Don't Stop Me Now

Don't Stop Me Now

Oleh:  Aprilliask  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
9Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bagaimana pun Takdir tetap menjadi satu-satunya kekuatan, meski sikapnya yang tak menentu begitu nyata pada setiap laku lajak yang tampak. Tetapi aku tak tahu dia milikku atau bukan, karena untuk menjadi telinga, pundak, punggung, lengan dia ada paling depan. Tak terkecuali dengan memasukkan nama lain dimatanya yang aku tidak tahu siapa. Yang kenangannya terus dibawa dalam kepala. Dalam perjalanan kita yang tak sebentar ini, apakah aku hanya punya bagian untuk menjadi samar? Walaupun berulang kali Takdir bilang, "Hubungan itu berdua. Bicara jika ada sedikit rasa tak nyaman." Tapi, jelasnya aku ini siapa bagimu?

Lihat lebih banyak
Don't Stop Me Now Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Aprilliask
Ngakak abisssss...
2022-07-05 13:04:03
0
9 Bab
Rotbaq
GRUKGUK! GRUKGUK!Aku mengelus perutku sembari melihat tukang roti bakar di seberang sana. Ciri khas gerobaknya yang berwarna putih, body mulus, dan glowing membuatku terpana ingin segera menepuk pundak si penjual roti dan bilang, “Mang, keju ya dua!”Lalu si Amang menyahut, “Siap, Neng!”Melihat tangan si Amang yang sudah berkeriput sedang memarut keju hingga gravitasi bumi membuat butir-butir parutan keju tadi tertabut diatas roti yang telah diolesi mentega, jatuh begitu tak beraturan, namun sangat estetis, tiba-tiba ada suara lembut terdengar dekat sekali dengan telingaku.“Punten, Neng!”Aku langsung menoleh ke arahnya. Lelaki yang berseragam sama dengan ku begitu terlihat keren, ku tebak tingginya sekitar 170 cm. Kita saling tatap beberapa detik sebelum akhirnya sadar kalau pesanan roti bakar ku hanya khayalan semata.“Iya maaf.” ucapku sambil bergeser dua langkah.“K
Baca selengkapnya
Sensation
Hari ke-2 aku belajar disekolah ini. Rasanya senang, karena sekarang ada teman baru. Namanya Tarekha Alanam, orangnya cantik, baik, pintar, dan disekolah ini yang suka sama dia bukan hanya angkatan kita, tetapi kakak kelas juga. Aku saja yang perempuan tidak bosan-bosan melihat wajahnya, apalagi lelaki.“Kha, kantin yuk?” ajak Uca.Uca ini teman ku juga. Nama aslinya Kautsar. Udah, itu saja. Singkat, padat, dan jelas. Panggil saja, Uca. Selain jago dibidang matematika, Uca juga jago dibidang pergibahan. Dia akan membongkar semua gossip-gossip yang beredar disekolah ini. Bahkan, gossip yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan, dia tahu detailnya seperti apa. Uca sudah punya pacar, teman sekelas kita. Namanya Satrio Wira. Biasa dipanggil Iyo.“Yuk!” jawab Tarekha yang langsung menggandeng aku dan Uca.Di koridor sekolah udah banyak siswa-siswi yang keluar kelas untuk memenuhi egonya, yaitu makan sepuasnya di kantin. Sepuasnya sampai me
Baca selengkapnya
Nawala Patra
