuk tetap pasrah dan tetap tabah menjalaninya. Mengulang masa lalu….? "Ya, tentu saja. Masa lalu yang  aku anggap sebagai misteri d
Read more
Polos Dan Lugu
  “Ini untukmu…!”    Cantika berkata, sembari memberikan sesuatu padaku yang aku tidak ketahui barang apa itu sebenarnya. “Apa ini…..?” Aku seketika berkata pada Cantika malam itu. Penasaran sekali menanyakan benda apa yang diberikan cantika padaku. Kami berjalan untuk menuju sebuah tempat dunia malam. Tepat di sebuah jalan dekat gedung pertunjukan kami berhenti saat itu, gedung yang jika siang hari digunakan untuk berbagai kepentingan umum. Tapi jika malam hari, tempat itu berubah sepi. Hanya terlihat beberapa kendaraan melintas serta remang-remang  cahaya lampu penerangan jalan, terlihat sudah rusak sebagian oleh tangan-tangan jahil.   “Bodoh sekali kau..!” “Kau tak tahu itu apa……?" “Astaga.....,Hahaha. Kemana saja hidupmu selama ini…….?” Cantika hari itu tertawa dengan puasnya, tertawa dengan pertanyaan diriku yang dianggapnya sangat bodoh dan tak pantas untuk ditanyakan. Begi
Read more
Takut
Aku mencoba berdiri bangkit dari halte tempat aku berteduh, menghampiri temanku Cantika yang aku lihat telah berdiri di pinggir jalan raya. Tempat itu masih terlihat kendaraan roda dua atau roda empat melintas. Terkadang, aku berpikir dalam hati tentang bahaya yang mengancam jiwa. Bisa saja kami terserempet kendaraan yang lalu lalang di jalanan itu yang  tak ada etika mengebut dengan kecepatan tinggi, melihat peluang jalan yang begitu lenggang. Seolah, jalan raya umum adalah sirkuit balap bagi mereka. Terpikir dalam benak serta pikiranku. Tentang orang-orang jahat yang tak akan aku duga melintas di tempat itu, apalagi jika keadaan malam hari seperti saat ini, tingkat kejahatan tentunya semakin rawan mengingat orang-orang yang sekarang semakin sulit mendapatkan pekerjaan, menghalalkan segala cara hanya untuk mencari harta. Sering kali remaja berumur lewat di tempat kami menjalani pekerjaan kotor itu. Sekedar mampir atau menggoda,  “Aku takut
Read more
Melawan Rasa Dan Keraguan
Gedung pertunjukan itu berlantai dua dengan halaman luas yang telah di aspal kasar di bawahnya. Hanya terlihat dari jauh gedung itu, tepatnya sekitar sepuluh meter dari jalan raya tempat kami berdiri. Ada gerbang masuk yang memang tak terkunci, penjaga gedung mungkin sudah maklum dengan kami  yang mencari nafkah di area saa. Terlihat cuek dan acuh dengan segala aktifitas malam kami. Mungkin, penjaga gedung itu hanya berpikir yang penting kami tidak mengganggunya. Jalan itu simpang tiga tepatnya, pada bagian tengah kami berdiri tepat di pinggir jalan raya. Ada tiga jalur terbagi. Bagian tengah jalan  terdapat pembatas yang seolah membelah jalan yang terbagi menjadi dua arus. Arus balik kendaraan dan arus pergi kendaraan. Di tengahnya terdapat beberapa tanaman yang berdiri di atas trotoar, terlihat layu dalam jambangan. Di bawah trototar hanya terlihat remang-remang cahaya yang terkena sorot malam lampu penerangan jalan yang sudah sebagian rus
Read more
Hubungan Terlarang