Sukabumi, hari ini.Aku memalukan. Baru saja berkenalan, sudah berani menitipkan harapan. Memang, susah sekali mengadaptasikan hati. Tidak mau mengerti. Berkali-kali diberitahu, tolong jangan kelewatan! Tetap saja keras kepala dan malah mengabaikan. Di lain waktu sudah diperingati, jangan berandai-andai! Tapi tetap tak mau mendengarkan. Seolah sedang berada dalam keadaan paling aman. Padahal disisi lain ada yang berusaha memberantakkan angan.Lemah sekali. Semoga tidak ku ulangi.“Kamu kenapa sih?” tanya Uca.Sebagai teman yang merasa telah begitu dekat. Aku menatap Uca dalam-dalam. Bibirku sudah manyun-manyun kedepan. Mataku sudah berkaca-kaca. Langsung saja ku peluk Uca, kemudian berteriak menangis tujuannya untuk membuat diri sendiri lega meskipun aku tahu teriakan ini tidak sehat bagi telinga orang lain.“Udah, Lat. Ada apaan sih?” tanya Tarekha.Aku tetap berteriak mena
Baca selengkapnya
I'll Take You Everywhere
Tidak seperti biasanya. Hari ini aku sedang ada pengarahan dari wali kelas tentang banyak hal termasuk nilai. Semenjak kemarin beberapa orang ketahuan menyontek pada saat ulangan harian pelajaran Fisika. Serta betapa gaduhnya kelas kita hingga ditegur berkali-kali.Aku duduk dibarisan kedua dekat jendela. Kebetulan pintu kelas pun dibuka lebar. Aku melihat bayangan seseorang disana. Semakin memanjang dan mulailah raganya terlihat. Raga yang ingin sekali aku miliki. Takdir Abdala Jihad tanpa kedua temannya.“Assalamualaikum, Bu” ucap Kak Takdir sambil melangkahkan kaki menuju Bu guru.“Ada apa, Takdir?”“Bu, saya mau ijin berbicara sebentar dengan Kiblat.”Tentu saja. Ibu Guru dan semua teman-teman melihat ke arahku dengan tatapan aneh. Meski aku tak tahu betul apa yang ada dalam pikiran mereka.“Untuk apa?” tanya Bu Guru.“Ada hal serius yang harus saya sampaikan, Bu. Ini menyangku
Baca selengkapnya
Me First
Bismilah, ucapku dalam hati. Dengan rasa percaya diri yang masuk kategori tinggi, aku berjalan menuju tempat yang diberitahu Kak Takdir melalui pesan singkat semalam. Sesampai dilokasi aku tercengang, karena tempatnya gak rapi dan kotor. Aku masih berdiri mematung melihat Kak Takdir dan teman-temannya yang sedang bersendagurau, terlihat nyaman sekali dengan tempat ini. Aku segera mengambil sapu yang berada disisi meja. Maksudnya mau membersihkan buat duduk ku saja, ya kali aku mau bersih-bersih tempat ini. Emangnya aku seksi kebersihan. Aku memperhatikan mereka. Ada yang sedang bermain ponsel, curiga sih lagi main domba hago. Ada yang pusing karena dapet kartu jelek alias lagi main remi pake duit dua ribuan. Ada yang sambil merokok, makan mie, makan cilok. Ada juga yang sambil tadarus dipojokan, kayaknya bertugas menjaga tongkrongan ini agar tidak banyak mahkluk astralnya. Kalau setan, jangan ditanya, ini lagi pada ngumpul. “Aku mau tunjukin sesuatu.” Ucap Kak Takdir. Belum dijawab
Baca selengkapnya
What You Didn't Say
Namanya juga orang kaya kadang gak punya etika, tapi gak semuanya gitu. Bisa jadi orang yang saling mengasihi sesama manusia, cuma sayangnya aku belum nemu yang demikian. Semisal ada pun sudah yakin itu karena orang tersebut mencintai aku. Suatu saat nanti, mungkin, kak Takdir akan menjadi orang kaya pertama yang aku temuin dengan perilaku yang sangat baik.Di kamar ku yang tidak luas ini, aku mondar-mandir kebingungan. Harus bawa apa aja kalau berlibur 2 hari. Maklum, aku belum pernah diajak berpergian jauh sama teman. Sewaktu disekolah lama ku itu, sepertinya semua orang disana tidak menyukai aku. Mereka tak ada yang mau menemaniku bahkan untuk sekedar duduk sebangku saat jam pelajaran. Sepi menjadi temanku yang paling lengket, tapi aku gak ngerasa kesepian. Aku punya selalu punya pacar, meskipun sebentar atau baru saja putus. Gosip-gosip disekolah lama ku rasanya sudah kelewatan. Entah siapa yang memulai kalau yang ingin menjadi pacarku adalah mereka yang haus
Baca selengkapnya
Just 2 B With U
Kemudian, Kak Takdir menginjak gas untuk menambah kecepatan laju mobil. Terlihat dari samping raut wajahnya tampak kesal atas kejadian tadi yang hampir saja mencelakai kami semua. Aku baru mendengarnya mengucapkan kata binatang saat sedang marah. Pikiranku malah kesana kemari, karena ketakutanku kalau-kalau suatu hari nanti dibentak dan dimaki pakai bahasa kasar oleh kak Takdir. Kak Takdir berusaha mengejar mobil avanza tadi, mengakibatkan tubuh kami terombang-ambing seperti dalam kapal yang diterjang badai. Perasaan takut kian memeluk lebih kencang. Untung saja, dari bangku belakang kak Thawaf bisa memperingatkan kak Takdir yang sedang diselimuti kekesalan."Dir, pelan-pelan saja. Biarin mobil tadi mungkin sedang buru-buru!""Lihat Kiblat! Dia pasti ketakutan" lanjutnya.Kak Takdir melirik ke arah ku, lalu menghembuskan nafas dan selang beberapa detik akhirnya mengurangi kecepatan. Namun kami semua terdiam. Tidak ada yang berbicara sepatah kata pun
Baca selengkapnya
With U
Setelah sekian jam melanjutkan perjalanan, akhirnya kami sampai di tempat tujuan, kami semua kelelahan diperjalanan, karena asik bersenda gurau dan bernyanyi. Halaman yang cukup luas bisa untuk parkir mobil, motor, bahkan kalau ada tukang parkir bisa ikut sekalian bangun pos parkir. Semua turun dari mobil. Aku sibuk mengeluarkan semua barang-barang, kak Thawaf pun sama. Berbeda dengan kak Tiara yang langsung duduk selonjoran diteras rumah, pasti sangat capek. Sebab aku juga merasakannya, kalau boleh aku ingin segera menuju kamar mandi. Lengket banget badan ku, seperti habis olahraga lari maraton. "Capek ya?" tanya ku kepada kak Tiara. "Sama aku juga" lanjutku. "Belum dijawab padahal kan?" tanya kak Tiara. "Ya, gak apa-apa. Pasti capek kok, aku udah tahu, hehe" Aku duduk disamping kak Tiara, setelah memasukkan semua barang-barang ke ruang tamu. Di teras rumah yang dingin, aku, kak Tiara, dan kak Thawaf duduk bersama tanpa alas menunggu tuan rumah yang entah kemana setelah kami sam
Baca selengkapnya
Telusur
BRAKKKK!!!Suara pintu yang dibanting dari kamar sebelah. Aku yakin dari kamar Kak Thawaf dan Kak Tiara. Hampir aku keluar kamar saking penasarannya, tapi kuurungkan hanya untuk meratapi perasaan sakit dan kecewa atas apa yang sudah telingaku dengar. Pernyataan yang tidak pernah kuharapkan, terlebih dilontarkan oleh orang yang aku cinta dengan sangat.Aku sedang tidak ingin peduli dengan orang lain. Ada perasaan yang harus kutenangkan sendirian. Perasaan yang tidak pernah bisa kujelaskan, karena semuanya terasa seperti mimpi. Tapi aku harus tetap waras dengan keadaan yang saat ini sedang ku alami. Meski sebenarnya, semua orang akan menjadi gila ketika jatuh cinta.Dalam kamar yang cukup luas bagiku ini, masih terasa pengap karena dipenuhi udara cemburu. Hawa panas yang tidak biasanya menyelimuti setiap sudut ruangan. Aku yang terkapar lemas tak berdaya, mau tidak mau harus menutup hari dengan rasa paling bajingan yang pernah ada. Namun satu sisi, aku harus mafhum bahwa aku hanya orang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status