  Disaat aku duduk di sana, aku lihat pria pemilik mobil itu membuka kaca mobilnya. Dari halte usang itu, aku lihat dia memanggilku. Disaat itu aku belum berani dan masih terlihat ragu dan takut. Sejenak hatiku berontak, aku mencoba berdiri untuk melawan rasa malu, aku memaksa langkah kakiku berjalan ke arah mobilnya demi untuk bertahan hidup. Benar juga kata cantika, mau sampai kapan aku duduk di halte ini. Bagaimana hidupku esok hari dan seterusnya, kalau aku masih bertahan dengan rasa malu dan ketakutan yang saat itu melanda. Tampilannya keren dengan sedikit brewok di dagu, bermata sipit bertubuh kekar sempurna, terlihat rapi dengan kemeja hitam. Ya, pria berumur, kira-kira umur empat puluh tahunan. “Ayo masuk…,” kata pria itu seraya membuka pintu mobil, menyuruhku masuk ke dalam mobil miliknya malam itu.  Aku pun menurut saja perkataan pria itu yang lebih layak dipanggil Om. Daripada tak makan dan hanya membuang waktu di
Read more
Hina
“Om, udah yah. Ini udah jam setengah empat.” “Aku takut temanku akan mencariku nanti,” “Maklum, aku baru di sini,Aku tak mau temanku cemas dan marah padaku, kalau aku terlambat pulang…” Aku berkata pada pria  yang bertubuh gempal serta berisi. Pria yang tentu saja masih memeluk erat diriku di atas tempat tidur empuk, tepat di dalam kamar hotel yang dia sewa malam itu. Terasa sangat erat pelukannya, seakan tak mau melepas dekapan hangat yang aku rasa semakin nyaman. Tetapi apa daya, aku tak mau membuat Cantika temanku khawatir. “Aduhhhh…, bagaimana ini?” pikirku saat malam itu. “Kalau aku tak segera pergi dari hotel ini? bagaimana cantika mau percaya padaku lagi. Cantika yang telah mengajarkanku bertahan di ibu kota yang kejam serta keras ini. Tak kuasa aku hari itu di dalam cengekraman pria ini. Aku rasa begitu kuat  badan pria itu, semakin lama seakan mendekapku semakin erat, tak mau lepas lagi. “Kamu tuh hebat…!” Ka
Read more
Orang- Orang Merasa Suci
Yang pesan taksi ya mbak? Supir taksi kendaraan online itu bertanya serta menghampiri diriku yang hari itu keluar dari room kamar hotel dan berdiri di dekat loby sembari memandang sedikit agak aneh. ‘Iya…,” Ucapku yang seolah tak mau bertele-tele pagi itu, sembari masih terlihat kesal dengan tamuku sewaktu berada di dalam kamar hotel tadi.Tak mau memang membuang waktu karena memang berpacu dengan waktum agar segera sampai di tempat Cantika, Aku pun masuk ke dalam mobil, berharap langsung pergi dari hotel. Tempat laki-laki tak punya hati itu. Sudah pasti ku duga, temanku Cantika pasti akan khawatir dengan keadaanku yang memang bersalah hari itu, tak memberi kabar dan pergi malam itu begitu saja. Di dalam Taksi Online itu, Aku kembali merenungi jalan hidup yang  memang harus seperti ini. Sudahlah… ini memang takdir! pikirku saat itu, memang sudah jalannya seperti ini. Merasa hal itu tak penting lagi aku terlalu memikirkannya, hanya membuat
Read more
Menyembunyikan Luka
Aku mengetuk pintu kamar kosan cantika saat itu, sangat terburu-buru. Sedikit lama aku menunggu, mengulang beberapa kali ketukan pintu kamar. Mungkin dia sedang tertidur pikirku hari itu,aku masih menunggu. Setelah lama aku menunggu di depan pintu, dia pun sudah berdiri dan mempersilahkan aku masuk saat itu. Terasa kusam wajahnya, wajar mungkin dia lelah semalam. “Kamu ke-napa? “kemana aja kamu….? Cantika berkata padaku, seolah terlihat dia begitu khawatir padaku saat itu yang baru pulang dari kegiatan melayani laki-laki semalam yang begitu buruk memperlakukanku. “Tak a-pa, apa kok....” Jawabku gugup. Dia bertanya seolah penasaran dan terlihat begitu cemas hari itu. Perlu kalian tahu, persahabatan kami yang memang masih baru itu tak sedikit pun terlihat rasa ego atau mau menang sendiri. Semuanya saling melindungi. Tak seperti orang orang munafik di sekitar kami. “Aku sudah mencarimu kemana-mana semalam? “Aku begitu takut sesuat
Read more
DMCA.com Protection Status